Top Bisnis Online

Trading dan Investasi

ad1

Iklan Gratis

Sampoerna A FIlter, SKM Full Flavor Pertama Dari Lini Sampoerna A

Selamat malam,

Saya berada dalam kondisi lelah dalam hal lahir maupun batin. Dimana, pada beberapa hari ini saya disibukkan dengan beberapa pekerjaan maupun kegiatan terkait dengan urusan saya pribadi. Jadi harap maklum, saya kembali tidak akan menulis review ini secara panjang lebar. Alias to the point saja. Dan sedikit basa-basi.

Adapun review yang akan saya buat kali ini ialah Sampoerna A Filter. Produk ini sebenarnya cukup disebut sebagai A Filter, atau Sampoerna Filter saja. Produk ini juga baru saja diluncurkan sejak hari Senin kemarin, yakni tanggal 22 Juli 2019. Kebetulan, saya sudah mencobanya sejak 3 hari yang lalu. Namun baru sempat mereviewnya pada hari ini. Harap maklum.

Adapun untuk analisis produk ini akan saya buat dalam bentuk lebih singkat dibandingkan dengan yang biasanya. Hal ini dikarenakan mood saya masih belum baik. Analisisnya seperti berikut:
  1. Sampoerna A Filter, atau lazim disebut dengan A Filter, merupakan terobosan terbaru dari lini Brand A (re: Sampoerna A) yang secara umum bermain pada SKM LTLN. Sampoerna A Filter sendiri sangat berbeda jauh dengan produk Sampoerna A dengan kadar tar dan nikotin rendah. Adapun dugaan saya, produk ini menargetkan usia 18-30 tahun yang menginginkan rokok SKM Full Flavor namun dengan kualitas prima dan harga yang terjangkau. Selain itu, produk ini juga kemungkinan besar menggantikan Sampoerna U Bold Regular (bukan edisi setelah Februari 2019) yang dihentikan penjualannya.
  2. Segmen SKM Full Flavor saat ini mengalami peningkatan cukup baik, bila dibandingkan dengan segmen SKM LTLN yang cenderung stagnan dari segi penjualan. Berdasarkan Annual Report dari PT HM Sampoerna, Tbk. tahun 2018, tercatat bahwa kenaikan SKM FF secara umum  meningkat sebesar 0.8 poin. Dari sebelumnya 3.9% di tahun 2017, menjadi 4.7% di tahun 2018. Angka ini saya duga terjadi dikarenakan pergeseran selera konsumen yang menginginkan rokok dengan durasi lama dan rasa lebih mantap. Pada akhirnya, di bulan Juli ini Sampoerna A meluncurkan Sampoerna A Filter dengan mengusung tema "How Bold Can You Go?" yang secara harfiah ingin menunjukan eksistensi Sampoerna A juga bisa membuat rokok dengan kadar rasa kuat.
  3. Dapat dikatakan bahwa dengan adanya gap diantara U Bold lama yang sudah tidak diproduksi dan juga peningkatan dari penjualan SKM FF, membuat pada akhirnya Sampoerna memutuskan untuk meluncurkan Sampoerna A Filter. Dengan harapan, konsumen U Bold lama tidak berpindah merek, ataupun untuk menggaet konsumen SKM FF merek lain.
Baiklah, itu sedikit analisis dari saya terkait dengan produk ini. Langsung saja kita coba review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk harga rokok ini saya beli dengan harga Rp. 15.000 (cukai 13.450) dengan kuantitas isi sebesar 12 batang. Terhitung terjangkau, dan sesuai dengan pengeluaran dari perokok SKM FF. Untuk harga sendiri saya beri nilai 8.5 dari 10.

Kemudian kita coba review kemasannya dengan seksama







Kemasan rokok ini menggunakan warna hitam pekat, abu-abu, dan merah darah. Pada bagian latar kemasan depan, terdapat pattern yang terinspirasi dari baja. Efek yang ditimbulkan cenderung emboss kuat dan terlihat glossy. Bagian atas depan kemasan, terdapat tulisan dan logo Sampoerna dengan warna abu-abu. Logo Sampoerna tersebut menggunakan efek emboss kuat dan sangat terasa ketika disentuh dengan jari. Dibawah tulisan Sampoerna, terdapat pattern khas Batik dari Sampoerna A yang sudah termodernisasi, yakni berupa gabungan dari <, ., dan >. Pattern batik tersebut menggunakan warna hitam keabu-abuan dengan efek emboss kuat dan cenderung bertekstur kuat. Pada bagian tengah, terdapat semacam kotak berwarna hitam pekat dengan adanya logo "A" berwarna merah. Logo "A" tersebut memiliki tekstur emboss kuat dengan unsur ketebalan yang terasa. Dibawah pattern, terdapat tulisan FILTER dengan font Eurostile berwarna abu-abu, tanpa adanya emboss. Dan dibawah tulisan FILTER, terdapat semacam jajar genjang berwarna merah dan bertuliskan 12 CIGARETTES.

