Top Bisnis Online
Trading dan Investasi
ad1
Iklan Gratis
Diplomat Evo, SKM LTLN Value For Money Dari Wismilak Dengan Sentuhan Khas Racikan Legendaris Pembuat Mild Ternama
Selamat siang,
Melihat iklim atas industri tembakau yang semakin lama semakin turun di beberapa segmen, membuat saya pada akhirnya berusaha menjawab sendiri, akan lakunya beberapa produk yang pada awalnya saya memiliki impresi tidak begitu spesial. Mengingat perlunya saya dalam menjawab pertanyaan terkait lakunya produk ini, maka pada akhirnya saya memutuskan untuk bisa membuat jawaban yang sekiranya sudah lama tak bisa terjawab secara massif. Harap maklum.
Untuk kali ini, review yang saya akan lakukan hanya berusaha mengulik, mengapa salah satu produk dari PT Wismilak Inti Makmur, Tbk. ini berhasil menjadi primadona di kalangan perokok segmen millenial ataupun gen-z itu sendiri. Produk ini sebenarnya bukanlah produk baru pada akhirnya, dan dinamakan sebagai Diplomat Evo pada akhirnya. Evo sendiri kemudian didasarkan dari proses "evolusi" panjang yang menjadi bahan pergumulan Wismilak sejak dulu.
Wismilak meraih kejayaan terakhir pada era 1990-an, dan kemudian pada era 2000-an hingga 2010-an, menghilang dengan alasan terjadinya kesalahan pada internal (distribusi yang tak rata, konflik internal keluarga dan karyawan, bahkan terjadinya kegagalan atas akuisisi oleh JTI yang tercatatkan berdasarkan kabar, karena konflik internal yang tak selesai-selesai). Hasil kontemplasi yang tiada habisnya, kemudian mencatatkan sebuah peristiwa penting yang tidak bisa dianggap remeh, pada akhirnya.
Di tahun 2018, terdengar kabar bahwa Bapak Muhammad Warsianto kemudian pindah dari PT Nojorono Tobacco International, ke PT Gelora Djaja, dengan alasan yang bisa diyakini akan pertaruhan Wismilak, untuk bisa mencapai posisi 5 besar dalam penjualan kategori sigaret kretek itu sendiri (tentu dengan nego yang tak mudah pada akhirnya). Evolusi yang konon memakan satu tahun ini, pada akhirnya terlahir kemudian sebagai Diplomat Evo, atau cukup kemudian disebut sebagai Wismilak Evo pada akhirnya. Dan kemudian terhitung 2019 menuju tahun 2020, pada akhirnya Diplomat Evo berhasil diluncurkan, meskipun kemudian saya baru bisa mendapatkan barangnya pada tahun 2020 layaknya twit dibawah ini
Barang ini kebetulan baru masuk Alfamart kisaran Jakarta.
— Review Rokok (@ReviewRokok) April 14, 2020
Kapan reviewnya ya saya nggak tau toh. Doakan semoga ada waktu luang. pic.twitter.com/UKgnpXsSHe
Terhitung tahun 2020, produk ini kemudian mulai bisa ditemukan dengan harga awal jual yang mencapai 15.000 per 16 batang. Tak mudah kemudian saya melihat rokok ini pada awalnya, dengan hasil impresi rasa yang pada saat itu (dengan ingatan saya), rasanya tak begitu memiliki ciri khas tersendiri, atau lebih tepatnya racikan tersebut belum berhasil tercampur rata kala saya menghisap awal rokok itu. Dan pada tahun 2021, produk ini kemudian mulai gampang ditemukan, berkat salah satunya perbaikan pada distribusi yang dilakukan secara internal oleh Wismilak itu sendiri.
2022 ini, tercatat bahwa, merek yang bahkan cukup disebut dengan "evo" saja tanpa ada tambahan objek core brand yakni "Diplomat", bahkan terhitung menjadi salah satu rokok yang sekiranya bisa ditemukan di hampir seluruh warung yang ada di Jabodetabek. Dengan catatan, bahwa faktor utama selain keberuntungan dalam proses evolusinya, ada juga pengaruh "switching brand" yang besar dari kategori LTLN buatan HM Sampoerna. Tercatat dikarenakan 234 Magnum Mild mengalami kenaikan harga diatas rata-rata, dan anggapan bahwa Diplomat Evo kemudian menawarkan sensasi yang "konon" sama dengan Magnum Mild, maka saya kira faktor tersebut menjadi hal yang perlu dicatat sebagai "kegemilangan awal dari Wismilak."
