Top Bisnis Online

Trading dan Investasi

ad1

Iklan Gratis

Diplomat Evo, SKM LTLN Value For Money Dari Wismilak Dengan Sentuhan Khas Racikan Legendaris Pembuat Mild Ternama

Selamat siang,

Melihat iklim atas industri tembakau yang semakin lama semakin turun di beberapa segmen, membuat saya pada akhirnya berusaha menjawab sendiri, akan lakunya beberapa produk yang pada awalnya saya memiliki impresi tidak begitu spesial. Mengingat perlunya saya dalam menjawab pertanyaan terkait lakunya produk ini, maka pada akhirnya saya memutuskan untuk bisa membuat jawaban yang sekiranya sudah lama tak bisa terjawab secara massif. Harap maklum.

Untuk kali ini, review yang saya akan lakukan hanya berusaha mengulik, mengapa salah satu produk dari PT Wismilak Inti Makmur, Tbk. ini berhasil menjadi primadona di kalangan perokok segmen millenial ataupun gen-z itu sendiri. Produk ini sebenarnya bukanlah produk baru pada akhirnya, dan dinamakan sebagai Diplomat Evo pada akhirnya. Evo sendiri kemudian didasarkan dari proses "evolusi" panjang yang menjadi bahan pergumulan Wismilak sejak dulu. 

Wismilak meraih kejayaan terakhir pada era 1990-an, dan kemudian pada era 2000-an hingga 2010-an, menghilang dengan alasan terjadinya kesalahan pada internal (distribusi yang tak rata, konflik internal keluarga dan karyawan, bahkan terjadinya kegagalan atas akuisisi oleh JTI yang tercatatkan berdasarkan kabar, karena konflik internal yang tak selesai-selesai). Hasil kontemplasi yang tiada habisnya, kemudian mencatatkan sebuah peristiwa penting yang tidak bisa dianggap remeh, pada akhirnya.

Di tahun 2018, terdengar kabar bahwa Bapak Muhammad Warsianto kemudian pindah dari PT Nojorono Tobacco International, ke PT Gelora Djaja, dengan alasan yang bisa diyakini akan pertaruhan Wismilak, untuk bisa mencapai posisi 5 besar dalam penjualan kategori sigaret kretek itu sendiri (tentu dengan nego yang tak mudah pada akhirnya). Evolusi yang konon memakan satu tahun ini, pada akhirnya terlahir kemudian sebagai Diplomat Evo, atau cukup kemudian disebut sebagai Wismilak Evo pada akhirnya. Dan kemudian terhitung 2019 menuju tahun 2020, pada akhirnya Diplomat Evo berhasil diluncurkan, meskipun kemudian saya baru bisa mendapatkan barangnya pada tahun 2020 layaknya twit dibawah ini


 

Terhitung tahun 2020, produk ini kemudian mulai bisa ditemukan dengan harga awal jual yang mencapai 15.000 per 16 batang. Tak mudah kemudian saya melihat rokok ini pada awalnya, dengan hasil impresi rasa yang pada saat itu (dengan ingatan saya), rasanya tak begitu memiliki ciri khas tersendiri, atau lebih tepatnya racikan tersebut belum berhasil tercampur rata kala saya menghisap awal rokok itu. Dan pada tahun 2021, produk ini kemudian mulai gampang ditemukan, berkat salah satunya perbaikan pada distribusi yang dilakukan secara internal oleh Wismilak itu sendiri. 

2022 ini, tercatat bahwa, merek yang bahkan cukup disebut dengan "evo" saja tanpa ada tambahan objek core brand yakni "Diplomat", bahkan terhitung menjadi salah satu rokok yang sekiranya bisa ditemukan di hampir seluruh warung yang ada di Jabodetabek. Dengan catatan, bahwa faktor utama selain keberuntungan dalam proses evolusinya, ada juga pengaruh "switching brand" yang besar dari kategori LTLN buatan HM Sampoerna. Tercatat dikarenakan 234 Magnum Mild mengalami kenaikan harga diatas rata-rata, dan anggapan bahwa Diplomat Evo kemudian menawarkan sensasi yang "konon" sama dengan Magnum Mild, maka saya kira faktor tersebut menjadi hal yang perlu dicatat sebagai "kegemilangan awal dari Wismilak." 

Namun apakah kemudian produk ini hanya bisa menjadi pengganti yang pas untuk Magnum Mild? Ataukah apa karena kaum "asal bakar disingkat asbak" kemudian menjadi faktor yang sekiranya ikut berkontribusi? Mari kita coba jawab satu persatu dengan adanya review rokok Diplomat Evo ini.

Diplomat Evo kemudian memiliki harga Rp. 18.000,- (ataupun  17.500 hingga 19.000 tergantung toko, cukai golongan IIA memiliki tarif pita sebesar Rp. 20.425) untuk total kuantitas sebesar 16 batang. Harga ini kemudian bisa dianggap cukup terjangkau, meskipun pada akhirnya saya harus menyadari bahwa dengan harga serupa, bisa mendapat opsi yang memiliki durasi bakar lebih lama (anggap saja misalkan 234 Magnum Classic ataupun Gudang Garam Signature 12).

Melihat harga rokok ini yang kemudian diposisikan setara juga dengan produk LTLN layer kedua dari Djarum, hal ini juga berdampak banyak dengan kinerja penurunan pada segmen LTLN dari Djarum itu sendiri. Dengan harga yang sebenarnya standar, namun diangggap memiliki nilai lebih, yang sama-sama menggunakan dasar "mild biru" pada akhirnya. 

Untuk harga kemudian saya beri nilai 8.3 dari 10.

Kemudian kita coba review kemasan rokok ini secara seksama. Kali ini terdapat penanda cellophane yang menggambarkan campaign terbaru dari Diplomat Evo, bertajuk #EXPLORASA


(kemasan edisi campaign #EXPLORASA)



(kemasan edisi campaign #EXPLORASA)




Kemasan rokok ini tampak menggunakan dasar warna biru navy yang dilengkapi dengan warna silver terang, dan paduan garis berwarna hitam. Kemasan rokok ini mengggunakan pattern emboss yang menggunakan outline hologram berwarna abu-abu kehitaman. Bagian kiri kemudian terdapat garis diagnonal yang mengarah dari kiri atas ke kanan bawah, bagian kanan merupakan hasil diagonal dari panah ke arah kiri, dengan warna pada bagian pattern panah yang lebih gelap. Terdapat tulisan Diplomat dengan font yang khas dan penanda "evo" yang menggunakan lekukan pada huruf V dan dilengkapi emboss. V kemudian melambangkan "signature logo" dari panah khas Wismilak Diplomat, yang kemudian dipertegas dengan adanya tulisan "A WISMILAK EVOLUTIONARY BLEND". 

Pada bagian promosi ini bagian depan kemudian dilengkapi dengan cellophane yang bertuliskan "BERANI EXPLORE CARA BARU" dan penanda tag berupa #EXPLORASA, yang kemudian bisa ditemukan pada bagian belakang kemasan (gambar menandakan adanya cara baru dalam bermain bola atau "Bubble SOccer", dengan menggunakan "Human Inflatable Bumper Ball" yang menjadi reaksi atas pandemi yang masih berlangsung sampai sekarang). Bagian atas kanan terdapat logo 16 dengan larangan jual dan barcode, bagian kiri terdapat penandanya tidak ada batas aman dan kadar rokok (16mg tar dan 1mg nikotin), dengan adanya penanda logo pada bagian atas dan bawah kemasan.

