Top Bisnis Online

Trading dan Investasi

ad1

Iklan Gratis

Sampoerna A Ultramild Isi 12 Batang dan 16 Batang, Nama Baru Dari Sampoerna U Mild Dengan Sensasi Nutty Halus Khas

Selamat malam,

Dua kali menulis bukanlah sebuah hal yang mudah. Memfokuskan diri dalam mendapatkan sudut pandang yang bisa diterima oleh semua, dan juga menuliskan apa yang sudah ditangkap melalui indera perasa, itu bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Bagi sebagian orang, hanya menikmati (terutama di bagian foto) merupakan sebuah kegiatan yang megasyikan, namun bagi saya yang menulis, saya jujur mengharapkan pembaca bisa membaca post yang saya buat dengan seksama. Harap maklum.

Seperti yang sudah saya janjikan sebelumnya di Twitter (bagi yang belum mengikuti, silahkan ikuti di @ReviewRokok untuk lebih jelas terkait info terbaru dari saya), maka kali ini saya mencoba kembali menuliskan dua review dalam satu hari. Produk yang saya akan review pada sesi kedua ialah Sampoerna A Ultramild, dan keberadaan produk ini terhitung baru berjalan sekitar 3 hari (Produk ini memasuki pasar pada tanggal 23 Juni 2021).

Info terkait dengan produk ini sebenarnya sudah saya dapatkan dari bulan lalu, oleh seorang kerabat yang saya kenal baik. Mungkin kisaran Mei lalu, info ini sebenarnya sudah beredar di grup yang membahas rokok secara umum (termasuk grup saya), dan hal ini saya coba tuangkan dalam sebuah twit yang mengutarakan keresahan yang saya dapatkan sebagaimana berikut



Kabar ini berlanjut dengan beberapa bocoran yang muncul di grup lain yang juga berfokus pada rokok (bahkan salah satu akun Instagram memposting foto bocoran itu, info ini dari teman yang bermain) dan bahkan pada bocoran itu terdapat tiga fase dari peluncuran rokok ini, yang bahkan saya sendiri tidak habis pikir mereka dapat bocoran itu dari siapa. 

Awalnya, produk ini saya kira sudah dikubur matang-matang, mengingat produk ini bocor sangat jelas. Posisi teaser pada media OOH berupa Baliho juga sudah dipasang saat itu, yang sempat membuat saya ragu. Memang, dari semua info pada akhirnya bermuara pada satu hal:

U Mild sudah menjadi masa lalu, dan Sampoerna U pada akhirnya dilebur menjadi Sampoerna A, dengan nama Ultramild

 

Alasan ini tentunya di awal tidak masuk akal, dan membingungkan beberapa spekulan lain yang dahulu memperkirakan U Mild berubah nama menjadi Philip Morris Mild. Hal ini sempat didiskusikan di grup saya, dan mereka juga bertanya kenapa menjadi begitu. Meskipun memang alasan peleburan brand ini pada akhirnya terjawab dengan alasan logis dan bisa diterima oleh saya pribadi (dan alasan kuat ini berdasarkan pengamatan saya di lapangan):


Philip Morris (Bold) kurang laku, lalu dikarenakan sama-sama SKM LTLN, maka pada akhirnya dipilihlah Sampoerna A yang secara nilai lebih bisa diterima


Dan pada akhirnya, setelah teaser yang dipasang di media OOH ini berlangsung satu bulan, 23 Juni 2021 ini menandakan bahwa transisi Sampoerna U Mild ke Sampoerna A Ultramild dimulai secara penuh. Stok lama dari U Mild masih bisa ditemukan, dan stok terbaru U Mild saat ini sudah dilebur menjadi A Ultramild. Efektif transisi ini mungkin berlangsung sampai Agustus, mengingat U Mild memiliki masa paruh simpan hingga 6 bulan dan masih banyak produksi maksimal bulan April beredar.

Itulah cerita singkat terkait A Ultramild (selanutnya kita bisa sebut sebagai Mild Biru atau Ultra mild atau juga A Mild Ultra) yang bisa disarikan dalam tulisan ini. Baiklah kita coba mulai review rokok Sampoerna A Ultramild sebagai berikut.

