Top Bisnis Online
Trading dan Investasi
ad1
Iklan Gratis
Esse Cafè, SKM LTLN Superslims Pertama Dengan Fitur Sweet Creamy Coffee Flavor Dari KT&G Indonesia
Selamat sore,
Hari Minggu merupakan hari yang seharusnya menjadi hari yang tepat untuk beristirahat dengan hikmat. Namun, dikarenakan pada kesempatan kali ini admin mendapatkan produk yang baru saja masuk, maka pada akhirnya admin berusaha menyajikan review terkait produk rokok di Indonesia. Harap maklum, dikarenakan admin sangat antusias dengan produk ini.
Review yang akan admin buat ialah Esse Cafè. Namanya sekilas sudah bisa menggambarkan fitur utama yang ingin dijual, yakni rasa Kopi ala Cafe. Adapun produk ini baru saja masuk di pasaran, sekitar tanggal 15 Agustus 2020 lalu. Untuk materi POS atau materi promosi retail sudah dipasang sekitar hari Senin lalu. Rokok ini sekilas memiliki kesamaan dengan Esse lini SKM umumnya, yakni bentuk Superslims. Namun hal yang membedakan ialah kadar Tar dan Nikotin yang lebih besar dibandingkan dengan lini SKM dari Esse umumnya, dan sensasi Kopi yang merupakan gabungan dari Caramel Macchiato dan Latte.
Kemungkinan besar, materi dari bahan baku flavoring diimpor dari Korea Selatan. Seperti halnya Raison Presso ataupun Esse Cafè yang dijual di Rusia, fitur yang dijual secara gamblang ialah natural coffee flavor. Namun untuk pasar Indonesia, sensasi manis khas SKM menjadi nilai jual yang tidak bisa ditemui pada lini KT&G lainnya di Dunia. Dikarenakan segmen SKM saat ini sangat berkembang, maka pada akhirnya KT&G mencoba mengaplikasikan flavoring Kopi khas-nya di lini terbaru dari Esse SKM itu sendiri. Produk ini secara gamblang ditujukan bagi Anda yang menginginkan sensasi lembut namun dengan hentakan lebih kaya, bila dibandingkan dengan Esse Mild ataupun Esse Change.
Analisis sekilas sudah saya buat di bagian atas, mari kita review rokok ini dimulai dengan harganya terlebih dahulu. Untuk harga rokok ini saya beli dengan harga Rp. 27.000 (cukai Rp. 34.000) dengan kuantitas isi sebesar 20 Batang. Terbilang mahal untuk sebuah produk baru, namun sesuai dengan target pasar yang dituju, yakni segmen menengah ke atas. Untuk harga sendiri saya beri nilai 5.4 dari 10.
Kemudian kita coba review kemasannya dengan seksama
Ketika sebelum dibakar, rokok ini seakan mengeluarkan sensasi sweet fermented yang sangat jelas, dengan adanya rasa hint of coffee yang kuat, dilengkapi dengan sensasi caramel dan cream yang terkesan sangat jelas. Namun ketika dibakar, sensasi manis dari rokok ini seakan meningkat dengan intensitas rasa creamy yang kuat, sensasi spicy yang mulai terasa, sensasi hint of coffee yang mulai meningkat, dan sensasi sedikit fruity yang cukup terasa. Rokok ini seakan membawa sensasi khas dari Esse SKM, yakni leci dan pisang, namun dengan taraf yang lebih minim. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan sensasi rasa creamy coffee yang lebih kuat. Adapun sensasi sweet creamy coffee taste pada rokok ini terbilang kental namun dalam intensitas yang tidak begitu berlebihan. Beberapa gabungan rasa dari kopi yang ada pada rokok ini sangat kental dengan unsur karamel dan sedikit fermented dari aged spirits. Penggunaan inverted sugar terasa pada rokok ini, didominasi dengan adanya sensasi manis yang tidak begitu banyak namun pas.