Dikarenakan kemasan rokok ini menggunakan penanda khas cellophane plastik (bagian bawah kemasan ada strip hitam), dan untuk mengetahui bagaimana kemasan asli rokok ini, maka bagian cellophane bisa didorong ke arah bawah, hingga bagian kemasan terbebas dari plastik



Penanda yang tertutup oleh plastik Cellophane, kemudian berisi deskripsi terkait produk ini dan pattern yang lebih luas. Deskripsi produk ini menandakan diramu dengan tembakau pilihan dan cengkeh, dengan pengalaman evolusioner dari Wismilak yang lebih jauh, dengan produk Diplomat evo. Pada total kemasan rokok ini sekiranya memiliki nilai yang menurut saya memiliki kesan modernitas yang tinggi dan eksklusif.

Nilai kemasan rokok ini saya beri nilai 9.5 dari 10

Kemudian kita coba buka kemasan rokok ini secara seksama (dikarenakan plastiknya sudah terbuka)


Penanda pada inner lid sendiri kemudian bertuliskan suara konsumen dari Wismilak, dengan alamat PO BOX WISMILAK JAKARTA ataupun suara.konsumen@wismilak.com. Penanda inner frame kemudian memiliki model yang cenderung keatas khas rokok generasi baru, dengan penanda tembakau dan cengkeh yang dibawahnya bertuliskan #EXPLORASA (sebagai main idea dari produk rokok ini). Foil pada rokok ini tampak menggunakan model foil yang khas dengan warna silver.

Kemudian kita coba tarik foil rokok ini secara seksama


Bagian batang tampak menggunakan spesifikasi yang kemudian khas dengan LTLN secara umum (atau lazim disebut sebagai rokok Mild), susunan total batang 8 di depan dan 8 di belakang, dengan kuantitas sebanyak 16 batang.

Kemudian kita coba tarik salah satu batang rokok ini secara seksama



Tampak batang pada rokok ini menggunakan susunan panjang sekitar 90mm dengan diameter sekitar 7.5mm atau kurang, dengan catatan bahwa spesifikasi yang dibangun menjadi khas dari LTLN secara umum di Indonesia. Burning area pada rokok ini menggunakan tipe kertas yang vertikal linear, yang menjadi ciri khas dari LTLN generasi awal, dengan penanda burning area yang memiliki tiga panah ke atas, bertuliskan "Diplomat" dan "evo" berwarna biru. Pada bagian perforasi laser, kemudian menggunakan model perforasi laser khas LTLN, dengan total garis sebanyak tiga buah, dengan jarak lubang yang berdekatan satu sama lain dan cukup rapat, khas LTLN. Tampak bahwa rokok ini menggunakan spesifikasi LTLN yang menjadi pakem dari LTLN buatan Bapak Muhammad Warsianto, sebagai pencetus dari generasi hybrid dari rokok kretek itu sendiri.

Kemudian kita coba rasakan rokok ini secara seksama


Ketika sebelum dibakar, rokok ini memiliki sensasi honey-maple yang terkesan cukup tebal, dengan sensasi rasa longan, leci, dan pisang yang terkesan ringan, dengan penekanan utama kemudian menjadi ciri khas, yakni penggunaan essens mead atau bourbon sebagai pelengkap ciri dari LTLN yang sering dibangun pada generasi awal. Sensasi manis kemudian tergambar tak begitu rapat, dengan intensitas rasa yang cenderung agak hambar pada akhirnya. Pada saat dibakar, sensasi rokok yang ditawarkan cenderung memiliki karakteristik yang cenderung tidak begitu kuat namun cukup terasa, dengan penekanan rasa pada paduan honey-maple yang dilengkapi dengan essens mead, dan dengan sensasi leci, longan, nangka dan pisang yang tak begitu intens, bahkan cenderung tipis. 

Sensasi rasa kemudan menguat pada unsur licorice yang tergambar tak begitu intens dan berpadu dengan inverted sugar yang terkesan dominan tipisnya, namun meninggalkan kesan hint of sweetness yang tebal, dengan paduan vanilla yang cukup tebal, cocoa yang ringan, dengan rasa mixture yang meninggalkan kesan kayumanis tebal, adas manis, pekak, dan kapulaga, misalkan. Sensasi ini kemudian berpadu dengan elemen nutty-floral yang terkesan woody kuat pada akhirnya. Tidak memiliki efek warming yang berarti, cenderung netral dan tidak membuat tenggorokan panas.

Blend pada rokok ini tergambar menggunakan elemen Virginia yang cukup rapat dalam penekanan sensasi manis alamiahnya, dengan elemen Burley yang meninggalkan kesan smoky halus yang tidak begitu rapat, dengan penekanan woody dan nutty dari paduan Madura, Temanggung, Kesturi, dan beberapa jenis tembakau Oriental asal Indonesia. Hisapan kemudian tergambar memiliki note oriental yang lebih dominan pada beberapa sesi, meskipun begitu blend pada rokok ini cukup balance penekanan Virginia yang manis alamiah, dan sensasi earthy yang cenderung kuat dan tergambar ringan kala dihisap. Dikeluarkan lewat hidung, sensasi maple honey yang kemudian dengan aroma mead bourbon yang tebal, dilengkapi dengan unsur woody dan nutty halus, kemudian terasa di rongga tenggorokan dan hidung, dengan penekanan aroma smoky yang tak begitu rapat pada akhirnya. 

Tarikan pada rokok ini kemudian tergambar memiliki karakter ringan, tidak begitu solid secara rapatan asap, dengan adanya penekanan tarikan yang enteng dan meskipun begitu, memiliku rasa woody yang kuat. Harshness tergambar hampir tiada, meskipun ada sensasi sedikit tak nyaman pada tenggorokan, meskipun tak begitu berarti secara menggelitik. Throat hit tergambar halus, tidak menusuk, dengan artian bahwa sensasi rokok ini cenderung memiliki rasa yang halus, dengan karakter yang terlalu halus untuk sebuah LTLN kelas Medium. 

Total durasi bakar yang bisa dicapai oleh rokok ini sekitar 8-10 menit (dengan total hisapan mencapai 9 menit). Hal ini kemudian tergantung dengan bagaimana cara Anda menghisapnya, situasi dan kondisi kala menghisap rokok ini, dan cuaca kala Anda menghisapnya. Gambaran utama aftertaste pada rokok ini, terkesan memiliki sensasi tidak kering, dengan rasa dominan maple essence dan honey, yang memiliki rapatan kuat pada sensasi fermented dari mead-bourbon, dan pada akhirnya ditutup dengan sensasi nutty yang tidak begitu intens dan rasa smoky yang tak bertahan lama.