Bagian belakang terdapat latar pattern yang sama dengan efek tekstur yang sama juga. Terdapat persegi panjang ber-outline merah dan di dalamnya berwarna hitam. Terdapat kotak berwarna hitam dengan adanya logo "A" yang memiliki emboss tebal. Pada bagian deskripsi, terdapat tulisan yang menyatakan bahwa rokok ini dibuat dengan racikan premium, dengan keseimbangan dari rempah, kemanisan, dan aroma, untuk menciptakan sensasi hisapan tebal dan kaya rasa. Di paragraf selanjutnya menyatakan bahwa rokok ini dibuat dengan kebanggaan dari The House of Sampoerna. Bagian kanan terdapat pattern yang sama, dengan adanya larangan jual. Bagian kiri terdapat tulisan 12 FILTER KRETEK yang menyatakan rokok ini termasuk dalam kategori SKM Full Flavor. Bagian atas terdapat kotak dengan adanya emboss pada logo "A", dan bagian bawah berwarna merah, dengan adanya logo "A" berwarna hitam. Sangat menjual dan menurut saya dari segi kemasan terhitung mengesankan. Untuk kemasan sendiri saya beri nilai 9.5 dari 10.

Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasannya dengan seksama


Bagian inner hinge lid hanya menunjukan warna hitam tanpa adanya tulisan Suara Konsumen, layaknya beberapa produk Sampoerna terbaru. Adapun inner frame dari rokok ini tidak terdapat unsur promosi, layaknya produk Sampoerna A generasi terbaru. Bagian foil menggunakan motif dot, dengan adanya unsur logo "A"  tanpa adanya emboss. Warna dari foil ini sendiri menggunakan warna merah tua, layaknya kebanyakan rokok Full Flavor buatan Sampoerna. 

Kemudian kita coba tarik foil-nya dengan seksama


Bagian dalam batang sepertinya menunjukan bahwa motif batang dari rokok ini ialah cork. Susunan batang rokok ini ialah 6 di depan dan 6 di belakang, dengan kuantitas isi sebesar 12 batang.

Kemudian kita coba tarik batang rokok-nya dengan seksama


Batang rokok ini memiliki panjang sebesar 90mm dengan perkiraan diameter sebesar 8.5mm atau lebih. Atau untuk mempermudah, kita menyebutnya sebagai diameter regular. Terdapat batasan tipping paper berwarna putih, diikuti dengan line berwarna abu-abu dengan adanya logo "A" di bagian tengah, diikuti dengan line kembali, dan di bagian horizontal terdapat tulisan FILTER berwarna abu-abu. Warna tipping paper ialah cork, dengan motif cenderung abstrak dan agak tersebar, layaknya Sampoerna U Bold dahulu. 

Kemudian kita coba rasakan rokok-nya dengan seksama


Ketika sebelum dibakar, rokok ini seakan mengeluarkan sensasi manis cukup kuat disertai dengan adanya unsur rasa fruity yang kuat. Namun ketika dibakar, rokok ini mengeluarkan sensasi fruity yang sangat kuat dengan tingkat kemanisan yang cenderung tinggi, dan efek spicy yang cukup kuat. Sensasi spicy mulai menguat pada hisapan kedua dan seterusnya, begitu juga dengan sensasi fruity dan sweetness dari rokok ini. Sensasi fruity dari rokok ini sangat kental dengan unsur raspberry, dengan adanya unsur nangka, leci, dan sedikit unsur pisang. Sensasi raspberry mampu menciptakan kesan Full Flavor yang ingin dibawa oleh rokok ini, dengan adanya sensasi nangka dan leci sebagai karakter khas dari Sampoerna A, dan pisang untuk memperkuat sensasi rasa dari rokok ini. Sensasi sweetness ini merupakan gabungan dari maple syrup, inverted sugar, dan sedikit unsur licorice. Untuk kadar sweetness dari rokok ini terhitung tinggi, hal ini dikarenakan rokok ini menggunakan maple syrup dan inverted sugar dalam takaran tinggi. Efek a hint of sweetness dari Sampoerna cukup terasa berkat adanya licorice sebagai karakter utama dari rokok buatan Sampoerna, meskipun lebih kental dengan rasa sweetness langsung di lidah.

Terdapat juga sedikit unsur vanilla dan sedikit unsur cocoa pada rokok ini, meskipun tidak sekental dan terasa layaknya SKM Full Flavor buatan Sampoerna umumnya Sensasi spicy pada rokok ini terbilang balance dan cukup menghangatkan di tenggorokan dan mulut. Adapun sensasi spicy yang saya temui pada rokok ini sangat didominasi dengan penggunaan Cengkeh yang saya duga berasal dari Sulawesi. Selain itu, rokok ini juga didukung dengan beberapa rempah khas Indonesia yang cenderung kuat namun terasa halus. Beberapa rempah yang saya deteksi ialah kapulaga, pekak, kayumanis, dan adas manis. Efek warming dari rokok ini terbilang pas dan tidak terlalu berat. Dalam artian, rokok ini memiliki kadar kehangatan yang cenderung bisa diterima oleh banyak orang. Sensasi hangat ini juga tidak berlebihan ketika dihisap secara mendalam, dalam artian rokok ini cenderung pas hangatnya di tenggorokan, serta tidak panas. 