Kemasan 16 batang memiliki harga Rp. 23.000,- (cukai 2021 sebesar Rp. 27.200), dan pada kemasan 12 Batang memiliki harga Rp. 16.500,- (cukai 2021 sebesar Rp. 20.400). Anggap saja bahwa harga rokok ini tidak jauh berbeda dengan Sampoerna U Mild, dengan catatan harga pada isi 16 memiliki selisih mungkin lebih murah 500 dibandingkan dengan pendahulunya. 

Untuk kemasan 12 batang, harga yang ditawarkan termasuk kompetitif dan sesuai dengan harga LTLN 12 di pasaran, namun pada kuantitas 16 batang harganya termasuk mahal dan akan terjadi anggapan "harganya nanggung". 

Untuk Harga Ultramild 12, saya beri nilai 8.4 dari 10. Sedangkan Harga Ultramild 16, saya beri nilai 6.5 dari 10.

Kemudian kita coba review lihat kemasan rokok ini baik isi 12 batang dan 16 batang secara seksama


(16 Batang)


(12 Batang)


(16 Batang)


(12 Batang)


(16 Batang)


(12 Batang)


(16 Batang)


(12 Batang)


(16 Batang)


(12 Batang)


(16 Batang)


(12 Batang)

Kemasan pada isi 16 dan 12 batang (sesuai urutan foto) sedikit memiliki perbedaan, dikarenakan pada kasus 16 batang merupakan tumpuan dari A Ultramild, sehingga gimmick pada cellophane bertuliskan "BARU!" dengan unsur resleting yang dilengkapi dalaman biru diperlukan untuk mengenalkan Ultramild menjadi produk transisi terakhir dari sebelumnya Sampoerna U Mild. 

Basis warna utama dari kemasan rokok ini ialah abu-abu, hitam, putih, dan gabungan warna dari biru tua. Tampak bagian latar kemasan ialah sebuah latar abu-abu dengan pattern garis yang merupakan gabungan dari beberapa garis berbentuk swirl dengan angle tiap sisi berbeda-beda. Hal ini dimaksudkan untuk memperjelas karakter "Ultra smooth" yang ingin dijual oleh rokok ini. Bagian atas terdapat logo Sampoerna berwarna hitam, dengan elemen emboss halus yang tebal namun terasa lembut dipegang. 

Bagian utama dari kemasan terdapat pattern kotak batik khas Sampoerna A yang telah dimodernisasi (atau bisa saja saya menyebutnya sebagai Brand A Pattern), dengan warna pattern berupa abu-abu gelap dan dilengkapi dengan emboss halus. Bagian tengah ialah logo khas Sampoerna A dengan kotak berwarna biru dan dilengkapi dengan logo "A" yang fenomenal dengan warna "A" ialah putih. Di bagian bawah pattern kotak batik, terdapat tulisan ULTRAMILD dengan font yang sangat modern dan terkesan dinamis menurut penulis. Di bagian bawah terdapat sebuah gabungan dari pattern garis, membentuk semacam gambaran dari "Ultra Smooth Flow", dengan di bagian kiri berwarna biru tua, bagian tengah biru tua dengan efek muda, dan di bagian kanan berupa biru gelap. Bagian tengah terdapat tulisan LASERMILD (R) KRETEK, menandakan teknologi perforasi yang sama dengan LTLN buatan Sampoerna, dan di bagian kanan tertulis 16 atau 12 batang sesuai kuantitas yang ada.

Bagian belakang memiliki kesamaan diantara tiap kuantitas, terdapat elemen yang hampir sama dengan bagian depan kemasan, namun ukuran swirl, penempatan logo "A" dan kalimat deskripsi lebih kecil pada isi 12. Bagian atas belakang kemasan, terdapat logo "A" yang dilengkapi elemen emboss dalam kotak biru yang juga memiliki emboss, dan pada kalimat rokok ini dapat disarikan bahwa rokok ini menggunakan Tembakau Oriental Aromatik yang secara seimbang dipadukan dengan cengkeh, untuk menghasilkan rasa nutty (Komentar penulis: Untuk pertama kalinya kata "nutty" dipakai dalam deskriptor pada rokok secara massal) dan pengalaman kepuasan yang sebenarnya. 

Bagian samping kanan terdapat tulisan SKM, larangan jual dan barcode, bagian kanan terdapat tulisan 12/16 LASERMILD (R) KRETEK, dan catatan utama pada rokok ini ialah tidak ada perbedaan kadar pada rokok ini dibandingkan dengan U Mild. Bagian atas terdapat logo A dengan kotak biru, dan bagian bawah terdapat logo A yang disesuaikan modelnya dengan lini Sampoerna A.