Kelemahan rokok ini sepertinya sudah bisa dirasakan kala Anda menghisap rokok ini, dengan catatan bahwa kemungkinan besar ada intervensi besar dari pihak Wismilak soal bahan baku (untuk menurunkan harga jual), yang sekiranya terpaksa diramu sedemikian rupa, sehingga meninggalkan kesan yang agak hambar, tidak begitu memiliki sensasi aromatik intens, dan tentu kemudian sensasi yang cepat habis ini, meskipun tidak begitu panas, akan tetapi tak berpadu secara nyata untuk meninggalkan kesan yang mirip dengan Diplomat Mild. Bahkan bila dibandingkan dengan sensasi smooth aromatic khas Diplomat Mild, ya tergambar tidak begitu baik pada akhirnya.

Dengan kesan yang terkesan hambar dan meskipun karakter rasa cukup aromatik, akan tetapi sekiranya dalam rasa rokok ini, terjadi banyak intervensi soal bahan baku dari Wismilak itu sendiri. Padahal sebenarnya bisa lebih jauh memiliki karakter tebal dan intens, entah bagaimana caranya, bila dibandingkan dari sensasi yang ditawarkan oleh rokok ini.

Untuk rasa sendiri, saya beri nilai 8.4 dari 10.

KESIMPULAN

Rokok ini kemudian memang memiliki daya tarik, kala Anda membandingkan langsung dengan produk sekelas Neslite yang harganya selisih 1.000 lebih murah. Adapun catatan baik dari rokok ini, terkesan membawa sensasi khas yang menjadi signature style dari Bapak Muhammad Warsianto, khas honey-maple dengan paduan smoky nutty yang halus dan dengan rasa mead yang menjadi ciri khas dari signature blend buatan Bapak Warsianto itu sendiri. Adapun kelemahan, saya kira bukan dari bagaimana racikan tersebut harus dibuat, melainkan adanya keterpaksaan pengaturan bahan baku yang sekiranya membuat rasa rokok ini pada akhirnya hambar, dan terkesan tidak begitu mantap secara tarikan. 

Untuk distribusi rokok ini, sekiranya terkesan lebih luas bila dibandingkan dengan Wismilak Diplomat, bahkan produk Wismilak secara umum itu sendiri. Termasuk sudah dijual luas, dengan catatan bahwa stok terbaru biasanya lebih mudah didapatkan pada warung ataupun toko sembako atau grosir lebih tepatnya. Dengan catatan juga, untuk modern trade, sekiranya sudah mudah ditemukan pada Indomaret ataupun Alfamart, ya secara umum mudah dicari. Rokok ini sudah menjadi komoditas sendiri pada akhirnya, meskipun saya harus menjawab kenapa rokok ini bisa laku, ujung-ujungnya karena harga yang ditawarkan sesuai dengan perokok yang menganut prinsip "asal-bakar."

Nilai keseluruhan yang ditawarkan pada rokok ini, sekiranya mencapai 8.73 dari 10. Rokok ini menang pada kemasan yang memang terkesan modern dan dinamis. Namun harga rokok ini kemudian meskipun terjangkau, akan tetapi kurang begitu baik dari segi rasa. Seimbang namun tidak intens, ini sebab mengapa saya harus mengakui rokok ini enak, bila Anda memang pada dasarnya tidak terlalu menyukai sensasi tembakau yang tebal intens.

Apa saya merekomendasikan rokok ini? Mungkin iya, dengan catatan bahwa Anda memang terbiasa dengan jenis LTLN, dan memang secara umum menyukai sensasi yang ringan khas, tanpa sensasi yang terkesan intens secara gamblang. Bila tidak? Pada akhirnya tergantung bagaimana cara Anda memandang tulisan saya ini.

Review rokok ini tidak bisa mewakili opini dari keseluruhan perokok, dengan catatan bahwa pilihan di tangan Anda. Saya hanya mengulas, bukan menjadi opini tunggal dalam urusan hisap-menghisap. Pilihan kembali di tangan Anda sendiri.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention atau DM saya via Twitter di @ReviewRokok, dan hubungi saya via WhatsApp di tombol diatasJadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...

Kansas American Blend SPT 12 & 20 Batang, Kembalinya Legenda Rasa Dengan Biovent Plug Untuk Rasa Mantap Tanpa Gangguan

Selamat malam, 

Mencari pilihan yang bisa dianggap sebagai sebuah opsi, tentu kemudian menjadikan hal tersebut sebagai sebuah pegangan yang dapat diambil hikmatnya. Berusaha tetap memperkaya khazanah terkait industri rokok di Indonesia merupakan sebuah usaha, yang bisa dilihat sebagai usaha yang tertatih namun perlu dilatih pada akhirnya. Tak mudah kemudian untuk menjelaskan, tak hanya sekedar menulis belaka, dengan tujuan untuk memudahkan berbagai pihak dalam memahami apa yang dikonsumsi oleh konsumen. Harap maklum.

Adapun kesempatan kali ini sebenarnya termasuk merupakan kesempatan yang terkesan spesial, dikarenakan adanya kerabat, yang bisa mengirimkan produk dengan total kuantitas yang berbeda-beda, dengan potensial besar dari segi animo dan konsumen, untuk bisa dinikmati dan bisa diresapi rasa akhirnya secara perlahan dan tetap memperhatikan segi produk tersebut bisa dianggap sebagai sebuah hal yang pantas. Pada akhirnya setelah dua kenalan pengepul dari lokasi yang berbeda tersebut mengabarkan harga yang harus saya bayar, kemudian produk tersebut juga tetap memperhatikan kepantasan harganya.

Produk ini kemudian dinamakan sebagai Kansas, ya bisa kemudian produk ini disebut juga sebagai relaunch ulang dari Kansas, ataupun Kansas Reborn. Hal ini kemudian sudah saya kabarkan sekiranya dalam twit ini, dengan kabar yang sesungguhnya saya dapatkan dari seorang kenalan. Kabar ini kemudian saya tanggapi sebagai kabar yang agak membingungkan pada awalnya, dengan bernada permintaan akan validasi yang mantap yang dapat dicek dalam embeded tweet berikut:

Salah satu kenalan yang memang menjadi kenalan dari Semarang, kemudian sekitar 4-5 hari dari terbitnya tweet tersebut, mengabarkan bahwa Kansas SPT (kemudian Kansas SPT dapat dinamakan sebagai Kansas BIOVENT), yang kemudian produk tersebut pada akhirnya didapatkan (berdasarkan kabar dari kerabat yang saya kenal), di sebuah warung di kawasan Semarang. Untuk yang 20 batang, kabar akan keberadaan isi 20 batang ini baru bisa divalidasi pada satu minggu setelah twit tersebut dipublikasi, dengan catatan bahwa saya mendapatkan 12 batang pada pekan akhir awal Juni 2022 dari Semarang, dan untuk 20 batang pada hari Rabu lalu (15 Juni), dengan lokasi pengiriman dari Pematang Siantar. 

Informasi dari kenalan yang memberikan isi 12 batang, mengatakan bahwa produk tersebut sudah ada sejak awal mendekati pertengahan Juni 2022 lalu, meskipun belum banyak bisa ditemukan pada akhirnya. Dan pada akhirnya, apa yang kemudian dianggap sebagai legenda “urban,” dengan desas desus yang sudah terdengar sekitar 3 tahun lamanya, mulai terjawab secara baik.

