Top Bisnis Online

Trading dan Investasi

ad1

Iklan Gratis

Esse Bana Pop Isi 12 Batang, SKM LTLN Regular Boost Dari KT&G Dengan Sensasi Sweet Bana Kretek Dan Bananamint Capsule

Selamat malam,

Mencari siapa diri sebenarnya tentu tak mudah, hidup untuk mencari atau dicari kemudian juga bukan sebuah tujuan pasti. Waktu untuk diumumkan kemudian untuk memutuskan, seperti yang sudah saya umumkan pada dua review sebelumnya, kemungkinan akan terlihat pada bulan April depan. Untuk merumuskannya tentu saya butuh sebuah ruang, dan tentu saja saya tak akan menempatkannya beriringan dengan tulisan yang sudah dibuat. Semacam kolom FAQ pada setiap situs umum, gambaran untuk menempatkan atas jawaban yang saya tunda-tunda. Harap maklum.

Tentu kemudian dalam menempatkan waktu tersebut dapat terlaksana, perlu kemudian dilakukan proses, yang dinamakan sebagai transisi. Layaknya review kali ini, sebuah produk yang bisa dikatakan bukanlah produk dengan keunikan terkini, namun keunikan klasik dengan wujud yang disempurnakan. Produk ini kemudian disebut juga sebagai Equs Bold Banana Capsule 2.0, yang bermakna produk terdahulu layak menjadi acuan atas pembaharuan yang muncul saat ini. Tentu kemudian perubahan ini memaksa pengubahan atas bentuk awal, disesuaikan kembali dengan tren yang sedang berlangsung, dan "diperkaya" dengan stimulus dari kompetitor, produk ini kemudian lahir.

Produk ini dinamakan Esse Bana POP, varian terbaru dari Esse SKM POP, sejatinya diluncurkan bersamaan dengan Esse Change MIX yang dahulu saya review pada bulan Desember 2021 lalu. Untuk gambaran saja, produk ini memiliki jalur rasa yang sama semangatnya dengan Esse Change MIX. Nikmati, ubah dan perkuat. Hanya kemudian pada review Esse Change MIX sempat saya singgung, bahwa reduksi atas dua kapsul yakni dinamakan Applemango Capsule (ditambah dengan flavor bawaan hisapan yakni Bubble Mint sebelum proses click), memungkinkan terjadi 'percampuran' rasa yang tak bisa diprediksi melalui ekspektasi kemasan, dan kemudian percampuran tersebut tak akan bisa terjawab, bila tak mencobanya sama sekali.

Adapun Esse Bana POP, yang kemudian pertama masuk pada wilayah Tangerang Selatan dan Tangerang Kota pada periode yang sama dari segi peluncuran dengan Esse Change MIX, dapat dikatakan sebagai bentuk turun tangan dari "Merek Rokok Kapsul No. 1 di Indonesia", melawan penantang yang saat ini dikenal dengan Mild Yellow Capsule. Cukup kemudian kita menulisnya sebagai Camel Mild Option Yellow Kretek 12's, buatan JTI. 

Camel Mild Option (Yellow) 12 Batang, kemudian dianggap sebagai penantang terbaru yang bahkan bisa merubah dasar pemikiran dari penantang yang lahir, bahkan dimasa rokok dengan Click Capsule masih dianggap sebagai "kategori mahal". Bila kita bayangkan (Camel Mild Option) untuk pertama kalinya menjual rokok "Mild Capsule" dengan isi 12 Batang, tentu ini pernyataan bahwa era "Kiddie Packs"* menjadi komoditas umum, ada benarnya. Kuantitas kecil, dilengkapi rasa eksotis, dan harga murah, sepertinya berhasil membuat Camel memiliki posisi terbarunya, sebagai pemain SKM LTLN terkemuka di Indonesia. 

*Pernyataan yang sering dipakai untuk menjabarkan kuantitas dibawah rata-rata, lebih kecil atau sedikit dari kategori sejenis dengan isi lebih besar. Tujuan utama, untuk membuat kategori tersebut lebih terjangkau dengan fitur yang lebih pantas dibanding merek lain! Untuk menyatakan rokok tersebut dikatakan sebagai kiddie / small, diperlukan pembanding di kategori yang sama dengan kuantitas terbesar. Semisal varian 20 batang mengeluarkan 16 dan 12 batang, kemudian 16 dan 12 disebut kiddie pack. Atau pada kategori LTLN dengan kapsul, jika angka rerata yang ditanamkan terbesar pada isi 16 batang, maka pada 12 batang disebut sebagai "kiddie packs"!

Hingga kemudian lini Sampoerna A Splash, pada tahun 2021, terpaksa mengubah format utama jualannya dengan menggunakan pendekatan isi 12 Batang (terlebih pada Splash Spring dengan Peach, hanya dijual dengan isi 12 Batang). Dan tentu disaat itu juga, 2021 mencatatkan pertarungan dari Esse dimulai kembali, ditandai dengan tersedianya barang kuantitas isi lebih kecil (Change dengan 16 Batang, POP dengan 12 batang pada produk Berry Pop). 

Seakan ingin membuktikan bahwa Esse tetap 'jawara' di sektor LTLN Capsule, tahun 2021 menandai produk POP pertama yang diluncurkan khusus pada kuantitas 12 Batang. Produk ini dinamakan dengan Esse Bana POP, bernada rasa sama dengan Camel Mild Option Yellow (yakni Creamy Banana Flavor dengan sentuhan Cool khas SKM dilengkapi kapsul), isi lebih sedikit, namun dengan rasa "Bana & Kretek" yang lebih matang (bila dibandingkan dengan Camel Mild Option Yellow).

Itu sedikit penggambaran, mengapa kemudian KT&G mengeluarkan Esse Bana POP, dengan hitungan varian lebih sedikit dari rata-rata, yakni 12 Batang. Dan sebaiknya kita mulai untuk mengulas rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. 