Namun apakah kemudian produk ini hanya bisa menjadi pengganti yang pas untuk Magnum Mild? Ataukah apa karena kaum "asal bakar disingkat asbak" kemudian menjadi faktor yang sekiranya ikut berkontribusi? Mari kita coba jawab satu persatu dengan adanya review rokok Diplomat Evo ini.
Diplomat Evo kemudian memiliki harga Rp. 18.000,- (ataupun 17.500 hingga 19.000 tergantung toko, cukai golongan IIA memiliki tarif pita sebesar Rp. 20.425) untuk total kuantitas sebesar 16 batang. Harga ini kemudian bisa dianggap cukup terjangkau, meskipun pada akhirnya saya harus menyadari bahwa dengan harga serupa, bisa mendapat opsi yang memiliki durasi bakar lebih lama (anggap saja misalkan 234 Magnum Classic ataupun Gudang Garam Signature 12).
Melihat harga rokok ini yang kemudian diposisikan setara juga dengan produk LTLN layer kedua dari Djarum, hal ini juga berdampak banyak dengan kinerja penurunan pada segmen LTLN dari Djarum itu sendiri. Dengan harga yang sebenarnya standar, namun diangggap memiliki nilai lebih, yang sama-sama menggunakan dasar "mild biru" pada akhirnya.
Untuk harga kemudian saya beri nilai 8.3 dari 10.
Kemudian kita coba review kemasan rokok ini secara seksama. Kali ini terdapat penanda cellophane yang menggambarkan campaign terbaru dari Diplomat Evo, bertajuk #EXPLORASA
Kansas American Blend SPT 12 & 20 Batang, Kembalinya Legenda Rasa Dengan Biovent Plug Untuk Rasa Mantap Tanpa Gangguan
Ada yang punya info soal Kansas 12's SPT lokasi launchnya dimana?
— Review Rokok (@ReviewRokok) June 2, 2022
Baru dapat infonya, tapi perlu ada validasi yang cukup untuk tahu dimana jualannya. Sementara dari info yang barusan saya ketahui, dia make plug ventilasi kertas model 234 Elite pic.twitter.com/f5ItPGKpze
Salah satu kenalan yang memang menjadi kenalan dari Semarang, kemudian sekitar 4-5 hari dari terbitnya tweet tersebut, mengabarkan bahwa Kansas SPT (kemudian Kansas SPT dapat dinamakan sebagai Kansas BIOVENT), yang kemudian produk tersebut pada akhirnya didapatkan (berdasarkan kabar dari kerabat yang saya kenal), di sebuah warung di kawasan Semarang. Untuk yang 20 batang, kabar akan keberadaan isi 20 batang ini baru bisa divalidasi pada satu minggu setelah twit tersebut dipublikasi, dengan catatan bahwa saya mendapatkan 12 batang pada pekan akhir awal Juni 2022 dari Semarang, dan untuk 20 batang pada hari Rabu lalu (15 Juni), dengan lokasi pengiriman dari Pematang Siantar.
Informasi dari kenalan yang memberikan isi 12 batang, mengatakan bahwa produk tersebut sudah ada sejak awal mendekati pertengahan Juni 2022 lalu, meskipun belum banyak bisa ditemukan pada akhirnya. Dan pada akhirnya, apa yang kemudian dianggap sebagai legenda “urban,” dengan desas desus yang sudah terdengar sekitar 3 tahun lamanya, mulai terjawab secara baik.
Melihat merek Kansas secara harfiah, dapat dikenal sebagai merek rokok putih legendaris yang dilahirkan oleh Rothmans of Pall Mall Indonesia (RPMI, dengan berbagai hasil merger saat ini dikenal sebagai BAT atau Bentoel), berkembang pesat pada tahun 1970 hingga 1980, dengan mencapai kepenuhannya sebagai merek putihan legendaris pada era 1990-an dan mengeluarkan tipe “Kansas American Blend” (tentu salah satunya dikenal dengan adanya Liga Kansas pada era 90-an akhir, untuk mempromosikan tipe American Blend dari Kansas), dan merek ini masih bisa kita lihat hingga era dibawah tahun 2010.