Melihat merek Kansas secara harfiah, dapat dikenal sebagai merek rokok putih legendaris yang dilahirkan oleh Rothmans of Pall Mall Indonesia (RPMI, dengan berbagai hasil merger saat ini dikenal sebagai BAT atau Bentoel), berkembang pesat pada tahun 1970 hingga 1980, dengan mencapai kepenuhannya sebagai merek putihan legendaris pada era 1990-an dan mengeluarkan tipe “Kansas American Blend” (tentu salah satunya dikenal dengan adanya Liga Kansas pada era 90-an akhir, untuk mempromosikan tipe American Blend dari Kansas), dan merek ini masih bisa kita lihat hingga era dibawah tahun 2010.  

Wujud terakhir sebelum menghilang tentu dikenal dengan tipe “Kansas American Blend,” dengan total tiga item yang menghilang sekitar tiga jenis (Red, Lights, dan Menthol Lights). Ya, salah satu merek legendaris ini kemudian menghilang dengan ketidakpastian apa penyebab hilangnya merek tersebut. Hingga lama satu dekade terjadi kehilangan terbesar pada beberapa merek yang dahulu, kemudian terdengar desas-desus akan berusaha direformulasikan ulang, semenjak kejadian relaunch Ardath (2018 SPM dan 2019 SPT) oleh BAT Indonesia di tahun 2018 akhir, saat itu dianggap sebagai edisi terbatas. 

Merek lain yang berhasil relaunch kemudian setelah Ardath, yakni Commodore pada tahun 2020 dan Country pada tahun 2021, sebagai hasil lisensi rekanan Bentoel Group dengan pihak PT Bentoel Prima, dan distribusi yang kemudian dibawah partner resmi BAT Indonesia, bernama PT Eratel Prima. Dan pada tahun 2022 ini, desas desus akan Kansas sebagai merek legendaris untuk segmen putihan American Blend, lahir kembali, dengan wujud yang kemudian dapat disebut sebagai “Kansas  SPT (Sigaret Putih Tangan) dilengkapi dengan BIOVENT plug system”

Kansas American Blend SPT, didasarkan dengan sistem linting menggunakan tangan, dapat juga disebut sebagai Kansas BIOVENT, sesuai dengan apa yang kita bisa lihat pada bagian belakang kemasan produk tersebut. Untuk pertama kalinya, sebuah peluncuran ulang Sigaret Putih legendaris, dilinting dengan tangan dan didesain dengan tetap mempertahankan tipping paper yang sering ditemukan pada rokok SPM.  

Dan istimewanya, rokok ini menggunakan sistem plug kertas bernama BIOVENT (TM) (Biodegrable Ventilation, secara arti kata dapat dimaknai sebagai sistem ventilasi yang gampang terurai secara siklus biologis). Fungsi yang kemudian perlu diduga terkait penggunaan plug BIOVENT, berdasarkan pemaknaan arti kata bahwa plug kertas tersebut memudahkan dalam menghisap lintingan tangan, tanpa harus terganggu dengan sensasi rajangan yang sering kita temukan pada kategori SPT umumnya.

Penjelasan diatas kemudian dapat memulai bagaimana review ini harus dimulai. Mari kita review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Harga rokok ini berdasarkan pembelian yang saya lakukan secara titipan (total 3 bungkus dari 2 warung berbeda di Semarang, berdasarkan info), produk ini memiliki harga sekitar Rp. 8.000,- (cukai golongan III pada SPT bernilai 6.400) untuk isi 12 batang. Harga ini kemudian bisa dianggap terhitung lebih murah, bila dibandingkan dengan Marlboro Crafted Selection 12 (Marlboro Kretek Merah) yang sudah bernilai 10.000, dengan selisih 2.000, yang kemudian harganya bisa dianggap kompetitif.

Dan untuk isi 20 batang (total 2 bungkus didapatkan pada satu warung yang berbeda), harga rokok ini sekitar Rp. 12.000,- per 20 batang (cukai golongan III bernilai 10.100 per 20 batang). Harga rokok yang berisi 20 batang ini tentu legal, meskipun rokok ini memiliki kuantitas yang sangat besar. 

Bila dibandingkan dengan Marlboro SPM dengan harga sekitar Rp. 34.000 atau Lucky Strike SPM bernilai Rp. 27.000, rokok ini memiliki kuantitas diatas rata-rata yang saya anggap melampui ekspektasi perokok 20 batang secara umum. Dengan nilai yang sama dengan Marlboro SPM misalkan, kira-kira bisa mencapai tiga bungkus rokok Kansas dengan harga yang sama (dan masih dapat kembalian 2.000). 

Anggap saja harga ini bisa dianggap sebagai harga produk project pilot yang bernilai sangat murah. Meskipun kemudian ada kendala tersendiri bahwa produk ini belum terlalu banyak ditemukan di pasaran. 

Untuk harga keseluruhan sendiri, saya beri nilai 10 dari 10.

Kemudian kita coba review kemasan rokok ini secara seksama

Dikarenakan ada dua item yang saya dapatkan, maka untuk urutan foto dapat dimulai dari isi terkecil terlebih dahulu, isi 12 batang terlebih dahulu, dilanjutkan dengan isi 20 batang.

Kansas SPT Isi 12 Batang


(12 batang)


(12 batang)


(12 batang)


(12 batang)


(12 Batang)


(12 Batang)

Kansas SPT Isi 20 Batang


(20 batang)


(20 batang)


(20 batang)


(20 batang)


(20 batang)


(20 batang)

Kemasan rokok ini tergambar menggunakan basis warna merah, emas, hitam dan putih, yang kemudian rokok ini banyak terinspirasi dari Kansas American Blend versi lama. Tampak bagian depan terdapat penanda persegi panjang berwarna merah bertuliskan “12 WHITE NON-FILTER” atau “20 WHITE NON-FILTER” berwarna emas, dengan adanya garis penanda tambahan dibawahnya berwarna emas. Bagian bawah terdapat penanda tiga kuda emas, sebagai penanda tiga jenis tembakau utama yang biasa digunakan pada American Blend. Dibawahnya terdapat tulisan “Kansas” dengan font serif berwarna hitam, dilengkapi dengan adanya efek emboss tebal dan terkesan solid. Dibawahnya terdapat penanda bertuliskan AMERICAN BLEND, dengan font sans serif modern berwarna merah.

Bagian belakang kemasan terdapat logo kuda dan tulisan Kansas, dengan adanya penanda deskripsi berupa garis merah dan emas. Deskripsi kemasan dapat dimaknai sebagai sebuah petualangan untuk menikmati karya tangan legendaris dengan sentuhan modern, dilengkapi dengan lubang ventilasi yang mudah terurai untuk menciptakan pengalaman merokok lebih berkelas. Terdapat penanda BIOVENT dengan adanya logo lubang (hollow) dan daun tembakau, bertuliskan BIOVENT (TM) dan deskripsi dengan font kecil dari BIOVENT, bertuliskan “biodegrable ventilation.”

Bagian kanan kemasan terdapat penanda batang 12 atau 20 batang, logo buang sampah dan larangan jual yang biasa ditemukan pada produk Bentoel Group, dengan model barcode yang mirip dengan Lucky Strike 20 dan penanda cukai SPT, dan kadar tar serta nikotin (22mg tar dan 1.5mg nikotin). Bagian kiri kemudian terdapat pelekatan pita cukai, dengan bagian atasnya dan bawah terdapat logo “Kansas.”  Produk ini diproduksi oleh PT RAJA, Semarang, dengan hasil penelusuran yang saya dapatkan dari Google pada beberapa artikel, merujuk bahwa PT RAJA yang berlokasi di Semarang, merupakan singkatan dari PT Restu Adhitama Jayasentosa.