Catatan utama yang perlu diperhatikan, ada perubahan nama pabrik yang tertulis pada rokok ini namun tidak berarti rokok ini dibuat di fasilitas berbeda. Pada produk U Mild tertulis PT SAMPOERNA INDONESIA SEMBILAN yang berlokasi di Pasuruan, Indonesia. Sedang pada produk rokok ini tertulis PT HM SAMPOERNA Tbk. yang berlokasi di Surabaya, Indonesia. 

Pembaca sekalian pasti bertanya sebagaimana berikut "Apa ini menandakan pindah produksi?" 

Jawabannya tidak. Karena fasilitas SKM tidak ada satupun yang berada di Surabaya, melainkan karena untuk produksi U Mild memiliki fasilitas tersendiri dan cukai yang sama dengan produk SKM Sampoerna, maka bisa diasumsikan perubahan nama pabrik ini saya jamin tidak berpengaruh terkait rasa dan lain sebagainya (Komentar penulis ini didasari oleh inisiatif penulis untuk mencegah pertanyaan yang mungkin membuat pembeli bingung)

Secara keseluruhan, kemasan rokok ini terkesan lebih baik bila dibandingkan U Mild sebelumnya, lebih baik dan lebih modern. Secara umum samaratakan saja, di angka 9.7 dari 10.

Untuk melihat penampakan A Ultramild 16 tanpa cellophane yang dilengkapi gimmich, bisa dilihat di bawah ini


Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasannya dengan seksama


Pada bagian inner frame dari rokok ini terdapat perubahan elemen untuk menandakan KUALITAS SAMPOERNA, dengan warna biru yang tebal dengan efek swirl di bagian latar. Untuk kuantitas 16 batang dilengkapi package insert, yang nanti bila menggunakan aplikasi yang bisa membaca QR Code, maka link tersebut akan mengarah ke amild.id




Kemudian mari kita coba kaji bagian dalam rokok ini secara seksama


(16 Batang)


(12 Batang)

Hal yang sudah saya katakan sebelumnya ialah terdapat perubahan elemen grafis inner frame yang lebih modern dan dinamis. Pada kuantitas 12 batang tidak ada perbedaan terkecuali ukuran elemen grafis. Bagian foil rokok ini memiliki persamaan yang jelas dengan U Mild yang diproduksi pada tahun 2021. Menggunakan material kertas putih dan terdapat pattern berlogo Sampoerna berupa emboss (anggap saja ini percobaan lini SKM Sampoerna untuk bisa beradaptasi dengan kebijakan global induknya, Philip Morris International.)

Kemudian kita coba tarik foil rokok ini dengan seksama


(16 Batang)


(12 Batang)

Terdapat elemen yang sekilas menandakan bahwa perubahan desain batang rokok ini benar-benar berubah dibandingkan U Mild. Memiliki efek swirl yang rapat, dan terkesan sekilas lebih modern. Untuk 16 batang, memiliki susunan 8 di depan dan 8 di belakang. Untuk 12 batang memiliki susunan 6 di depan dan 6 di belakang

Kemudian kita coba lihat batang rokok ini secara seksama



Panjang rokok ini sama dengan pendahulunya, yakni 89mm atau lebih, dengan diameter yang bisa diperkirakan pada angka 7.4mm. Model kertas pada bagian bakaran terkesan tidak ada perubahan, dengan model garis vertikal khas LTLN Sampoerna. Bagian garis batasan tipping paper juga terkesan tidak berubah warna, yakni biru. Hanya saja, desain tipping paper rokok ini berubah total, dengan lanjutan setelah batasan tipping paper ialah garis horizontal berwarna abu-abu dan terdapat logo "A", di bagian atas terdapat tulisan ULTRAMILD dan dilengkapi pattern garis dengan model swirl. Perforasi tidak berubah model, tetap menggunakan model dot dua baris dengan jarak berdekatan, sesuai prinsip LASERMILD.