Menurut saya, rasa rokok ini memiliki kecenderungan mirip dengan Caramel Macchiato dan sedikit unsur Latte khas. Namun rasa rokok ini juga memiliki kecenderungan sedikit mirip dengan minuman Kahlua, mungkin karena ada penambahan essens dari aged spirits pada flavoring rokok ini. Memiliki intensitas creamy yang kuat, dengan sensasi rasa milky foam yang cukup tebal dan intens. Adapun sensasi manis ini didukung dengan licorice yang mampu menciptakan hint of sweetness yang baik. Sensasi spicy pada rokok ini cenderung halus dan minim, dominan dengan unsur kayumanis dan sedikit adas manis yang membuat rasa rokok ini tidak begitu kental dengan rasa khas dari Kretek. Hampir tidak memiliki sensasi warming, namun terkesan membuat tenggorokan terasa nyaman dan memiliki sensasi yang sangat nikmat. Cengkeh pada rokok ini terkesan muted, mungkin hal ini dimaksudkan untuk menciptakan sensasi rasa creamy dan aroma kopi yang kuat.
Blend pada rokok ini didominasi dengan penggunaan Tembakau Virginia dan beberapa jenis Tembakau Oriental asal Indonesia. Sensasi Tembakau Virginia sangat kental meskipun cenderung tertutupi, dengan sensasi manis bawaan dari gula pada Tembakau Virginia. Beberapa tembakau Oriental semisal Madura juga terasa pada rokok ini, meskipun terkesan minim dan muted. Cukup balance secara blend, namun tidak begitu earthy. Saya pribadi kurang bisa merasakan sensasi tembakau yang kaya akan unsur hara dan ditanam pada lahan yang baik, meskipun sedikit terasa. Bila dikeluarkan lewat hidung, sensasi aroma creamy coffee taste cukup kuat untuk dirasakan, dengan adanya aroma manis dan sedikit unsur nutty yang terasa. Tarikan pada rokok ini terkesan sangat lembut, dan cukup mantap untuk ditarik secara mendalam. Harshness pada rokok ini hampir tidak ada, dan terkesan bebas dari sensasi harsh yang mengganggu. Throat hit pada rokok ini tidak ada, dalam artian rokok ini mampu menghantarkan sensasi halus yang nikmat dan tidak membuat tenggorokan terasa tak nyaman.
Durasi bakar dari rokok ini sekitar 8 sampai 9 menit tergantung bagaimana cara Anda menghisapnya dan situasi ketika membakar rokok ini. Aftertaste dari rokok ini ialah sensasi creamy yang meninggalkan kesan baik di tenggorokan, sensasi hint of coffee yang terkesan halus, sensasi manis yang cukup lengket di tenggorokan dan rongga mulut, dan sensasi rasa nutty halus yang terkesan baik di tenggorokan. Namun kelemahan rokok ini ialah sensasi creamy coffee taste mulai berkurang ketika seperempat hisapan terakhir. Adapun bagi Anda yang tidak begitu suka sensasi manis, mungkin akan merasa mual ketika menghisap rokok ini. Dan juga bagi Anda yang mencari dominan rasa kopi yang kuat, rokok ini cenderung menghantarkan sensasi kopi yang sangat halus. Menurut saya pribadi, rokok ini cocok bagi Anda yang membutuhkan quality time dalam waktu yang singkat, dan memerlukan sensasi rasa kuat namun halus dalam durasi yang cepat. Untuk rasa sendiri saya beri nilai 9.15 dari 10.
KESIMPULAN
Dengan rasa kopi yang cenderung memiliki rasa sangat lembut, sensasi aftertaste yang terkesan nikmat dan halus, dan kadar yang terkesan lebih tinggi dibandingkan lini Esse SKM, membuat rokok ini seakan bisa diperhitungkan bagi Anda yang membutuhkan quality time dalam durasi singkat. Namun kelemahan rokok ini ialah sensasi kopi yang tidak sekuat yang dibayangkan sebelumnya, sensasi manis yang terkesan kuat dan akan membuat beberapa orang merasa mual, dan sensasi yang berkurang pada beberapa hisapan terakhir. Untuk rokok ini sudah bisa ditemui di Indomaret dan Alfamart di berbagai kota di Indonesia, kemungkinan modern trade lain akan menyusul. Untuk warung dan toko kelontong sepertinya akan menyusul dalam waktu dekat. Overall, saya memberi nilai rokok ini 7.76 dari 10. Artinya rokok ini unggul pada rasa yang ditawarkan dan kemasan yang terkesan cukup eksklusif. Namun untuk harga rokok ini terbilang tidak terjangkau bagi sebagian masyarakat Indonesia, terlebih rokok ini memiliki durasi bakar cukup singkat dan cenderung punya relung pasar yang kuat. Saya merekomendasikannya bagi Anda yang menginginkan sensasi rasa halus dan memiliki uang lebih, namun bagi Anda yang membutuhkan harga murah, saya tidak merekomendasikannya.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention atau DM saya via Twitter di @ReviewRokok, dan hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Sekian dan terima kasih.