Tentu melihat kemasan rokok ini, secara objektif terkesan bahwa rokok ini memang dibuat oleh pabrik dengan gaya khas produk Sigaret Tangan. Memang untuk kemasan sendiri terkesan memiliki desain biasa, akan tetapi cukup baik dalam membangun animo tersendiri dalam memahami citarasa legendaris khas Kansas. Biasa saja namun legendaris. Untuk kemasan saya beri nilai 7.9 dari 10. 

Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasan rokok ini secara seksama


(12 Batang)


(20 Batang)

Tampak bagian rokok ini menggunakan model kemasan hard-pack, dengan adanya inner frame yang cenderung ke atas hingga menutupi bagian pembungkus batang produk, dan model pembungkus (inner liner) menggunakan model bahan kertas, yang kemudian banyak terinspirasi dari model inner liner yang saat ini digunakan oleh Philip Morris International. Model inner liner kemudian dapat ditemukan secara beragam, dan kemudian liner tersebut bisa dirobek dengan merobek bagian kertas bagian dalam terlebih dahulu dan bagian liner terluar untuk bisa membuka secara penuh. Bagian inner frame terkesan mudah terlepas secara paripurna.

Kemudian kita coba tarik bagian kertas pembungkus rokok ini secara seksama


(12 Batang)


(20 Batang)

Batang rokok ini menggunakan susunan 6 di depan dan 6 di belakang untuk total kuantitas 12 batang, atau 7 di depan, 6 di tengah, 7 di belakang untuk  total kuantitas 20 batang. Hal menarik yang bisa dilihat, bagian batang rokok sekilas terlihat bahkan, sangat mirip dengan wujud rokok SPM (Sigaret Putih Mesin), dengan model sigaret yang dilengkapi dengan tipping paper. Untuk batang rokok sendiri tidak ada perbedaan, pada isi 12 dan 20 batang, dan hal tersebut menarik kemudian untuk dikaji lebih mendalam.

Kemudian kita coba tarik salah satu batang rokok ini secara seksama


Batang rokok pada isi 12 dan 20 batang, memiliki kesamaan yang berarti, memiliki panjang khas King Size, yakni 84mm dengan diameter bakaran sekitar 7.8mm atau kurang dan diameter selongsong plug sebesar 7.8mm. Tampak bagian lintingan yang dianggap sebagai rokok Sigaret Tangan, kemudian terlinting secara lurus, dengan adanya kepadatan sangat rapat dan terkesan yang memenuhi kertas dengan burning area lurus linear. Bagian tipping paper sepertinya memiliki batasan berupa lambang tiga kuda berwarna emas, adanya batasan berwarna emas dan merah, dan tulisan Kansas dengan adanya latar berwarna cork muda.

Ya, kemudian hal ini menarik, bahkan bagi saya rokok ini tak terlihat sebagai rokok yang dianggap sebagai Sigaret Tangan. Dengan tipikal lintingan yang terkesan sangat padat, bahkan melihat wujud batang yang memiliki kerapatan yang tebal, maka sebuah keniscayaan rokok ini tidak perlu diketuk terlebih dahulu sebelum dibuka

Hal unik yang kemudian bisa kita temukan pada rokok ini, menggunakan teknologi plug kertas bernama BIOVENT (TM), sesuai dengan apa yang tertulis pada bagian belakang kemasan.

Tampak kemudian plug BIOVENT (TM) merupakan bagian gabungan selongsong kertas yang memiliki lubang cukup tebal (semi-recessed hollow paper plug), merupakan penahan rajangan yang terbuat dari beberapa lembaran kertas yang juga digunakan pada pelintingan rokok, dengan pembuatan plug yang terkesan mirip dengan pembuatan pada sedotan kertas. Hal ini kemudian terdapat beberapa lapisan kertas, untuk menggambarkan fungsi BIOVENT merupakan plug system dengan tujuan menahan agar rajangan tembakau tak masuk ke mulut, sekaligus memperindah secara estetika produk.

Bila kita ambil komparasi dengan sebagai contoh, Lucky Strike Filter 20, tampak bahwa rokok ini memiliki kesamaan panjang, yang bahkan tak begitu terlihat rokok ini dibuat dengan menggunakan tangan, layaknya gambar dibawah ini. 


(Kanan: Lucky Strike SPM vs Kiri: Kansas SPT)


(Kanan: Lucky Strike SPM vs Kiri: Kansas SPT)

Perbedaan tersebut akan terlihat pada bagian tipping paper dengan batasan bakaran lebih panjang pada kasus Kansas, dan tipping paper yang tidak begitu rapat pada kasus Kansas. Pembuktian awal ini seakan menandakan bahwa proses pembuatan pada Kansas SPT memang dikerjakan dengan menggunakan tangan secara murni dan harfiah.  Perbedaan lainnya, akan terlihat pada bagian bakaran yang pada kasus Lucky Strike terkesan lebih homogen (sedangkan Kansas memiliki lintingan lebih beragam dan lebih padat), layaknya gambar dibawah ini.


(Kanan: Lucky Strike SPM vs Kiri: Kansas SPT)

Tampak bahwa rokok ini kemudian dibuat tangan, bisa terlihat dari bagaimana struktur lintingan bagian bakaran yang padat namun memiliki struktur khas, dengan adanya perbedaan kerapatan pada tipping paper. Meski kemudian bagian hisapan terkesan memiliki gaya khas SPM yang sangat mirip kemudian pada akhirnya layaknya gambar dibawah berikut. 


(Kanan: Lucky Strike SPM vs Kiri: Kansas SPT)

Pada perbandingan BIOVENT vs Lucky Strike yang kita temukan pada bagian hisapan, rokok Kansas tidak menawarkan hisapan yang memiliki rapatan berarti. Ya memang plug, bukan filter, tentu saat saya ketuk bagian batang bawah plug (atau BIOVENT) pada rokok Kansas, terkesan padat dan tidak terlihat keluarnya rajangan tembakau dari plug tersebut.

Kemudian kita coba rasakan rokok ini secara seksama

Ketika sebelum dibakar, tampak bahwa sensasi rasa yang dimiliki oleh rokok ini, memiliki mixture aroma manis Virginia yang cukup baik secara aroma dedaunan kering, sensasi lain dari Burley dan Turkish yang tampak memiliki sensasi khas tajam. Tampak juga sebelum dibakar, rokok ini memiliki flow hisapan yang terkesan mudah terbakar. Namun kala dibakar, sensasi rasa rokok ini kental dengan sensasi rasa Virginia dengan tingkat intensitas spicy tinggi, dengan aroma manis yang dihasilkan sangat tebal, sensasi smoky tebal yang dihasilkan oleh toasted burley, dan sensasi aromatik yang terkesan memiliki nutty halus dan elemen warm dari Turkish yang saya duga berjenis Izmir ataupun Latakia.

