Top Bisnis Online

Trading dan Investasi

ad1

Iklan Gratis

Diplomat Evo Sopra (Evo Hitam), SKM LTLN Dari Wismilak Dengan Citarasa Khas Mild Berani Yang Lebih Halus

Selamat malam,

Pengantar dalam penulisan kali ini pada dasarnya tidak bisa dianggap remeh. Sekembalinya dari perjalanan yang jauh dari kata "baik", pada akhirnya saya kembali untuk berusaha menggenggam dunia dengan langkah yang penuh kepastian (meski pada dasarnya masih terombang-ambing dengan suasana), dan pada dasarnya apa yang saya sampaikan ke depan akan jauh lebih halus bila dibandingkan dengan apa yang dahulu saya perbuat. Untuk sekilas info saja, saya kembali membuka akun twitter dengan username @review_rokok, dengan catatan saya mungkin tidak akan seaktif manakala saya dahulu menghandle akun sebelumnya yang ditangguhkan karena alasan yang sampai saat ini, saya tidak ketahui secara pasti.

Review hari ini sepertinya merupakan review pertama yang beredar di dunia maya terkait produk yang memang baru masuk terhitung beberapa hari saja, bahkan mungkin posisi barang yang ada di pasaran belum semerata dari apa yang Anda bayangkan. Barangnya masih sangat baru, dengan stok yang terhitung mungkin baru keluar dari gudang, dengan kata lain bahwa apa yang saya icip kali ini bukanlah sebuah barang yang bisa dianggap remeh (bila dibandingkan dengan apa yang saya katakan pada produk pendahulunya), mengingat produk pendahulunya sudah terhitung cukup mahal pada konteks saat ini. 

Produk ini dinamakan sebagai Diplomat Evo Sopra, bisa disebut sebagai Evo Sopra, Evo Hitam, atau cukup disebut sebagai Sopra saja sepertinya lebih baik. Adapun fitur utama yang ingin dijual oleh rokok ini pada dasarnya terletak dari segi rasa racikan khas yang lebih menyatu dengan rajangan yang lebih halus dan lebih berkualitas, namun dengan harga yang cukup masuk akal untuk bisa diterima oleh konsumen kalangan menengah yang mencari rokok SKM LTLN (atau Mild lebih tepatnya), dengan kepribadian rasa yang nyatanya didasarkan dari beberapa produk yang dahulu dibuat oleh master blender sekaligus saat ini sebagai Direktur dari PT Wismilak Inti Makmur, Tbk. (dengan nama anak perusahaan yang membuat rokok ini yakni PT Gelora Djaja), yakni bapak Muhammad Warsianto. 

Sebagai pribadi yang telah sukses membidani kelahiran tiga rokok mild legendaris yakni Sampoerna A Mild pada tahun 1989, Starmild pada 1998, dan Clas Mild pada tahun 2003, bapak Muhammad Warsianto dapat dikatakan sebagai pencetus dari sebuah kategori baru dari sebuah rokok Kretek (Hybrid SKM, dengan nama kategori SKM LTLN) yang mengusung kekhasan rasa lembut Kretek dengana ukuran yang lebih slim dan teknologi perforasi laser khas sebanyak tiga baris, dengan tujuan menciptakan karakter Kretek yang modern, bisa diterima oleh banyak konsumen, dan tentunya memberikan kenikmatan yang pada akhirnya bisa memuaskan konsumen. 

Adapun dua produk yang dilahirkan oleh bapak Muhammad Warsianto yakni Sampoerna A Mild dan Clas Mild, pada saat ini berhasil menjadi "top of mind" kala konsumen memikirkan merek apa yang kemudian dibeli manakala sedang mencari rokok SKM LTLN atau Mild tersebut. Meskipun apa yang kemudian ditawarkan oleh kedua merek tersebut terhitung diatas harga yang bisa dikeluarkan oleh konsumen menengah pada umumnya (dengan kisaran maksimum harga pembelian yang mungkin dikeluarkan sekitar 25.000), namun kemudian muncul pertanyaan yang cukup singkat saya jabarkan untuk mempermudah ilustrasi: 

Kalau mereka secara umum tidak berani mengeluarkan harga diatas 25.000 (per hari), lalu mereka akan memilih rokok apa yang sebanding kualitas dan rasanya dengan dua merek (dengan harga diatas rata-rata) tersebut? (semisal) Saya ingin produk yang lebih murah (dari dua merek tersebut) namun secara kualitas tetap unggul.

Ketika bicara harga yang ditawarkan oleh Clas Mild (dengan harga 26.000-27.000 per 16 batang) dan A Mild (dengan harga 31.000-32.000 per 16 batang), maka secara umum harga tersebut bila dilihat dengan pengeluaran masyarakat Indonesia yang secara umum mengeluarkan uang untuk rokok maksimal 25.000, maka dua merek ini pada dasarnya tidak bisa terhitung (cukup) terjangkau bagi kalangan konsumen kelas menengah. 

Banyak kemudian konsumen, entah yang berpindah dari dua merek tersebut (yang saya sebutkan sebelumnya) atau berpindah dari merek Kretek LTLN lain karena masalah serupa (semisal Magnum Mild, LA Lights, Dunhill Mild), mereka banyak yang berpindah ke Diplomat Evo, sebagai solusi yang pada saat ini masih terhitung terjangkau bila dibandingkan dengan merek-merek SKM Premium lainnya. Namun apa pada dasarnya perpindahan tersebut (ke Diplomat Evo) memuaskan bagi konsumen?