Minak Djinggo Rempah, SKT King Size Isi 10 Batang Pertama Dengan Rempah Khas Indonesia
Selamat sore,
Seharusnya, hari kemarin merupakan hari dimana admin bisa menuliskan review terkait produk tembakau di Indonesia. Namun dikarenakan cuaca pada hari kemarin dikatakan sangat kacau, maka pada akhirnya admin baru bisa menuliskan review terkait dengan produk rokok pada hari ini. Sekiranya, hutang review admin terhitung banyak, dan harap maklum, saya tidak bisa menyelesaikannya pada satu hari.
Review yang akan admin buat pada kesempatan kali ini ialah Minak Djinggo Rempah. Produk ini dikatakan baru masuk pasaran kisaran awal Agustus 2020 lalu, namun pemberitaan terkait dengan produk ini sudah dilakukan sejak awal Juli 2020 lalu. Berdasarkan pemberitaan yang ada, produk ini dibuat sebagai bentuk usaha PT Nojorono Tobacco International dalam membantu pelinting rokok SKT untuk tetap produktif dan sejahtera, serta konon dengan adanya khasiat rempah bisa mencegah terjadinya ketidaknyamanan dalam tubuh, maka produk ini pada akhirnya diluncurkan.
Produk ini secara spesifik hanya dijual di Jawa bagian Barat, melingkupi Jabodetabek dan Banten sebagai basis terkuat dari Minak Djinggo sejauh ini. Secara singkat, produk ini dibuat untuk pangsa pasar millenial (namun saya pribadi sangat tidak yakin dengan ucapan tersebut) yang menginginkan SKT murah dengan fitur berkelas. Sebagaimana yang sudah saya katakan pada paragraf sebelumnya, PT N.T.I berusaha memutar akal dalam menyejahterakan pelinting SKT yang dimilikinya di Kudus, Jawa Tengah.
Produk yang diklaim menggunakan rempah berkhasiat pada sausnya ini, diharapkan mampu menciptakan sensasi rasa yang bisa diterima di pasaran. Dengan mengusung slogan "Rasa Jang Beloem Pernah Ada" dan "Rasa Oentoek Semoea", rokok ini memiliki keunggulan pada rempah yang digunakan. Beberapa rempah yang digunakan meliputi Kayu Secang, Jahe, Sereh, Kayumanis, Adas Manis, Bunga Lawang, dan beberapa rempah lain yang konon bisa meningkatkan daya tahan tubuh dari konsumennya. Meskipun produk ini terinspirasi dari Wedang Uwuh yang dikenal sebagai minuman berkhasiat, namun produk ini tetap menggunakan bahan dasar Tembakau dan Cengkeh sebagai karakter utama dari rokok ini, yakni Sigaret Kretek. Agaknya, usaha untuk melestarikan budaya Indonesia ini dirasa cukup menarik bila dikaji lebih mendalam.
Selain itu, produk ini merupakan bentuk repositioning Minak Djinggo pada skala yang cenderung lebih muda, yakni usia 30 tahun keatas yang menginginkan SKT dengan rasa nikmat, sensasi halus, dan durasi bakar yang lama. Tepat ditengah pandemi masih berlangsung, produk ini pada akhirnya masuk pada awal Agustus 2020 lalu.
Baiklah, kita review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk harga rokok ini saya membelinya dengan harga Rp. 10.000 (ada beberapa toko menjualnya seharga Rp. 9.500 dan 11.000, cukai Rp. 7.325) dengan kuantitas isi sebesar 10 batang. Terhitung memiliki harga yang sangat murah dan terjangkau, dan boleh dikatakan segmen 10 batang di kawasan Jawa bagian Barat hampir tidak ada pemain besar layaknya Minak Djinggo. Untuk harga sendiri saya beri nilai 10 dari 10.