Sensasi hisapan yang kemudian memiliki sensasi aroma manis dengan adanya rasa vanilla, dengan elemen tebal khas cocoa yang juga sepertinya dilengkapi dengan penambahan manis dari inverted sugar. Sensasi manis alamiah dengan elemen aromatik tergambar tajam namun halus secara hisapan, dengan karakter American Blend yang lebih gamblang dan adanya unsur aroma floral dari karakter tembakau kering terpilih, dengan tiadanya stem ataupun tembakau reconstituted. Murni bisa dikatakan tembakau asli, sangat padat dengan sensasi tajam yang kentara. Cenderung memiliki hisapan yang cukup warming, dengan aroma hangat yang cukup tebal

Blend pada rokok ini tergambar memiliki karakter Virginia yang sangat manis dengan adanya rasa spicy tebal, elemen smoky dari Burley yang tergambar sama tebalnya, dengan elemen Oriental yang tergambar bahwa rokok ini menggunakan sensasi rasa nutty halus khas Turkish dari jenis Izmir ataupun Latakia. Tidak perlu diragukan lagi bahwa sensasi American Blend yang tergambar memiliki kesan tajam, solid, dan memiliki efek rasa yang sangat tebal. Blend bisa dikatakan seimbang dengan adanya rasa nutty baik dengan elemen manis dari Virginia, dan aromatik tebal dari Oriental. Dapat dikatakan memiliki sensasi earthy yang tebal, ditanam pada lahan yang memiliki zat hara tebal. 

Gambaran akan fungsi BIOVENT kemudian dapat tergambar pada foto dibawah ini

Hisapan yang tergambar lewat BIOVENT terkesan berhasil menciptakan sensasi American Blend yang lebih tajam, dengan otentisitas manis yang tidak begitu berkurang signifikan, tentu dengan tiadanya tergambar retensi tar namun dengan sedikit berkurangnya sensasi nikotin tajam yang biasa ditemukan pada Marlboro Crafted. Dalam artian sensasi hisapan bisa dikatakan tetap mengacu pada American Blend yang tetap tajam, namun pada Kansas terkesan sedikit lebih halus, bila dibandingkan dengan Marlboro Crafted.

Dalam gambar tampak meskipun adanya perubahan warna pada bagian dalam BIOVENT, akan tetapi sensasi yang dihasilkan terkesan hampir sama tajamnya dengan Marlboro Crafted (meski kemudian ada perbedaan sedikit lebih halus), dengan kata lain plug tersebut menahan rajangan bawaan lintingan tembakau, dan hal tersebut menandakan fungsi BIOVENT yang membuat hisapan bebas masuknya rajangan masuk ke mulut, dengan sensasi rasa hisapan terkesan sama tajamnya, meskipun sedikit lebih halus dan lebih manis.

Dikeluarkan lewat hidung sensasi aromatik tebal nan manis dengan elemen smoky cukup terasa dengan aroma yang padat nan tajam. Tarikan cenderung sangat solid, dengan rapatan hisapan yang cenderung padat, terkesan sangat mantap secara tarikan dan tergambar cukup lembut bila hembusan dikeluarkan, dengan efek elemen American Blend yang lebih real yang menekankan racikan atas rasa tembakau yang lebih padat. Harshness tergambar sangat tajam, dengan elemen menggelitik yang cukup kuat, dengan gambaran throat hit tajam, cukup menusuk, meskipun efek ini bersifat sementara.

Durasi bakar sekitar 8-10 menit (dengan hasil bakaran yang saya dapatkan mencapai 9 menit lebih), dan hal ini tergantung bagaimana cara Anda menghisapnya, bagaimana situasi dan kondisi kala Anda menghisap rokok ini, dan cuaca kala Anda menghisap rokok ini. Tentu kemudian bila dibandingkan dengan SPM, secara umum durasi bisa lebih lama satu sampai dua menit, meski kemudian ini perlu disesuaikan dengan pengalaman kala Anda menghisapnya. Aftertaste yang tergambar dari rokok ini yakni sensasi nutty yang berpadu dengan elemen floral dan smoky, dengan adanya penekanan pada sensasi nutty gurih dengan adanya elemen cocoa dan mixture yang terkesan memiliki aroma manis kuat dan fermented sangat intens.

Adapun kelemahan rokok ini kemudian tergambar dari bagaimana sensasi hisapan kemudian terkesan sangat panas tajam pada batasan tipping paper, dengan adanya bagian plug yang mulai berkurang kekuatannya pada hisapan mendekati batas akhir, dan aroma yang menguat begitu kental pada akhir hisapan. Kelemahan ini kemudian bisa dianggap lumrah, dan menjadi ciri khas bila sebuah rokok lintingan tangan berhasil dilekatkan pada plug berbasis kertas. Dan hal ini saya anggap masih bisa menjadi sesuatu yang khas pada rokok SPT dengan tambahan plug dilekatkan pada bagian luarnya.

Tentu tidak perlu diragukan kembali bahwa Kansas American Blend dengan BIOVENT, memiliki gaya khas bakaran SPT dengan durasi bakar yang beragam, meski kemudian fisik yang ditawarkan mirip dengan rokok SPM dengan tiadanya rajangan masuk ke mulut, dan sensasi ini tentu kemudian tetap kaya untuk sebuah rokok dengan harga dibawah 15.000. Termasuk baik, untuk harga yang menurut saya baik. 

Untuk rasa saya beri nilai 9.25 dari 10.

KESIMPULAN

Plug Biovent yang bisa memperbaiki fisik dari rokok ini dan tetap mempertahankan gaya khas SPT yang tajam dan memiliki sensasi hisapan yang tebal, sekiranya bisa menjadi alternatif yang sangat menarik bagi Anda yang memang lebih menyukai gaya khas SPM yang berkelas. Kansas SPT tetap menjual gaya khas SPM yang berkelastersebut, meski kemudian rokok ini berhasil melampaui gaya yang ditawarkan SPT semisal Marlboro Crafted 12. Namun kelemahan sepertinya pada sensasi hisapan akhir yang terkesan panas dan cenderung sangat menguat pada akhir bakaran.

Distribusi rokok ini, terdengar info bahwa Kansas isi 12 juga akan dijual di kawasan Jabodetabek, meskipun kemudian di Jawa Tengah, yakni Semarang terutama sebagai lokasi pabrik rokok ini, sudah bisa ditemukan pada beberapa warung dan toko grosir. Dan untuk isi 20 batang, kemudian dapat dijumpai di kawasan Sumatera Utara (terutama Pematang Siantar) dan Riau, dengan distribusi adanya di warung dan toko grosir. Untuk isi 20 batang, harga jual yang ditawarkan 12.000 bisa dianggap melawan dominasi rokok ilegal di kawasan tersebut. Ya, rokok ini menggunakan cukai golongan III dengan tarif terbawah, dengan tujuan untuk kenikmatan yang nikmat, namun tetap memiliki kekuatan legal tersendiri.

