Top Bisnis Online

Trading dan Investasi

ad1

Iklan Gratis

Gudang Garam Special de Luxe (Deluxe) King Size 16, SKT Dengan Sentuhan Khas Racikan Klasik Premium Yang Terpendam

Selamat malam,

Tampaknya bahwa hari ini bisa dipastikan menjadi waktu untuk kedua kalinya saya bisa mengulas terkait produk rokok yang menjadi keharusan saya, sebelum pada 2023 saya memutuskan untuk rehat (sementara). Melihat tatanan industri tembakau yang termasuk membingungkan dari segi manuver, pada kesempatan kali ini sampai beberapa review kedepan, tampaknya saya harus mengulas produk yang kira-kira dianggap biasa saja dari segi luar. Namun potensi produk yang bisa dilihat, sekiranya bisa bertahan hingga waktu yang lama, tentu hal ini perlu pembuktian di masa depan. Harap maklum.

Review kali ini akan membahas produk dari Gudang Garam, yang memang untuk menemukannya dapat dikatakan sangat sulit. Saya memberikan jaminan, bahkan produk ini tidak familiar bagi pengguna Gudang Garam itu sendiri. Produk ini dinamakan sebagai Gudang Garam Special de Luxe. Banyak orang menyebutnya sebagai Gudang Garam Emas, Gudang Garam Special, dan yang lebih sering lagi disebut sebagai Gudang Garam Deluxe. Produk ini tidak terlalu memiliki wilayah pemasaran yang luas, akan tetapi untuk fanatik dari merek Gudang Garam, produk ini seakan menjadi salah satu incaran produk yang "wajib" sekiranya untuk dibeli dan dirasakan. 

Hal ini tentu kasusnya mirip dengan Rokok Klobot Gudang Garam, produk yang terkesan tak familiar namun wajib sekiranya untuk dicoba. Bagi saya yang mengakui akan kedigdayaan dari Gudang Garam (terlepas kita mengenalnya karena produk semacam Surya ataupun International, di beberapa daerah karena Patra yang baru diluncurkan ataupun GG Merah), rasa penasaran yang muncul dalam benak penulis, tak lantas membuat saya menyerah untuk tak mencoba produk ini. Ya, berkat kiriman yang datang, pada akhirnya ada kesempatan untuk mengulas produk yang sekiranya langka ini.

Untuk mempersingkat waktu, mari kita review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Rokok ini sebenarnya dari info yang beredar, memiliki harga sekitar Rp. 20.000,- hingga 21.000,- pada kasus produk ini dijual di warung (cukai SKT Golongan I mencapai 18.175 per 16 Batang). Harga ini tentu tidak bisa menjadi patokan yang rigid, mengingat produk ini terhitung langka. Dikarenakan yang membeli rokok ini (kebetulan) membelinya di bandara (tepatnya ketika ia pulang dari Bali), harga yang saya dapatkan mencapai Rp. 25.000,- dengan asumsi rokok ini dijual lebih mahal 4.000 dibandingkan harga aslinya. 

Bilapun harga aslinya mencapai 24.000, untuk isi 16 terbilang cukup terjangkau dikarenakan asumsi kadar nikotin yang lebih tinggi dan kemasannya yang hard-pack (bila dibandingkan dengan Dji Sam Soe isi 16 yang mencapai 25.000, dengan kadar nikotin yang lebih rendah). 

Dengan kata lain, untuk harga saya memberi nilai 8 dari 10.

Kemudian kita coba review kemasannya secara seksama







Kemasan rokok ini bisa dipastikan hanya menggunakan warna dasar gabungan coklat, emas, dan hitam. Tampak bagian depan dan belakang, pada kemasan ini dapat terlihat dari motif pola premium yang bisa dikenali sebagai motif khas "Gudang Garam", dengan gabungan segitiga yang memiliki warna coklat muda dan emas (untuk memudahkan, motif emas khas Gudang Garam saat ini hanya bisa ditemukan pada produk Surya). Logo Gudang Garam yang digunakan, menggunakan warna gabungan dari coklat kebiruan dan emas, dengan model outline yang digunakan sudah menggunakan model rounded rectangle yang menjadi ciri khas modern dari Gudang Garam. 

Logo Gudang Garam sudah dilengkapi dengan emboss tebal, dengan setiap elemen yang ada sudah menggunakan emboss yang khas dan tidak perlu dijelaskan lagi. Bagian bawah logo, terdapat tulisan KING SIZE tanpa adanya emboss, dilanjutkan dengan logo "Gudang Garam" yang terkesan diproduksi pada tahun 1970-an hingga 1980-an. Tulisan "Gudang Garam" dilengkapi emboss tebal berwarna coklat tua, dilanjutkan dengan tulisan "Special de Luxe" dengan font script. Bagian luar kemasan menggunakan outline segiempat berwarna emas.