Kemudian kita coba review kemasannya dengan seksama
Ketika sebelum dibakar, rokok ini seakan mengeluarkan sensasi spicy yang kuat dengan rasa manis yang cukup baik. Kemungkinan besar sensasi secang sudah bisa dirasakan sebelum rokok ini dibakar. Namun ketika dibakar, sensasi rokok ini memiliki intensitas manis yang sangat kuat dengan tingkat spicy yang cenderung lebih soft. Hampir tidak memiliki sensasi fruity, cenderung memiliki sensasi manis spicy yang kuat. Manis spicy yang dihasilkan merupakan hasil gabungan dari molasses dan ekstrak rempah yang digunakan pada rokok ini. Dominan dengan unsur secang, jahe, dan sereh, dengan adanya pembantu rasa berupa licorice. Beberapa rempah lain juga terasa pada rokok ini, diantaranya ialah kapulaga, bunga lawang, pekak, adas manis, dan kayumanis. Sensasi penggunaan inverted sugar sedikit terasa, namun hal ini sepertinya hanya digunakan untuk meningkatkan sensasi manis rempah dari rokok ini. Adapun sensasi yang dihasilkan cenderung hangat, namun dengan intensitas rasa hangat yang lembut. Cengkeh yang digunakan pada rokok ini terbilang pas, tidak kebanyakan dan tidak sedikit. Sepertinya menggunakan cengkeh ranum yang memiliki sensasi aroma kuat.
Blend pada rokok ini menggunakan Tembakau Oriental asal Indonesia berjenis Krosok, dapat dikatakan bahwa rokok ini menggunakan Tembakau yang memiliki nikotin kecil. Semisal saja Paiton dan Madura, dikarenakan secara rasa rokok ini terbilang sangat halus dikelasnya. Cenderung memiliki unsur nutty minim, meskipun ada akan tetapi cenderung terkesan lembut. Sepertinya blend rokok ini dimodifikasi sedemikian rupa untuk bisa masuk ke pangsa pasar millenial. Cenderung balance dan tidak ada salah satu dominasi oleh satu jenis Tembakau. Sensasi earthy yang dihasilkan juga terbilang pas, dan cukup terasa sensasi hangat dan kaya akan unsur hara. Cenderung cukup gurih, hal ini dikarenakan Tembakau berjenis Oriental memiliki karakter rasa gurih khas. Ketika dikeluarkan lewat hidung, rokok ini terbilang memiliki sensasi aroma nutty halus, dan dilengkapi aroma manis dan spicy yang halus juga. Tarikan yang dihasilkan sangat-sangat halus, terlebih juga efek hisapan yang ditimbulkan sangat mantap. Meskipun rokok ini memiliki kadar tar sebesar 43mg, akan tetapi hisapan yang dihasilkan sangat lembut. Harshness pada rokok ini cukup kuat, namun dengan sensasi harsh yang masih bisa diterima oleh saya pribadi. Throat hit sedikit ada, namun cenderung tidak membuat tenggorokan tak nyaman.
Durasi bakar dari rokok ini sekitar 14 sampai 15 menit, tergantung bagaimana cara Anda menghisapnya dan situasi ketika membakar rokok ini. Aftertaste yang dihasilkan cenderung memiliki sensasi rasa manis alami dan spicy yang terkesan sangat halus. Bahkan cenderung tidak membuat tenggorokan sakit. Adapun sensasi aftertaste lainnya ialah adanya rasa nutty halus yang meninggalkan kesan baik di tenggorokan dan rongga mulut. Namun, kelemahan rokok ini ialah cukup panas ketika mendekati seperempat bakaran terakhir, dan juga panas yang dihasilkan membuat jari dan mulut terasa tidak nyaman. Sensasi chemical taste hampir tidak ada pada rokok ini, meski saya merasakan sedikit terasa dalam taraf yang masih bisa ditoleransi. Saya merasa rokok ini sangat cocok dan berkelas dengan harga yang murah, dan saya sangat merekomendasikannya bagi Anda yang menginginkan sensasi tarikan halus dan rasa manis yang pas. Untuk rasa sendiri saya beri nilai 9.25 dari 10.