Kemudian kita coba rasakan rokok ini secara seksama


Ketika sebelum dibakar, rasa yang terkesan baik ialah gabungan dari unsur fruity yang terkesan asam dan juga manis, dengan sedikit sentuhan vanilla dan cocoa. Namun ketika dibakar, elemen yang jelas tergambar ialah gabungan dari cocoa, vanilla, licorice, sensasi fruity dan spicy yang terkesan tajam namun cukup halus, dan adanya elemen dried fruit yang memperkuat sensasi tebal dari cocoa. Sensasi tebal cocoa dan vanilla merupakan elemen utama yang dahulu kita kenal pada produk U Mild. Intensitas cocoa tebal dan rapat, dengan unsur vanilla yang halus dan kuat merupakan satu kunci utama mengapa U Mild lebih disukai oleh beberapa kalangan bila dibandingkan A Mild. 

Sensasi tebal cocoa dan kuatnya vanilla dipadukan dengan licorice yang menjadi signature ingredients dari Sampoerna, hasil dari penambahan licorice ialah efek manis halus dengan a hint of sweetness yang kuat. Sensasi fruity tergambar cukup baik dengan gabungan nanas, leci, longan, dan nangka. Cukup simpel secara buah pada rokok ini mengingat nilai jual pada produk ini ialah blend tembakaunya. Nanas pada rokok ini terkesan asam dengan tingkat menengah, dengan paduan leci dan longan yang memperkuat sensasi asam dan manis segar. nangka untuk membantu menciptakan efek khas rasa kretek pada rokok ini. Ada sedikit elemen dried fruit yang mungkin karena penambahan raisins, untuk menciptakan efek manis asam yang tebal dan menunjang penambahan dari cocoa serta vanilla.

Sensasi spicy tergambar secara halus namun tebal, dengan adanya unsur kayumanis yang dominan, dengan pekak, adas manis, kapulaga, dan ada sedikit sentuhan jintan yang menunjang efek tebal spicy. Cengkeh pada rokok ini ditakarkan dalam tingkat yang baik, dengan sentuhan oily dan efek rasa yang membantu dalam menciptakan karakter warming yang baik di mulut. Cukup warming di tenggorokan, dan memberikan rasa nyaman ketika menghisap. 

Tembakau yang digunakan sebagaimana yang sudah disebutkan di kemasan bertumpu total pada Tembakau Oriental Aromatik yang memang secara aroma terkesan kuat, tebal, intens, dan memiliki kesan nutty dominan. Untuk yang belum mengetahui apa itu nutty, nutty ialah sensasi intens oily, gurih, dan memiliki sensasi rasa garing esensial, dengan rasa yang mirip dengan ketika memakan kacang, dengan catatan biasanya ditemui setelah memakan kacang tanah. 

Nilai jual dari rokok ini kemungkinan besar berasal dari Tembakau Turkish Oriental Aromatik berjenis Latakia dan Izmir, serta Tembakau Oriental Krosok berjenis Madura yang merupakan signature tobacco dari Sampoerna. Dikarenakan produk pendahulunya U Mild merupakan SKM LTLN menggunakan blend ini, pada produk ini untungnya tidak ada perubahan secara signifikan. Bila digambarkan secara kasar pada rokok ini, Tembakau Oriental Latakia dan Izmir mendominasi pembentukan rasa nutty lembut khas, dengan aroma yang cenderung kuat dan tebal, dan memiliki sensasi spicy alamiah yang intens sehingga bisa menunjang efek cengkeh yang digunakan pada rokok ini. Tembakau Oriental lain yang digunakan ialah berjenis Krosok, seperti yang sudah disebutkan diawal diantaranya Madura, beberapa jenis lain yang saya bisa rasakan ialah Temanggung dan Kesturi. 

Secara blend, rokok ini memiliki tingkat earthy yang jauh lebih kuat dibandingkan dengan A Mild, sangat kental dengan unsur hara tanah dan sekilas Tembakau pada rokok ini terkesan dipilih secara baik dan memiliki proses penjemuran yang baik. Secara blend juga balance, kental dengan unsur murni Oriental Aromatik dan tidak terkesan memiliki tipe Flue Cured. Bila dikeluarkan lewat hidung, terkesan mixture khas Oriental yang terkesan nutty kental terasa, dengan efek aroma halus namun kuat yang besar kemungkinan dikarenakan penambahan cocoa plus vanilla, serta aroma bawaan dari blend rokok ini. 

