Top Bisnis Online

Trading dan Investasi

ad1

Iklan Gratis

Esse Cafè, SKM LTLN Superslims Pertama Dengan Fitur Sweet Creamy Coffee Flavor Dari KT&G Indonesia

Selamat sore,

Hari Minggu merupakan hari yang seharusnya menjadi hari yang tepat untuk beristirahat dengan hikmat. Namun, dikarenakan pada kesempatan kali ini admin mendapatkan produk yang baru saja masuk, maka pada akhirnya admin berusaha menyajikan review terkait produk rokok di Indonesia. Harap maklum, dikarenakan admin sangat antusias dengan produk ini.

Review yang akan admin buat ialah Esse Cafè. Namanya sekilas sudah bisa menggambarkan fitur utama yang ingin dijual, yakni rasa Kopi ala Cafe. Adapun produk ini baru saja masuk di pasaran, sekitar tanggal 15 Agustus 2020 lalu. Untuk materi POS atau materi promosi retail sudah dipasang sekitar hari Senin lalu. Rokok ini sekilas memiliki kesamaan dengan Esse lini SKM umumnya, yakni bentuk Superslims. Namun hal yang membedakan ialah kadar Tar dan Nikotin yang lebih besar dibandingkan dengan lini SKM dari Esse umumnya, dan sensasi Kopi yang merupakan gabungan dari Caramel Macchiato dan Latte.

Kemungkinan besar, materi dari bahan baku flavoring diimpor dari Korea Selatan. Seperti halnya Raison Presso ataupun Esse Cafè yang dijual di Rusia, fitur yang dijual secara gamblang ialah natural coffee flavor. Namun untuk pasar Indonesia, sensasi manis khas SKM menjadi nilai jual yang tidak bisa ditemui pada lini KT&G lainnya di Dunia. Dikarenakan segmen SKM saat ini sangat berkembang, maka pada akhirnya KT&G mencoba mengaplikasikan flavoring Kopi khas-nya di lini terbaru dari Esse SKM itu sendiri. Produk ini secara gamblang ditujukan bagi Anda yang menginginkan sensasi lembut namun dengan hentakan lebih kaya, bila dibandingkan dengan Esse Mild ataupun Esse Change.

Analisis sekilas sudah saya buat di bagian atas, mari kita review rokok ini dimulai dengan harganya terlebih dahulu. Untuk harga rokok ini saya beli dengan harga Rp. 27.000 (cukai Rp. 34.000) dengan kuantitas isi sebesar 20 Batang. Terbilang mahal untuk sebuah produk baru, namun sesuai dengan target pasar yang dituju, yakni segmen menengah ke atas. Untuk harga sendiri saya beri nilai 5.4 dari 10. 

Kemudian kita coba review kemasannya dengan seksama







Kemasan rokok ini menggunakan basis warna coklat, kuning kecoklatan, emas, dan coklat muda. Bagian depan kemasan terdapat latar berupa twirl coklat muda. Twirl khas ini menggambarkan rasa kopi yang ingin dijual oleh rokok ini, layaknya efek blending atau stirring pada kopi itu sendiri. Bagian latar didukung dengan adanya pattern khas dari Esse Mild, yakni gabungan dari beberapa kotak yang cenderung membentuk sebuah trapesium di bagian kiri dan kanan kemasan. Didominasi dengan kotak berwarna kuning kecoklatan di bagian kiri dan beberapa kotak berwarna emas yang membentuk efek chisel hard. Pada bagian kanan terdapat kotak berwarna coklat dengan tingkat transparency tinggi. Kesemua pattern memiliki efek emboss yang tebal dan kuat.

Bagian kanan atas terdapat logo ESSE, yakni adanya garis membentuk huruf E dengan adanya latar dot dan efek hologram yang sangat kental. Pada tulisan E juga dilengkapi dengan efek emboss yang tebal. Pada tulisan ESSE, menggunakan warna putih dan dilengkapi dengan efek emboss yang tipis. Di bagian bawah tulisan ESSE, terdapat tulisan CAFÈ dengan font Copperplate Bold, dilengkapi dengan efek emboss ke dalam dan warna emas yang terkesan bold. Di bagian kiri bawah tertulis 20 BATANG tanpa dilengkapi efek emboss. Bagian kanan bawah tertulis COFFEE BLENDED dengan adanya lambang biji kopi di bagian huruf O, terdapat tulisan KRETEK CIGARETTE dan SKM.

Bagian belakang memiliki kesamaan dengan bagian depan, hanya saja pada pojok kiri bawah terdapat logo yang bertuliskan ANYWHERE, ANYTIME, dan tulisan CAFÈ TIME yang melambangkan sensasi rasa yang dibangun oleh rokok ini. Yang membedakan secara umum ialah, pada edisi awal produksi ini terdapat cellophane dengan tulisan NEW di bagian depan kemasan. Bagian kanan terdapat logo KT&G, larangan jual, Made Under Authority of KT&G Korea, dan barcode berbentuk paper cup dari kopi ala Cafe. Bagian kiri kemasan terdapat tulisan ESSE dan CAFÈ yang tidak dilengkapi dengan emboss. Bagian atas terdapat tulisan ESSE CAFÈ dan 20 batang. Di bagian bawah juga terdapat tulisan ESSE CAFÈ dan pabrik rokok ini, yakni PT Tri Sakti Purwosari Makmur, atau lazim disebut dengan TSPM. Bila dilihat dari segi kemasan, cukup ramai dan berkelas. Untuk kemasan saya beri nilai 8.75 dari 10.

Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasannya dengan seksama


Bagian inner hinge lid terdapat tulisan WORLD NO. 1 SELLING SUPERSLIM BRAND berdasarkan penilaian dari Euromonitor secara umum pada rokok dengan definisi Superslim di tahun 2014-2017. Bagian inner frame tidak tampak adanya unsur promosi layaknya produk terbaru keluaran KT&G, model inner frame cenderung konvensional dengan warna coklat muda. Bagian foil menggunakan warna emas, dengan adanya model dot dan tulisan KT&G serta Korea Tomorrow & Global.

Bagi Anda yang menginginkan kepraktisan dalam membuka, maka boleh saja foil dibuka. Namun dikarenakan pada foil juga terdapat flavoring, maka saya tidak begitu menganjurkan dilakukan secara berkala.

Kemudian kita coba tarik foil-nya dengan seksama untuk melihat isi dari rokok ini


Bagian isi terdapat bagian yang sepertinya bergelombang dan agaknya mengingatkan saya pada Dunhill SKM. Susunan batang dari rokok ini ialah 10 di depan dan 10 di belakang, dengan kuantitas isi sebesar 20 batang.

Kemudian kita coba tarik batang rokok-nya dengan seksama


Batang rokok ini memiliki panjang sebesar 100mm, dengan diameter sebesar 5mm dengan ketebalan sekitar 17mm. Burning area memiliki model yang sama dengan Esse secara umum, dan pada batasan tipping paper terdapat tulisan ESSE serta garis berwarna coklat tua. Di bagian atas batasan terdapat tulisan CAFÈ yang menghadap secara horizontal. Adanya gradasi warna dari batasan tipping paper menuju tipping paper cukup terlihat dengan adanya gradasi dari warna coklat muda ke putih. Pada bagian tipping paper, terdapat pattern bergelombang dengan warna coklat tua. Tekstur yang digunakan oleh tipping paper pada rokok ini cenderung licin, hal ini untuk memudahkan flavoring pada rokok ini. Perforasi laser yang digunakan berjumlah satu baris, dengan model lubang berupa dot dan jarak cukup berjauhan satu sama lain.