KESIMPULAN
Dengan sensasi tarikan yang sangat halus, rasa yang sejauh ini bisa menandingi kompetitor yang memiliki harga lebih mahal, dan sensasi hisapan yang baik membuat rokok ini bisa diunggulkan dengan harga yang sangat terjangkau. Terlebih, dengan kemasan shell & slide, membuat rokok ini dapat diunggulkan dikala membutuhkan rokok yang tahan cuaca dan tahan dari berbagai gangguan. Namun, kelemahan rokok ini ialah sensasi rasa panas yang cenderung mengganggu dan kadang membuat tak nyaman ketika menghisap. Untuk distribusi rokok ini, hanya berlaku pada gross trade semisal warung sembako, toko kelontong, dan toko grosir. Untuk di modern trade semisal Indomaret atau Alfamart, saya meragukan rokok ini bisa masuk kesana. Dikarenakan target pasar dari rokok ini ialah kelas menengah kebawah. Overall, saya memberi nilai rokok ini 9.61 dari 10. Artinya, rokok ini menang pada kemasan dan harganya yang sangat terjangkau, dan rasa yang dihasilkan menurut saya sangat unggul dikelasnya. Meskipun harganya murah, akan tetapi, rasa yang dihasilkan cenderung terkesan premium dan tidak murahan.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention atau DM saya via Twitter di @ReviewRokok, dan hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Sekian dan terima kasih.
Camel Mild Option Purple Kretek 12, SKM LTLN Value For Money Pertama Dengan Fitur Fruity Flavor Capsule
Selamat sore,
Hari ini merupakan hari kedua admin dalam menuliskan review terkait produk rokok di Indonesia. Dikarenakan masih banyaknya produk rokok yang belum saya review, maka saya akan mengejar ketertinggalan saya ini demi memuaskan pembaca setia dari blog ini. Adapun review berkelanjutan ini akan saya lakukan sampai waktu yang belum bisa ditentukan. Harap maklum.
Review yang akan saya buat kali ini mengenai produk terbaru yang baru saja diluncurkan pada awal Agustus 2020 lalu. Yakni Camel Mild Option Purple Kretek. Adapun produk ini sebenarnya merupakan bentuk reinkarnasi dari produk sebelumnya yakni Camel Mild Click yang dihentikan penjualannya pada akhir 2018 lalu. Beberapa pertimbangan saya duga sangat berkaitan dengan strategi harga yang cukup mahal, selain rasa yang sebelumnya belum bisa masuk ke berbagai khalayak konsumen.
Seperti review yang saya buat kemarin, saya tidak akan menampilkan analisis secara detail mengenai produk ini. Namun bila dirangkum, maka produk ini adalah produk entry level (atau saya lazim menyebutnya sebagai produk Value For Money) untuk mengenalkan sensasi kapsul dari Camel Purple Mint yang melegenda, namun untuk pasar kelas menengah kebawah. Selain itu, produk ini juga diharapkan mampu mengisi kekosongan produk SKM LTLN dari Japan Tobacco International Indonesia, yang sejauh ini belum ada sama sekali produk yang masuk di kategori tersebut. Dan juga, hal ini didukung dengan sebuah dasar bahwa produk SKM LTLN dengan kapsul sangat berkembang sejauh ini. Didominasi dengan penjualan dari Esse.
Baiklah, mari kita review produk ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk harga produk ini dijual dengan harga Rp. 15.000 (cukai Rp. 15.325) dengan kuantitas isi 12 batang. Sebagai produk yang ditujukan untuk pangsa pasar Value For Money, produk ini jelas terhitung sangat terjangkau bila dibandingkan dengan kompetitor terdekatnya, yakni Esse Berry Pop yang sudah mencapai angka diatas Rp. 21.000 tergantung toko. Untuk harga sendiri saya beri nilai 9.4 dari 10.