Blend dari rokok ini menggunakan Tembakau Virginia asal Lombok dan Tembakau berjenis Oriental dengan model Krosok dari Indonesia. Proporsi dari Tembakau Virginia dan Tembakau berjenis Oriental berkisar 60% dan 40% untuk Virginia. Adapun Tembakau Virginia dimaksudkan untuk menciptakan efek rasa yang halus dan membuat adanya aroma manis dari rokok ini. Sedang Tembakau berjenis Oriental dimaksudkan untuk menciptakan efek nutty khas Kretek Indonesia, dan juga menciptakan aroma dan rasa yang kuat. Beberapa Tembakau berjenis Oriental yang digunakan dan saya deteksi ialah Temanggung, Kasturi, dan Boyolali. Blend dari rokok ini cenderung terkesan balance dan memiliki kadar earthy yang tidak berlebihan. Dalam artian saya bisa merasakan tembakau yang digunakan ditanam di tanah dengan unsur hara baik. Bila dikeluarkan dari hidung, terdapat aroma nutty khas dan aroma manis yang cenderung nikmat. Tarikan dari rokok ini terkesan mantap dan halus, dalam artian rasa dari rokok ini terasa intens dan tebal sehingga saya bisa menariknya secara mantap namun halus. Harshness dari rokok ini sedikit terasa, namun dalam taraf harsh yang halus. Throat hit cenderung minim, dengan adanya sensasi yang cenderung membuat tenggorokan terasa nyaman dan tidak menusuk.

Durasi bakar dari rokok ini berkisar 19-20 menit (bahkan bisa kurang dari angka tersebut) tergantung bagaimana cara Anda menghisapnya, dalam artian rokok ini memiliki durasi bakar sangat panjang untuk sebuah rokok SKM Full Flavor. Aftertaste yang ditawarkan oleh rokok ini ialah cenderung nutty kuat, dengan rasa fruity yang meninggalkan kesan baik di mulut dan tenggorokan, serta efek manis yang cenderung sangat kental terasa meninggalkan kesan baik di mulut dan tenggorokan. Namun kelemahan dari rokok ini ialah rasa manis dari rokok ini akan tidak cocok bagi sebagian orang, mengingat rasa manis dari rokok ini terhitung kuat dan intens. Adapun kelemahan lain yang terasa ialah ketika mendekati batasan tipping paper, rasa rokok ini cenderung melemah disertai adanya sensasi sedikit panas di mulut. Adanya sedikit chemical taste juga terasa ketika rokok ini mendekati batasan tipping paper dari rokok ini. Kelemahan ini buat saya bukanlah sebuah masalah, ini kembali lagi pada selera Anda dalam hal merokok. Untuk rasa sendiri saya beri nilai 8.99 dari 10.

KESIMPULAN

Dengan rasa rokok yang menurut saya sangat intens dan tebal, sensasi manis yang menurut saya kuat namun pas, dan durasi bakar yang sangat lama untuk sebuah rokok SKM Full Flavor, membuat rokok ini seakan menjadi pilihan bagi Anda yang sudah bosan dengan beberapa merek SKM Full Flavor  umumnya, namun menginginkan durasi lebih lama dan rasa lebih tebal. Adapun kelemahan rokok ini terletak pada akhir bakaran yang mulai kurang intens, rasa manis yang menurut sebagian orang sangat manis, adanya chemical taste di batasan tipping paper, serta sensasi panas yang cukup terasa. Untuk distribusi sendiri, rokok ini sudah dijual secara nasional di beberapa toko semisal SRC (Sampoerna Retail Community), Indomaret, Alfamart, dan beberapa minimarket serta warung. Distribusi akan merata terhitung dalam minggu ini, namun saat ini saya sudah mudah menemukannya di Alfamart ataupun Indomaret. Overall, saya memberi nilai rokok ini 8.99 dari 10. Artinya rokok ini unggul pada kemasan dan rasa, namun secara harga cenderung standar. Tapi masih terhitung sangat terjangkau. Dalam artian, bagi anda yang suka dengan SKM Full Flavor dengan tingkat kemanisan tinggi, saya sangat merekomendasikannya.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention saya di @ReviewRokok, like Page Facebook blog ini di fb.me/ReviewRokok hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas serta add ID Line saya yakni reviewrokok. Sekian dan terima kasih.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...

Esse Maxx, SKM Hybrid Medium Tar Pertama dari KT&G Dengan Rasa Orange

Selamat malam,

Agaknya, minggu ini kemungkinan merupakan minggu dimana admin akan menuliskan banyak review terkait dengan produk rokok. Mood saya juga kembali seperti semula, dikarenakan dalam kondisi yang memungkinkan untuk membuat review produk rokok di Indonesia. Terutama juga, saya mendapatkan sebuah barang yang saya tidak bisa dibocorkan disini. Harap maklum, karena take photo dari produk tersebut sekiranya belum selesai sepenuhnya.