Nilai secara keseluruhan yang ditawarkan oleh rokok ini mencapai 9.05 dari 10. Artinya rokok ini memang unggul pada harga dan sensasi yang sebenarnya sesuai dengan harga yang ditawarkan, akan tetapi memang untuk kemasan secara objektif, agak kurang menurut saya. Meskipun begitu, hal legendaris tetaplah layak dicoba. Apakah saya merekomendasikannya? Tentu dengan catatan Anda penikmat rokok SPM yang menyukai citarasa tajam dan sensasi aroma yang tebal, ataupun yang biasa menikmati SPT semisal Marlboro Crafted 12. Bila tidak? Mungkin perlu penyesuaian, dikarenakan sensasi pada rokok ini terkesan berbeda dengan apa yang ditawarkan SPM secara umum.

Review ini bukanlah menjadi acuan pasti dalam apa yang akan Anda ambil dalam pembelian rokok. Jangan tergantung apa yang saya tulis, dikarenakan pilihan di tangan Anda. Apa yang saya tulis bisa jadi berbeda menurut Anda. Pilihan kembali lagi tergantung pribadi dan situasi Anda masing-masing.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention atau DM saya via Twitter di @ReviewRokok, dan hubungi saya via WhatsApp di tombol diatasJadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...

Geo Mild, SKM LTLN Value For Money Legendaris Dari Djarum Group Dengan Rasa Seimbang Khas LTLN

Selamat siang,

Hari kedua pemanasan kembali, membutuhkan berbagai hal yang seutuhnya diperlukan untuk menghadapi segalanya. Fisik, mental, dan kesiapan rohani pada akhirnya menjadi satu hal yang tak terpisahkan untuk menyelesaikan segalanya. Dengan kata lain, usaha untuk memperkaya khazanah rokok di Indonesia, meski kemudian saya harus mengambil opsi vakum di tahun depan, akan tetapi bukan menjadi akhir yang memang benar-benar akhir. Harap maklum.

Review kali ini akan membahas terkait produk yang sama legendarisnya dengan In Mild (produk yang kemarin saya ulas dalam blog ini), tentu kemudian produk ini diluncurkan dalam wilayah yang sebenarnya juga hampir sama dengan In Mild. Produk ini dinamakan sebagai Geo Mild, atau singkatnya Geo saja. Mengingat Geo sendiri kemudian saat ini bisa ditemukan produk bernama Geo Kretek yang berjenis SKT, hal ini sekiranya menunjukan bahwa Geo Mild menjadi salah satu brand Value For Money khas Djarum Group, dengan posisi yang sudah dikenal masyarakat luas. 

Sama halnya dengan In Mild, Geo Mild terlihat perkembangannya pada tahun 2010an, dengan asumsi bahwa 2013 keatas menjadi tahun kejayaannya, tentu kita mengenal Geo Mild berusaha menekankan diri pada 100% Balance, yang perlu diklarifikasi ulang dalam review ini. Ya, sebenarnya komparasi kemudian menjadi hal yang kurang begitu menarik pada akhirnya, namun perlu dicoba kemudian.

Langsung saja kita review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Dengan posisi yang sebenarnya saya dapatkan lebih murah daripada In Mild, harga hasil pembelian titipan menunjukan produk ini dijual dengan harga Rp. 18.000,- (cukai 2022 golongan II menunjukan harga pita cukai pada produk ini sebesar Rp. 18.250 per 16 batang). Anggapan bahwa Geo saat ini diposisikan pada tier 3 dari Djarum Group (linear dengan Insta misalkan), menjadikan produk ini dijual lebih murah, dengan harapan bisa menjadi alternatif bagi konsumen LTLN.

Untuk harga sendiri, saya beri nilai 8.4 dari 10.

Kemudian kita coba review kemasan rokok ini secara seksama







Geo Mild menggunakan kemasan yang banyak terinspirasi dari garis geometri, yang ditemukan pada produk legendaris Kotak Ajaib (salah satu merek SKT tertua dari Djarum Group). Menggunakan basis warna gabungan dari merah tua dan muda, silver dan putih, bagian depan dan belakang kemasan yang ada pada rokok ini menggunakan pattern dalam berupa garis diagonal yang memanjang dengan warna silver. Penanda bahwa produk ini terinspirasi dari bentuk "geometri" khas Djarum, dapat dilihat dengan penekanan tulisan "Geo" yang menggunakan font melingkar berwarna merah, dengan penanda varian "mild" menggunakan warna silver. Tulisan Geo dilengkapi dengan efek emboss halus, begitu juga tulisan "mild." 

Hal yang menjadi ciri khas dari Geo Mild, yakni terdapat unsur pattern "geometri" berupa gabungan kubus tipe tiga dimensi, dimana kubus tersebut memanjang dengan berbagai tingkatan, dengan adanya warna gabungan merah muda pada kotak kutama, merah gelap pada bagian sisi kanan, dan bagian atas menggunakan warna putih. Anggap saja Geo Mild terinspirasi dari merek "Kotak Ajaib", begitu ceritanya. Bagian kanan kemasan menggunakan warna merah bertuliskan 16 dan logo Geo Mild beserta larangan jual, bagian kiri terdapat penanda pita cukai SKM dan kadar (15mg tar dan 1mg nikotin, linear dengan LTLN Djarum secara umum). Bagian atas kemasan terdapat penanda merek Geo Mild dan juga pada bawahnya. Adapun produk ini diproduksi oleh PT Roberta Prima Tobacco (tentu nama ini berkaitan dengan Robert Hartono), salah satu bagian dari Djarum Group.

Tidak perlu panjang lebar kemudian untuk menjelaskan hal spesifik yang dibawa oleh kemasan ini, terkesan bahwa simplisitas bernada kompleks terlihat pada kemasan ini secara baik. 

Untuk kemasan saya beri nilai 8.9 dari 10.

Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasan rokok ini secara seksama


Tampak pada bagian frame rokok ini menggunakan model yang cenderung biasa khas SKM, dengan penanda foil yang menggunakan model silver hologram bertuliskan Geo Mild. Hal yang menarik dari foil rokok ini menggunakan model penanda hologram, bila dilihat kembali maka akan terbentuk sisi kanan dari kubus khas Geo Mild itu sendiri.

Kemudian kita coba tarik foil kemasan rokok ini secara seksama


Bagian dalam terdapat kuantitas total sebesar 16 batang, dengan susunan batang yang kemudian menggunakan model 8 batang di bagian depan dan 8 batang di bagian belakang. Khas LTLN secara umumnya.

Kemudian kita coba tarik salah satu batang rokok ini secara seksama



Tampak batang pada rokok ini menggunakan susunan panjang sekitar 90mm dengan diameter sekitar 7.5mm atau kurang, dengan ciri khas LTLN buatan Djarum yang menggunakan burning area model horizontal. Bagian tipping paper terlihat menggunakan tulisan "Geo mild" dengan adanya garis persegi panjang berwarna silver. Perforasi laser untuk ventilasi tetap menggunakan model tiga baris dengan jarak lubang perforasi laser yang berdekatan satu sama lain, dengan harapan bisa menciptakan rasa khas LTLN yang baik, ringan dan seimbang konon katanya.