Tarikan pada rokok ini terkesan halus, mungkin lebih halus dibandingkan dengan U Mild terdahulu, terkesan memiliki karakter hisapan yang lembut, kuat secara aroma, namun ringan ketika ditarik, dan juga memiliki efek asap yang tebal namun cukup solid, meskipun pada rokok ini terkesan ringan secara padatan asap. Harshness terkesan kentara, berbeda dengan U Mild, sensasi harshness sedikit berkurang sehingga pada sesi ini saya bisa menikmatinya dengan santai dan tak terganggu. Throat hit terkesan tipis, hampir nihil, dan pada versi ini tidak setajam U Mild yang dahulu kita kenal. 

Durasi bakar dari rokok ini ialah 11-12 menit, hal ini tergantung bagaimana cara Anda menghisapnya dan situasi plus kondisi ketika menghisap. Aftertaste nutty kental namun halus, sensasi licorice yang tebal dan cocoa plus vanilla yang mampu menunjang efek browny dari Tembakau Oriental, sensasi manis kental dan legit, sensasi fruity asam yang terkesan intens, dan sensasi rasa spicy yang tergambar sangat kental dan meninggalkan kesan baik. Kelemahan: sedikit panas di akhir bakaran, sensasi chemical yang kentara terasa menuju akhir bakaran, aroma yang mengganggu pada beberapa sesi menuju akhir bakaran. 

Tanpa perlu diragukan, memang secara note rasa rokok ini ada yang berubah. Jauh lebih halus namun dengan karakter yang persis sama. Intensitas takaran rasa terkesan tidak berubah, namun sensasi halus yang ditimbulkan mungkin akan terasa berbeda bagi Anda yang memang fanatik U Mild. Bagi saya terkesan sama, namun sedikit perbedaan itu yang entah mengapa membuat saya klop sekilas. 

Untuk rasa sendiri saya beri nilai 8.8 dari 10.

KESIMPULAN

Hal yang sebenarnya berubah namun tidak berubah merupakan cerminan dari Sampoerna A Ultramild ini. Secara kemasan dan fisik memang sekilas berubah banyak, namun elemen rasa dari rokok ini terkesan memiliki persamaan banyak dengan U Mild. Kelemahan pada rokok ini terlihat jelas pada bagian akhir hisapan yang terkesan sedikit lebih buruk bila dibandingkan U Mild. Untuk distribusi, pada kesempatan kali ini hanya bisa ditemukan di Indomaret. Akan tetapi, seiring penarikan dari U Mild yang sedang berjalan, rokok ini pada akhirnya secara umum akan mudah ditemui di berbagai tempat penjualan yang sebelumnya menjual U Mild.

Secara umum, nilai keseluruhan rokok ini ialah 8.33 pada kuantitas 16 batang, dan 8.96 dari 10. Artinya secara umum kelemahan rokok ini jelas pada harga, meskipun kemasan sangat menjual dan rasa yang otentik unik. Nilai ini tergantung Anda, jangan dijadikan acuan secara umum. Keputusan ada di tangan Anda.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention atau DM saya via Twitter di @ReviewRokok, dan hubungi saya via WhatsApp di tombol diatasJadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...

Kripton Filter 12 Batang, SKM Full Flavor Hasil Kolaborasi Dari HM Sampoerna dan Bokormas

Selamat malam,

Sudah sebulan lebih saya tidak menulis pada blog tercinta ini, dan banyak pergumulan terjadi selama saya tidak menuliskan postingan terkait dengan rokok. Pergumulan ini seakan terasa ringan, namun tanpa sadar karena saya meremehkan hal tersebut, pada akhirnya saya terperosok dalam jurang yang melebar. Dan pada akhirnya, saya tersadar bahwa jurang yang dimulai dari lubang kecil ternyata sangat menyakitkan. Berbagai percobaan untuk bangkit ini sudah dilakukan, termasuk dalam menulis postingan di blog ini. Tapi pada akhirnya, jurang itu ternyata sulit untuk dinaiki, sehingga saya mencoba menerobos lewat jalur lain. Demikian sekilas kondisi saya terakhir dan itu merupakan alasan kenapa saya tidak menulis. Harap maklum.

Review yang akan saya tulis pada kesempatan kali ini ialah salah satu hasil kolaborasi HM Sampoerna dengan pabrik bergolongan IIA dan IIB. Salah satu produk yang dihasilkan dari kolaborasi tersebut yakni produk yang akan dibahas pada kesempatan kali ini. Yaitu Kripton. Sebenarnya ada belasan merek lain yang kemungkinan akan saya coba review pada kesempatan kedepan (ini termasuk dengan beberapa merek SKT yang juga merupakan hasil kolaborasi serupa), namun saya sendiri berharap kesempatan itu bisa didapatkan kedepan.