Bagian kanan kemasan terdapat larangan jual, kadar tar serta nikotin (38mg Tar dan 2.7mg Nikotin, terbilang memiliki tar standar dengan nikotin sangat tinggi), barcode serta penanda jenis rokok ini yakni SKT. Bagian kiri hanya terdapat bagian pelekatan pita cukai yang posisinya vertikal, dilanjutkan dengan bagian atas bertuliskan "16 GUDANG GARAM CLOVE CIGARETTES" dengan latar berwarna coklat. Bagian bawah terdapat penanda produksi, dengan kode produksi yang saya dapatkan untuk rokok ini diproduksi pada tanggal 26 Maret 2022. Untuk kemasan terbilang klasik, meskipun bagi selera saya tidak begitu menjual kemasan yang ditawarkan oleh rokok ini.

Untuk kemasan saya beri nilai 7.8 dari 10.

Kemudian kita bisa buka plastiknya secara seksama


Pada awalnya saya agak bingung akan cara membuka kemasan rokok ini. Namun ternyata rokok ini menggunakan model lid yang mirip dengan cara membuka, semisal pada kasus Djarum 76. Model kemasan hard pack yang mudah ditutup, namun perlu diperhatikan untuk membelah bagian yang terlekat pita cukai secara paripurna.

Posisi membuka kemasan rokok ini ternyata melawan arah, atau bisa dibilang terbalik dengan posisi tulisan. Untuk membukanya maka kita bisa tarik bagian penutupnya secara seksama


Kemudian kita bisa membuka bagian dalam kemasan rokok ini, dengan susunan batang 8 di depan dan 8 di belakang. Total kuantitas yang ditawarkan berisi 16 batang, dengan adanya pelindung berupa plastik. 


Pada dasarnya bagian dalam dari rokok ini bisa ditarik kembali, dengan menarik lid luar ke bagian atas. Namun hal tersebut kemudian merumitkan ketika kita menutup kembali rokok ini secara seksama. 

Tampak bagian dalam plastik kemudian bisa ditarik secara seksama, dengan cara membuka plastik yang disarankan, membuka dari salah satu bagian lipatan pada plastik, yang kemudian kita bisa melihat bagian dalam rokok ini secara seksama


Kemudian kita coba ambil salah satu batang rokok dalam kemasan secara seksama dan perlahan




Batang pada rokok ini menggunakan panjang sekitar 84mm dengan diameter bakaran diperkirakan mencapai 8.3mm atau kurang dan hisapan mencapai 8mm, yang secara final kemudian menyesuaikan dengan hasil lintingan dari pelinting pabrik. Bagian burning area menggunakan model horizontal garis dengan model papir yang, sekiranya cukup mirip dengan Gudang Garam Sriwedari Lurik, tanpa dilengkapi factory mark pada bagian burning area. Bagian batasan bakaran kemudian model batik yang melambangkan tembakau, dengan logo Gudang Garam berwarna biru, dan dilengkapi tulisan Gudang dan Garam. Pada batik tembakau menggunakan warna pink yang secara umum mengingatkan pada gaya khas dari rokok kretek jaman dahulu. 

Untuk mempermudah dalam menikmatinya, maka bisa dipijat terlebih dahulu dengan menekan bagian batang, dikarenakan batang pada rokok ini terkesan sangat padat dan keras bila langsung dihisap begitu saja. 

Kemudian kita coba rasakan rokok ini secara seksama


Pada saat sebelum dibakar, rokok ini memiliki citarasa yang cukup berbeda untuk sebuah produk sigaret kretek dari Gudang Garam, dengan rasa manis yang tidak begitu terasa, bahkan tipis dan dilengkapi gabungan rasa yang kental gabungan dari brandy, raspberry, raisins, dengan sentuhan floral yang terkesan tebal dan kuat, yang didominasi dari rasa melati dan klembak. Ketika dibakar, sensasi spicy kemudian mulai menguat dengan intensitas spicy-floral yang terkesan tebal, berpadu dengan unsur fruity yang manis, sebagai hasil gabungan dari essens brandy dan aged jamaican sebagai penyusun sensasi fermented, elemen raisins dan raspberry dengan sentuhan sedikit leci, pisang dan nangka, dan sensasi buttery khas Gudang Garam yang banyak terinspirasi dari kelapa, namun cenderung tawar dan tidak manis secara gamblang. Rokok ini seakan menawarkan kekuatan spicy-floral, dengan sedikit sentuhan essens maple syrup untuk menciptakan kesan manis khas, namun tanpa dilengkapi sensasi manis yang terasa. 