Kemudian kita coba rasakan rokok-nya dengan seksama

Ketika sebelum dibakar, rokok ini seakan mengeluarkan sensasi sweet fermented yang sangat jelas, dengan adanya rasa hint of coffee yang kuat, dilengkapi dengan sensasi caramel dan cream yang terkesan sangat jelas. Namun ketika dibakar, sensasi manis dari rokok ini seakan meningkat dengan intensitas rasa creamy yang kuat, sensasi spicy yang mulai terasa, sensasi hint of coffee yang mulai meningkat, dan sensasi sedikit fruity yang cukup terasa. Rokok ini seakan membawa sensasi khas dari Esse SKM, yakni leci dan pisang, namun dengan taraf yang lebih minim. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan sensasi rasa creamy coffee yang lebih kuat. Adapun sensasi sweet creamy coffee taste pada rokok ini terbilang kental namun dalam intensitas yang tidak begitu berlebihan. Beberapa gabungan rasa dari kopi yang ada pada rokok ini sangat kental dengan unsur karamel dan sedikit fermented dari aged spirits. Penggunaan inverted sugar terasa pada rokok ini, didominasi dengan adanya sensasi manis yang tidak begitu banyak namun pas.

Menurut saya, rasa rokok ini memiliki kecenderungan mirip dengan Caramel Macchiato dan sedikit unsur Latte khas. Namun rasa rokok ini juga memiliki kecenderungan sedikit mirip dengan minuman Kahlua, mungkin karena ada penambahan essens dari aged spirits pada flavoring rokok ini. Memiliki intensitas creamy yang kuat, dengan sensasi rasa milky foam yang cukup tebal dan intens. Adapun sensasi manis ini didukung dengan licorice yang mampu menciptakan hint of sweetness yang baik. Sensasi spicy pada rokok ini cenderung halus dan minim, dominan dengan unsur kayumanis dan sedikit adas manis yang membuat rasa rokok ini tidak begitu kental dengan rasa khas dari Kretek. Hampir tidak memiliki sensasi warming, namun terkesan membuat tenggorokan terasa nyaman dan memiliki sensasi yang sangat nikmat. Cengkeh pada rokok ini terkesan muted, mungkin hal ini dimaksudkan untuk menciptakan sensasi rasa creamy dan aroma kopi yang kuat.

Blend pada rokok ini didominasi dengan penggunaan Tembakau Virginia dan beberapa jenis Tembakau Oriental asal Indonesia. Sensasi Tembakau Virginia sangat kental meskipun cenderung tertutupi, dengan sensasi manis bawaan dari gula pada Tembakau Virginia. Beberapa tembakau Oriental semisal Madura juga terasa pada rokok ini, meskipun terkesan minim dan muted. Cukup balance secara blend, namun tidak begitu earthy. Saya pribadi kurang bisa merasakan sensasi tembakau yang kaya akan unsur hara dan ditanam pada lahan yang baik, meskipun sedikit terasa. Bila dikeluarkan lewat hidung, sensasi aroma creamy coffee taste cukup kuat untuk dirasakan, dengan adanya aroma manis dan sedikit unsur nutty yang terasa. Tarikan pada rokok ini terkesan sangat lembut, dan cukup mantap untuk ditarik secara mendalam. Harshness pada rokok ini hampir tidak ada, dan terkesan bebas dari sensasi harsh yang mengganggu. Throat hit pada rokok ini tidak ada, dalam artian rokok ini mampu menghantarkan sensasi halus yang nikmat dan tidak membuat tenggorokan terasa tak nyaman.

Durasi bakar dari rokok ini sekitar 8 sampai 9 menit tergantung bagaimana cara Anda menghisapnya dan situasi ketika membakar rokok ini. Aftertaste dari rokok ini ialah sensasi creamy yang meninggalkan kesan baik di tenggorokan, sensasi hint of coffee yang terkesan halus, sensasi manis yang cukup lengket di tenggorokan dan rongga mulut, dan sensasi rasa nutty halus yang terkesan baik di tenggorokan. Namun kelemahan rokok ini ialah sensasi creamy coffee taste mulai berkurang ketika seperempat hisapan terakhir. Adapun bagi Anda yang tidak begitu suka sensasi manis, mungkin akan merasa mual ketika menghisap rokok ini. Dan juga bagi Anda yang mencari dominan rasa kopi yang kuat, rokok ini cenderung menghantarkan sensasi kopi yang sangat halus. Menurut saya pribadi, rokok ini cocok bagi Anda yang membutuhkan quality time dalam waktu yang singkat, dan memerlukan sensasi rasa kuat namun halus dalam durasi yang cepat. Untuk rasa sendiri saya beri nilai 9.15 dari 10.

KESIMPULAN

Dengan rasa kopi yang cenderung memiliki rasa sangat lembut, sensasi aftertaste yang terkesan nikmat dan halus, dan kadar yang terkesan lebih tinggi dibandingkan lini Esse SKM, membuat rokok ini seakan bisa diperhitungkan bagi Anda yang membutuhkan quality time dalam durasi singkat. Namun kelemahan rokok ini ialah sensasi kopi yang tidak sekuat yang dibayangkan sebelumnya, sensasi manis yang terkesan kuat dan akan membuat beberapa orang merasa mual, dan sensasi yang berkurang pada beberapa hisapan terakhir. Untuk rokok ini sudah bisa ditemui di Indomaret dan Alfamart di berbagai kota di Indonesia, kemungkinan modern trade lain akan menyusul. Untuk warung dan toko kelontong sepertinya akan menyusul dalam waktu dekat. Overall, saya memberi nilai rokok ini 7.76 dari 10. Artinya rokok ini unggul pada rasa yang ditawarkan dan kemasan yang terkesan cukup eksklusif. Namun untuk harga rokok ini terbilang tidak terjangkau bagi sebagian masyarakat Indonesia, terlebih rokok ini memiliki durasi bakar cukup singkat dan cenderung punya relung pasar yang kuat. Saya merekomendasikannya bagi Anda yang menginginkan sensasi rasa halus dan memiliki uang lebih, namun bagi Anda yang membutuhkan harga murah, saya tidak merekomendasikannya.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention atau DM saya via Twitter di @ReviewRokok, dan hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Sekian dan terima kasih.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...

Minak Djinggo Rempah, SKT King Size Isi 10 Batang Pertama Dengan Rempah Khas Indonesia

Selamat sore,

Seharusnya, hari kemarin merupakan hari dimana admin bisa menuliskan review terkait produk tembakau di Indonesia. Namun dikarenakan cuaca pada hari kemarin dikatakan sangat kacau, maka pada akhirnya admin baru bisa menuliskan review terkait dengan produk rokok pada hari ini. Sekiranya, hutang review admin terhitung banyak, dan harap maklum, saya tidak bisa menyelesaikannya pada satu hari.