Adapun review yang akan saya buat kali ini ialah Esse Maxx, sebuah produk yang dikatakan sebagai produk hybrid antara rokok LTLN dengan Full Flavor. Lazimnya, kita menyebut kategori produk tersebut sebagai rokok Bold, namun KT&G memperhalus bahasanya menjadi "Hybrid". Mengapa saya katakan produk ini sebagai produk Bold? Karena pada dasarnya kategori ini merupakan SKM LTLN namun dengan kadar diatas SKM LTLN. Dan juga, secara tarikan dan rasa lebih menyerupai kategori SKM Full Flavor. Adapun penjelasan terkait dengan produk ini akan saya jelaskan pada beberapa poin berikut:
  1. Esse Maxx merupakan produk pertama dari lini Esse SKM dengan mengusung kategori Medium Tar. Agaknya, kategori ini merupakan kategori yang paling berkembang diantara semua kategori pada rokok di Indonesia. Kategori ini dikatakan sebagai kategori peralihan diantara SKM LTLN dengan SKM Full Flavor, yang saat ini dikuasai oleh Surya Pro dan LA Bold. Pengembangan produk ini saya duga dilakukan sekitar 1-2 tahun yang lalu, sebelum produk ini resmi diluncurkan pada awal Juli 2019 ini. Peredaran rokok ini sejatinya sudah dilakukan pada minggu lalu, tepat pada tanggal 8 Juli 2019, namun baru bisa beredar secara umum pada hari ini, 15 Juli 2019. Diharapkan, Esse Maxx mampu mengisi celah yang saat ini belum dikuasai oleh KT&G di Indonesia, yakni segmen Medium Tar.
  2. Adapun produk ini juga selain untuk mengisi celah yang belum dikuasai KT&G, juga menegaskan bahwa produk ini bukanlah produk sembarangan. Dengan flavoring yang kemungkinan diimpor dari Korea Selatan, dan kadar diatas rata-rata produk SKM, semakin menegaskan bahwa Esse juga memiliki "sisi maskulin" yang sejauh ini belum dimiliki produk Esse di Indonesia. Produk ini kemungkinan besar menargetkan kepada segmen SES B-C, dengan kategori usia 18-30 tahun, menyukai pengalaman berbeda, dan memiliki jiwa maskulin yang tinggi.
  3. Adapun kesimpulan produk ini diluncurkan diantaranya ialah KT&G Indonesia berusaha mengisi celah rokok SKM Medium Tar pada lini Esse, dan juga menunjukan sisi maskulin dari Esse yang sebelumnya belum dimiliki oleh lini ini. Ada kemungkinan, produk ini akan gencar dipromosikan sekitar beberapa bulan setelah peluncurannya ini.
Baiklah, itu sedikit analisis dari saya terkait dengan produk ini. Langsung saja kita review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk harga produk ini saya beli sekitar Rp. 16.000 (cukai 13.425) dengan kuantitas isi sebanyak 16 batang. Terhitung terjangkau untuk sebuah produk rokok baru. Untuk harga sendiri saya beri nilai 8.3 dari 10.

Kemudian kita coba review kemasan rokok ini dengan seksama







Kemasan rokok ini menggunakan warna dasar abu-abu, silver, hitam, dan merah. Pada bagian depan dan belakang kemasan, di bagian kanannya terdapat logo Esse dengan semacam gabungan objek persegi panjang yang membentuk huruf E, dengan adanya latar dot di dalamnya, serta memiliki efek emboss tebal yang diikuti dengan adanya efek hologram. Efek hologram ini dapat berubah warna layaknya pelangi, silver, atau emas, tergantung bagaimana posisi Anda melihatnya. Terdapat tulisan ESSE dengan font serif yang memiliki efek emboss tebal disertai dengan warna hitam pekat. Terdapat tulisan MAXX dengan adanya garis putus pada beberapa sudut dari tulisannya. Tulisan MAXX tersebut memiliki warna merah darah, dan disertai efek emboss tebal. Latar dari tulisan ESSE MAXX ialah abu-abu, dengan tekstur cenderung licin. DI bagian kiri objek tulisan, terdapat pattern polygonal abstract dengan susunan warna merah darah, merah, abu-abu, dan silver. Bagian dari polygonal abstract tersebut memiliki efek emboss cukup halus dengan adanya pattern garis sesuai arah dari polygonal tersebut. Di bagian kanan pojok bawah kemasan, terdapat tulisan 16 SKM dan KRETEK CIGARETTES.

Bagian kanan kemasan terdapat logo KT&G dan tulisan penanda kategori dari ESSE yang khas yakni SKM, SIGARET, dan KRETEK yang dipisahkan dengan lingkaran. Terdapat larangan jual dan tulisan MADE UNDER AUTHORITY OF KT&G, KOREA, disertai barcode. Bagian kiri kemasan terdapat tulisan ESSE dan MAXX tanpa adanya efek emboss, serta kadar dari rokok ini. Bagian atas terdapat tulisan ESSE MAXX, dan bagian bawah terdapat kode produksi. Produk ini kebetulan diproduksi oleh PT TSPM, atau Tri Sakti Purwosari Makmur. Pabrikan asal Pasuruan ini dipilih kemungkinan besar dikarenakan belum mampunya PT Mandiri Maha Mulia dalam memproduksi rokok dengan kadar Medium Tar. Terhitung lebih simpel dan penuh dengan unsur futuristik, dan saya kira kemasan rokok ini lebih memiliki improvisasi dibandingkan kemasan lini lain dari Esse. Untuk kemasan sendiri saya beri nilai 9.5 dari 10.

Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasannya dengan seksama


Tampak pada bagian inner hinge lid memiliki cutting di bagian kiri, dengan adanya embel-embel promosi "New Powerful Hybrid from KT&G", dengan adanya garis membentuk sudut segitiga berwarna merah. Adapun inner frame pada rokok ini menggunakan warna hitam pekat. Foil dari rokok ini memiliki warna silver dengan adanya dot, dan tulisan MAXX yang cenderung mengarah ke kanan atas. Tidak terdapat emboss pada tulisan yang ada di foil.

Kemudian kita coba tarik foil-nya dengan seksama


Batang rokok ini memiliki susunan 8 di depan dan 8 di belakang, dengan kuantitas isi sebesar 16 batang. Adapun tampak batang dari rokok ini memiliki warna abu-abu dengan pattern polygonal abstract.

Kemudian kita coba tarik batang rokok-nya dengan seksama


Batang rokok ini memiliki panjang sebesar 90mm, dengan perkiraan diameter batang sebesar 7.9mm atau lebih. Pada bagian batasan tipping paper, terdapat line berwarna merah dan diikuti dengan tulisan ESSE dalam latar polygonal. Pattern pada tipping paper merupakan polygonal abstract dengan warna abu-abu. Terdapat perforasi laser pada tipping paper rokok ini, berjumlah 1 baris dengan model perforasi laser yakni dot.

Kemudian kita coba rasakan rokok-nya dengan seksama


Ketika sebelum dibakar, rokok ini seakan memiliki unsur fruity berupa orange dengan adanya rasa sedikit manis milky pada bagian hisapannya. Ketika dibakar, rokok ini seakan mulai terasa sensasi fruity yang cukup terasa disertai dengan efek spicy minim dan rasa aromatik khas. Sensasi fruity ini didominasi dengan unsur orange yang cenderung milky dan memiliki karakter layaknya permen buah dengan kandungan gelatin. Ada gabungan diantara orange dominan dengan perisa susu, perisa bubble gum, dan sedikit perisa gelatin pada rokok ini. Sehingga karakter fruity utama yang ingin dibawa ialah orange chew candy. Karakter buah lain yang ditemui ialah leci dan pisang, namun dalam intensitas sangat-sangat minim. Adapun penggunaan buah jeruk atau orange dimaksudkan untuk menciptakan rasa yang unik dan berbeda dengan rokok SKM Medium Tar kebanyakan di Indonesia. Intensitas fruity ini seakan diikuti dengan unsur milky yang kemungkinan juga menggunakan lactic acid sebagai bahan tambahan dari rokok ini. Adapun inverted sugar juga digunakan untuk meningkatkan sensasi manis dari rokok ini. Sensasi spicy kurang begitu tergambar pada rokok ini, dengan dominan kayumanis dan kapulaga. Kurang begitu warming di mulut, dan juga di tenggorokan.

Adapun rokok ini menggunakan dominan Tembakau Virginia dan beberapa jenis Tembakau berjenis Oriental asal Indonesia. Tembakau Virginia pada rokok ini sangat membantu karakter manis yang ingin dibawa oleh rokok ini, disertai Tembakau berjenis asal Oriental yang sekiranya membentuk karakter kretek khas Indonesia. Cengkeh pada rokok ini terkesan lemah, dalam artian sengaja untuk menciptakan sensasi rasa fruity yang kuat. Penggunaan Tembakau Virginia pada rokok ini saya sinyalir merupakan tembakau impor, dengan karakter yang cenderung manis dan memiliki sensasi sedikit spicy dan kadar gula kuat. Sedang beberapa  Tembakau berjenis Oriental asal Indonesia yang digunakan salah satunya berasal dari Madura dan Temanggung, untuk menciptakan efek nutty khas kretek. Kurang begitu earthy, tapi balanced secara blend. Dalam artian, sensasi tanah kurang kental pada rokok ini. Ketika dikeluarkan melalui hidung, rokok ini cenderung beraroma manis dengan sedikit aroma nutty khas. Tarikan sangat halus dan mantap, dalam artian Anda bisa menariknya secara penuh dengan sensasi cukup baik. Harshness hampir tidak ada, throat hit juga tidak ada sama sekali. Dalam artian rokok ini tidak ada sensasi harsh dan tidak membuat tenggorokan terasa tak nyaman.