Kemudian kita coba review kemasannya dengan seksama
Sampoerna 234 12 Sigaret Kretek (Sampoerna Marun Selongsong), SKT Slim Value For Money Pertama Dengan Fitur Batang Selongsong
Selamat sore,
Hari ini merupakan hari dimana admin bisa membuat kembali review terkait produk tembakau di Indonesia. Beberapa minggu kemarin juga dikatakan merupakan titik bawah dari kehidupan admin sendiri. Namun, demi menyajikan konten bermutu dan detail, maka pada akhirnya admin kembali bersemangat untuk membuat review produk tembakau di Indonesia ini. Harap maklum.
Review yang kali ini admin buat ialah Sampoerna 234 Sigaret Kretek. Sering juga disebut dengan Sampoerna Marun Selongsong, dikarenakan pada batang rokok ini terdapat selongsong yang berfungsi untuk melindungi batang Sigaret Kretek dari segala faktor yang membuat rasa rokok menjadi tidak nikmat. Peluncuran produk ini dilakukan pada Maret 2020 lalu, dan pada awalnya hanya dijual di Cirebon dan Karawang. Ekspansi kemudian berlanjut pada Juni 2020 lalu, dimana penjualan produk ini mulai mudah ditemukan di beberapa kota wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Sekilas, produk ini agak sedikit membingungkan dari segi penyebutan. Bisa saja disebut sebagai Sampoerna Dji Sam Soe, Sampoerna 234 Kretek, bahkan ada yang menyebutnya sebagai Sampoerna Merah saja. Namun berdasarkan info yang sudah tersebar, nama internal dari produk ini ialah SMS atau Sampoerna Marun Selongsong. Jadi ketika saya menuliskan kata SMS pada review kali ini, itu berarti mengacu kepada nama produk ini secara internal. Harap maklum.
Agak malas saya menuliskan analisis pada kesempatan kali ini. Namun bila dirangkum, rokok ini awalnya ditujukan untuk melawan Gudang Garam Patra yang berhasil merebut konsumen dengan fitur batang slim dan kemasan premium, namun dengan harga sangat terjangkau. Sampoerna kemudian meluncurkan produk SMS ini, dengan harapan konsumen dewasa bisa mendapatkan fitur premium namun dengan harga terjangkau. Selain itu, dengan fitur selongsong membuat rokok ini mudah dijual secara eceran, tanpa khawatir kualitas menurun.
Baiklah, kita mulai review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk rokok ini saya dapatkan dengan harga Rp. 12.000 (cukai Rp. 12.200) dengan kuantitas isi sebesar 12 batang. Bila dihitung, per batang rokok ini hanya Rp. 1.000 saja. Dan bila dibandingkan dengan Sampoerna Kretek, harganya paling tidak 1.000 lebih murah namun dengan fitur lebih baik. Untuk harga sendiri saya beri nilai 10 dari 10.
Kemudian kita coba review kemasannya dengan seksama
Ketika sebelum dibakar, rokok ini terkesan memiliki sensasi gurih yang kuat, disertai adanya sensasi sedikit manis dari saus yang ada pada tembakau rokok ini. Namun ketika dibakar, sensasi awal yang dirasakan ialah sensasi spicy yang sangat kuat, disertai sensasi manis yang terhitung pada taraf menengah. Adapun sensasi fruity pada rokok ini terbilang minim, hanya memiliki sensasi leci yang mendukung inverted sugar pada rokok ini. Sensasi cocoa sangat terasa, dengan adanya bantuan efek rasa molasses yang membuat sensasi manis pada rokok ini sangat baik. Penggunaan inverted sugar pada rokok ini sangat terasa, sehingga rokok ini cenderung memiliki style layaknya Dji Sam Soe, bukan seperti Sampoerna Kretek. Tidak semanis Sampoerns Kretek, namun sensasi manis spicy khas ini lebih cenderung hampir sama dengan Dji Sam Soe. Akan tetapi tidak begitu kuat.
Sensasi licorice sangat kuat pada rokok ini, mampu menciptakan sensasi manis spicy yang kuat akan a hint of sweetness. Penyusun sensasi spicy pada rokok ini sangat didominasi dengan unsur kapulaga, namun juga beberapa rempah lain semisal adas manis, kayumanis, pekak, cukup terasa pada rokok ini. Memiliki sensasi fermented spicy sangat kuat, kemungkinan besar dari penambahan vanilla dan semacam bentuk dari spirit. Cengkeh dari rokok ini terbilang sangat kuat, namun dalam taraf sensasi halus yang pas.