Review yang akan admin buat pada kesempatan kali ini ialah Minak Djinggo Rempah. Produk ini dikatakan baru masuk pasaran kisaran awal Agustus 2020 lalu, namun pemberitaan terkait dengan produk ini sudah dilakukan sejak awal Juli 2020 lalu. Berdasarkan pemberitaan yang ada, produk ini dibuat sebagai bentuk usaha PT Nojorono Tobacco International dalam membantu pelinting rokok SKT untuk tetap produktif dan sejahtera, serta konon dengan adanya khasiat rempah bisa mencegah terjadinya ketidaknyamanan dalam tubuh, maka produk ini pada akhirnya diluncurkan.

Produk ini secara spesifik hanya dijual di Jawa bagian Barat, melingkupi Jabodetabek dan Banten sebagai basis terkuat dari Minak Djinggo sejauh ini. Secara singkat, produk ini dibuat untuk pangsa pasar millenial (namun saya pribadi sangat tidak yakin dengan ucapan tersebut) yang menginginkan SKT murah dengan fitur berkelas. Sebagaimana yang sudah saya katakan pada paragraf sebelumnya, PT N.T.I berusaha memutar akal dalam menyejahterakan pelinting SKT yang dimilikinya di Kudus, Jawa Tengah. 

Produk yang diklaim menggunakan rempah berkhasiat pada sausnya ini, diharapkan mampu menciptakan sensasi rasa yang bisa diterima di pasaran. Dengan mengusung slogan "Rasa Jang Beloem Pernah Ada" dan "Rasa Oentoek Semoea", rokok ini memiliki keunggulan pada rempah yang digunakan. Beberapa rempah yang digunakan meliputi Kayu Secang, Jahe, Sereh, Kayumanis, Adas Manis, Bunga Lawang, dan beberapa rempah lain yang konon bisa meningkatkan daya tahan tubuh dari konsumennya. Meskipun produk ini terinspirasi dari Wedang Uwuh yang dikenal sebagai minuman berkhasiat, namun produk ini tetap menggunakan bahan dasar Tembakau dan Cengkeh sebagai karakter utama dari rokok ini, yakni Sigaret Kretek. Agaknya, usaha untuk melestarikan budaya Indonesia ini dirasa cukup menarik bila dikaji lebih mendalam. 

Selain itu, produk ini merupakan bentuk repositioning Minak Djinggo pada skala yang cenderung lebih muda, yakni usia 30 tahun keatas yang menginginkan SKT dengan rasa nikmat, sensasi halus, dan durasi bakar yang lama. Tepat ditengah pandemi masih berlangsung, produk ini pada akhirnya masuk pada awal Agustus 2020 lalu. 

Baiklah, kita review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk harga rokok ini saya membelinya dengan harga Rp. 10.000 (ada beberapa toko menjualnya seharga Rp. 9.500 dan 11.000, cukai Rp. 7.325) dengan kuantitas isi sebesar 10 batang. Terhitung memiliki harga yang sangat murah dan terjangkau, dan boleh dikatakan segmen 10 batang di kawasan Jawa bagian Barat hampir tidak ada pemain besar layaknya Minak Djinggo. Untuk harga sendiri saya beri nilai 10 dari 10.

Kemudian kita coba review kemasannya dengan seksama







Kemasan rokok ini menggunakan basis warna kuning, hitam, dan emas. Bagian depan kemasan dari rokok ini terdapat latar berupa beberapa pattern batik yang kesemuanya melambangkan Batik Kawung khas Jawa. Batik Kawung sendiri dapat dimaknai sebagai bentuk panjang umur dan suci. Ada keunikan dari pattern Batik Kawung yang digunakan, yakni adanya motif kembang tanpa lingkaran sebanyak 8 pasang (dengan total 3 membentuk pattern kawung dan 1 memotong tanpa dlengkapi lingkaran). Angka 8 pasang disini dapat dimaknai sebagai bentuk eternal, dimana diharapkan konsumen rokok ini bisa mendapat khasiat dari produk ini. Terdapat logo khas MINAK DJINGGO, dimulai dengan semacam garis yang membentuk gelombang dengan warna emas. Garis bergelombang itu kemudian dilanjutkan dengan garis lainnya berwarna emas. Terdapat persegi panjang berwarna hitam dengan sudut sekitar 30 derajat, membentuk layaknya jajar genjang miring. Terdapat tulisan MINAK DJINGGO yang klasik, dengan adanya garis pada huruf M, dan mencapai huruf G pada tulisan tersebut. Pada tulisan MINAK DJINGGO terdapat efek emboss tebal dan kuat, dengan warna tulisan yakni emas. Pattern dibawahnya memiliki kesamaan dengan bagian atas logo. Terdapat tulisan "Rempah" dengan font klasik sambung ala 1930-an, menggunakan warna emas dan dilengkapi fitur emboss dan shadow berwarna hitam. Di bagian bawah terdapat tulisan NOJORONO dan KUDUS, sebagai pembuat dari rokok ini.

Bagian belakang kemasan terdapat model yang sama dengan bagian depan, namun hanya berbeda dari segi bentuk persegi yang digunakan. Terdapat deskripsi yang menjelaskan bahwa rokok ini menggunakan resep warisan legendaris sejak 1932, dibuat dengan tembakau, cengkeh, dan rempah pilihan asli Indonesia, dan dibungkus secara eksklusif. Di bagian akhir tulisan terdapat tulisan "Persembahan dari NOJORONO, Kudus". Secara umum, pak dari rokok ini menggunakan tekstur yang glossy dan menggunakan bahan cardoard, berbeda dengan Minak Djinggo Original yang menggunakan pembungkus berupa kertas. Bagian samping kanan kemasan terdapat tulisan 10 dalam lingkaran, SKT, barcode, dan kadar tar serta nikotin dari rokok ini. Bagian kiri kemasan merupakan tempat pelekatan pita cukai yang umum digunakan pada rokok berjenis SKT. Bagian atas kemasan terdapat tulisan MINAK DJINGGO dan Rempah, begitupula bagian bawahnya. Rokok ini diproduksi oleh PT N.T.I yang berlokasi di Kudus, Indonesia. 

Terhitung kemasan dari rokok ini memiliki kualitas yang cenderung tidak disangka-sangka. Sangat eksklusif dan menjual dengan harga yangt ditawarkannya. Dan saya sendiri sangat tertarik dengan kemasan yang dibuatnya. Untuk kemasan sendiri saya beri nilai 9.6 dari 10.

Kemudian kita coba buka plastiknya dengan seksama


Berdasarkan info yang saya himpun, produk ini menggunakan sistem kemasan shell & slide, dalam artian rokok ini memiliki sistem bukaan yang dilengkapi dengan pelindung berupa cangkang dan bisa ditarik ke atas untuk menjaga mutu dari rokok ini.

Cara membukanya terbilang simpel. Pertama tarik bagian bawah dari bagian yang bersebrangan dengan kemasan depan. Untuk memudahkan dalam membuka kemasan, maka bagian sekat bisa didapatkan dengan memotong pita cukai yang terlekat dengan menggunakan jari layaknya gambar berikut


Kemudian, tarik bagian pembuka cangkang dengan mengarah ke belakang. Sistem cangkang pelindung dari rokok ini memiliki lidah bertuliskan "SIGARET KRETEK TANGAN dengan RACIKAN REMPAH KHAS INDONESIA." 