Harga rokok ini saya dapatkan pada harga Rp. 17.000,- (pita cukai 2022 golongan IIA tarif Rp. 20.400 per 12 batang), tentu di beberapa toko ada yang memasang dengan harga mulai dari 16.000 hingga 18.000. Rokok ini kebetulan baru masuk DKI Jakarta dan wilayah Jabodetabek lain, terhitung Februari 2022 lalu, jadi saya rasa bila harga, mungkin sama dengan Esse Berry POP isi 12.

Bila penggambaran ini kemudian dibandingkan dengan Camel Mild Option Yellow, tentu kemudian ada selisih sekitar 1.000 lebih mahal. Namun apabila penasaran, tak ada salahnya untuk mencoba. Harga kemudian memiliki nilai 7.9 dari 10, mengingat ada relevansi harga rokok ini masih mahal dengan durasinya.

Kemudian kita coba kaji kemasannya, secara seksama







Menggunakan basis warna kuning kental dengan paduan warna hijau nipis, putih, dan hitam secara umum. Bagian depan kemudian ditandai dengan warna kuning dilengkapi motif concentric ovale, memunculkan pattern halus yang memiliki model emboss ke dalam, model pola kemudian mengikuti bagian dasar dari logo BANA POP (mirip seperti yang ditemukan pada Esse Punch POP 16 Batang). Penanda logo ESSE dengan logo E hologram dilengkapi dot dan emboss, tulisan ESSE menggunakan warna hitam tanpa tambahan emboss, seakan lebih simpel dibandingkan varian terdekatnya (Esse Punch POP). 

Pada bagian logo BANA POP, di bagian kiri terdapat penanda bola yang kemudian dijabarkan sebagai "Sweet Bana Capsule", elemen spark pada belakang bola berwarna hijau tipis, bagian bola menggunakan gabungan spiral dari kuning dan hijau dan panah putih, bola dilengkapi hologram khas untuk mendukung elemen kristal khas lini POP. Bagian ovale logo kemudian ditandai dengan elemen emboss dari warna silver yang dilengkapi hologram, bagian dalam terlihat ada efek "liquid splash" yang kemudian di depannya terdapat tulisan BANA berwarna gradasi pisang dan POP yang memiliki penekanan sama dengan logo ESSE POP secara umum. Bagian  luar logo kemudian memiliki penanda beberapa "bubble crystal" dilengkapi hologram, tulisan SWEET BANA CAPSULE dengan font yang mirip Punch POP, dan penanda merah bertuliskan 12. 

Bagian belakang kemudian memiliki penekanan sama dengan bagian depan, terdapat penjelasan karakter utama dari BANA POP! Merupakan produk yang memiliki rasa Bana (Banana, pisang) dan rasa khas Kretek Mild, dengan elemen pembantu splash kuning kemudian dijelaskan untuk mencapai "DIVE INTO SWEETNESS", maka fitur BANA POP! dilakukan, dengan tujuan meningkatkan sensasi manis. Ada penggambaran rasa, yang kemudian bisa mencapai kadar manis meningkat atau SWEETNESS UP, dan hal tersebut bisa tercipta ketika proses POP sudah dilakukan. Penanda cukai SKM kemudian tak ditemukan pada bagian dan depan kemasan. 

Bagian samping kanan dilengkapi logo KT&G, penanda SKM 12 bertuliskan SKM dan SIGARET KRETEK dalam lingkaran, larangan jual dan barcode, dan tak tampak pada kemasan dilengkapi penanda khas (Made Under Authority of KT&G Korea). Bagian kiri terdapat logo ESSE BANA POP, digambarkan pada bagian POP kemudian menggunakan warna merah tua. Kadar Tar dan Nikotin kemudian memiliki spesifikasi khas Esse POP linear (15mg Tar, 0.9mg Nikotin). Bagian atas dilengkapi logo Esse Bana POP, berikut dibawah terdapat nama pabrik (TSPM).

Adapun pada kemasan ini memiliki dua sisi yang disatu sisi lebih baik dari segi penggunaan motif hologram dan elemen lain yang lebih simpel. Namun, tentu kemudian bagi saya kemasan khas KT&G, terlihat pada font tulisan secara umum yang menggunakan font lugas dan ketat, seakan tak mendukung sensasi manis dinamis, yang ingin ditawarkan oleh rokok ini.

Nilai pada kemasan kemudian memiliki nilai 8.6 dari 10.

Kemudian kita bisa coba buka plastiknya dan kemasannya secara seksama


Penanda inner lid kemudian terlihat bertuliskan POP! 2 in 1 yang mirip kemudian pada beberapa produsi terbaru dari Esse POP. Pada bagian bola kemudian digambarkan menggunakan warna hijau dan kuning dan panah. Bagian inner frame menggunakan warna kuning krem, dilengkapi foil khas yakni siluet bola bertuliskan POP berwarna silver. 

Disarankan untuk tak membuka foil, demi menjaga rasa Bana Kretek tetap optimal. Kemudian kita bisa tarik, untuk mengetahui susunan dari rokok ini


Penanda batang kemudia terlihat memiliki model batang gradasi, sekilas terlihat memiliki model sama dengan Esse Punch POP. Susunan batang kemudian memiliki 6 batang di bagian depan dan 6 di bagian belakang, dengan total isi sebesar 12 batang.

Kemudian kita coba tarik batang rokok-nya dengan seksama



Batang rokok ini kemudian memiliki panjang yang umum layaknya SKM LTLN, anggap panjang 90mm atau kurang dengan diameter sebesar 7.4mm atau lebih. Penggambaran pada bagian batang memiliki tipping yang menggunakan warna gradasi kuning ke putih. Penanda batasan tipping paper kemudian terdapat tulisan ESSE berwarna hijau dan garis berwarna hijau, posisi Bananamint Capsule (disebut Sweet Bana Capsule) terletak sama dengan lini Esse POP umumnya, yakni tak jauh dari batasan hisapan atau bagian bawah dari filter. Penanda varian tertulis horizontal dengan penekanan vertikal, BANA POP dengan line berwarna hitam. Perforasi digambarkan model yang sama dengan Punch POP, model perforasi laser berjumlah satu baris dan dilengkapi model perforasi strip, berjauhan satu sama lain secara renggang.