Mode mekanisme kolaborasi yang diterapkan pada produk ini dan produk sejenis (berikut dengan kategori SKT), secara singkat dan bisa diduga secara kental ialah model supervisi dan distribusi. Sistem supervisi kemungkinan dimulai dari sistem perancangan produk oleh tim HM Sampoerna, kemudian pemilihan pabrikan yang sesuai dengan kriteria, pemilihan bahan baku yang bisa dicapai oleh pabrikan terpilih, produksi, dan Quality Control yang pada akhirnya diawasi oleh pihak Sampoerna. Sistem ini didukung dengan distribusi yang dilakukan bukan dari pihak pabrik, melainkan dari HM Sampoerna itu sendiri. Sistem ini sering disebut sebagai sistem produksi Toll Manufacturing, namun saya menduga ada kemungkinan lebih dari itu. 

Tujuan awal secara umum yang bisa saya baca ialah untuk menghajar produk tier 2 dari pabrikan lokal maupun dari turunan PT Djarum yang kita ketahui memiliki puluhan merek dengan persebaran tiap produk berbeda-beda. Dan selain itu, anggapan penurunan pada volume Golongan I dari HM Sampoerna pasti ada semenjak pandemi berlangsung. Hal ini dikarenakan secara pengeluaran, perokok dewasa akan memilih produk yang lebih murah secara harga. Inilah alasan kenapa HM Sampoerna berusaha bermain pada Golongan II.

Baik, mari kita coba review rokok ini dimulai dari harga terlebih dahulu. Harga rokok ini saya dapatkan pada angka Rp. 10.000,- (meskipun pada beberapa toko menjualnya dengan harga Rp. 11.000,- atau Rp. 10.500,-, cukai pada Golongan II Rp. 12.250) dengan total kuantitas sebesar 12 batang. Harga ini tentunya merupakan harga yang sangat murah, terlebih merek Kripton ini dipasarkan pada wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. 

Untuk harga saya beri nilai 10 dari 10.

Kemudian kita coba review kemasan rokok ini dengan seksama







Tampak jelas pada kemasan rokok ini menggunakan basis warna merah darah dan turunannya, putih dan silver, serta hitam. Bagian atas kemasan terdapat tulisan KRETEK FILTER yang dilengkapi dengan setengah dari hexagonal. Ciri khas dari tier 2 HM Sampoerna ialah terdapat bagian setengah hexagonal yang menjelaskan jenis atau varian yang ingin dijual dari rokok ini. Bagian latar kemasan secara umum ialah gradasi dari warna merah darah, dengan adanya pattern emboss segitiga berbentuk panah yang terkesan tegas namun bertekstur cukup erat dari antar garis. Pada bagian tengah atas, terdapat logo KRIPTON, dengan adanya efek meteor pada bagian O. Warna yang digunakan ialah putih dan silver, dengan meteor berwarna kuning api. Sangat tergambar jelas bahwa Kripton ini didasari oleh Superhero buatan DC Comics, Superman. Tak perlu dibahas lebih dalam, karena hanya membuang-buang waktu. 

Bagian bawah terdapat dua garis di kanan dan kiri bawah tulisan, dan disusul dengan panah lain dengan panah utama merupakan gabungan dari berbagai panah. Dan di segitiga utama terdapat tulisan 12. Secara umum, bagian belakang tidak memiliki perbedaan dengan bagian depan. Bagian kanan larangan jual dan jenis rokok ialah SKM, bagian kiri kemasan tertulis KRIPTON dan kadar per batang rokok, Bagian atas ialah logo KRIPTON, dan bagian bawah menandakan bahwa rokok ini diproduksi oleh PT BOKORMAS, Mojokerto. Kode produksi pada rokok ini memiliki model MMDDYY, jadi jangan kaget bahwa tanggal produksi pada rokok ini tak memiliki model umum. 

Secara umum, kemasan ini sangat baik, dan sangat menjual meski dengan harga yang sangat murah. Untuk harga sendiri saya beri nilai 9 dari 10.

Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasan rokok ini secara seksama


Bagian inner frame tak ada satupun model yang spesial, dan warna yang digunakan ialah hitam. Model foil yang digunakan pada rokok ini menggunakan warna merah marun dengan motif foil dot emboss.