Kemudian kita coba rasakan rokok ini secara seksama


Tampak sebelum dibakar, rokok ini menawarkan citarasa longan dan leci yang berpadu dengan sedikit nangka dan pisang, dengan manis yang tidak begitu kuat, adanya mixture khas cocoa dan vanilla dengan rasa aromatik licorice dan Madura yang cukup tergambar baik. Pada saat dibakar, sensasi khas LTLN yang cenderung  memiliki rasa spicy tidak begitu tebal, fruity-oily cukup manis, dengan adanya paduan mead-maple syrup dengan adanya penekanan pada rasa licorice yang lebih lembut, dan adanya paduan vanilla-cocoa yang cukup tebal. Terbilang memiliki citarasa fruity ringan dengan adanya rasa longan tebal dan leci, berpadu dengan adanya sensasi nangka dan sedikit pisang, dengan tujuan menciptakan sensasi rasa kretek LTLN yang paripurna. 

Hal yang sudah disebutkan diatas kemudian bergabung dengan sensasi aged spirits berupa mead yang berpadu baik dengan adanya rasa khas licorice yang menimbulkan kesan a hint of sweetness yang tebal, dengan penekanan lain pada rasa vanilla dan cocoa yang cukup tebal dan intens. Rempah tergambar tidak begitu rapat, dengan penekanan utama pada rasa kayumanis, pekak, adas manis, dan sedikit kapulaga. Tergambar kuat sensasi eksotis kayumanis, yang cenderung netral dan tidak menimbulkan sensasi warming kuat khas, dalam artian sensasi hisapan cenderung normal dan netral dari segi efek panasnya. Cengkeh pada rokok ini dianggap menggunakan cengkeh manado, yang tidak begitu tebal dan kuat.

Blend pada rokok ini menggunakan tipe tembakau dominan Virginia yang memiliki karakter manis alamiah dengan rasa spicy yang tidak begitu intens, sensasi smoky tidak begitu tebal dari Burley, paduan rasa tembakau Oriental khas Indonesia yang terkesan memiliki aroma kuat pada Tembakauy Madura, dan terdapat penambahan tembakau Oriental lain untuk mendukung sensasi rasa aromatik semisal Temanggung dan Kesturi. Blend yang ditawarkan cenderung memiliki sensasi rasa nutty tebal dengan rasa dominan dari Virginia, blend dianggap tidak begitu earthy dengan kaya rasa zat hara tanah,  dengan sensasi nutty tebal yang juga lahir dari penambahan tembakau Oriental seimbang secara baik.

Dikeluarkan lewat hidung, sensasi aroma asap tergambar kuat akan sensasi aromatik nutty yang tebal dengan penekanan manis alamiah dari Virginia dan aroma maple cocoa. Tarikan cenderung tergambar memiliki hisapan ttidak begitu rapat dan solid, dengan penekanan adanya sensasi tarikan yang halus khas LTLN. Banyak kemudian hal ini disesuaikan dengan apa yang digunakan oleh Sampoerna A Mild, meski kemudian hisapan pada rokok ini seakan lebih beres dari segi kerapatan sensasi akhir. Sensasi harshness yang ada pada hisapan rokok ini terkesan minim dengan adanya sensasi sedikit tak nyaman di tenggorokan dengan throat hit yang tergambar karakter hisapan yang terkesan halus dan tak menusuk di tenggorokan.

Durasi bakar secara umum berdurasi 9-11 menit  (dengan total yang saya dapatkan sekitar 10 menit), hal ini tergantung situasi dan kondisi kala Anda menghisap, dan cuaca kala Anda menghisap rokok ini. Aftertaste merupakan gabungan dari mead-maple yang cukup intens, dengan rasa manis honey yang tebal khas mead, sensasi licorice yang terkesan intens dengan adanya penekanan vanilla tebal dan cocoa yang tebal, sensasi nutty yang terkesan intens dari madura, aroma khas oriental-burley dengan rasa smoky dan earthy cukup tebal, sensasi mixture manis aromatik alamiah dari Virginia yang terkesan cukup dominan, dengan rasa oily-buttery yang meninggalkan kesan tebal di mulut dan rongga tenggorokan.

Kelemahan yang cukup terasa kala menghisap rokok ini, terletak pada sensasi panas yang bisa terasa kala hisapan mendekati tipping paper  di jari dan mulut, ada sedikit chemical taste yang menjadi hasil pertemuan bakaran dengan tipping paper, dan karakter hisapan yang sekiranya mungkin terkesan cepat dan memiliki rasa aroma fermented khas LTLN, yang mungkin hal tersebut menjadi satu kelemahan lain. Tentu kemudian rasa rokok ini pada akhirnya ada perbedaan sedikit dengan In Mild, meskipun kemudian saya tetap menganggap sensasi yang berusaha menyerupai mimik dari Sampoerna A Mild, menjadi template tersendiri dari produk LTLN tier 2 dan 3 dari Djarum Group.

Untuk rasa rokok ini, saya beri nilai 8.7 dari 10.

KESIMPULAN

Hisapan rokok yang kemudian tetap menggunakan adanya citarasa "template" khas Djarum Group ini, dan juga terdapat usaha untuk meniru Sampoerna A Mild, menjadikan produk ini seakan memiliki loyalis tersendiri kala A Mild harganya sudah tak masuk diakal sejak jaman dahulu. Meski kemudian kelemahan pada rokok ini seakan cenderung panas pada akhir bakaran dan sensasi hisapan yang terkesan pada akhirnya tidak begitu solid, alias cenderung netral dengan kurangnya nilai jual pada rokok ini.

Distribusi Geo Mild secara umum bisa dijumpai secara mudah pada beberapa wilayah Jawa Tengah dan Timur, Pulau Bali, dan beberapa wilayah lain Indonesia semisal Kalimantan/Sulawesi/Papua. Perlu kemudian hal tersebut diklarifikasi, mengingat distribusi rokok Djarum Group dapat dianggap random dari segi penjualan. Bagi teman saya yang mengambil rokok ini di Pulau Bali, Geo Mild dianggap mudah untuk ditemukan di warung dan toko kelontong, minimarket hingga supermarket, 

Untuk nilai keseluruhan, pada rokok ini memiliki nilai akhir 8.6 dari 10. Rokok ini tentu memiliki kelebihan pada rasa yang seakan lebih baik dibandingkan In Mild  dan kemasan yang sekiranya menggambarkan spirit "Kotak Ajaib" khas Djarum, harga menjadi hal yang sekiranya tidak terlalu terjangkau, meski kemudian Geo Mild memiliki gaya tersendiri yang tetap bisa dianggap "template." Apa saya merekomendasikannya? Tentu bila rokok harian Anda yakni A Mild dan berusaha menghemat keuangan. Bila tidak? Mungkin bisa saja, akan tetapi perlu diperhatikan ada beberapa rasa yang kemudian membuat orang mengambil A Mild pada rokok ini.

Review ini saya tulis sesuai dengan apa yang saya rasakan dan belum tentu pada akhirnya menjadi opsi terbaik, dengan akhirnya apa yang saya dapatkan secara pengamatan inderawi, belum tentu bisa menjadi apa yang akan Anda ambil dalam pemilihan produk. Pilihan ada di tangan Anda, bukan dengan serta merta mengikuti anjuran saja dalam tulisan ini.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention atau DM saya via Twitter di @ReviewRokok, dan hubungi saya via WhatsApp di tombol diatasJadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...

Chord dan Lirik

Ulasan Film

ad2

Keimanan dan Keyakinan

Olahan Makanan

Tempo Doeloe

Tips dan Trik

Explore Indonesia

Broker Kripto