Kemudian, untuk membuktikan rasa bawaan dari Bana & Kretek, maka kita bisa rasakan rokok ini secara seksama


Ketika sebelum dibakar pada posisi kapsul BANA POP diaktifkan, sensasi awal yang bisa ditemukan ialah paduan rasa pisang cavendish yang dilengkapi dengan perisa susu dan sereal (kemudian identik dengan malt putih), tampak terasa sensasi manis khas kemudian sudah kuat di sebelum bakaran. Namun ketika dibakar, paduan khas dari Bana dan Kretek kemudian terlihat, penanda Kretek yakni sensasi manis bawaan licorice dengan elemen fruity paduan pisang dominan, sentuhan leci dan longan tipis, dan paduan vanilla dan perisa artifisial susu, seakan mengatakan bahwa sensasi "Banana Cereal Milk" kemudian sudah bisa ditemukan meski posisi belum diklik. Tergambar hisapan begitu creamy, milky, dan bisa dikatakan sebagai Banana Milk dengan kelengkapan berupa sereal. Anggap rokok ini merupakan versi spicy dari liquid vaping bernada "Breakfast Cereal", dengan posisi malt yang cukup memiliki kerenyahan dari pemanggangan biji, dengan elemen susu yang bahkan kemudian membuat elemen pisang bawaan menjadi sangat intens, kuat, dan stabil. Penanda spicy kemudian terlihat dari permainan tipis kayumanis, adas manis, kapulaga, dan pekak. Tergambar tipis, tidak begitu dominan, meski kemudian hisapan terasa hangat alamiah. Cengkeh digambarkan lemah, khas Esse menggunakan nada Cengkeh Manado yang disesuaikan, lemah namun memiliki karakter hangat berarti.

Penanda tembakau kemudian digambarkan dengan permainan Tembakau Virginia dan Oriental khas Indonesia, dimana penggunaan Virginia tergambar halus, ringan, memiliki karakter manis spicy penguat, yang kemudian menguatkan sensasi flavor bawaan dari  rokok ini. Karakter Oriental tergambar dengan penggunaan Madura, Temanggung, Boyolali, dan beberapa jenis tembakau lain. Nutty kemudian tergambar ringan, dengan hisapan yang manis dan halus nan hangat. Penggambaran blend kemudian memiliki note balance pada rasa antar tembakau, namun tidak tergambar earthy kuat. Dalam artian, rokok ini lebih mengedepankan rasa khas dari flavor ketimbang tembakau, meski pada beberapa hisapan tergambar earthy dengan zat hara yang cukup. Dikeluarkan lewat hidung, terdapat penanda nutty halus yang tipis nan tebal dari segi asap, disertai karakter spicy kuat dari kayumanis. Hisapan tergambar halus, cukup solid dari konten asap yang dikeluarkan, dan tarikan yang cukup kuat nan ringan untuk dihembuskan. Harshness kemudian tergambar ringan, throat hit tergambar ada, tak menusuk namun menggelitik.

Durasi sebelum diklik tergambar pada durasi 10-11 menit, dalam artian ini kembali pada kondisi ketika Anda menghisapnya. Aftertaste sebelum dlklik ialah dominan rasa pisang kuat dengan karakter manis intens, dengan paduan rasa sereal dan creamy yang cukup tebal, penanda aroma vanilla yang terkesan tebal dengan sentuhan manis khas licorice, sentuhan tembakau dominan aroma nutty yang tipis dan hangat, dan sensasi cukup menggelitik dan agak kering yang kemudian terasa di tenggorokan. Digambarkan pada sebelum diklik, memiliki note yang sama dengan Banana Milk, lebih tepatnya Banana Cereal Milk. Jauh perbandingan kemudian dengan karakter bawaan pada Camel Mild Option Yellow ketika sebelum diklik. Rasa bawaan digambarkan lebih kaya, namun rasa tembakau lebih ringan.

Untuk mengaktifkan fitur "Sweet Bana Capsule" atau saya lebih tepat menyebutnya sebagai Bananamint Capsule, kita bisa memposisikan jari jempol dan telunjuk pada bagian penanda kapsul, di bagian bawah dari filter


Ketika berhasil diposisikan layaknya gambar diatas, maka kita bisa mencoba mendorong jari jempol dan telunjuk secara perlahan


Bila berhasil terdorong, maka dorong bagian penanda kapsul tersebut hingga bagian penanda kapsul melunak. dan kapsul berhasil terdorong hingga pecah. Penanda POP 2 in 1 kemudian dimulai pada sesi terdengar bunyi 'klik'


Seperti biasa, saya kemudian memposisikan posisi kapsul 'klik' pada bagian seperempat awal bakaran dimulai. Hisapan awal setelah diklik, kemudian terasa fitur naiknya rasa manis pisang, dengan penanda rasa mint yang halus. Hisapan kedua dan setelahnya, rasa mint kemudian menguat dengan penanda pisang yang kemudian, menciptakan sensasi dingin, segar, dengan rasa manis yang lebih menguat di satu sisi. Hisapan kemudian berubah menjadi mirip "Susu Pisang Dingin", elemen pisang yang dilengkapi rasa creamy dan milky (dengan malty bawaan yang mulai lemah) diperkuat, dengan tambahan rasa mint segar yang berhasil untuk menciptakan paduan pas (penanda peppermint dan spearmint kuat cukup dominan), mengubah rasa manis pisang yang awalnya biasa menjadi lebih intens dan dingin. Tergambar kemudian pada bagian kapsul, menggunakan perisa Pisang Cavendish yang disesuaikan dengan rasa creamy kuat dan aroma manis, dengan paduan vanilla tipis dan unsur mint khas dari Esse Capsule. Untuk intensitas dingin, terbilang tidak begitu tebal layaknya Berry Pop, tergambar lebih ramah intensitasnya dibandingkan dengan Punch Pop, rasa pisang kemudian terlihat lebih kaya dan penuh aroma, dengan rasa khas mint yang menyegarkan lidah dan rongga mulut.