Durasi bakar sekitar 12 sampai 13 menit, tergantung bagaimana cara Anda menghisapnya. Aftertaste yang ditawarkan ialah cenderung nutty kuat, dengan adanya sedikit unsur fruity yang meninggalkan kesan baik di tenggorokan, dan juga ada sensasi milky yang cukup melekat di tenggorokan. Adapun kelemahan rokok ini ialah, rasa khas orange chew candy pada rokok ini akan mulai melemah pada beberapa saat sebelum akhir bakaran. Kemudian, sensasi chemical taste mulai menguat ketika bakaran mendekati batasan tipping paper, disertai dengan adanya aroma chemical kuat. Dan juga, beberapa batang pada rokok ini memiliki tipping paper yang lemah, sehingga pada akhir bakaran cenderung akan melepas dari filter rokok dan hal tersebut kadang membuat panas di jari. Sejauh ini, saya merasa rokok ini memiliki karakter rasa sangat baik, namun saya tidak menyarankan bagi Anda yang kurang begitu suka rokok dengan rasa high profile. Untuk rasa sendiri saya beri nilai 8.97 dari 10.

KESIMPULAN

Dengan sensasi rasa yang cenderung unik dan berbeda, yakni orange chew candy, batang rokok yang sesuai untuk kawula muda yang menjadi target rokok ini, serta kemasan yang menurut saya sangat baik membuat rokok ini seakan menjadi pilihan bagi Anda yang menyukai rokok dengan kadar tar tinggi namun dengan sensasi hisapan halus khas LTLN. Adapun kelemahan dari rokok ini terletak pada bagian sensasi yang melemah ketika mendekati akhir bakaran, sensasi chemical taste yang cukup terasa, dan tipping paper yang mulai melemah di beberapa batang. Untuk distribusi, rokok ini saat ini cukup mudah ditemui di Alfamart di kawasan Jabodetabek. Untuk Indomaret dan beberapa Modern Trade juga saya menganggap rokok ini sudah terdistribusi. Dan untuk warung kemungkinan menyusul. Overall, saya memberi nilai rokok ini 8.92 dari 10. Artinya, rokok ini unggul pada kemasan dan rasa, namun untuk harga biasa saja. Meskipun saya menganggap rokok ini terjangkau, akan tetapi dikarenakan masih agak susah untuk ditemui, jadi saya rasa Anda sebaiknya menunggu saja.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention saya di @ReviewRokok, like Page Facebook blog ini di fb.me/ReviewRokok hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas serta add ID Line saya yakni reviewrokok. Sekian dan terima kasih.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...

Camel Yellow, Terlahirnya Kembali Varian SPM Full Flavor Dari JTI

Selamat sore,

Beberapa bulan ini, admin memang jarang menuliskan postingan di blog ini. Hal ini terkait dengan kondisi admin yang pada saat ini tidak memungkinkan untuk menuliskan postingan dalam jumlah yang banyak. Meskipun hutang review saya terhitung banyak, akan tetapi saya berusaha memenuhinya dalam minggu ini. Harap maklum.

Review yang akan saya tuliskan pada kesempatan kali ini ialah Camel Yellow, atau versi Full Flavor dari Camel SPM yang sebenarnya dahulu sudah pernah direview dengan nama yang berbeda. Dahulu, saya pernah mereview Camel Black, yang pada kesempatan lalu saya mereview versi Limited Edition-nya. Adapun pada kesempatan kali ini, JTI meluncurkan produknya tepatnya pada hari kemarin, 1 Juli 2019 yakni Camel Yellow. Perbedaan yang jelas terjadi diantara Camel Black dengan Camel Yellow akan saya jelaskan di postingan kali ini.

Adapun analisis dugaan sementara mengapa produk ini bisa diluncurkan, tepatnya JTI meluncurkan kembali varian Camel Full Flavor-nya diantaranya sebagaimana berikut:

  1. Camel Yellow merupakan produk reinkarnasi dari varian Camel Black yang dahulu pernah diproduksi, sekaligus merupakan produk Camel SPM yang mendapat treatment rejuvenated di Indonesia. Adapun alasan mengapa Camel Yellow diluncurkan diantaranya ialah persaingan SPM Full Flavor dikatakan hanya sedikit pemain. Pemain utama dari segmen ini saat ini dipimpin oleh Marlboro Red (Marlboro Merah) dan Lucky Strike Original Red saja. Saya menduga, JTI seakan mengalami gap besar, mengingat segmen SPM Full Flavor yang dimiliki lini Camel pada saat sebelum diluncurkan, cenderung tidak ada. Maka pada akhirnya, dengan waktu yang tepat Camel akhirnya bisa meluncurkan kembali lini Full Flavor dari Camel dengan Camel Yellow.
  2. Camel Yellow juga merupakan bentuk penegasan atas lini klasik Camel yang menggunakan warna dasar kuning. Pada masa dahulu, Camel memang pernah meluncurkan Camel Black. Namun, produk tersebut memiliki penjualan lebih rendah. Hal ini terjadi dikarenakan image klasik Camel kurang bisa dijual ketika menggunakan Camel Black. JTI kemungkinan mencari formulasi yang tepat untuk meluncurkan kembali Camel Full Flavor, tentunya dengan penyesuaian atas permintaan konsumen. Maka pada akhirnya, Camel meluncurkan kembali Camel Full Flavor dengan nama Camel Yellow. 
  3. Dapat dikatakan bahwa Camel Yellow diluncurkan karena dua alasan, yakni persaingan SPM Full Flavor yang sedikit dan menegaskan kembali image klasik Camel namun dengan cara yang lebih modern. Adapun kemungkinan, lini Camel SPM lain akan mendapat treatment yang sama di kemudian hari.
Baiklah, itu merupakan sedikit analisis dari saya terkait dengan diluncurkannya kembali Camel Full Flavor dengan nama Camel Yellow. Tentunya dengan beberapa perubahan yang sudah disesuaikan dengan selera perokok dewasa Indonesia. Mari kita review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk harga rokok ini saya dapatkan dengan harga Rp. 18.000 (cukai 20.600) dengan kuantitas isi 20 batang. Terhitung lebih murah dibandingkan dengan kompetitor terdekat, yakni Lucky Strike yang pada saat ini dijual dengan range harga Rp. 20.000-22.000 tergantung toko. Harga ini kemungkinan akan naik pada beberapa bulan kedepan. Untuk harga saya beri nilai 7.5 dari 10.