Dengan kata lain, manis yang ditawarkan terkesan tipis, dan produk ini memiliki acuan dasar Gudang Garam Klobot Tawar, yang tidak menggunakan pemanis pada rokok ini. Elemen floral kemudian kuat dengan unsur klembak (rhubarb) yang ditawarkan begitu kental, dengan sekelumit ekstrak melati yang terkesan tebal, paduan licorice yang cukup baik dengan adanya paduan akar wangi untuk menciptakan sensasi manis yang tak tebal dan wangi, dengan kata lain rokok ini kental dengan sensasi floral spicy. Untuk spicy pada rokok ini kemudian didominasi dengan penambahan kayumanis yang tebal, dengan sentuhan adas manis, pekak, kapulaga, jintan, kencur, dan jahe untuk menciptakan sensasi yang hangat dan spicy yang kaya serta tebal. Elemen warming terkesan tebal, namun terkesan normal dan tidak panas, dengan kata lain hisapan yang ditawarkan cenderung berbeda dengan kesan Gudang Garam yang sering kita temukan. 

Racikan rokok ini kemudian didominasi dengan unsur Tembakau berjenis Oriental khas Indonesia, dengan dominan pada Madura, Temanggung, Lombok, Paiton, Pakpie, dan tembakau lain yang memang secara umum berasal dari Indonesia. Hisapan ini kemudian tercampur baik dengan cengkeh yang tidak begitu tebal namun sangat kuat, dengan kesan hisapan nutty-spicy yang tergabung baik dengan unsur floral dan sedikit elemen fruity-fermented. Elemen nutty kemudian tergambar sangat tebal, dengan rasa yang sangat smoky tebal dan memiliki aroma tembakau yang tebal, gurih, nan kuat. Blend pada rokok ini tergambar dominan dengan sensasi earthy dominan yang halus, dengan sensasi manis alami yang tebal namun tak gamblang. Hisapan digambarkan memiliki sensasi tembakau yang kaya, kental dengan unsur hara, dan ditanam pada tanah yang kaya akan unsur hara. 

Bila dikeluarkan lewat hidung, rasa dominan yang ditawarkan cenderung kental akan unsur floral dengan sensasi nutty yang dominan dengan unsur floral, dan dilengkapi dengan sensasi spicy yang tebal namun tak menusuk. Tarikan tergambar solid, tebal, dan sekiranya memiliki sensasi tarikan yang bahkan lebih halus dibandingkan dengan produk Gudang Garam secara umum. Harshness digambarkan tebal, sekiranya juga berkaitan dengan nikotin yang tinggi, dengan hisapan yang terkesan menggelitik namun tetap halus. Throat hit digambarkan cukup kuat, keras, dengan sensasi yang meskipun tak menusuk, akan tetapi seakan membuat tenggorokan teras tak nyaman. 

Durasi yang ditawarkan rokok ini mencapai 14-16 menit (dengan angka yang saya capai mencapai 15 menit lebih), dan hal ini tergantung dari bagaimana kepadatan tembakau yang didapatkan, bagaimana cara Anda menghisapnya, situasi dan kondisi kala menghisap rokok ini, dan lingkungan sekitar yang terpengaruh dengan cuaca kala Anda menghisapnya. Aftertaste yang ditawarkan kental dengan unsur floral yang kuat dari klembak dan melati, sensasi smoky yang tebal dengan paduan nutty yang juga tebal, elemen aged spirits yang terkesan baik secara fermented, dengan sentuhan sangat sedikit sensasi manis yang merupakan paduan dari fruity yang ditawarkan dengan rasa tawar. 

Kelemahan rokok ini, cukup tergambar jelas dengan sensasi hisapan yang cenderung bahkan tidak manis, dan hal ini kemudian digabungkan dengan sensasi hisapan yang terkesan panas di mulut dan di jari ketika mendekati batasan akhir bakaran. Hal ini juga kemudian didukung dengan sensasi floral yang tebal, sehingga menimbulkan aroma yang tebal dengan efek smoky yang awet, dengan efek hisapan yang cenderung membuat tenggorokan terasa tak nyaman. Hal ini menurut saya secara umum bukanlah kelemahan yang berarti, mengingat saya termasuk berhasil menikmati rokok ini dengan hilangnya signifikan rasa mual yang secara umum saya temukan pada beberapa hisapan dari Gudang Garam. 

Tak lazim bagi sebuah produk Gudang Garam yang menawarkan sensasi manis yang dipadukan dengan warming-spicy-fruity yang tebal, rokok ini justru menawarkan sisi floral yang tebal dengan paduan smoky-spicy yang seringkali ditemukan, semisal pada Gudang Garam Merah. Namun dikarenakan rokok ini terkesan sangat nyaman untuk secara hisapan, bagi saya keunggulan jelas pada rasa yang ditawarkan pada rokok ini. Tebal, klasik, dan tentunya tidak begitu manis, sehingga saya cenderung bisa menikmati rokok ini dengan perlahan dan santai. Tentu selera ini kemudian berbeda dengan selera yang sering ditemukan pada perokok Surya atau International, akan tetapi bagi yang memang menyukai sensasi khas dari Gudang Garam, hal ini bisa menjadi tantangan baru untuk mengeksplorasi rasa secara mendalam.