Kemudian, tarik bagian penutup cangkang ke bagian belakang, untuk memudahkan dalam mengeluarkan isi batang rokok ini layaknya gambar berikut


Dapat dilihat bahwa terdapat bagian yang bisa didorong hingga bagian atas dan dilengkapi pelindung berupa foil berwarna emas. Foil pada rokok ini tidak memiliki efek emboss, terdapat tulisan MINAK DJINGGO REMPAH dan tekstur yang dihasilkan cenderung glossy


Tarik bagian penutup hingga kemasan dalam terdorong keatas layaknya gambar dibawah ini


Bisa dilihat, sistem bukaan ini akan menghasilkan kemasan yang mudah didorong dan bisa menjaga kualitas isi batang rokok


Untuk membuka bagian foil dari rokok ini cukup simpel, dengan merobek bagian bagian depan yang bisa dilihat pada gambar dibawah


Bila foil pelindung berhasil terbuka, maka bisa dilihat batang dari rokok ini secara seksama layaknya gambar dibawah ini


Batang rokok ini memiliki isi sebanyak 10 batang, dengan susunan 5 di depan dan 5 di belakang. Terlihat jelas pada bagian hisapan tidak memiliki ujung parafin layaknya Minak Djinggo Original.

Kemudian kita coba tarik batang rokok-nya dengan seksama



Batang rokok ini memiliki panjang sekitar 84mm, dalam artian rokok ini masuk ke dalam segmen SKT King Size. Diameter pada bagian bakaran sekitar 8.6mm atau kurang, tergantung bagaimana cara pelintingan, dan diameter hisapan sebsar 8.4mm atau kurang tergantung dari pelintingan. Bagian burning area memiliki sebuah motif pattern Batik Kawung yang dicetak dengan menggunakan Tinta Food Grade berwarna coklat. Hal ini terinspirasi dari perliaku nyethè yang dilakukan oleh beberapa masyarakat Jawa. Bagian batasan bakaran terdapat tulisan MINAK DJINGGO dan rempah berwarna kuning jingga. Tidak terdapat parafin pada bagian hisapan, hal ini dimaksudkan untuk memperbaiki rasa khas yang ingin ditimbulkan oleh rokok ini.

Kemudian kita coba rasakan rokok-nya dengan seksama

Ketika sebelum dibakar, rokok ini seakan mengeluarkan sensasi spicy yang kuat dengan rasa manis yang cukup baik. Kemungkinan besar sensasi secang sudah bisa dirasakan sebelum rokok ini dibakar. Namun ketika dibakar, sensasi rokok ini memiliki intensitas manis yang sangat kuat dengan tingkat spicy yang cenderung lebih soft. Hampir tidak memiliki sensasi fruity, cenderung memiliki sensasi manis spicy yang kuat. Manis spicy yang dihasilkan merupakan hasil gabungan dari molasses dan ekstrak rempah yang digunakan pada rokok ini. Dominan dengan unsur secang, jahe, dan sereh, dengan adanya pembantu rasa berupa licorice. Beberapa rempah lain juga terasa pada rokok ini, diantaranya ialah kapulaga, bunga lawang, pekak, adas manis, dan kayumanis. Sensasi penggunaan inverted sugar sedikit terasa, namun hal ini sepertinya hanya digunakan untuk meningkatkan sensasi manis rempah dari rokok ini. Adapun sensasi yang dihasilkan cenderung hangat, namun dengan intensitas rasa hangat yang lembut. Cengkeh yang digunakan pada rokok ini terbilang pas, tidak kebanyakan dan tidak sedikit. Sepertinya menggunakan cengkeh ranum yang memiliki sensasi aroma kuat.

Blend pada rokok ini menggunakan Tembakau Oriental asal Indonesia berjenis Krosok, dapat dikatakan bahwa rokok ini menggunakan Tembakau yang memiliki nikotin kecil. Semisal saja Paiton dan Madura, dikarenakan secara rasa rokok ini terbilang sangat halus dikelasnya. Cenderung memiliki unsur nutty minim, meskipun ada akan tetapi cenderung terkesan lembut. Sepertinya blend rokok ini dimodifikasi sedemikian rupa untuk bisa masuk ke pangsa pasar millenial. Cenderung balance dan tidak ada salah satu dominasi oleh satu jenis Tembakau. Sensasi earthy yang dihasilkan juga terbilang pas, dan cukup terasa sensasi hangat dan kaya akan unsur hara. Cenderung cukup gurih, hal ini dikarenakan Tembakau berjenis Oriental memiliki karakter rasa gurih khas. Ketika dikeluarkan lewat hidung, rokok ini terbilang memiliki sensasi aroma nutty halus, dan dilengkapi aroma manis dan spicy yang halus juga. Tarikan yang dihasilkan sangat-sangat halus, terlebih juga efek hisapan yang ditimbulkan sangat mantap. Meskipun rokok ini memiliki kadar tar sebesar 43mg, akan tetapi hisapan yang dihasilkan sangat lembut. Harshness pada rokok ini cukup kuat, namun dengan sensasi harsh yang masih bisa diterima oleh saya pribadi. Throat hit sedikit ada, namun cenderung tidak membuat tenggorokan tak nyaman.

Durasi bakar dari rokok ini sekitar 14 sampai 15 menit, tergantung bagaimana cara Anda menghisapnya dan situasi ketika membakar rokok ini. Aftertaste yang dihasilkan cenderung memiliki sensasi rasa manis alami dan spicy yang terkesan sangat halus. Bahkan cenderung tidak membuat tenggorokan sakit. Adapun sensasi aftertaste lainnya ialah adanya rasa nutty halus yang meninggalkan kesan baik di tenggorokan dan rongga mulut. Namun, kelemahan rokok ini ialah cukup panas ketika mendekati seperempat bakaran terakhir, dan juga panas yang dihasilkan membuat jari dan mulut terasa tidak nyaman. Sensasi chemical taste hampir tidak ada pada rokok ini, meski saya merasakan sedikit terasa dalam taraf yang masih bisa ditoleransi. Saya merasa rokok ini sangat cocok dan berkelas dengan harga yang murah, dan saya sangat merekomendasikannya bagi Anda yang menginginkan sensasi tarikan halus dan rasa manis yang pas. Untuk rasa sendiri saya beri nilai 9.25 dari 10.

KESIMPULAN

Dengan sensasi tarikan yang sangat halus, rasa yang sejauh ini bisa menandingi kompetitor yang memiliki harga lebih mahal, dan sensasi hisapan yang baik membuat rokok ini bisa diunggulkan dengan harga yang sangat terjangkau. Terlebih, dengan kemasan shell & slide, membuat rokok ini dapat diunggulkan dikala membutuhkan rokok yang tahan cuaca dan tahan dari berbagai gangguan. Namun, kelemahan rokok ini ialah sensasi rasa panas yang cenderung mengganggu dan kadang membuat tak nyaman ketika menghisap. Untuk distribusi rokok ini, hanya berlaku pada gross trade semisal warung sembako, toko kelontong, dan toko grosir. Untuk di modern trade semisal Indomaret atau Alfamart, saya meragukan rokok ini bisa masuk kesana. Dikarenakan target pasar dari rokok ini ialah kelas menengah kebawah. Overall, saya memberi nilai rokok ini 9.61 dari 10. Artinya, rokok ini menang pada kemasan dan harganya yang sangat terjangkau, dan rasa yang dihasilkan menurut saya sangat unggul dikelasnya. Meskipun harganya murah, akan tetapi, rasa yang dihasilkan cenderung terkesan premium dan tidak murahan.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention atau DM saya via Twitter di @ReviewRokok, dan hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Sekian dan terima kasih.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...