Sensasi aroma bawaan kapsul kemudian bisa mengimbangi karakter manis dari Virginia dan sensasi spicy dari rempah dan nutty dari Oriental, tergambar kemudian nutty meningkat seiring aroma manis yang ikut meningkat dan spicy yang tergambar lebih halus. Paduan rasa kemudian mampu sedikit mengurangi karakter bawaan tembakau, meski disatu sisi beriringan untuk pembentukan manis bawaan yang sudah terlihat pada posisi sebelum diklik. Karakter tembakau digambarkan melemah dari segi nutty, namun karakter manis alamiah bisa terbuka secara optimal. Dikeluarkan lewat hidung, sensasi dingin tergambar lokal dan tidak sampai pada rongga hidung secara mendalam, aroma tergambar kuat pada pisang dan sekelumit aroma tajam. Tarikan tergambar lebih halus, cenderung berkesan lebih ringan dan lebih baik dari segi pengurangan sensasi tak nyaman hasil bawaan tembakau. Hisapan kemudian tergambar sama tak memiliki efek asap solid yang dominan. Sensasi harshness yang menggelitik dan membuat tenggorokan tak nyaman ikut berkurang. Dan pada sensasi throat hit, digambarkan lebih halus, berkurang sensasi tajamnya, dan tak begitu menggelitik.

Durasi bakar setelah diklik terhitung 10-11 menit, sama dengan sebelum diklik. Namun untuk durasi ini kembali lagi pada kondisi ketika Anda menghisapnya, situasi dan kondisi kala menghisap, dan untuk rokok ini banyak terpengaruh pada kondisi saat itu anda sedang bersama minuman apa. Aftertaste kemudian tergambar memiliki karakter pisang yang lebih kuat dengan note creamy lebih tajam dan aroma milky yang lebih intens, note sereal sedikit menurun namun tak mengalami pengurangan berarti, sensasi dingin yang terbilang segar dan tidak begitu intens, dan karakter nutty kemudian tetap terasa dengan paduan licorice yang tetap dari segi karakter, terhitung tak banyak berubah.

Kelemahan rokok ini, pada sebelum diklik tergambar lebih menggelitik dan sedikit membuat tenggorokan terasa kering. Hisapan juga digambarkan memiliki elemen panas di mulut dan jari secara tipis, dan sedikit chemical taste yang terasa ketika bakaran mendekati batasan tipping paper. Kelemahan justru dominan ketika sesudah diklik, hisapan pada beberapa bakaran terakhir kemudian mulai tak intens, sensasi dingin yang kemudian tak begitu optimal bila dibandingkan dengan varian POP lain, dan rasa bawaan kapsul membuat hisapan pada bagian akhir cenderung melemah. Ada kalanya saya harus menyebut sebagai rasa yang tak padu pada beberapa hisapan terakhir. Secara umum, kelemahan terlihat pada hisapan berkarakter membuat tenggorokan gatal, memiliki rasa yang manis kuat yang terkadang membuat mual (pada beberapa subjek yang tak suka rasa manis kuat, pasti akan mual), dan sensasi pisang yang cukup artifisial di beberapa sesi hisapan.

Rokok ini pada akhirnya saya akui, sudah cukup berhasil dalam mengurangi kelemahan yang sering terjadi pada varian Esse POP (bahkan varian Esse SKM dengan kapsul) secara umum. Sensasi kali ini lebih sinkron, permainan rasa ketika sebelum diklik dan sesudah diklik mengalami fase yang lebih imbang dari segi karakter flavoring. Dan bahkan, untuk pertama kali selama saya menghisap rokok Esse SKM, saya sangat nyaman dan menyukai karakter rasa bawaan dan rasa kapsul yang masih beriringan. Model ini kemudian disebut sebagai "Regular Boost", atau "Flavor Boost". Pada hisapan sebelum dan sesudah diklik, memiliki note rasa yang sudah jelas dan tidak berubah karakternya, sehingga kapsul memperkuat pada akhirnya sensasi pisang bawaan dari rokok ini. Meski kemudian kelemahan pada hisapan membuat saya agak tak nyaman ketika sesudah menghisap. Tak apa, banyak perubahan terlihat pada varian ini.

Untuk rasa, saya kemudian memberi nilai 9.25 dari 10.

KESIMPULAN

Esse Bana POP kali ini berhasil membuat impresi LTLN dengan kapsul, yang sebelumnya sulit untuk sinkron dari rasa bawaan dan kapsul, pada produk Bana POP berhasil menyatukan paduan itu secara lebih baik dan tidak dipaksakan. Bila kemudian melihat produk ini yang menawarkan rasa khas dari "Flavor Boost", rokok ini memiliki motif yang sama, justru pada model yang digunakan oleh A Mild Menthol Burst misalkan. Hanya kemudian, pada A Mild Menthol Burst menguat pada sensasi dingin saja tanpa efek lain. Pada rokok ini, sensasi pisang berhasil menguat dan manis yang dihasilkan juga bisa beriringan dengan efek bawaan dari kapsul.

Kelemahan kemudian terlihat pada hisapan secara umum menggelitik, sensasi gatal dan kering terasa meski tak signifikan, sensasi manis yang bagi sebagian orang akan tak suka (karena sangat kuat, meski bagi saya ini tak menonjolkan sensasi manis sangat tajam, mungkin dari aroma), sensasi yang kemudian memiliki karakter melemah ketika sesudah diklik dan hisapan panas, berikut sedikit chemical taste. 