Wujud terakhir sebelum menghilang tentu dikenal dengan tipe “Kansas American Blend,” dengan total tiga item yang menghilang sekitar tiga jenis (Red, Lights, dan Menthol Lights). Ya, salah satu merek legendaris ini kemudian menghilang dengan ketidakpastian apa penyebab hilangnya merek tersebut. Hingga lama satu dekade terjadi kehilangan terbesar pada beberapa merek yang dahulu, kemudian terdengar desas-desus akan berusaha direformulasikan ulang, semenjak kejadian relaunch Ardath (2018 SPM dan 2019 SPT) oleh BAT Indonesia di tahun 2018 akhir, saat itu dianggap sebagai edisi terbatas.
Merek lain yang berhasil relaunch kemudian setelah Ardath, yakni Commodore pada tahun 2020 dan Country pada tahun 2021, sebagai hasil lisensi rekanan Bentoel Group dengan pihak PT Bentoel Prima, dan distribusi yang kemudian dibawah partner resmi BAT Indonesia, bernama PT Eratel Prima. Dan pada tahun 2022 ini, desas desus akan Kansas sebagai merek legendaris untuk segmen putihan American Blend, lahir kembali, dengan wujud yang kemudian dapat disebut sebagai “Kansas SPT (Sigaret Putih Tangan) dilengkapi dengan BIOVENT plug system”
Kansas American Blend SPT, didasarkan dengan sistem linting menggunakan tangan, dapat juga disebut sebagai Kansas BIOVENT, sesuai dengan apa yang kita bisa lihat pada bagian belakang kemasan produk tersebut. Untuk pertama kalinya, sebuah peluncuran ulang Sigaret Putih legendaris, dilinting dengan tangan dan didesain dengan tetap mempertahankan tipping paper yang sering ditemukan pada rokok SPM.
Dan istimewanya, rokok ini menggunakan sistem plug kertas bernama BIOVENT (TM) (Biodegrable Ventilation, secara arti kata dapat dimaknai sebagai sistem ventilasi yang gampang terurai secara siklus biologis). Fungsi yang kemudian perlu diduga terkait penggunaan plug BIOVENT, berdasarkan pemaknaan arti kata bahwa plug kertas tersebut memudahkan dalam menghisap lintingan tangan, tanpa harus terganggu dengan sensasi rajangan yang sering kita temukan pada kategori SPT umumnya.
Penjelasan diatas kemudian dapat memulai bagaimana review ini harus dimulai. Mari kita review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Harga rokok ini berdasarkan pembelian yang saya lakukan secara titipan (total 3 bungkus dari 2 warung berbeda di Semarang, berdasarkan info), produk ini memiliki harga sekitar Rp. 8.000,- (cukai golongan III pada SPT bernilai 6.400) untuk isi 12 batang. Harga ini kemudian bisa dianggap terhitung lebih murah, bila dibandingkan dengan Marlboro Crafted Selection 12 (Marlboro Kretek Merah) yang sudah bernilai 10.000, dengan selisih 2.000, yang kemudian harganya bisa dianggap kompetitif.
Dan untuk isi 20 batang (total 2 bungkus didapatkan pada satu warung yang berbeda), harga rokok ini sekitar Rp. 12.000,- per 20 batang (cukai golongan III bernilai 10.100 per 20 batang). Harga rokok yang berisi 20 batang ini tentu legal, meskipun rokok ini memiliki kuantitas yang sangat besar.
Bila dibandingkan dengan Marlboro SPM dengan harga sekitar Rp. 34.000 atau Lucky Strike SPM bernilai Rp. 27.000, rokok ini memiliki kuantitas diatas rata-rata yang saya anggap melampui ekspektasi perokok 20 batang secara umum. Dengan nilai yang sama dengan Marlboro SPM misalkan, kira-kira bisa mencapai tiga bungkus rokok Kansas dengan harga yang sama (dan masih dapat kembalian 2.000).