Kemudian kita coba review kemasannya dengan seksama







Kemasan rokok ini menggunakan warna dasar kuning muda, silver, dan coklat. Pada bagian dasar depan dan belakang kemasan, terdapat pattern terbaru dari Camel berupa semacam curve yang membentuk tulisan "CAMEL". Warna dasar dari background kemasan yakni kuning muda, dengan adanya kuning terang di bagian tengah kemasan, serta adanya warna kuning gelap pada bagian garis dari curve tersebut. Pada bagian atas kemasan terdapat tulisan SINCE 1913 dan QUALITY TOBACCOS dengan menggunakan warna coklat tua dan font khas Camel yang diperbaharui. Adapun bagian utama dari kemasan rokok ini terdapat tulisan CAMEL dengan warna silver, bagian A terpotong dengan logo iconic dari Camel itu sendiri, dan tulisan tersebut memiliki strokes berwarna coklat tua serta emboss cenderung tebal dan terasa baik. 

Pada bagian iconic dari unta Camel, cenderung menggunakan model dan warna lebih modern, dengan adanya emboss halus. Model unta iconic dari Camel itu sendiri menggunakan warna gabungan coklat muda diatas dan bagian bayangan menggunakan coklat sedikit tua. Di bagian samping kanan terdapat latar siluet padang pasir, dengan bagian kiri yakni pohon dan kanan yakni piramida gurun pasir. Di bagian bawah logo, terdapat tulisan YELLOW dengan warna coklat tua dan font khas Camel.

Bagian kanan kanan kemasan terdapat tulisan 20 CLASS A CIGARETTES dengan font Helvetica Condensed, logo JTI dengan warna coklat tua, dan larangan jual. Bagian kiri terdapat tulisan CAMEL tanpa adanya bagian A yang tak terpotong, dan tulisan YELLOW. Bagian atas terdapat tulisan CAMEL beserta logo dan pattern khas Camel terbaru. Dan bagian bawah terdapat tulisan SPM, logo iconic Camel, dan tulisan Yellow. Produk ini dibuat oleh PT Alam Indomegah, Pasuruan, Indonesia yang khusus memproduksi produk JTI SPM di Indonesia untuk saat ini. Adapun kemasan rokok ini menurut saya simpel, namun sangat menjual. Untuk kemasan sendiri saya beri nilai 9 dari 10.

Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasannya dengan seksama 


Bagian inner frame dari kemasan menggunakan model yang cenderung sama dengan Camel pada umumnya, yakni menggunakan warna dasar silver. Adapun kemungkinan besar saya mendapatkan cacat pada inner frame dari rokok ini, Bagian foil dari rokok ini menggunakan warna silver dengan tanpa adanya emboss. Terdapat pattern membentuk tulisan CAMEL dan logo iconic dari Camel itu sendiri.

Kemudian kita coba tarik foil-nya dengan seksama


Bagian batang dari rokok ini menggunakan warna dasar cork, dengan adanya susunan 7 di depan, 6 di tengah, dan 7 dibelakang. Kuantitas rokok ini sebanyak 20 batang.

Kemudian kita coba tarik batang rokok-nya dengan seksama


Batang rokok ini memiliki panjang sebesar 84mm dengan diameter batang sekitar 8.4mm atau lebih. Pada bagian burning area, terdapat factory mark dengan pewarna makanan yakni logo CAMEL dan logo unta berwarna silver. Bagian tipping paper menggunakan warna dan motif cork yang cenderung standar. Terdapat perforasi laser pada Camel Yellow kali ini, yakni satu baris dengan model dot, dan jarak yang agak berjauhan satu sama lain. Hal ini dimaksudkan untuk menurunkan sedikit kadar tar dari rokok ini dan menciptakan kesan lebih lembut.

Kemudian kita coba rasakan rokok-nya dengan seksama


Ketika sebelum dibakar, rokok ini seakan menawarkan sensasi aromatik yang cenderung lemah, dengan rasa tembakau yang agak lemah. Namun ketika dibakar, rokok ini seakan mengeluarkan sensasi rasa tembakau yang mulai menguat pada hisapan pertama, dengan adanya sensasi aromatik cenderung kuat pada rokok ini. Sensasi tembakau aromatik pada rokok ini cenderung menguat pada hisapan kedua dan seterusnya, dengan adanya bantuan sensasi toasted khas dari Tembakau Burley dan sensasi manis alamiah dari Tembakau Virginia. 