Untuk rasa sendiri, saya memberi nilai 9.48 dari 10.

KESIMPULAN

Hal yang saya sukai akan sensasi hisapan yang kental namun tak manis, bisa dikatakan bahwa sensasi rokok ini cenderung menawarkan sensasi "Gudang Garam Tawar" yang secara umum tidak bisa ditemukan pada versi mainstreamnya. Hal ini kemudian didukung dengan sensasi floral yang tebal dengan unsur spicy yang intens untuk sebuah sigaret kretek. Rasa tak lazim namun sangat nyaman (dan tentunya, tidak begitu manis) menjadikan acuan atas rokok ini sebenarnya agak rumit untuk dijadikan produk mainstream. Dikarenakan kelemahan rokok ini secara umum tak manis, sensasi hisapan yang terkesan panas ketika hisapan mendekati batasan bakaran di mulut dan jari, serta hisapan yang cenderung membuat tenggorokan tak nyaman, bukan berarti bahwa rokok ini memiliki sensasi rasa yang tak menarik. 

Justru bagi penulis secara objektif, kesan rasa ini yang sebenarnya ditawarkan oleh Gudang Garam, lebih tepatnya ketka Gudang Garam belum terlalu mengenal adanya modifikasi rasa yang kental secara harfiah pada penguatan sensasi fruity dan manis. Bisa dikatakan sensasi rasa ini terkesan sensasi rasa yang terpendam lama. Ya, dengan perasaan batin bahkan saya harus mengakui sensasi ini sudah hilang banyak pada produk sigaret kretek dari Gudang Garam secara harfiah.

Untuk distribusi sendiri, produk ini bisa ditemukan pada beberapa wilayah Sumatera, Jawa bagian Tengah dan Timur, dan beberapa timur dari Indonesia semisal Bali ataupun Nusa Tenggara, dengan catatan rokok ini hanya bisa ditemukan pada warung, minimarket lokal, dan toko grosir. Meskipun kemudian rokok ini pada akhirnya sangat sulit dicari, dikarenakan produksinya tidak sebanyak Gudang Garam Sriwedari, yang saat ini sudah mudah ditemukan untuk aliran klasik. Adapun memang, potensi produk ini tidak bisa begitu teramplifikasi, mengingat sensasi pada hisapan rokok ini terkesan "jadul" dan kemasan yang tidak begitu menarik. Dan juga untuk mengambil SKT dengan isi 16 Batang, rasanya bagi sebagian orang belum tentu kuat.

Untuk nilai rerata pada produk ini, memiliki nilai rerata 8.42 dari 10. Artinya rokok ini memang unggul pada rasa yang secara subjektif bisa memuaskan saya pribadi, dan kelemahan terlihat pada kemasan yang terkesan mewah namun tidak masuk selera yang kekinian. 

Apa saya merekomendasikannya? Tentu dengan catatan Anda memang fanatik Gudang Garam dan mencari sisi lain yang tidak manis dan memiliki sensasi hisapan kuat dan tebal. Bila tidak? Maka saya rasa untuk Anda yang memang hobi mengeksplor, bisa menjadi pilihan. Namun bagi yang tidak suka mengeksplor rasa, ya saya rasa bukan jadi pilihan.

Review ini saya tulis sesuai dengan apa yang saya rasakan, dan bisa berbeda dengan apa yang Anda rasakan. Pilihan ada di tangan Anda, bukan dengan serta merta mengikuti anjuran saja dalam tulisan ini.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention atau DM saya via Twitter di @ReviewRokok, dan hubungi saya via WhatsApp di tombol diatasJadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...

Halim Coklat, SPM Full Flavor Soft Pack Dengan Papir Coklat Eksotis Dan Sentuhan Rokok Putih Khas Gudang Garam

Selamat siang,

Menyadari bahwa 2022 menjadi tahun terakhir (sementara) dalam membuat review, hal ini memacu saya untuk meneruskan, setidaknya membuat review yang seakan lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Terlebih bahwa preferensi perokok di Indonesia yang seakan mencari rokok dengan harga lebih terjangkau, membuat inisiatif saya untuk terus (sementara) bertahan, menjadi opsi yang bisa saya pilih, dengan tujuan untuk tidak lari atas tanggungjawab yang sudah saya buat dan saya harus pelihara sebaik mungkin. Mengingat review berbagai rokok harus sementara bakal terhenti pada tahun 2023 (dengan total angka waktu istirahat yang seakan lama, saya dengan ini tidak bisa menjanjikan opsi ini sebagai opsi permanen),  membuat apa yang seharusnya dipenuhi sebagai syarat rehat, bisa terpenuhi dengan beberapa tulisan yang saya buat. Harap maklum.