Anggap saja harga ini bisa dianggap sebagai harga produk project pilot yang bernilai sangat murah. Meskipun kemudian ada kendala tersendiri bahwa produk ini belum terlalu banyak ditemukan di pasaran.
Untuk harga keseluruhan sendiri, saya beri nilai 10 dari 10.
Kemudian kita coba review kemasan rokok ini secara seksama
Dikarenakan ada dua item yang saya dapatkan, maka untuk urutan foto dapat dimulai dari isi terkecil terlebih dahulu, isi 12 batang terlebih dahulu, dilanjutkan dengan isi 20 batang.
Kansas SPT Isi 12 Batang
Kemasan rokok ini tergambar
menggunakan basis warna merah, emas, hitam dan putih, yang kemudian rokok ini
banyak terinspirasi dari Kansas American Blend versi lama. Tampak bagian depan
terdapat penanda persegi panjang berwarna merah bertuliskan “12 WHITE
NON-FILTER” atau “20 WHITE NON-FILTER” berwarna emas, dengan adanya garis
penanda tambahan dibawahnya berwarna emas. Bagian bawah terdapat penanda tiga
kuda emas, sebagai penanda tiga jenis tembakau utama yang biasa digunakan pada
American Blend. Dibawahnya terdapat tulisan “Kansas” dengan font serif berwarna
hitam, dilengkapi dengan adanya efek emboss tebal dan terkesan solid.
Dibawahnya terdapat penanda bertuliskan AMERICAN BLEND, dengan font sans serif
modern berwarna merah.
Bagian belakang kemasan terdapat
logo kuda dan tulisan Kansas, dengan adanya penanda deskripsi berupa garis
merah dan emas. Deskripsi kemasan dapat dimaknai sebagai sebuah petualangan
untuk menikmati karya tangan legendaris dengan sentuhan modern, dilengkapi
dengan lubang ventilasi yang mudah terurai untuk menciptakan pengalaman merokok
lebih berkelas. Terdapat penanda BIOVENT dengan adanya logo lubang (hollow) dan
daun tembakau, bertuliskan BIOVENT (TM) dan deskripsi dengan font kecil dari BIOVENT, bertuliskan “biodegrable ventilation.”
Bagian kanan kemasan terdapat penanda batang 12 atau 20 batang, logo buang sampah dan larangan jual yang biasa ditemukan pada produk Bentoel Group, dengan model barcode yang mirip dengan Lucky Strike 20 dan penanda cukai SPT, dan kadar tar serta nikotin (22mg tar dan 1.5mg nikotin). Bagian kiri kemudian terdapat pelekatan pita cukai, dengan bagian atasnya dan bawah terdapat logo “Kansas.” Produk ini diproduksi oleh PT RAJA, Semarang, dengan hasil penelusuran yang saya dapatkan dari Google pada beberapa artikel, merujuk bahwa PT RAJA yang berlokasi di Semarang, merupakan singkatan dari PT Restu Adhitama Jayasentosa.
Tentu melihat kemasan rokok ini,
secara objektif terkesan bahwa rokok ini memang dibuat oleh pabrik dengan gaya
khas produk Sigaret Tangan. Memang untuk kemasan sendiri terkesan memiliki
desain biasa, akan tetapi cukup baik dalam membangun animo tersendiri dalam
memahami citarasa legendaris khas Kansas. Biasa saja namun legendaris. Untuk
kemasan saya beri nilai 7.9 dari 10.
Kemudian kita coba buka
plastiknya dan kemasan rokok ini secara seksama
Tampak bagian rokok ini menggunakan model kemasan hard-pack, dengan adanya inner frame yang cenderung ke atas hingga menutupi bagian pembungkus batang produk, dan model pembungkus (inner liner) menggunakan model bahan kertas, yang kemudian banyak terinspirasi dari model inner liner yang saat ini digunakan oleh Philip Morris International. Model inner liner kemudian dapat ditemukan secara beragam, dan kemudian liner tersebut bisa dirobek dengan merobek bagian kertas bagian dalam terlebih dahulu dan bagian liner terluar untuk bisa membuka secara penuh. Bagian inner frame terkesan mudah terlepas secara paripurna.