Adapun rokok ini cenderung sedikit memiliki sensasi spicy yang kuat, dengan adanya sedikit efek menggelitik di tenggorokan dan sensasi hangat yang khas. Rokok ini memiliki rasa manis khas yang salah satunya menggunakan inverted sugar berupa sorbitol yang mampu menciptakan sensasi manis yang alamiah. Adapun rokok ini juga memiliki sedikit sensasi cocoa dan vanilla yang cukup tergambar dengan rapi, dengan sensasi yang begitu baik. Meskipun sensasi cocoa dan vanilla cukup tergambar baik, namun hal ini cenderung tertutupi dengan sensasi tembakau yang lebih kuat. Sensasi hangat cenderung terasa, dengan intensitas yang sangat baik. Penggunaan humektan juga terasa dengan tingkat rasa lembab yang tidak begitu kuat.

Tembakau yang digunakan pada rokok ini menggunakan gabungan dari Tembakau Virginia, Burley dan Oriental yang berasal dari Turki. Atau lazim kita sebut sebagai American Blend. Sensasi Tembakau Virginia yang cenderung memiliki gula alamiah sangat tergambar, dengan adanya sensasi toasted khas serta bantuan rasa spicy dan manis khas dari Tembakau Burley, serta sensasi nutty dan aromatik yang kuat dari Tembakau Oriental. Adapun tembakau yang digunakan pada rokok ini sepertinya ditanam pada lahan dengan unsur hara yang baik, sehingga mampu menciptakan sensasi earthy yang pas dan tidak berlebihan. Blend dari rokok ini cenderung balance, dengan penggunaan tembakau yang sudah didesain untuk seimbang dan tidak dominan dengan salah satu jenis tembakau. 

Cenderung rendah dengan penggunaan stem atau Tembakau Recon, sehingga mampu menciptakan sensasi rasa yang lebih alamiah. Adapun tarikan pada rokok ini cenderung mantap dan halus, dengan sedikit efek kick yang tidak berlebihan. Harshness pada rokok ini sangat terasa, dengan adanya sensasi kasar yang terasa, namun bisa ditoleransi. Throat hit pada rokok ini cenderung lebih kuat dibandingkan Marlboro Merah, namun seakan lebih lemah dibandingkan dengan Camel Black dahulu. Dalam artian, perforasi laser berhasil mengurangi throat hit yang cenderung membuat tenggorokan terasa tak nyaman atau gatal.

Durasi bakar dari rokok ini ialah 7-8 menit, tergantung bagaimana cara Anda menghisapnya. Aftertaste dari rokok ini ialah nutty cenderung kuat dan halus, sensasi manis alamiah yang meninggalkan kesan baik, sensasi cocoa dan vanilla yang cenderung meninggalkan kesan baik di tenggorokan, dan sensasi sedikit kering di tenggorokan. Namun, kelemahan dari rokok ini ialah cenderung panas ketika mendekati tipping paper, dan mulai panas di jari dan mulut ketika bakaran mendekati tipping paper. Adapun sensasi chemical taste pada rokok ini sedikit terasa, namun tidak berlebihan ketika dalam hisapan biasa. Namun, bila mendekati tipping paper, rokok ini cenderung mengeluarkan sensasi chemical taste yang terasa meskipun dalam taraf yang tidak berlebihan. Saya merasa sangat cocok dengan rokok ini, dan sesuai dengan karakter yang saya inginkan saat ini. Untuk rasa rokok ini sendiri saya beri nilai 8.98 dari 10.

KESIMPULAN

Dengan rasa rokok yang cenderung pas dan mantap, kemasan yang menurut saya simpel dan elegan, dan harga rokok ini yang bersahabat membuat rokok ini merupakan pilihan yang sesuai bagi Anda yang menginginkan rokok SPM American Blend dengan sensasi tarikan mantap namun dengan harga yang terjangkau. Adapun kelemahan rokok ini ialah terletak pada sensasi panas di jari dan mulut, dan sensasi chemical taste yang sedikit terasa. Untuk distribusi rokok ini sendiri, saat ini sudah mulai mudah ditemui di beberapa warung, Indomaret, Alfamart, atau Circle K terdekat. Distribusi nasional akan berlangsung pada minggu ini, meskipun saya mendengar kabar tidak semua daerah di Indonesia mendapatkan barang ini. Overall, saya memberi nilai rokok ini 8.49 dari 10. Artinya rokok ini menang pada rasa dan kemasan, namun untuk harga saya merasa sedikit mahal,. Meskipun masih terhitung di taraf harga yang terjangkau. Bagi Anda perokok SPM American Blend, saya sangat merekomendasikannya.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention saya di @ReviewRokok, like Page Facebook blog ini di fb.me/ReviewRokok hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas serta add ID Line saya yakni reviewrokok. Sekian dan terima kasih.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...

Chord dan Lirik

Ulasan Film

ad2

Keimanan dan Keyakinan

Olahan Makanan

Tempo Doeloe

Tips dan Trik

Explore Indonesia

Broker Kripto