Review kali ini bisa dipastikan menjadi review pertama setelah bulan Ramadhan yang panjang, lebih tepatnya Mei 2022 menjadi titik awal kembalinya saya untuk menulis ulasan rokok. Adapun sementara ini, review ini bisa ditandai dengan "keberhasilan" transaksi yang sudah saya lakukan kepada salah satu orang yang saya kenal. Total rokok ini kemudian saya bisa pastikan ada sekitar 7-8 barang, dan mungkin akan terus berjalan terus di bulan Mei secara berurutan. Tampaknya perlahan tapi pasti, harus bisa dituliskan dalam blog tercinta ini.

Salah satu produk yang masuk ke dalam radar untuk diulas, yakni Halim Coklat 20 batang. Berbeda dengan suksesor yang menggunakan metode reconstituted tobacco leaf, yakni Forte dari Djarum dan Tycoon Filtered Cigars dari STTC (tentu yang berkaitan hanya kategori produknya yang sama-sama SPM), metode papir yang digunakan oleh Halim kemudian memiliki kesamaan dengan produk sigaret secara umum. Yaitu menggunakan papir sigaret yang dihasilkan dari pemrosesan bubur kertas dari kayu, hanya saja kemudian disesuaikan dengan menambah "burning area" untuk mempermudah pembakaran, dan menggunakan pewarna makanan berwarna coklat. 

Tentu persamaan diatas juga bisa ditemukan juga pada produk Mr. Brown dari Djarum Group, yang sejujurnya harus saya ulas di kemudian hari. Hanya saja kemudian kita bisa menangkap dengan perbandingan secara empirikal, bahwa lini Halim merupakan wujud SPM yang kemudian dikehendaki Gudang Garam, sebagai "Gudang Garam International versi lama dengan racikan rokok putih," namun pada penjelasan produk akan memperjelaskan terkait bagaimana Halim yang sesungguhnya, dengan kata lain review ini bisa menjadi penjelas (bahkan menjadi revisi) tambahan akan review Halim yang dulu pernah saya buat.

Tidak usah panjang lebar, untuk harga rokok ini saya dapatkan sekiranya dengan harga Rp. 20.000,- (cukai IIB SPM memiliki nilai 22.700), dengan total kuantitas yang bisa kita lihat sebagai kewajiban SPM, memiliki isi 20 batang. Hal ini kemudian bisa kita lihat lagi bahwa untuk SPM yang memiliki keunggulan kemasan "soft-pack" tak bisa dianggap bahwa produk ini murah ataupun mahal. Masih dianggap wajar pada akhirnya.

Nilai harga rokok ini sekitar 7.9 dari 10.

Kemudian kita coba kaji kemasannya secara seksama







Kemasan rokok ini terbilang simpel, warna dasar yang digunakan yakni putih, emas, dan coklat. Bagian depan dan belakang, terdapat adanya penanda bagian garis di bagian kiri dan kanan, menggunakan garis gabungan putih dan coklat. Tampak bahwa rokok ini sepertinya dibuat pada awalnya, menggunakan acuan pack yang seakan-akan menjadi turunan lain dari Union Filter (STTC). Bagian dalam kemasan tampaknya menggunakan total warna coklat gelap yang dominan, tak begitu tua namun tak muda juga. Tertulis bagian atasnya "Filter" dengan font script, "CIGARETTES" dengan model penekanan sans-serif berwarna putih, dan penanda "Mahkota" khas Halim, memiliki tiga bintang, dihiasi lambang kebesaran keluarga Wonowidjojo generasi kedua bersimbolkan "H" dan 9 total butir batu mahkota, dan tulisan "HALIM" dengan font serif berwarna emas. Dibawahnya tertulis "MADE IN INDONESIA" dengan font bold khas. Tidak tampak menggunakan model emboss bahkan hologram.

Bagian samping terdapat penanda pada bagian kiri dan kanan (20 VIRIGINIA FILTER CIGARETTES) dalam sebuah lingkaran, bagian kanan kemasan terdapat larangan jual dan penanda SPM yang khas GG, diletakkan pada bagian barcode. Bagian kiri juga terdapat penanda makhota "Halim" berwarna coklat. Bagian atas terdapat foil dengan lipatan khas rokok soft-pack, yang kemudian terlihat pada bagian kemasan dan bagian bawah, menggunakan pelapis tambahan berupa kertas. Produk ini diproduksi oleh PT Halim Wonowidjojo, yang kita semua ketahui masih berlokasi (dan dikhususkan pada produksi SPM) pada kawasan pabrik dari PT Gudang Garam Tbk., Kediri.

Tidak perlu panjang lebar, untuk penilaian saya pribadi terkesan baik namun tak seindah yang digambarkan, dengan aksen khas kemasan rokok lama, yang dibiarkan desainnya secara apa adanya. Meski kemudian setelah bagian ini, ada poin utama yang menjadi keunggulannya. Untuk kemasan saya beri nilai 7.95 dari 10.