Blend dari rokok ini menggunakan Tembakau Virginia, Tembakau Madura, Tembakau Temanggung, Tembakau Boyolali, dan beberapa jenis tembakau oriental asal Indonesia. Tembakau Virginia mampu menciptakan sensasi manis yang cenderung khas dan memiliki unsur gula yang cukup signifikan. Sedang beberapa tembakau oriental asal Indonesia ini mampu menciptakan rasa nutty yang lembut, dan memiliki aroma yang kuat. Blend pada rokok ini cenderung seimbang, dan terkait dengan keseimbangan dari elemen rasa, blend pada rokok ini cenderung seimbang dan pas. Terdapat unsur earthy yang kuat, kemungkinan besar Tembakau yang digunakan ditanam pada lahan yang kaya dengan unsur hara dan memiliki sensasi tanah yang kuat.
Memiliki sensasi gurih yang cenderung pas, hal ini dikarenakan beberapa jenis tembakau ini memiliki sensasi rasa yang gurih. Bila dikeluarkan lewat hidung, rokok ini seakan mengeluarkan sensasi aroma manis dan nutty yang lembut. Tarikan rokok ini cenderung cukup berat untuk sebuah SKT Slim, namun memiliki intensitas rasa yang sangat baik. Sangat mantap untuk sebuah rokok SKT Slim, terlebih dikarenakan panjang rokok ini sangat panjang dan memiliki bakaran yang sangat slow. Sensasi harsh pada rokok ini cenderung kuat, dengan adanya rasa hangat dan harsh yang cukup intens. Throat hit pada rokok ini sangat halus, cenderung terasa namun berada pada intensitas yang baik.
Durasi bakar dari rokok ini sekitar 18 sampai 20 menit, dalam artian menurut saya pribadi rokok ini memiliki durasi bakar yang sangat lama untuk sebuah rokok SKT Slim. Namun hal ini kembali lagi ke Anda dari segi cara menghisap ataupun situasi saat membakar. Aftertaste pada rokok ini cenderung memiliki sensasi nutty yang kuat, sensasi fermented yang sangat khas, dan sensasi manis sedikit yang cukup baik di mulut. Namun kelemahan dari rokok ini ialah cenderung memiliki hisapan yang agak berat, dan sedikit panas pada beberapa bagian akhir. Hal ini yang membuat saya agak kurang begitu merasakan nikmatnya dari rokok ini. Meskipun begitu, sensasi ini relatif bisa diterima bagi konsumen menengah kebawah yang menjadi target utama dari rokok ini. Untuk rasa sendiri menurut pribadi cukup baik, jadi saya memberi nilai 8.75 dari 10 pada rasa rokok ini.
KESIMPULAN
Dengan intensitas bakaran yang sangat lama, hisapan yang cenderung memiliki mimik layaknya Dji Sam Soe namun dengan kepadatan ala Sampoerna Kretek, dan harga yang sangat murah membuat rokok ini seakan cukup unggul di kelasnya. Akan tetapi, bagi Anda yang menginginkan sensasi hisapan enteng, rokok ini bukanlah jawabannya. Dikarenakan rokok ini terhitung sangat padat dan lama untuk dihabiskan. Untuk penjualan rokok ini cenderung mudah ditemui di warung (terutama toko SRC) dan beberapa toko grosir. Namun bila Anda berdomisili di Jakarta, saya rasa mencari rokok ini hampir mustahil untuk ditemui. Dan bagi Anda pembeli langganan rokok di minimarket atau modern trade lain, saya rasa tidak masuk ke toko tersebut. Overall, saya membeti nilai rokok ini ialah 9.35 dari 10. Keunggulannya jelas pada harga rokok ini dan kemasannya yang terhitung sangat elegan. Namun untuk rasa menurut pribadi agak kurang begitu baik, meskipun saya cenderung bisa menikmati rokok ini dengan seksama dan hikmat. Bagi Anda yang menginginkan rokok dengan durasi bakar lama, intensitas rasa yang agak kasar namun dalam wujud slim, saya rasa rokok ini bisa jadi pilihan.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention atau DM saya via Twitter di @ReviewRokok, dan hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Sekian dan terima kasih.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Leave A Comment...