Untuk distribusi, rokok ini masih secara umum ditawarkan pada wilayah Jabodetabek dan beberapa wilayah lain yang memiliki penjualan Esse secara dominan (semisal Kalimantan Selatan, Jawa Barat dan Timur). Metode penjualan masih sama dengan Change MIX, rokok ini belum ditemukan pada modern trade semisal Alfamart dan Indomaret. Hanya bisa ditemuukan pada warung, toko kelontong, grosir, dan minimarket tradisional (semisal pada Koperasi Kantor). Wilayah lain kemudian tidak ada informasi yang jelas, perlu mengecek di daerahnya terdapat penanda promosi atau tidak. 

Untuk nilai rata akhir yang dihasilkan oleh rokok ini, saya memberi nilai 8.58 dari 10. Artinya rokok ini sangat unggul pada rasanya, namun kelemahan terlihat awal dari segi kemasan dan harga yang terhitung mahal untuk sebuah rokok SKM. Hal ini kemudian bisa menjadi evaluasi dalam pemilihan rokok, untuk peminat sensasi creamy dan rasa khas pisang, maka saya akan merekomendasikannya. Pada saat ini, untuk pengganti Camel Mild Option Yellow, bisa dipilih bila daerahnya terdistribusi.

Apakah saya merekomendasikannya? Tentu, dengan catatan Anda suka rokok beraroma buah dengan rasa creamy dan milky, serta sensasi mint yang tidak butuh yang kuat. Bila tidak? Ini kembali ke Anda sendiri, apakah Anda berminat ambil atau tidak.

Pilihan akhir kemudian di tangan Anda, saya hanya membuat ulasan ini, dan bukan merekomendasikan ini secara mutlak (karena selera berbeda pada akhirnya). Anda yang berhak memutuskan.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention atau DM saya via Twitter di @ReviewRokok, dan hubungi saya via WhatsApp di tombol diatasJadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...

Marlboro Crafted Authentic 12 (Biru Cukai KLM), Sensasi Autentik Dari Rokok American Blend Non Filter Dengan Harga Lebih Murah

Selamat malam,

Harus saya akui saat ini, kondisi diri saat ini sedang kurang begitu baik. Menjalani pemulihan atas konteks batin tentu kemudian seakan tak mudah, dan terlihat kemudian rencana untuk menyampaikan sesuatu ini, harus dipaksakan untuk diumumkan. Layaknya yang saya sudah sampaikan pada post Magnum Classic lalu, rencana ini kemudian harus disampaikan paling lambat pada bulan April. Tidak bisa diulur kembali, mengingat keputusan ini kemudian akan membuat beberapa kalangan kecewa. Harap maklum.

Review kali ini kemudian bisa disebut sebagai review pertama yang hadir pada bulan Maret ini, terlebih review sebelumnya sudah dituliskan pada tanggal 28 Februari lalu. Istirahat empat hari kemudian kita katakan, karena ketika ingin melanjutkan dalam bentuk sesi maraton, hal ini kemudian tak bisa dilakukan pada saat tanggal tersebut. Hal yang kemudian saya tuliskan saat ini, tentu kemudian masih berkaitan dengan produk yang sempat menghebohkan konsumen dewasa, terlebih segmen ini dijual dengan harga tak lumrah dari apa yang kita ekspektasikan.

Marlboro Crafted Authentic, atau versi termurah dari terciptanya Marlboro Crafted Selection SPT* merupakan bentuk lanjutan atas produk fenomenal untuk konsumen Indonesia, yang sejatinya saat itu sebagai bentuk jawaban aspirasional atas kelemahan non filter di Indonesia yang begitu-begitu saja (berikut kenaikan minat perokok untuk menjadi pengguna tembakau linting, istilah baku sebagai "Roll-Your-Own" atau "tingwe"). Sebuah cara penengah atas kelemahan dari khazanah perokok di Indonesia, yang menginginkan hisapan lebih alami namun tetap berkelas. Meski kemudian produk ini pada akhirnya terpaksa harus menaikkan golongan cukai ke golongan ke II sebagai akibat kenaikan jumlah produksi per batang pada satu merek, berkat permintaan yang sangat meningkat di tahun 2021 (bila diasumsikan dengan produk awal dibuat tahun 2020, golongan III, maka kapasitas maksimum hingga 2021 sekiranya maksimal 500 juta batang per tahun dari tiap merek).

Selanjutnya, bisa disimak model selebrasi yang sudah saya simpulkan, meski kemudian ada kesalahan pada penulisan kategori spesifiknya, layaknya twit berikut ini



Tentu kemudian ketika merujuk pada Marlboro Crafted Selection di Indonesia, dalam proses pengembangannya mengalami adaptasi format yang bahkan jauh dibandingkan versi global (pertama diciptakan pada tahun 2018, sebagai 'varian aspirasional' atas bentuk pengisi gap user Marlboro dengan L&M), berikut dengan adanya stimulus kategori SPT mainstream alias Ardath Non Filter, yang mengalami pengurangan produksi pada tahun 2020 karena kebijakan global BAT. 

Pada pelaksanaan nilai "Crafted" sebagai mandat global di awalnya, Philip Morris International (dengan pemegang operasional bagian Indonesia yakni PT. HM. Sampoerna, Tbk.) kemudian mencoba membuat proyek ini dengan melibatkan project pilot berupa pembentukan MPS (Mitra Pelinting Sigaret) baru yang ada di Cilacap (artikel soal ini ternyata sudah tak ditemukan pada situs bccilacap.beacukai.go.id, terhitung tulisan ini saya buat).

Kembali kemudian kita membahas terkait kenaikan permintaan yang bahkan tidak terduga ini, berikut praduga atas kenaikan golongan cukai sudah positif terjadi kemudian pada produk Marlboro Crafted Selection 12 (dengan implikasi harga jual saat ini mencapai 10.000 per 12 batang), sebuah twit yang didasarkan atas pengamatan lapangan kemudian memaksa saya mengatakan, akan ada kemudian bentuk murah dari Marlboro SPT 12 batang, dengan dasar asumsi sekilas mengatakan bahwa produk ini perlu ada "ban cadangan" apabila harganya sudah tak layak memiliki nilai jual sangat baik.