Kemudian kita coba tarik bagian
kertas pembungkus rokok ini secara seksama
Batang rokok ini menggunakan
susunan 6 di depan dan 6 di belakang untuk total kuantitas 12 batang, atau 7 di depan, 6 di
tengah, 7 di belakang untuk total kuantitas 20 batang. Hal menarik yang bisa dilihat, bagian batang rokok sekilas terlihat bahkan,
sangat mirip dengan wujud rokok SPM (Sigaret Putih Mesin), dengan model sigaret
yang dilengkapi dengan tipping paper. Untuk batang rokok sendiri tidak ada perbedaan, pada isi 12 dan 20 batang, dan hal tersebut menarik kemudian untuk dikaji lebih mendalam.
Kemudian kita coba tarik salah satu batang
rokok ini secara seksama
Batang rokok pada isi 12 dan 20
batang, memiliki kesamaan yang berarti, memiliki panjang khas King Size, yakni
84mm dengan diameter bakaran sekitar 7.8mm atau kurang dan diameter selongsong
plug sebesar 7.8mm. Tampak bagian lintingan yang dianggap sebagai rokok Sigaret
Tangan, kemudian terlinting secara lurus, dengan adanya kepadatan sangat rapat
dan terkesan yang memenuhi kertas dengan burning area lurus linear. Bagian
tipping paper sepertinya memiliki batasan berupa lambang tiga kuda berwarna
emas, adanya batasan berwarna emas dan merah, dan tulisan Kansas dengan adanya
latar berwarna cork muda.
Ya, kemudian hal ini menarik, bahkan bagi saya rokok ini tak terlihat sebagai rokok yang dianggap sebagai Sigaret Tangan. Dengan tipikal lintingan yang terkesan sangat padat, bahkan melihat wujud batang yang memiliki kerapatan yang tebal, maka sebuah keniscayaan rokok ini tidak perlu diketuk terlebih dahulu sebelum dibuka
Hal unik yang kemudian bisa kita temukan pada rokok ini, menggunakan teknologi plug kertas bernama BIOVENT (TM), sesuai dengan apa yang tertulis pada bagian belakang kemasan.
Tampak kemudian plug BIOVENT (TM) merupakan bagian gabungan selongsong kertas yang memiliki lubang cukup tebal (semi-recessed hollow paper plug), merupakan penahan rajangan yang terbuat dari beberapa lembaran kertas yang juga digunakan pada pelintingan rokok, dengan pembuatan plug yang terkesan mirip dengan pembuatan pada sedotan kertas. Hal ini kemudian terdapat beberapa lapisan kertas, untuk menggambarkan fungsi BIOVENT merupakan plug system dengan tujuan menahan agar rajangan tembakau tak masuk ke mulut, sekaligus memperindah secara estetika produk.
Bila kita ambil komparasi dengan sebagai contoh, Lucky Strike Filter 20, tampak bahwa rokok ini memiliki kesamaan panjang, yang bahkan tak begitu terlihat rokok ini dibuat dengan menggunakan tangan, layaknya gambar dibawah ini.
Perbedaan tersebut akan terlihat pada bagian tipping paper dengan batasan bakaran lebih panjang pada kasus Kansas, dan tipping paper yang tidak begitu rapat pada kasus Kansas. Pembuktian awal ini seakan menandakan bahwa proses pembuatan pada Kansas SPT memang dikerjakan dengan menggunakan tangan secara murni dan harfiah. Perbedaan lainnya, akan terlihat pada bagian bakaran yang pada kasus Lucky Strike terkesan lebih homogen (sedangkan Kansas memiliki lintingan lebih beragam dan lebih padat), layaknya gambar dibawah ini.
Tampak bahwa rokok ini kemudian dibuat tangan, bisa terlihat dari bagaimana struktur lintingan bagian bakaran yang padat namun memiliki struktur khas, dengan adanya perbedaan kerapatan pada tipping paper. Meski kemudian bagian hisapan terkesan memiliki gaya khas SPM yang sangat mirip kemudian pada akhirnya layaknya gambar dibawah berikut.
Pada perbandingan BIOVENT vs Lucky Strike yang kita temukan pada bagian hisapan, rokok Kansas tidak menawarkan hisapan yang memiliki rapatan berarti. Ya memang plug, bukan filter, tentu saat saya ketuk bagian batang bawah plug (atau BIOVENT) pada rokok Kansas, terkesan padat dan tidak terlihat keluarnya rajangan tembakau dari plug tersebut.