Kemudian kita coba tarik bagian foil rokok ini untuk melihat isi rokoknya


Bagian batang rokok ini tergambar jelas memiliki motif khas SKM Full Flavor yang umum ditemui di pasaran. Susunan batang rokok ini ialah 6 di depan dan 6 di belakang, kuantitas isi sebesar 12 batang.

Kemudian kita coba tarik batang rokok ini secara seksama


Panjang rokok ini sekitar 89mm atau lebih, dengan kisaran diameter ialah 7.9mm atau lebih. Batang rokok terlihat biasa saja, ada factory mark tertulis KRIPTON, bagian tipping paper menggunakan model batasan yang merupakan gabungan antara garis cork dan garis gabungan emas dan merah. Model filter ini mirip dengan kebanyakan SKM Full Flavor, jadi tidak ada pembeda yang signifikan.

Kemudian kita coba rasakan rokok ini secara seksama


Ketika sebelum dibakar, rokok ini seakan mengeluarkan satu rasa unik namun klasik, yakni sensasi fruity yang mengarah ke karakter gummy, dengan adanya sentuhan maple syrup yang dominan dan sentuhan fermented yang tipis namun bisa menyatakan rokok ini memang berjenis Full Flavor. Namun ketika dibakar, sensasi awal yang terasa ialah karakter maple syrup dan sedikit honey, sensasi essens rum dan raisins yang terkesan matang, sensasi spicy yang terkesan halus di kelasnya namun cukup kuat, dan sentuhan fruity yang bisa didasarkan pada note raspberry, nanas, tangerine, leci, dan nangka. Hal ini didukung oleh penambahan licorice yang akan saya bahas di paragraf selanjutnya. Karakter maple syrup sangat mendominasi dari hisapan manis yang ingin dibawa, dengan rasa di lidah yang terkesan sticky alias lengket, penuh dengan rasa, dan seakan bahwa maple syrup ini ditambahkan dengan unsur madu yang memiliki tingkat glukosa tinggi. 

Sensasi fruity ini mendukung cukup baik dari aroma syrup bawaan, dengan sentuhan raspberry dan nanas yang dominan, dalam tingkatan rasa yang tidak begitu asam namun bisa diterima dengan baik. Tangerine dan leci sepertinya ditambahkan untuk memperkuat elemen fruity rokok ini, mungkin untuk mrmperbaiki elemen raspberry yang sedikit terpendam, dan nangka digunakan untuk menciptakan elemen khas fruity yang dimiliki oleh kretek namun tidak begitu banyak pada rokok ini. Ada juga penambahan elemen raisins yang seakan terinspirasi dari Gudang Garam, sedikit ada unsur asam hasil pengeringan anggur, dipadukan dengan essens rum yang kemungkinan besar terinspirasi dari Jamaican Rum dalam tingkat kepekatan yang tidak berlebih. Note licorice terkesan baik, dan mungkin ini memperkuat sensasi manis yang ingin dijual oleh rokok ini, dengan menciptakan a hint of sweetness yang kuat. 

Elemen spicy tergambar jelas menggunakan kayumanis, adas manis, pekak, kapulaga, dan beberapa rempah lain yang tidak bisa disebutkan. Tidak begitu memiliki elemen rasa spicy yang sangat kuat, termasuk baik di kelasnya dan cukup membuat sesi merokok ini nyaman. Cengkeh yang digunakan sepertinya kualitas menengah yang matang, tidak begitu kuat namun mampu menciptakan karakter warming yang cukup baik. Tidak memiliki efek warming secara jelas di tenggorokan, meskipun pada mulut tergambar jelas sensasi hangat yang cukup mengesankan dan tak berlebihan.

Blend dari rokok ini seakan menggunakan Tembakau Krosok berjenis Oriental, dengan gambaran terjelas pada note Tembakau Madura yang hangat namun mengesankan secara karakter nutty halus, didukung dengan beberapa tembakau lain yang juga Berjenis Oriental, semisal Temanggung dan Boyolali. Tergambar baik secara karakter earthy yang ingin dibawa, cukup terasa sensasi tanah yang tidak berlebih, dan sekilas memiliki karakter balance yang menurut saya terkesan baik di kelasnya. Ada tambahan note smoky yang sekilas cukup baik, bisa jadi menggunakan tipikal Burley lokal.