Sekarang kita bisa kaji bagian pembuka rokok ini, sekaligus bagian ini akan menampilkan hal terpenting dalam membuka kemasan rokok "soft-pack." 


Tutorial kali ini juga sekaligus menjelaskan cara terbaik dalam memandang sebuah keunikan rokok yang saat ini sudah hampir punah pada kasus Sigaret Mesin. Soft-pack dapat dijelaskan dengan membungkus bagian dalam dengan menggunakan aluminium foil, diberikan penanda berupa pita yang bisa dijelaskan sebagai "stamp" (untuk kasus Halim, stamp dirumuskan dengan menggunakan pita cukai ke arah belakang total penempelan-nya), dan dibungkus dengan pembungkus tambahan yang terbuat dari kertas, dengan tujuan untuk menciptakan kerapatan dan posisi bagian dalam soft-pack tidak mudah rusak. 

"TUTORIAL DALAM MEMBUKA KEMASAN ROKOK SOBEK (SOFT-PACK) SECARA PARIPURNA"

Untuk memulai cara membuka soft-pack yang paripurna, bisa membuka bagian plastik atas, dan melihat kembali bagian lipatan yang sudah dilakukan dengan mesin packaging (semisal buatan Focke). Lipatan ini bisa dilihat secara total memiliki tiga lapisan lipatan, yang cara membukanya dengan menyobeknya. Bagian kiri atau kanan, tergantung Anda sendiri dalam merobeknya, namun pada kesempatan ini saya mencoba membuka bagian kanan saja.


Adapun dalam merobeknya pada bagian kanan (yang kemudian membutuhkan keterampilan juga dengan mempertahankan pita cukai bawaan), hal ini kemudian dapat dimulai dengan merobek bagian tengah (posisi kemudian berdekatan dengan penanda hologram pada pita cukai), dan selanjutnya bisa dirobek dengan mendorongnya arah dari atas-ke-bawah.

Sobek dan dorong sembari menarik bagian kanan tengah yang berdekatan dengan pita cukai dari ke tengah sampai bawah, sembari menahan pita cukainya tidak tersobek seperti berikut


Pada akhirnya, hasil lipatan kemudian menggambarkan lapisan pertama yang berhasil tersobek, dengan adanya bagian lain yang perlu disobek layaknya gambar berikut


Sobekan kedua dilakukan dengan cara merobek lipatan dalam secara berlawanan dari bawah-ke-atas, hal ini kemudian perlu mempertahankan pita cukai secara baik dan merobek. Hal ini tentu membutuhkan kehati-hatian, tahan bagian tengah pita cukai, robek bagian bawah lipatan, dengan menarik sembari mendorong sobekan dari arah sudut lipatan paling bawah-ke-atas seperti gambar dibawah


Ketika sobekan berhasil dilakukan pada lipatan kedua, maka bisa terlihat terdapat total sobekan yang menyerupai bentuk "trapesium" yang simetris. Seperti gambar dibawah ini


Untuk membuka secara keseluruhan bagian dalam kemasan, hal ini dapat dilakukan dengan menarik bagian yang paling berdekatan dengan pita cukai, tentu hasil robekan pertama dan kedua menentukan keberhasilannya. Dengan catatan bila lipatan dalam bisa terlihat dari bentukan hasil sobek, maka bagian dalam "dekat stamp" bisa ditarik dengan petunjuk dorong hasil sobekan sebelumnya dari sudut pita dengan arah kiri-ke-kanan dan tarik hasil sobekan dari atas ke bawah


Bila berhasil, maka gampangnya hal ini bisa terlihat dengan gambaran bagian filter bisa terlihat. Untuk amannya, total durasi terbuka maksimal bisa dikonsumsi 3x24 jam. Tapi ini tergantung juga, karena perbedaan kondisi bisa membuatnya memiliki hasil rasa berbeda.

Untuk batang pada rokok ini, memiliki susunan 7-6-7, dengan total batang memiliki kuantitas 20 batang layaknya gambar dibawah


Lipatan ini kemudian bisa dikembalikan seperti semula, namun untuk memperindah dan menambah estetika (dan tentunya bisa menggunakan teknik menarik dengan menggigit batangnya dengan gigi-lalu-bakar). Untuk mempermudah dalam mengeluarkan isi batang, maka hasil lipatan bisa disobek layaknya gambar dibawah


Dan untuk mengeluarkan isi batangnya, maka dorong dengan bagian jempol secara perlahan dari bawah ke atas, dengan hasil bahwa ada batang yang keluar dari kemasan rokok (paling tidak keluar dua batang untuk mempermudah pengeluaran batang dari kemasan rokok)


Bila berhasil, tentu kemudian teknik ini akan mempermudah dalam memperlihatkan estetika lain dari kemasan soft-pack. Klasik, tak perlu rumit dalam menikmatinya, namun perlu kehati-hatian dalam menyimpannya. 