Kemudian kita coba rasakan rokok
ini secara seksama
Ketika sebelum dibakar, tampak
bahwa sensasi rasa yang dimiliki oleh rokok ini, memiliki mixture aroma manis
Virginia yang cukup baik secara aroma dedaunan kering, sensasi lain dari Burley
dan Turkish yang tampak memiliki sensasi khas tajam. Tampak juga sebelum
dibakar, rokok ini memiliki flow hisapan yang terkesan mudah terbakar. Namun
kala dibakar, sensasi rasa rokok ini kental dengan sensasi rasa Virginia dengan
tingkat intensitas spicy tinggi, dengan aroma manis yang dihasilkan sangat
tebal, sensasi smoky tebal yang dihasilkan oleh toasted burley, dan sensasi
aromatik yang terkesan memiliki nutty halus dan elemen warm dari Turkish yang
saya duga berjenis Izmir ataupun Latakia.
Sensasi hisapan yang kemudian
memiliki sensasi aroma manis dengan adanya rasa vanilla, dengan elemen tebal
khas cocoa yang juga sepertinya dilengkapi dengan penambahan manis dari
inverted sugar. Sensasi manis alamiah dengan elemen aromatik tergambar tajam namun
halus secara hisapan, dengan karakter American Blend yang lebih gamblang dan
adanya unsur aroma floral dari karakter tembakau kering terpilih, dengan
tiadanya stem ataupun tembakau reconstituted. Murni bisa dikatakan tembakau
asli, sangat padat dengan sensasi tajam yang kentara. Cenderung memiliki
hisapan yang cukup warming, dengan aroma hangat yang cukup tebal
Blend pada rokok ini tergambar
memiliki karakter Virginia yang sangat manis dengan adanya rasa spicy tebal,
elemen smoky dari Burley yang tergambar sama tebalnya, dengan elemen Oriental
yang tergambar bahwa rokok ini menggunakan sensasi rasa nutty halus khas
Turkish dari jenis Izmir ataupun Latakia. Tidak perlu diragukan lagi bahwa
sensasi American Blend yang tergambar memiliki kesan tajam, solid, dan memiliki
efek rasa yang sangat tebal. Blend bisa dikatakan seimbang dengan adanya rasa
nutty baik dengan elemen manis dari Virginia, dan aromatik tebal dari Oriental.
Dapat dikatakan memiliki sensasi earthy yang tebal, ditanam pada lahan yang
memiliki zat hara tebal.
Gambaran akan fungsi BIOVENT kemudian dapat tergambar pada foto dibawah ini
Hisapan yang tergambar lewat
BIOVENT terkesan berhasil menciptakan sensasi American Blend yang lebih tajam, dengan
otentisitas manis yang tidak begitu berkurang signifikan, tentu dengan tiadanya
tergambar retensi tar namun dengan sedikit berkurangnya sensasi nikotin tajam
yang biasa ditemukan pada Marlboro Crafted. Dalam artian sensasi hisapan bisa
dikatakan tetap mengacu pada American Blend yang tetap tajam, namun pada Kansas
terkesan sedikit lebih halus, bila dibandingkan dengan Marlboro Crafted.
Dalam gambar tampak meskipun
adanya perubahan warna pada bagian dalam BIOVENT, akan tetapi sensasi yang
dihasilkan terkesan hampir sama tajamnya dengan Marlboro Crafted (meski
kemudian ada perbedaan sedikit lebih halus), dengan kata lain plug tersebut
menahan rajangan bawaan lintingan tembakau, dan hal tersebut menandakan fungsi
BIOVENT yang membuat hisapan bebas masuknya rajangan masuk ke mulut, dengan
sensasi rasa hisapan terkesan sama tajamnya, meskipun sedikit lebih halus dan
lebih manis.
Dikeluarkan lewat hidung sensasi
aromatik tebal nan manis dengan elemen smoky cukup terasa dengan aroma yang
padat nan tajam. Tarikan cenderung sangat solid, dengan rapatan hisapan yang
cenderung padat, terkesan sangat mantap secara tarikan dan tergambar cukup
lembut bila hembusan dikeluarkan, dengan efek elemen American Blend yang lebih
real yang menekankan racikan atas rasa tembakau yang lebih padat. Harshness
tergambar sangat tajam, dengan elemen menggelitik yang cukup kuat, dengan
gambaran throat hit tajam, cukup menusuk, meskipun efek ini bersifat sementara.