Bila dikeluarkan lewat hidung, note nutty dengan elemen spicy yang pedas cukup kuat, akan tetapi ada sedikit catatan bahwa ada aroma chemical yang mengecewakan. Tarikan terkesan berat untuk sekelas 28mg dengan jenis Full Flavor, terkesan halus dan memiliki kemantapan yang baik. Sensasi tarikan terkesan sangat solid, dan entah mengapa untuk rokok sekelas tar rendah ini bisa memiliki tarikan yang jauh lebih sulit dibandingkan dengan Sampoerna A Filter yang saya coba jadikan acuan. Harshness yang dimiliki terkesan kencang, cukup membuat tenggorokan saya terasa gatal dan hal ini sepertinya didukung dengan elemen spicy dari rokok ini. Meski pada akhirnya harshness dalam rokok ini bisa pulih dengan cepat. Throat hit terkesan halus, tidak menusuk di tenggorokan, meski di baris sebelumnya saya mengatakan harshness nya cukup terasa. 

Durasi rokok ini sekitar 19-20 menit (untuk rokok yang memiliki kadar 28mg, bagi saya ini melampaui ekspektasi saya yang secara umum hanya mencapai 14 menit), dengan catatan angka ini tergantung bagaimana cara Anda menghisapnya, bagaimana situasi dan kondisi ketika menghisap, dan bagaimana lingkungan ketika sedang merokok. Aftertaste terkesan kuat dengan sensasi nutty dan smoky yang sangat kental, ada sedikit rasa fruity yang memang sedikit menempel, sensasi maple syrup dan madu yang sangat sticky di mulut dan tenggorokan, dan sensasi earthy kuat yang menempel jelas.

Kelemahan rokok ini secara singkat ialah hisapannya sangat sulit untuk ditarik, meskipun Anda merupakan pengguna SKM Full Flavor merek mainstream. Sensasi pahit mulai terkesan muncul ketika beberapa sesi bakaran terakhir, dan sekilas memang ada sedikit aroma chemical yang bagi sebagian orang akan merasa terganggu, namun tidak signifikan. Cukup baik dikatakan kelemahan ini bagi sebagian orang merupakan sebuah kelebihan, namun ada pasti yang merasakan hal yang sama dengan saya ketika merokok ini.

Secara umum, rasa rokok ini memiliki nilai 8.6 dari 10.

KESIMPULAN

Bila ditarik dari tiga aspek yang sudah saya bahas, keunggulan dari rokok ini terletak pada harga dan kemasan yang menarik. Adapun rasa rokok ini seakan baik bagi perokok awam yang menginginkan sensasi rasa, terutama bila bicara Gudang Garam Surya. Memiliki note serupa terutama pada rum dan raisins yang memang menjadi nilai tarik jual dari Surya. Dan sensasi manis dari maple syrup terkesan kentara, dan ini mungkin yang dicari bagi sebagian orang. Kelemahan rokok ini terletak pada tarikan yang menurut saya terkesan diatas dari kadar Tar yang tercantum, yakni 28mg sehingga terkesan rokok ini susah untuk ditarik dan lama untuk menghabiskannya. Selain itu, ada sensasi pahit dan juga terdapat sensasi chemical terutama bila ditarik lewat hidung.

Untuk distribusi ini, rokok ini memang difokuskan untuk dijual di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. Produk ini hanya bisa ditemukan di warung, toko kelontong, dan grosir. Dengan catatan, secara umum warung dan toko kelontong yang memfokuskan untuk menjual rokok ini ialah yang sudah tergabung pada SRC. Di wilayah lain, bisa mencoba merek serupa semisal Forza, Sonar, Drogo, dan merek lain yang belum saya bisa sebutkan karena terlupa. 

Secara umum, nilai rokok ini ialah 9.2 dari 10. Artinya rokok ini menang secara umum pada harga dan kemasan, namun secara rasa bagi saya kurang begitu menjadi nilai jual. Ini kembali lagi ke Anda, bila harga yang menjadi permasalahan namun rasa baik, rokok ini dan sejenisnya bisa dicoba.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention atau DM saya via Twitter di @ReviewRokok, dan hubungi saya via WhatsApp di tombol diatasJadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...

Chord dan Lirik

Ulasan Film

ad2

Keimanan dan Keyakinan

Olahan Makanan

Tempo Doeloe

Tips dan Trik

Explore Indonesia

Broker Kripto