Camel Mild Option Purple Kretek 12, SKM LTLN Value For Money Pertama Dengan Fitur Fruity Flavor Capsule

Selamat sore,

Hari ini merupakan hari kedua admin dalam menuliskan review terkait produk rokok di Indonesia. Dikarenakan masih banyaknya produk rokok yang belum saya review, maka saya akan mengejar ketertinggalan saya ini demi memuaskan pembaca setia dari blog ini. Adapun review berkelanjutan ini akan saya lakukan sampai waktu yang belum bisa ditentukan. Harap maklum.

Review yang akan saya buat kali ini mengenai produk terbaru yang baru saja diluncurkan pada awal Agustus 2020 lalu. Yakni Camel Mild Option Purple Kretek. Adapun produk ini sebenarnya merupakan bentuk reinkarnasi dari produk sebelumnya yakni Camel Mild Click yang dihentikan penjualannya pada akhir 2018 lalu. Beberapa pertimbangan saya duga sangat berkaitan dengan strategi harga yang cukup mahal, selain rasa yang sebelumnya belum bisa masuk ke berbagai khalayak konsumen.

Seperti review yang saya buat kemarin, saya tidak akan menampilkan analisis secara detail mengenai produk ini. Namun bila dirangkum, maka produk ini adalah produk entry level (atau saya lazim menyebutnya sebagai produk Value For Money) untuk mengenalkan sensasi kapsul dari Camel Purple Mint yang melegenda, namun untuk pasar kelas menengah kebawah. Selain itu, produk ini juga diharapkan mampu mengisi kekosongan produk SKM LTLN dari Japan Tobacco International Indonesia, yang sejauh ini belum ada sama sekali produk yang masuk di kategori tersebut. Dan juga, hal ini didukung dengan sebuah dasar bahwa produk SKM LTLN dengan kapsul sangat berkembang sejauh ini. Didominasi dengan penjualan dari Esse.

Baiklah, mari kita review produk ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk harga produk ini dijual dengan harga Rp. 15.000 (cukai Rp. 15.325) dengan kuantitas isi 12 batang. Sebagai produk yang ditujukan untuk pangsa pasar Value For Money, produk ini jelas terhitung sangat terjangkau bila dibandingkan dengan kompetitor terdekatnya, yakni Esse Berry Pop yang sudah mencapai angka diatas Rp. 21.000 tergantung toko. Untuk harga sendiri saya beri nilai 9.4 dari 10.

Kemudian kita coba review kemasannya dengan seksama







Kemasan rokok ini menggunakan basis warna ungu, putih, dan abu-abu. Bagian depan dan belakang kemasan memiliki unsur latar berwarna ungu gelap secara dominan. Terdapat dua persegi panjang yang memiliki efek linear berwarna ungu muda. Terdapat logo bertuliskan QUALITY KRETEK, dengan adanya font ala Camel dan dilengkapi gambar cengkeh sebanyak tiga butir. Hal ini menandakan bahwa rokok ini merupakan rokok Kretek berkualitas. Terdapat logo khas Camel yang sudah dimodernisasi, bagian tulisan CAMEL dengan outline putih dan fill ungu gelap. Di bagian huruf A, terpotong dengan adanya siluet bergambar unta berwarna putih dan abu-abu. Kesemua efek yang ada pada logo CAMEL memiliki efek emboss tebal dan cukup halus. Pada bagian latar utama, terdapat semacam pattern curve membentuk tulisan CAMEL. Pattern ini memiliki letak utama tulisan berada di belakang logo CAMEL. Di bagian bawah, terdapat bola berwarna ungu yang menandakan fitur utama rokok ini yakni kapsul. Bola kecil itu memiliki efek emboss cukup halus dan merata. Terdapat tulisan OPTION PURPLE, dan dibawahnya tertulis 12 MILD CAPSULE, dengan adanya pengganti huruf D berupa karakter gambar unta khas Camel. 

Hal yang membedakan ialah, pada penjualan awal dari rokok ini terdapat logo kapsul bertuliskan PRESS IT di bagian cellophane luar, dengan adanya beberapa ornamen yang melatari bagian gambar visualisasi kapsul. Bagian samping kanan terdapat tulisan JTI, logo buang sampah, larangan jual, dan barcode yang kesemuanya menggunakan warna putih berlatar ungu. Bagian samping kiri terdapat logo CAMEL dan tulisan OPTION PURPLE. Bagian atas merupakan cerminan dari bagian depan dan belakang kemasan, dengan adanya model yang sama namun curve dari pattern cenderung membentuk pattern mengikuti logo Camel. Bagian bawah terdapat logo Camel berupa unta, dan tulisan OPTION PURPLE. Rokok ini diproduksi oleh PT Karyadibya Mahardika, sebagai fasilitas lini SKM yang dimiliki oleh Japan Tobacco International Indonesia saat ini. Menurut saya pribadi, secara kemasan rokok ini sangat menjual. Untuk kemasan sendiri saya beri nilai 9.5 dari 10.

Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasannya dengan seksama


Bukaan kemasan pada rokok ini berbeda dengan Camel Mild Click sebelumnya, yakni model flip-top layaknya rokok secara umum di Indonesia. Bagian inner frame menggunakan warna silver dengan tekstur cenderung licin. Bagian foil pada rokok ini menggunakan warna silver, dengan tekstur licin dan terdapat gravure yang menggambarkan logo Camel namun cukup tipis. 

Kemudian kita coba tarik foil-nya dengan seksama


Bagian isi kemasan terlihat beberapa batang menonjolkan fitur utama dari rokok ini, yakni adanya kapsul. Atau kita bisa menyebutnya sebagai Mild Capsule. Susunan batang dari okok ini ialah 6 di depan dan 6 di belakang, dengan kuantitas isi sebesar 12 batang.

Kemudian kita coba tarik batang rokok-nya dengan seksama


Batang rokok ini memiliki kesamaan dengan Camel Mild generasi terdahulu, yakni memiliki panjang sebesar 95mm. Terhitung lebih panjang ketimbang SKM LTLN umumnya yang hanya memiliki panjang sebesar 90mm. Batang rokok ini memiliki diameter sekitar 7.5mm, artinya memiliki kesamaan dengan SKM LTLN umumnya. Batasan tipping paper pada rokok ini memiliki unsur logo Camel berwarna silver, dengan adanya garis di bagian atasnya. Adapun di bagian atas batasan, terdapat pattern yang kemudian membentuk tulisan CAMEL, dengan adanya bola kapsul berwarna ungu dan dilengkapi logo unta khas Camel. Perforasi laser yang digunakan oleh rokok ini memiliki jumlah satu baris, dengan adanya model lubang cukup besar dan jarak yang agak berjauhan satu sama lain.