Durasi bakar sekitar 8-10 menit (dengan hasil bakaran yang saya dapatkan mencapai 9 menit lebih), dan hal ini tergantung bagaimana cara Anda menghisapnya, bagaimana situasi dan kondisi kala Anda menghisap rokok ini, dan cuaca kala Anda menghisap rokok ini. Tentu kemudian bila dibandingkan dengan SPM, secara umum durasi bisa lebih lama satu sampai dua menit, meski kemudian ini perlu disesuaikan dengan pengalaman kala Anda menghisapnya. Aftertaste yang tergambar dari rokok ini yakni sensasi nutty yang berpadu dengan elemen floral dan smoky, dengan adanya penekanan pada sensasi nutty gurih dengan adanya elemen cocoa dan mixture yang terkesan memiliki aroma manis kuat dan fermented sangat intens.
Adapun kelemahan rokok ini
kemudian tergambar dari bagaimana sensasi hisapan kemudian terkesan sangat
panas tajam pada batasan tipping paper, dengan adanya bagian plug yang mulai
berkurang kekuatannya pada hisapan mendekati batas akhir, dan aroma yang
menguat begitu kental pada akhir hisapan. Kelemahan ini kemudian bisa dianggap lumrah, dan menjadi
ciri khas bila sebuah rokok lintingan tangan berhasil dilekatkan pada plug
berbasis kertas. Dan hal ini saya anggap masih bisa menjadi sesuatu yang khas
pada rokok SPT dengan tambahan plug dilekatkan pada bagian luarnya.
Tentu tidak perlu diragukan kembali bahwa Kansas American Blend dengan BIOVENT, memiliki gaya khas bakaran SPT dengan durasi bakar yang beragam, meski kemudian fisik yang ditawarkan mirip dengan rokok SPM dengan tiadanya rajangan masuk ke mulut, dan sensasi ini tentu kemudian tetap kaya untuk sebuah rokok dengan harga dibawah 15.000. Termasuk baik, untuk harga yang menurut saya baik.
KESIMPULAN
Plug Biovent yang bisa
memperbaiki fisik dari rokok ini dan tetap mempertahankan gaya khas SPT yang
tajam dan memiliki sensasi hisapan yang tebal, sekiranya bisa menjadi
alternatif yang sangat menarik bagi Anda yang memang lebih menyukai gaya khas
SPM yang berkelas. Kansas SPT tetap menjual gaya khas SPM yang berkelastersebut,
meski kemudian rokok ini berhasil melampaui gaya yang ditawarkan SPT semisal
Marlboro Crafted 12. Namun kelemahan sepertinya pada sensasi hisapan akhir yang
terkesan panas dan cenderung sangat menguat pada akhir bakaran.
Distribusi rokok ini, terdengar info bahwa Kansas isi 12 juga akan dijual di kawasan Jabodetabek, meskipun kemudian di Jawa Tengah, yakni Semarang terutama sebagai lokasi pabrik rokok ini, sudah bisa ditemukan pada beberapa warung dan toko grosir. Dan untuk isi 20 batang, kemudian dapat dijumpai di kawasan Sumatera Utara (terutama Pematang Siantar) dan Riau, dengan distribusi adanya di warung dan toko grosir. Untuk isi 20 batang, harga jual yang ditawarkan 12.000 bisa dianggap melawan dominasi rokok ilegal di kawasan tersebut. Ya, rokok ini menggunakan cukai golongan III dengan tarif terbawah, dengan tujuan untuk kenikmatan yang nikmat, namun tetap memiliki kekuatan legal tersendiri.