Saat itu tentu saya juga dalam posisi ragu untuk mengatakan hal ini, namun alangkah baiknya bisa dilihat twit-nya layaknya berikut:


Untuk menjelaskan kemudian fenomena tersebut, kabar pada bulan Februari lalu menjawab atas hal yang terjadi sebelumnya, dan trik yang digunakan dalam bentuk apa. Kabar kemudian mencuat, bahwa produk yang kemudian menjadi "ban cadangan" ini hadir dengan harga sangat murah, meski dalam thread dalam twit kemudian menyatakan bahwa trik yang digunakan ialah:

Menambahkan ekstrak kelembak (klembak, dalam bahasa Inggris disebut Rhubarb), cukai kemudian berubah mernjadi KLM (cukai bernada Kelembak Kemenyan, tarif per batang dikenakan Rp. 25 saja tanpa ada batasan produksi), tentu saja hal ini kemudian dapat mengurangi biaya produksi bahan baku dan harga jual pada produk baru, bila dibandingkan dengan bentuk acuan aslinya

Bisa dilihat thread yang sudah dibuat, meski tak terstruktur secara konten, layaknya berikut:


*Penjelasan: Banyak orang menyebutnya sebagai Marlboro Kretek mengingat secara fisik sama dengan rokok SKT. Di masyarakat kemudian memiliki persepsi berbeda bahwa segala hal yang non filter kemudian disebut sebagai "Kretek", meski kemudian banyak hal harus diperluruskan terkait definisi "Kretek" baru bisa digunakan bila kandungan rokok tersebut harus ada tembakau dan harus ada cengkeh. 

Penjelasan dalam beberapa acuan yang sudah diujikan sebelumnya dan terkait produk yang akan dibahas, kemudian bisa dikatakan bahwa produk ini merupakan versi termurah dari Marlboro Crafted Selection 12 Batang, pengenaan cukai berubah dari sebelumnya SPT golongan II pada produk acuan ke KLM pada Crafted Authentic, dan hal lain nanti saya akan jelaskan, tentu ini kemudian ada perbedaan tetap di bagian rasa.

Yang jelas, adapun unsur penggunaan kelembak (atau Rhubarb, mungkin dalam bentuk ekstrak) tentu kemudian menciptakan sensasi aromatik yang bisa ekivalen (atau sama) dengan produk acuan. Tentu beberapa info lain yang beredar mengatakan bahwa proses "Rested Tobacco" yang mencapai 1,5 tahun pada produk Crafted Selection Merah, dipersingkat menjadi satu tahun dalam proses pembuatannya, dan untuk mencapai sensasi sama maka diperlukan tambahan bahan aromatik khusus. Jadi jelas, kemudian pada proses pembuatan, tentu lebih murah ketika diproduksi massal.

Mode acuan kemudian diperlukan, tentu bisa kita lihat pada review terdahulu, yakni Marlboro Crafted Selection 12, pada link yang saya tandai dengan warna berikut

Baik, setelah bagian penjelasan dituliskan secara rumit, maka kita bisa mulai review rokok ini terlebih dahulu dari harga jual. Harga jual kemudian memiliki nilai yang disarankan sebesar Rp. 6.000,- (cukai KLM atau Kelembak Kemenyan dengan pengenaan per batang lebih murah!, bernilai Rp. 5.175 per 12 batang). Harga ini kemudian bila dilihat pada konteks lapangan, secara umum bisa didapatkan pada rentang Rp. 6.000 hingga 8.000, dengan angka umum di 7.000 per 12 batang untuk satu bungkus. 

Tentu kemudian rokok ini terhitung tak lazim bagi sebuah merek Internasional, terlebih dengan membawa nama Marlboro, mencapai harga setara dengan satu kali makan berikut lauk dan minum, bahkan kemudian bisa dianggap "tak masuk akal". Namun tak apa kemudian akhirnya.

Untuk harga, mutlak berada pada angka 10 dari 10

Kemudian kita bisa lihat penampakan kemasan rokok ini secara seksama







Menggambarkan produk ini secara umum hampir sama kemudian dengan review Marlboro Crafted Merah, dengan kesan awal tampilan yang khas dengan nilai "Crafting khas USA". Digambarkan dengan warna dasar putih pucat, coklat tua, dan biru yang terbentuk dalam pola anyaman khas benang wool, selanjutnya disebut sebagai pola khas sweater biru. Bagian depan dan belakang, pada bagian rooftop, menggunakan warna putih pucat, tentu kemudian tulisan MARLBORO terbentuk dari font serif modern yang pada bagian "RLBO" melekuk dan mengikuti gaya rooftop bawaan dari rokok ini. Tulisan MARLBORO menggunakan model emboss berwarna coklat tua, pada bagian atas tulisan CRAFTED berwarna coklat tua dengan model font selaras dan garis pada bagian atas bawah, penanda racikan khas American Blend dengan ilustrasi tiga buah tembakau berjejer dan beririsan satu sama lain, dan tulisan AUTHENTIC yang memiliki model sama dengan tulisan CRAFTED. 

Penanda kemudian pada bagian bawah rooftop, terdapat tulisan AROMATIC TOBACCO berwarna putih yang kemudian menggambarkan karakter tembakau lebih beraroma (dibandingkan dengan SELECTED TOBACCO menggambarkan proses dalam pemilihan tembakau), tulisan ESTD dan 1908 dengan pemisah antar tulisan yakni rooftop warna merah yang memiliki emboss, dan tulisan 12 CIGARETTES. Adapun kemudian yang terlihat jelas pada produk ini ialah, pada bagian latar bawah rooftop atau logo Marlboro, memiliki pattern yang sekilas mengingatkan pada anyaman benang wool yang digunakan pada sweater khas pegunungan berwarna biru denim, tidak dilengkapi penjelasan "Character Profile / Tasting Notes" , dan hilangnya tanda tangan dari sang "Master Blenders". Bagian samping kanan kemudian terdapat penanda cukai yakni KLM (Kelembak Kemenyan), larangan jual, barcode, dan kadar tar serta nikotin yang sama dengan produk acuannya (Tar 28mg, Nikotin 2.4mg). Penanda lain ada di bagian atas (Marlboro Crafted Authentic), dan penanda produksi (Dibuat oleh PT HM SAMPOERNA Tbk., SURABAYA - INDONESIA).