Kemudian kita coba rasakan rokok-nya dalam kondisi sebelum di-click


Ketika sebelum dibakar, rokok ini seakan memiliki sensasi manis fruity yang sangat kuat, disertai adanya sensasi manis yang cenderung halus dan pas. Namun ketika dibakar, rokok ini seakan mengeluarkan sensasi sweet-fermented yang cukup terasa, disertai adanya sensasi fruity yang sangat dominan. Adapun sensasi fruity yang menjadi bawaan dari rokok ini ialah leci dan kelengkeng, serta nangka dan sedikit sentuhan blueberry. Sensasi leci dan kelengkeng cukup baik dalam menghantarkan sensasi manis bawaan dari rokok ini, disertai adanya nangka khas rokok Indonesia dan sedikit penambahan blueberry untuk memperkuat sensasi kapsul dari rokok ini. Bila dibandingkan dengan generasi sebelumnya, sensasi blueberry yang dihasilkan cenderung lebih tipis, dan hal ini membuat rokok ini memiliki perbedaan jauh yang cukup signifikan. Terdapat penambahan licorice dan inverted sugar yang banyak, hal ini mampu menciptakan sensasi manis yang terkesan baik. Adapun sensasi lain yang cenderung minim ialah cocoa, namun bagi saya tidak begitu terasa. Cengkeh pada rokok ini terbilang sangat lemah, tidak terasa sensasi pedas khas dan spicy yang cenderung lemah. Sensasi spicy pada rokok ini terkesan lemah, sekiranya terdapat unsur kayumanis dan adas manis sebagai penyusun spicy dari rokok ini. Tidak memiliki sensasi warming, cenderung biasa saja dan tidak panas.

Blend dari rokok ini sangat didominasi dengan penggunaan Tembakau Virginia, dan beberapa penambahan Tembakau Burley dan Oriental yang berasal dari Indonesia. Adapun sensasi Virginia sangat kental pada rokok ini, sensasi manis halus yang dihasilkan terkesan sangat dominan ketika sebelum di-click. Tembakau Burley yang digunakan sepertinya hanya sebagai penyedap saja, begitu juga Tembakau Oriental asal Indonesia yang digunakan. Didominasi dengan Tembakau Madura dan Temanggung, cenderung menghasilkan rasa mild yang sangat halus dan memiliki efek nutty yang cukup minim. Blend tidak begitu seimbang, namun sedikit terasa unsur earthy yang dihasilkan oleh jenis Oriental. Bila dikeluarkan lewat hidung, sensasi mixture Tembakau Virginia dan Burley lebih terasa ketimbang aroma nutty yang dihasilkan. Harshness yang dihasilkan cenderung hampir tidak ada. Tarikan terhitung sangat lembut dan minim gangguan. Throat hit cenderung minim dan tidak ada. 

Durasi bakar pada sebelum diklik terhitung sebesar 11-12 menit tergantung bagaimana cara Anda menghisapnya. Aftertaste yang dihasilkan ialah sensasi manis khas yang timbul dari licorice, sensasi kelengkeng dan leci yang cukup manis, sedikit sentuhan sensasi nutty halus dan cocoa cukup baik. Hal ini membuat saya cukup merasa senang ketika rokok ini sebelum di-click.

Untuk mengaktifkan fitur "Fruity Mild Capsule", silahkan posisikan tangan Anda di bagian yang sudah digambarkan layaknya berikut


Kemudian coba dorong dengan jempol dan telunjuk layaknya gambar berikut


Dorong hingga berbunyi 'click', maka Anda bisa merasakan sensasi khas berry-mint Camel yang terkesan halus. Sangat disarankan pada posisi seperempat menuju setengah bakaran.


Ketika diklik, rokok ini awalnya mengeluarkan sensasi blueberry halus disertai adanya unsur mint yang tidak begitu signifikan. Namun pada hisapan kedua dan seterusnya, sensasi blueberry cenderung menguat dengan intensitas dingin dari mint yang ikut meningkat. Sensasi berry terkesan hampir sama baik dengan versi sebelumnya, namun dengan intensitas yang sedikit lebih lemah. Meskipun begitu, hal ini bisa mengobati rindu Anda terkait Camel Mild Click versi terdahulu. Blueberry yang dihasilkan memiliki sensasi rasa yang kental dan legit, dengan adanya sensasi sour yang terhitung lebih minim. Hal ini menurut saya pribadi terkesan sedikit lebih baik bila dibandingkan dengan Esse Berry Pop, untuk sementara waktu. Sensasi dingin yang dihasilkan sepertinya akan mulai mengalami perlemahan pada bakaran menuju setengah bagian. Sensasi intensitas-nya tidak begitu sebaik versi terdahulu, bahkan cenderung menurun.

Pada setengah bagian bakaran, intensitas-nya mulai menurun dan terkesan mulai bercampur dengan karakter bawaan dari bakaran rokok ini. Cenderung kuat dengan sensasi karakter tembakau bawaan, bila dibandingkan dengan sensasi kapsul bawaan dari rokok ini. Bila dikeluarkan lewat hidung, aroma blueberry hampir tidak terdeteksi, dan sensasi dingin mint di rongga hidung hampir tidak ada. Cenderung bersifat lokal dari segi rasa, tidak menyeluruh hingga ke dalam rongga mulut. Tarikan cenderung memiliki kesamaan dengan sebelum di-click, harshness cenderung sedikit ada namun dalam intensitas yang baik. Throat hit hampir tidak ada, sama saja dengan sebelum di-click. Durasi bakar setelah di-click mencapai 9-10 menit tergantung bagaimana cara Anda menghisapnya. Aftertaste yang dihasilkan berupa sensasi blueberry yang lembut, sensasi dingin yang tidak begitu intens, dan sensasi nutty yang cenderung sangat halus.

Namun kelemahan rokok ini ialah, hisapan pada setelah di-click cenderung kurang begitu nikmat. Ada sedikit sensasi pahit yang terasa ketika menghisap rokok ini secara mendalam. Dan juga, sensasi lemah pada versi ini membuat saya agak sedikit tidak nyaman. Sensasi chemical taste pada akhir bakaran juga cukup mengganggu saya secara pribadi. Saya rasa, rokok ini mengalami penurunan grade yang cukup signifikan, dan membuat saya agak kurang merekomendasikan untuk pemakaian harian. Bagi saya, versi ini cenderung lebih buruk, namun mungkin Anda akan merasakannya secara berbeda. Untuk rasa saya beri nilai 8.45 dari 10 secara overall (sebelum dan sesudah di-click).

KESIMPULAN

Dengan harga yang murah dan sensasi kapsul khas dari Camel, membuat rokok ini merupakan salah satu produk Value For Money yang bisa diperhitungkan ditengah lesunya industri tembakau secara keseluruhan. Namun, dikarenakan cenderung lebih nikmat ketika sebelum di-click, membuat saya seakan ragu dengan sensasi khas yang ingin ditonjolkan oleh produk ini secara keseluruhan. Beberapa kelemahan yang sudah saya sebutkan sebelumnya seakan membuat saya enggan mencoba produk ini untuk penggunaan harian. Mungkin rokok ini lebih cocok bagi Anda mahasiswa yang sedang kebingungan mencari rokok dengan harga murah. Untuk distribusi sendiri, rokok ini sejauh ini hanya dijual di modern trade, semisal Indomaret, Alfamart, Alfamidi, ataupun Familymart. Namun untuk di warung ataupun toko grosir, kemungkinan akan masuk dalam waktu yang cukup jauh. Overall, saya memberi nilai rokok ini 9.11 dari 10. Artinya meskipun rokok ini menang secara harga dan kemasan, akan tetapi secara rasa terhitung kurang begitu baik, bila dibandingkan dengan fitur yang diiklankan di beberapa media online dan POSM.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention atau DM saya via Twitter di @ReviewRokok, dan hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Sekian dan terima kasih.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...