Dikarenakan hasil pada kemasan soft-pack ini unik, maka secara estetika kemasan rokok ini bisa dilihat dengan sudut pandang yang jauh lebih baik ketimbang kemasan hard pack


Kemudian kita coba tarik salah satu batang rokok yang sudah dikeluarkan secara seksama


Ukuran yang sebenarnya ditawarkan oleh Halim secara umum, menggunakan panjang sebesar 78mm (dengan artian panjang pada review dahulu Gudang Garam International dan Halim Merah bisa diperbaiki dengan angka tersebut), dengan diameter sekitar 7.9mm atau lebih. Hal unik yang bisa kita lihat, bagian papir menggunakan model coklat gelap dengan sentuhan burning area emboss yang khas, papir model ini bisa dipastikan memiliki papir berwarna yang sama secara konten dengan Mr. Brown buatan Djarum Group, tidak dilengkapi tembakau sebagai bahan penolong aroma pada papir. Bagian filter terkesan pendek, dan tentu kemudian spesifikasi Halim merupakan Gudang Garam International "versi lama", yang hanya diubah komponen pada tembakau, namun tetap mempertahankan spesifikasi bagian luar. 

Penanda tipping kemudian menggunakan dua garis khas GG, dengan motif tipping paper coklat tua eksotis. Untuk singkatnya, Halim Coklat merupakan versi rokok putih dari GG International Coklat, dan Halim Merah merupakan versi rokok putih dari GG International "versi lama."

Kemudian kita coba rasakan rokok ini secara seksama


Pada saat sebelum dibakar, tampak bahwa model kayumanis dengan sedikit unsur cocoa dan vanilla cukup terasa, dengan sensasi manis raspberry-brandy yang seakan menghilang pada versi ini. Berbeda kemudian dengan Halim Merah yang memiliki unsur raspberry-brandy dengan rasa khas yang tipis. Namun ketika dibakar, hal ini berbeda sedikit ternyata dengan apa yang ditawarkan oleh Halim Merah, bahkan kompabilitas Virginia yang memang memiliki rasa bawaan manis, berpadu dengan sentuhan kayumanis dan vanilla, dengan sedikit sentuhan raspberry-brandy dan manis khas yang jauh lebih tipis. 

Hal ini kemudian Halim Coklat memiliki karakter spicy alamiah yang terkesan lebih tebal namun halus, dengan paduan lain yakni cocoa dan penambahan licorice khas, dan juga dilengkapi dengan inverted-sugar yang dimaksudkan untuk memperbaiki rasa bawaan dari Tembakau Virginia bawaan. Tampak bahwa rokok ini juga mengandung unsur kayumanis tipis dan sedikit sentuhan floral (mungkin dari klembak dan melati) yang juga secara umum ditawarkan pada rokok Gudang Garam. Hal ini kemudian menampilkan sisi "gelap" dari Gudang Garam, yang justru memiliki sensasi berani yang halus. Karakter hangat cukup terasa, namun tidak begitu berlebihan dan tidak panas di tenggorokan pada awalnya.

Hisapan Virginia yang sekilas menggambarkan Virginia halus (yang juga sepertinya ditemukan pada rokok buatan STTC!), dengan karakter gula alamiah yang tebal, rasa manis dan spicy alamiah, tergambar juga karakter dedaunan kering yang kuat namun tidak begitu intens. Hisapan digambarkan kental dengan 100% Virginia yang sedikit ditemukan nutty khas Oriental, namun terlihat rokok ini bebas dari kandungan Burley dan Oriental. Dikeluarkan dari hidung, hisapan rokok ini memiliki aroma yang seakan kaya dengan aroma nutty dan spicy alamiah, dan sensasi aroma yang cenderung manis, yang mungkin dihasilkan dari penambahan vanilla dan licorice (dan sekelumit raspberry-brandy tipis). 

Tarikan tergambar halus, cukup solid untuk merasakan efek asap bawaan, dengan karakter hisapan tembakau yang digambarkan memiliki gelitik yang terkesan alamiah. Harshness cukup tebal, dengan karakter menggelitik yang terkesan semakin kuat pada hisapan menuju akhir, dan dilengkapi sensasi throat hit yang terbilang halu, meskipun begitu sangat intens dan kuat pada akhirnya secara total bawaan rasa akhir yang ditimbulkan.

Durasi bakar bisa dikatakan mencapai 10-11 menit, dalam artian hisapan ini bisa berbeda tergantung bagaimana cara menghisap Anda, situasi dan kondisi kala menghisapnya, serta lingkungan ketika Anda menghisapnya. Aftertaste digambarkan memiliki karakter nutty solid (meskipun nutty ini terkesan berbeda dengan nutty khas Oriental yang tebal), efek smoky yang berpadu dengan unsur manis alamiah dan rasa menggelitik yang terkesan intens, dan elemen vanilla dan cocoa yang seakan berpadu dengan manis tambahan dari gula alamiah dan licorice. Meskipun begitu, ada kesan pahit yang terkesan tidak begitu kuat, layaknya Anda menghisap Union ataupun rokok SPM dengan muatan alamiah yang tinggi. 