Untuk memastikan produk ini dibuat oleh MPS (Mitra Pelinting Sigaret dari Sampoerna), tentu kemudian kita tidak bisa pastikan secara detail, meski kemudian produk ini memiliki info diproduksi pada salah satu MPS Sampoerna di kawasan Jawa Tengah. Secara kemasan kemudian tentu bisa dianggap memiliki kesan yang sangat klasik, modern, autentik, dan khas akan nilai karya atas penciptaan rasa aromatik.

Penilaian pada kemasan bisa dikatakan hampir sempurna, 9.65 dari 10

Selanjutnya, mari kita coba buka bagian plastik kemasan rokok ini secara seksama


Model kemasan kemudian memiliki kesamaan cara buka dengan produk acuan sebelumnya, Marlboro Crafted Selection 12. Model hard pack, dengan lid yang bisa dibuka dan ditutup layaknya insert pack.

Cukup kita tarik bagian paling kiri (atau paling kanan) dengan menariknya, menggunakan jari jempol dan telunjuk, atau menarik dengan cara mendorong bagian bawah ke bagian atas layaknya gambar berikut


Bila kemudian bagian tutup kemasan berhasil terdorong, maka bisa terlihat layaknya gambar dibawah ini


Maka kemudian pada akhirnya kita bisa melihat bagian dalam kemasan layaknya gambar dibawa ini


Ada kemudian disini kita lihat perbedaan model inner frame dengan Marlboro Crafted Merah. Bagian inner frame pada kemasan ini terkesan mengikuti warna pada bagian rooftop yakni putih pucat, dengan beberapa penanda pola wool khas sweater, dan adanya penanda yakni logo "CRAFTED AUTHENTIC".

Frame kemudian memiliki lubang pembantu yang lebih sedikit, mungkin dikarenakan komponen pada bagian tembakau, dianggap memiliki kualitas lebih rendah


Susunan batang kemudian memiliki isi yang sama, 12 batang dengan total 6 di bagian depan dan 6 di bagian belakang. Tampak di bagian gambar atas, menunjukan penggunaan dark cured Oriental dan Burley lebih dominan sekilas. Aroma cenderung sama, namun terkesan lebih harum berkat penambahan Rhubarb pada bagian komponen flavor

Kemudian kita bisa lihat bagian batang dari rokok ini secara seksama



Batang memiliki panjang 89mm atau lebih, sekiranya sama dengan Marlboro Crafted Merah, diameter bagian bakaran diasumsikan memiliki ukuran 8.4mm atau lebih, dan bagian hisapan sebesar 7.4mm atau lebih. Tergantung pada akhirnya dengan proses pelintingan untuk masalah ukuran. Pada bagian batang, hal yang menjadi pembeda terletak pada bagian batasan bakaran, tertulis AUTHENTIC berwarna hitam. Penanda batasan umumnya yakni MALRBORO dengan rooftop lanjutan berwarna merah, tidak tampak berubah ataupun berbeda mode dengan Crafted Selection.

Kemudian kita coba rasakan rokok ini secara seksama


Pada saat sebelum dibakar, sensasi tembakau yang dapat digambarkan ialah kesan Turkish yang memiliki aroma kuar, dengan adanya rasa gurih dari perpaduan Oriental dan Virginia, sensasi manis tipis dari Virginia dan Burley, dan untuk pembeda, pada bagian sebelum dihisap, produk ini menawarkan sensasi yang lebih sejuk. Hisapan ketika dibakar, sensasi khas American Blend mulai kental dengan paduan Virginia yang terhitung kurang begitu manis dan spicy, elemen Burley yang terhitung memiliki intensitas pedas yang sama, dan mixture Oriental berupa kemungkinan Turkish dan Madura, digunakan untuk rasa gurih nutty yang kental. Penambahan Kelembak atau Rhubarb, sekiranya banyak menolong dalam menciptakan sensasi hisapan yang lebih sejuk, lebih gurih, dan mampu mengangkat sensasi aromatik yang sudah terlihat pada Virginia tipe lokal dan Oriental. Meski kemudian pada rokok ini tetap menggunakan inverted sugar, berikut bahan penolong lain semisal licorice dan cocoa untuk menciptakan sensasi khas dari Marlboro itu sendiri. Ada note vanilla yang terkesan lebih tependam, dengan hisapan bisa digambarkan memiliki aroma yang lebih kental ke arah Oriental alamiah. Hispaan terkesan tidak hangat, cenderung sejuk dan tak panas saat dihisap, mungkin Rhubarb kemudian digunakan sebagai "cooling effect" sekaligus membuat sensasi autentik bisa dinikmati dengan baik.

Adapun perbedaan kemudian tergambar pada karakter Virginia yang lebih kuat dan tidak begitu sematang versi Crafted Merah, Burley digambarkan memiliki karakter toasty yang lebih lembut sekilas namun tetap kuat, Oriental berbasis Turkish dan sekelumit Madura menciptakan karakter hisapan nutty yang lebih gurih, lebih sedikit kasar, dengan aroma tentu lebih mencerminkan karakter aromatik. Hisapan cenderung balance, sangat earthy, sensasi tembakau asli kemudian bisa tercerminkan ketika menghisap rokok ini tanpa adanya sensasi tersendat dan zat hara yang lebih segar. Mungkin ini kemudian menjadi pembeda, dikarenakan pemrosesan "Rested Tobacco" (pemrosesan tembakau dengan menumpuk lalu diberi humektan alami yakni air dan diistirahatkan kembali setelahnya) terkesan tak terjadi secara optimum, kemudian rasa pada rokok ini dianggap lebih "bersih" dan tidak memiliki sensasi aromatik yang lebih intens. 