Sampoerna 234 12 Sigaret Kretek (Sampoerna Marun Selongsong), SKT Slim Value For Money Pertama Dengan Fitur Batang Selongsong

Selamat sore,

Hari ini merupakan hari dimana admin bisa membuat kembali review terkait produk tembakau di Indonesia. Beberapa minggu kemarin juga dikatakan merupakan titik bawah dari kehidupan admin sendiri. Namun, demi menyajikan konten bermutu dan detail, maka pada akhirnya admin kembali bersemangat untuk membuat review produk tembakau di Indonesia ini. Harap maklum.

Review yang kali ini admin buat ialah Sampoerna 234 Sigaret Kretek. Sering juga disebut dengan Sampoerna Marun Selongsong, dikarenakan pada batang rokok ini terdapat selongsong yang berfungsi untuk melindungi batang Sigaret Kretek dari segala faktor yang membuat rasa rokok menjadi tidak nikmat. Peluncuran produk ini dilakukan pada Maret 2020 lalu, dan pada awalnya hanya dijual di Cirebon dan Karawang. Ekspansi kemudian berlanjut pada Juni 2020 lalu, dimana penjualan produk ini mulai mudah ditemukan di beberapa kota wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. 

Sekilas, produk ini agak sedikit membingungkan dari segi penyebutan. Bisa saja disebut sebagai Sampoerna Dji Sam Soe, Sampoerna 234 Kretek, bahkan ada yang menyebutnya sebagai Sampoerna Merah saja. Namun berdasarkan info yang sudah tersebar, nama internal dari produk ini ialah SMS atau Sampoerna Marun Selongsong. Jadi ketika saya menuliskan kata SMS pada review kali ini, itu berarti mengacu kepada nama produk ini secara internal. Harap maklum.

Agak malas saya menuliskan analisis pada kesempatan kali ini. Namun bila dirangkum, rokok ini awalnya ditujukan untuk melawan Gudang Garam Patra yang berhasil merebut konsumen dengan fitur batang slim dan kemasan premium, namun dengan harga sangat terjangkau. Sampoerna kemudian meluncurkan produk SMS ini, dengan harapan konsumen dewasa bisa mendapatkan fitur premium namun dengan harga terjangkau. Selain itu, dengan fitur selongsong membuat rokok ini mudah dijual secara eceran, tanpa khawatir kualitas menurun.

Baiklah, kita mulai review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk rokok ini saya dapatkan dengan harga Rp. 12.000 (cukai Rp. 12.200) dengan kuantitas isi sebesar 12 batang. Bila dihitung, per batang rokok ini hanya Rp. 1.000 saja. Dan bila dibandingkan dengan Sampoerna Kretek, harganya paling tidak 1.000 lebih murah namun dengan fitur lebih baik. Untuk harga sendiri saya beri nilai 10 dari 10.

Kemudian kita coba review kemasannya dengan seksama







Kemasan rokok ini menggunakan warna dasar hitam, emas, dan merah marun. Bagian depan dan belakang kemasan terdapat latar kemasan berwarna hitam, dengan tekstur cenderung licin dan tanpa dilengkapi dengan adanya emboss. Di bagian tengah kemasan, terdapat tulisan SAMPOERNA dan logo khas berupa A yang dilengkapi dengan outline berbentuk kotak. Tulisan SAMPOERNA A ini sendiri menggunakan warna emas dan dilengkapi dengan emboss tebal dan tegas, dan melingkar mengikuti seperempat lingkaran yang ada pada bagian samping kanan kemasan. Terdapat outline pada seperempat lingkaran, dilengkapi dengan emboss dan memiliki warna emas. Bagian dalam seperempat lingkaran terdapat pattern kotak yang terdiri dari 9 garis horizontal dan 9 garis vertikal. Kesemuanya memiliki warna merah marun dan tidak memiliki efek emboss. Terdapat logo 234 atau lazim disebut dengan Dji Sam Soe dengan warna emas, namun tidak dilengkapi tulisan Dji Sam Soe. Tidak memiliki efek emboss, namun memiliki efek drop shadow pada bagian logo. Terdapat tulisan 12 SIGARET KRETEK untuk menyatakan rokok ini berjenis SKT.

Bagian samping kanan terdapat tulisan SKT, larangan jual, barcode, dan kadar tar serta nikotin. Terdapat lingkaran di bagian atas dan bawah samping kanan. Bagian kiri ialah tempat meletakan pita cukai. Bagian atas kemasan terdapat tulisan Sampoerna A dan 234, dan bagian bawah terdapat nama pabrik dan kode produksi. Terhitung sangat simpel dan berkesan mewah. Untuk kemasan rokok ini saya beri nilai 9.3 dari 10.

Kemudian kita coba buka plastiknya dengan seksama



Terlihat jelas pada kemasan rokok ini menggunakan bukaan dorong ke atas dan dilengkapi dengan ujung. Hampir mirip dengan Gudang Garam Patra, namun dengan gaya agak sedikit berbeda. Untuk membukanya bisa mendorong bagian yang terdapat lubang layaknya gambar dibawah ini



Kemudian ujung penutup ini dapat didorong ke atas layaknya gambar berikut ini


Bila sudah, maka dorong bagian penutup ke belakang, untuk membuka kemasan ini secara seutuhnya. Bisa dilihat, penutup kemasan bisa didorong layaknya gambar dibawah ini.


Biarkan kemasan terbuka, untuk melihat bagaimana bentuk fisik dari rokok ini


Batang rokok ini memiliki fitur selongsong (atau saya lebih enak menyebutnya sebagai individually-wrapped). Susunan batang rokok ini ialah 6 di depan dan 6 di belakang, dengan kuantitas isi sebanyak 12 batang.

Kemudian kita coba tarik salah satu batang berselongsong untuk memulai menikmati rokok ini



Selongsong pada rokok ini memiliki pattern berupa 9 garis horizontal dan 9 garis vertikal yang membentuk pattern kotak. Memiliki ujung lebar di bagian bakaran dan kecil di bagian hisapan. Panjang dari selongsong ini ialah 90mm, dan dilengkapi pembuka selongsong secara manual. Pembuka dilengkapi dengan logo Sampoerna 234, dan warna emas elegan. Dilengkapi perforasi untuk memudahkan pada saat membuka selongsong dari rokok ini.

Mari kita coba buka selongsong dengan cara berikut. Pertama ialah arahkan batang berselongsong sekitar 20 derajat untuk memudahkan membukanya layaknya gambar dibawah


Kemudian, dengan tangan kiri (atau tangan kanan), buka bagian segel selongsong dengan cara mendorongnya ke dalam layaknya gambar dibawah ini


Tarik segel pelindung selongsong dengan cara mendorongnya hingga tiga perempat bagian, sebelum memasuki batas perforasi akhir 


Ketika segel pelindung memasuki perforasi akhir, maka bisa ditanggalkan dengan cara yang akan dijelaskan pada bagian selanjutnya


Tanggalkan bagian atas dan bawah segel pelindung selongsong untuk bisa membuka bagian penutup selongsong. Bisa dilihat ketika segel pelindung selongsong mulai tanggal, maka bisa dilihat layaknya gambar dibawah ini.