Adapun kelemahan pada rokok ini tergambar memiliki kelemahan yang dikatakan memiliki hisapan panas pada bagian akhir terutama di bibir dan jari, sensasi hisapan yang terkesan kuat dan membuat tenggorokan sebagian subjek akan merasa tak nyaman, serta aroma yang terkesan tebal seakan menimbulkan kesan di baju dan tangan yang tebal. Bagian filter juga terkesan melemah pada akhir bakaran, yang justru membuat sensasi dalam menghisap tidak begitu nyaman. Kelemahan panas dan sensasi hisapan yang tidak nyaman bagi saya, bisa mendasari mengapa Gudang Garam International terpaksa mengubah formanya, dengan tujuan sensasi hisapan yang lebih nyaman dan lebih intens, dengan filter yang lebih firm dan solid, serta jarak batasan tipping paper akhir yang lebih panjang.

Lalu apa hubungannya dengan Gudang Garam International? Ya tentu karena spesifikasi pada rokok Halim ini digambarkan mirip dengan versi terdahulu (baik Merah dan Coklat). Rokok ini kemudian bisa menjelaskan sudut lama dari Gudang Garam International meskipun relevansi secara racikan yang sudah berbeda ranah (karena rokok ini ialah SPM). Meskipun begitu, kembali kepada produk Halim Coklat ini, sensasinya tentu terkesan lebih kuat dibandingkan dengan Halim Merah. Sensasi ini tidak bisa ditawar-tawar, bahkan cenderung baik untuk saya. Namun karakter hisapan yang tak modern, memaksa beberapa orang menyerah atas pilihan dalam menghisap ini.

Untuk rasa secara umum, kali ini saya beri nilai 8.95 dari 10.

KESIMPULAN

Halim, baik yang dahulu saya review yang Merah dan Coklat, kemudian mampu menjelaskan paradigma lama atas Gudang Garam yang dibentuk sedemikian rupa dalam wujud rokok putih. Dengan membawa nama besar generasi kedua, Halim Wonowidjojo sebagai merek dagangnya, Halim tidak menawarkan sensasi putihan yang lazim ditemukan pada American Blend ataupun Turkish Blend. Virginia Tunggal yang dahulu kita kenal pada produk Ardath atau Commodore dari BAT, pada kali ini ditampilkan secara apa adanya, lebih eksotis dan lebih berani. Kelemahan sekiranya bisa terlihat dari sensasi panas, hisapan yang kuat menggelitik dan tak nyaman, serta sensasi yang bagi sebagian orang merasa asing. 

Untuk distribusi sendiri, rokok ini terkesan mudah pada wilayah Timur dan Tengah Indonesia. Secara umum di kawasan Bali, beberapa wilayah Jawa Tengah dan Timur bisa dijumpai, dengan catatan rokok ini hanya dijual pada warung, toko sembako, dan minimarket lokal yang tidak memiliki afiliasi dengan minimarket nasional. Dan untuk wilayah semisal Jawa Barat dan DKI Jakarta, tentu rokok ini sulit untuk dijumpai dengan alasan "mencari Halim Merah saja sudah susah."

Nilai total yang ditawarkan oleh rokok ini mencapai 8.26 dari 10. Artinya bila bicara kemasan dan harga Halim saat ini, tentu bisa dikatakan harga pada rokok ini sudah tidak relevan dengan kata "sangat murah", meskipun rasa rokok ini terkesan nikmat, namun dengan catatan kemasan yang sesungguhnya memiliki kesan tak menarik, alhasil secara objektif tak membuat saya menganggap rokok ini secara remeh. Hal yang tentu menjadi nilai jual, yakni kemasan soft-pack, bahkan untuk kali ini saya membuat tutorialnya secara padat dan jelas.

Apakah saya merekomendasikannya? Tentu, bila Anda penasaran dengan sudut pandang dari Gudang Garam yang sudah lama terpendam, dengan juga kondisi Anda suka rokok putihan. Bila tidak? Tentu opsi atas memilih dan tidak memilih, bukan menjadi urusan saya. Review ini saya tulis sesuai dengan apa yang saya rasakan, dan bisa berbeda dengan apa yang Anda rasakan. Pilihan ada di tangan Anda, bukan dengan serta merta mengikuti anjuran saja dalam tulisan ini.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention atau DM saya via Twitter di @ReviewRokok, dan hubungi saya via WhatsApp di tombol diatasJadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...

Chord dan Lirik

Ulasan Film

ad2

Keimanan dan Keyakinan

Olahan Makanan

Tempo Doeloe

Tips dan Trik

Explore Indonesia

Broker Kripto