Nilai secara keseluruhan yang ditawarkan oleh rokok ini mencapai 9.05 dari 10. Artinya rokok ini memang unggul pada harga dan sensasi yang sebenarnya sesuai dengan harga yang ditawarkan, akan tetapi memang untuk kemasan secara objektif, agak kurang menurut saya. Meskipun begitu, hal legendaris tetaplah layak dicoba. Apakah saya merekomendasikannya? Tentu dengan catatan Anda penikmat rokok SPM yang menyukai citarasa tajam dan sensasi aroma yang tebal, ataupun yang biasa menikmati SPT semisal Marlboro Crafted 12. Bila tidak? Mungkin perlu penyesuaian, dikarenakan sensasi pada rokok ini terkesan berbeda dengan apa yang ditawarkan SPM secara umum.
Review ini bukanlah menjadi acuan
pasti dalam apa yang akan Anda ambil dalam pembelian rokok. Jangan tergantung
apa yang saya tulis, dikarenakan pilihan di tangan Anda. Apa yang saya tulis
bisa jadi berbeda menurut Anda. Pilihan kembali lagi tergantung pribadi dan
situasi Anda masing-masing.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention atau DM saya via Twitter di @ReviewRokok, dan hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Jadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.
Geo Mild, SKM LTLN Value For Money Legendaris Dari Djarum Group Dengan Rasa Seimbang Khas LTLN
Selamat siang,
Hari kedua pemanasan kembali, membutuhkan berbagai hal yang seutuhnya diperlukan untuk menghadapi segalanya. Fisik, mental, dan kesiapan rohani pada akhirnya menjadi satu hal yang tak terpisahkan untuk menyelesaikan segalanya. Dengan kata lain, usaha untuk memperkaya khazanah rokok di Indonesia, meski kemudian saya harus mengambil opsi vakum di tahun depan, akan tetapi bukan menjadi akhir yang memang benar-benar akhir. Harap maklum.
Review kali ini akan membahas terkait produk yang sama legendarisnya dengan In Mild (produk yang kemarin saya ulas dalam blog ini), tentu kemudian produk ini diluncurkan dalam wilayah yang sebenarnya juga hampir sama dengan In Mild. Produk ini dinamakan sebagai Geo Mild, atau singkatnya Geo saja. Mengingat Geo sendiri kemudian saat ini bisa ditemukan produk bernama Geo Kretek yang berjenis SKT, hal ini sekiranya menunjukan bahwa Geo Mild menjadi salah satu brand Value For Money khas Djarum Group, dengan posisi yang sudah dikenal masyarakat luas.
Sama halnya dengan In Mild, Geo Mild terlihat perkembangannya pada tahun 2010an, dengan asumsi bahwa 2013 keatas menjadi tahun kejayaannya, tentu kita mengenal Geo Mild berusaha menekankan diri pada 100% Balance, yang perlu diklarifikasi ulang dalam review ini. Ya, sebenarnya komparasi kemudian menjadi hal yang kurang begitu menarik pada akhirnya, namun perlu dicoba kemudian.
Langsung saja kita review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Dengan posisi yang sebenarnya saya dapatkan lebih murah daripada In Mild, harga hasil pembelian titipan menunjukan produk ini dijual dengan harga Rp. 18.000,- (cukai 2022 golongan II menunjukan harga pita cukai pada produk ini sebesar Rp. 18.250 per 16 batang). Anggapan bahwa Geo saat ini diposisikan pada tier 3 dari Djarum Group (linear dengan Insta misalkan), menjadikan produk ini dijual lebih murah, dengan harapan bisa menjadi alternatif bagi konsumen LTLN.
Untuk harga sendiri, saya beri nilai 8.4 dari 10.
Kemudian kita coba review kemasan rokok ini secara seksama
Untuk nilai keseluruhan, pada rokok ini memiliki nilai akhir 8.6 dari 10. Rokok ini tentu memiliki kelebihan pada rasa yang seakan lebih baik dibandingkan In Mild dan kemasan yang sekiranya menggambarkan spirit "Kotak Ajaib" khas Djarum, harga menjadi hal yang sekiranya tidak terlalu terjangkau, meski kemudian Geo Mild memiliki gaya tersendiri yang tetap bisa dianggap "template." Apa saya merekomendasikannya? Tentu bila rokok harian Anda yakni A Mild dan berusaha menghemat keuangan. Bila tidak? Mungkin bisa saja, akan tetapi perlu diperhatikan ada beberapa rasa yang kemudian membuat orang mengambil A Mild pada rokok ini.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Leave A Comment...