Buka penutup bagian atas layaknya gambar berikut


Lalu, lanjutkan tarik bagian selongsong bawah layaknya gambar berikut, sehingga bisa didapatkan batang rokok yang kemudian bisa dinikmati dengan seksama


Kemudian kita coba lihat batang rokok yang sudah dikeluarkan dari selongsong layaknya gambar dibawah ini


Batang rokok ini memiliki panjang sebesar 90mm, berikut dengan bagian bakaran memiliki diameter sekitar 8.4mm dan hisapan sekitar 7.5mm. Diameter ini bisa berbeda tergantung bagaimana cara pelinting rokok ini melintingnya. Bagian burning area memiliki motif papir kotak, dengan adanya beberapa bagian berupa garis. Bagian batasan bakaran memiliki garis berwarna hitam, dilengkapi dengan tulisan Sampoerna A 234 pada latar berwarna merah marun. Untuk memudahkan dalam menghisap, diperlukan pemijatan pada bagian batang, hal ini dikarenakan beberapa batang memiliki konsistensi isi yang sangat padat dan susah dihisap.

Kemudian kita coba rasakan rokok-nya dengan seksama


Ketika sebelum dibakar, rokok ini terkesan memiliki sensasi gurih yang kuat, disertai adanya sensasi sedikit manis dari saus yang ada pada tembakau rokok ini. Namun ketika dibakar, sensasi awal yang dirasakan ialah sensasi spicy yang sangat kuat, disertai sensasi manis yang terhitung pada taraf menengah. Adapun sensasi fruity pada rokok ini terbilang minim, hanya memiliki sensasi leci yang mendukung inverted sugar pada rokok ini. Sensasi cocoa sangat terasa, dengan adanya bantuan efek rasa molasses yang membuat sensasi manis pada rokok ini sangat baik. Penggunaan inverted sugar pada rokok ini sangat terasa, sehingga rokok ini cenderung memiliki style layaknya Dji Sam Soe, bukan seperti Sampoerna Kretek. Tidak semanis Sampoerns Kretek, namun sensasi manis spicy khas ini lebih cenderung hampir sama dengan Dji Sam Soe. Akan tetapi tidak begitu kuat. 

Sensasi licorice sangat kuat pada rokok ini, mampu menciptakan sensasi manis spicy yang kuat akan a hint of sweetness. Penyusun sensasi spicy pada rokok ini sangat didominasi dengan unsur kapulaga, namun juga beberapa rempah lain semisal adas manis, kayumanis, pekak, cukup terasa pada rokok ini. Memiliki sensasi fermented spicy sangat kuat, kemungkinan besar dari penambahan vanilla dan semacam bentuk dari spirit. Cengkeh dari rokok ini terbilang sangat kuat, namun dalam taraf sensasi halus yang pas.

Blend dari rokok ini menggunakan Tembakau Virginia, Tembakau Madura, Tembakau Temanggung, Tembakau Boyolali, dan beberapa jenis tembakau oriental asal Indonesia. Tembakau Virginia mampu menciptakan sensasi manis yang cenderung khas dan memiliki unsur gula yang cukup signifikan. Sedang beberapa tembakau oriental asal Indonesia ini mampu menciptakan rasa nutty yang lembut, dan memiliki aroma yang kuat. Blend pada rokok ini cenderung seimbang, dan terkait dengan keseimbangan dari elemen rasa, blend pada rokok ini cenderung seimbang dan pas. Terdapat unsur earthy yang kuat, kemungkinan besar Tembakau yang digunakan ditanam pada lahan yang kaya dengan unsur hara dan memiliki sensasi tanah yang kuat. 

Memiliki sensasi gurih yang cenderung pas, hal ini dikarenakan beberapa jenis tembakau ini memiliki sensasi rasa yang gurih. Bila dikeluarkan lewat hidung, rokok ini seakan mengeluarkan sensasi aroma manis dan nutty yang lembut. Tarikan rokok ini cenderung cukup berat untuk sebuah SKT Slim, namun memiliki intensitas rasa yang sangat baik. Sangat mantap untuk sebuah rokok SKT Slim, terlebih dikarenakan panjang rokok ini sangat panjang dan memiliki bakaran yang sangat slow. Sensasi harsh pada rokok ini cenderung kuat, dengan adanya rasa hangat dan harsh yang cukup intens. Throat hit pada rokok ini sangat halus, cenderung terasa namun berada pada intensitas yang baik.

Durasi bakar dari rokok ini sekitar 18 sampai 20 menit, dalam artian menurut saya pribadi rokok ini memiliki durasi bakar yang sangat lama untuk sebuah rokok SKT Slim. Namun hal ini kembali lagi ke Anda dari segi cara menghisap ataupun situasi saat membakar. Aftertaste pada rokok ini cenderung memiliki sensasi nutty yang kuat, sensasi fermented yang sangat khas, dan sensasi manis sedikit yang cukup baik di mulut. Namun kelemahan dari rokok ini ialah cenderung memiliki hisapan yang agak berat, dan sedikit panas pada beberapa bagian akhir. Hal ini yang membuat saya agak kurang begitu merasakan nikmatnya dari rokok ini. Meskipun begitu, sensasi ini relatif bisa diterima bagi konsumen menengah kebawah yang menjadi target utama dari rokok ini. Untuk rasa sendiri menurut pribadi cukup baik, jadi saya memberi nilai 8.75 dari 10 pada rasa rokok ini.

KESIMPULAN

Dengan intensitas bakaran yang sangat lama, hisapan yang cenderung memiliki mimik layaknya Dji Sam Soe namun dengan kepadatan ala Sampoerna Kretek, dan harga yang sangat murah membuat rokok ini seakan cukup unggul di kelasnya. Akan tetapi, bagi Anda yang menginginkan sensasi hisapan enteng, rokok ini bukanlah jawabannya. Dikarenakan rokok ini terhitung sangat padat dan lama untuk dihabiskan. Untuk penjualan rokok ini cenderung mudah ditemui di warung (terutama toko SRC) dan beberapa toko grosir. Namun bila Anda berdomisili di Jakarta, saya rasa mencari rokok ini hampir mustahil untuk ditemui. Dan bagi Anda pembeli langganan rokok di minimarket atau modern trade lain, saya rasa tidak masuk ke toko tersebut. Overall, saya membeti nilai rokok ini ialah 9.35 dari 10. Keunggulannya jelas pada harga rokok ini dan kemasannya yang terhitung sangat elegan. Namun untuk rasa menurut pribadi agak kurang begitu baik, meskipun saya cenderung bisa menikmati rokok ini dengan seksama dan hikmat. Bagi Anda yang menginginkan rokok dengan durasi bakar lama, intensitas rasa yang agak kasar namun dalam wujud slim, saya rasa rokok ini bisa jadi pilihan.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention atau DM saya via Twitter di @ReviewRokok, dan hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Sekian dan terima kasih.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...

Chord dan Lirik

Ulasan Film

ad2

Keimanan dan Keyakinan

Olahan Makanan

Tempo Doeloe

Tips dan Trik

Explore Indonesia

Broker Kripto