Dikeluarkan lewat hidung, aroma nutty khas Oriental halus beserta toasty-spicy khas Burley dan Virginia cukup terasa, lebih halus untuk dikeluarkan. Tarikan digambarkan memiliki hit tajam, kasar, meskipun secara hisapan cenderung lebih dingin dan terkesan tidak solid. Harshness tergambar tajam dan menggelitik, dengan penggambaran throat hit pada intensitas yang tajam dan menusuk, menggelitik hingga membuat tenggorokan tak nyaman. Cenderung berbeda secara umum dengan karakter Crafted Selection, pada penciptaan sensasi menusuk digambarkan lebih halus dan tidak begitu intens secara menusuk.

Durasi sekitar 9-11 menit (dengan angka acuan 10 menit pada saat proses review dilakukan), dan angka ini kemudian tidak bisa dianggap acuan pasti. Karena angka ini kembali lagi pada rajangan yang didapatkan saat merokok, situasi dan kondisi ketika menghisap, dan waktu saat menghisap rokok. Bisa jadi kemudian lebih cepat bila dibanding acuan gamabran yang saya tulis. Untuk aftertaste sangat kental dengan Virginia yang lebih manis di akhir, dengan karakter nutty yang lebih gurih namun tak begitu apek, sensasi spicy kemudian tergambar mirip seperti lada putih, aroma kelembak kemudian tak begitu kuat bila dirasakan pada bagian akhir. 

Kelemahan kemudian tergambar pada bagian hisapan yang cenderung membuat sensasi mual lebih sering (pada kasus saya), sensasi panas pada bagian jari dan bibir pada sesi mendekati batas bakaran, dan secara umum rasa rokok ini tetap tajam bagi Anda, yang tak terbiasa dengan rokok putihan. Adapun hisapan saya akui, secara struktur rasa, rokok ini menawarkan sisi lembut dari Virginia yang lebih intens, sensasi Oriental kemudian tergambar lebih halus, bahkan lebih bersih. Marlboro Crafted Authentic secara umum, menawarkan sensasi hisapan dari Marlboro Crafted, yang lebih autentik dari karakter Virginia namun tetap mempertahankan rasa khas American Blend secara umum. Tentu kemudian proses 1 tahun vs 1,5 tahun memperlihatkan rokok ini memiliki citarasa lebih lemah.

Namun, ini jujur. Sensasi hisapan kemudian terasa lebih dingn dan lebih kalem. Penambahan kelembak kemudian tak sekedar formalitas untuk mengubah jenis golongan cukai, akan tetapi memperbaiki sensasi yang lebih dingin. Meski kemudian saya tetap merekomendasikan versi asli dari rokok ini, bila dikaji secara mendalam.

Untuk rasa, saya memberi nilai 8.8 dari 10. Perbandingan kemudian tidak bisa dijadikan acuan dengan versi aslinya.

KESIMPULAN

Marlboro Crafted Authentic pada akhirnya menawarkan sisi "cool" dari sebuah American Blend, hisapan yang lebih bersih, lebih kalem, tidak begitu apek, bahkan hisapan kemudian  berkarakter sejuk nan dingin khas udara umumnya. Tampak pada dihisap menawarkan sensasi yang sekiranya sama, tentu saja sama-sama American Blend dari Marlboro, dan ini tidak perlu diragukan kembali. Kelemahan kemudian terlihat pada hisapan yang sama tajam, menggelitik, dan cenderung meninggalkan kesan panas pada bagian batasan bakaran, terutama di jari dan bibir. Adapun kelemahan lain sekiranya, mungkin pada rasa yang lebih lemah dibandingkan dengan pendahulunya.

Untuk distribusi sendiri kemudian bisa dijumpai pada warung dan toko kelontong yang berafiliasi dengan SRC, grosir dan toko sembako, dan minimarket rakyat, di wilayah yang kuat dengan penjualan rokok ini. Umpamanya, untuk wilayah saya harus membaginya dengan wilayah Sumatera Utara, Jabodetabek dan Jawa Barat, Bali dan Nusa Tenggara, beberapa wilayah Kalimantan dan juga Sulawesi. Tentu kemudian rokok ini layak untuk menjadi subtitusi Marlboro Crafted Merah, disaat produk tersebut harus terpaksa menghilang karena permintaan diatas rata-rata. Untuk minimarket nasional, kemudian bila dibandingkan dengan Marlboro Crafted Merah yang secara cukai memiliki rentang produksi tahunan (bila permintaan diatas rata-rata, maka cukai otomatis terpaksa pada posisi Golongan I), potensi untuk masuk sekiranya sangat besar. Namun pendapat ini kemudian perlu diklarifikasi ulang pada akhirnya.

Untuk nilai keseluruhan, nilai yang bisa dilihat dari rokok ini mencapai 9.48 dari 10. Tentu kemudian keunggulan berada pada harga dan kemasan yang memang menarik, meski kemudian untuk rasa sendiri memiliki nilai lebih lemah. Namun untuk rasa, bagi sebagian orang mungkin akan lebih menyukainya.

Review ini kemudian tidak bisa dijadikan acuan pasti, meski saya sendiri merekomendasikannya bila Anda sendiri suka dengan rokok putih (atau tingwe!) yang memiliki rasa kuat, ataupun kalangan yang haus akan sensasi hisapan tajam dan keras. Bila tidak? Saya tentu tidak merekomendasikannya secara mutlak, karena rasa pada rokok ini belum tentu masuk.

Pilihan kemudian ada di tangan Anda. Anda yang berhak memutuskan, dan review ini bukan acuan pasti, sesuai apa yang saya nyatakan di paragraf sebelumnya.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention atau DM saya via Twitter di @ReviewRokok, dan hubungi saya via WhatsApp di tombol diatasJadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...

Chord dan Lirik

Ulasan Film

ad2

Keimanan dan Keyakinan

Olahan Makanan

Tempo Doeloe

Tips dan Trik

Explore Indonesia

Broker Kripto