Perpindahan ini jelas bagi beberapa kalangan konsumen memaksa untuk pindah ke rokok yang bagi mereka, sensasi rasa yang ditawarkan tidak sebaik dari apa yang dahulu menjadi merek rokok hariannya dahulu. Banyak konsumen yang berpindah ke Diplomat Evo, mereka masih merasa (bahkan mengeluhkan) bahwa rasa bawaan dari Diplomat Evo terasa mengganjal dan kurang begitu sedap kala dihisap (semisal bagi saya, alasan utama saya kurang menyukai Diplomat Evo dikarenakan sensasi rasa yang tidak menyatu dan memiliki bakaran tidak konstan). Penemuan ini menjadi salah satu mengapa Diplomat Evo mengeluarkan varian terbarunya, yakni Diplomat Evo Sopra pada akhir Mei 2023 ini.

Selain itu, pada dasarnya kenaikan harga yang didorong banyak oleh kenaikan harga pita cukai, memaksa harga yang ditawarkan di pasaran pada Diplomat Evo menjadi naik secara drastis. Kita bisa telusuri bahwa harga Diplomat Evo saat ini sudah mendekati 23.000 per bungkusnya. Tentu bahwa bila mengandalkan produk dengan kualitas yang serupa, pada dasarnya membuat konsumen tidak ada pilihan lain manakala mencari rokok LTLN dengan citarasa yang halus dan berani, yang malah justru meningkatkan angka switching ke merek LTLN lain (yang lebih murah). Tentu bahwa apa yang sejauh ini menjadi dasar utama dari penjualan Diplomat Evo saat ini, sepertinya tetap membutuhkan "tameng" tambahan untuk mencegah konsumen berpindah ke merek lain. 

Dua hal penting yang saya sarikan dalam ilustrasi tersebut (pertama terkait ketidakpuasan beberapa konsumen, kedua soal harga pendahulunya yang terus naik), kemudian menjadi perkiraan atas landasan mengapa Wismilak mengeluarkan Diplomat Evo Sopra pada akhir Mei 2023 ini. Ya pada dasarnya, produk yang memiliki jargon #SIMPLYFINEST tersebut bisa menjadi opsi manakala Anda mencari sensasi rokok LTLN berkarakter halus, namun dengan harga yang bisa dikatakan cukup terjangkau bagi konsumen kelas menengah.

Dengan development yang saya duga sudah dilakukan bahkan beriringan dengan peluncuran Diplomat Evo pada tahun 2019, maka saya rasa bahwa apa yang dijual secara umum pada produk ini, akan terkesan lebih matang bila dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Tentu bahwa asumsi ini perlu diuji ulang, mengingat data yang saya dapatkan terkesan terbatas.

Pengantar yang cukup panjang ini kemudian menjadi dasar mengapa Wismilak mengeluarkan Diplomat Evo Sopra dengan rasa yang nanti bila kita simak, terkesan lebih halus dan menyatu. Mari kemudian kita coba ulas rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu.

Untuk harga rokok ini saya dapatkan pada harga Rp. 24.000,- per 16 batang (cukai golongan IIA sebesar Rp. 25.200 untuk 16 batang), di salah satu warung yang dekat dengan tempat tinggal saya (di kawasan Jakarta Timur). Tentu bila kita menyebut soal harga, maka harga yang ditawarkan oleh Evo Sopra ini memiliki rentang selisih harga yang tidak terpaut secara jauh. Dengan menambah paling tidak 1.500 hingga 2.000 tergantung toko, Anda bisa mendapatkan produk yang bahkan secara kualitas lebih unggul dan lebih baik. Opsi ini bagi saya cukup menarik kala Anda mencari pilihan LTLN halus namun dengan harga terjangkau.

Untuk harga, saya beri nilai 7.8 dari 10. 

Kemudian kita coba kaji kemasannya secara saksama dan perlahan-lahan







Kemasan rokok ini menggunakan warna hitam muda, dengan paduan warna silver dan abu-abu. Warna dasar dari kemasan yang menggunakan warna hitam muda ini, menandakan bahwa kualitas yang ditawarkan terkesan lebih baik bila dibandingkan dengan apa yang ditawarkan oleh pendahulunya, dengan kesan kemasan yang elegan dan berani. Pada bagian depan kemasan, terdapat logo Diplomat evo dengan penekanan tulisan "evo" menggunakan elemen emboss yang tebal berwarna silver dan dilengkapi efek hologram untuk menciptakan kesan kemasan yang mewah. 

Terdapat dua pattern garis di latar kemasan yang membentuk huruf V, dengan bagian pola garis luar memiliki warna yang lebih muda bila dibandingkan dengan pola bagian dalam, yang dilengkapi dengan efek emboss halus. Terdapat tulisan SOPRA, dengan penekanan font klasik yang memiliki kesan mewah, dilengkapi efek emboss tebal dan hologram berwarna silver. Terdapat dua garis di bawah kemasan, dan di tengahnya terdapat logo penanda kualitas khas Wismilak (berupa logo yang membentuk V/ )  dengan tulisan "A WISMILAK FINEST" yang menandakan sensasi rasa yang ditawarkan kali ini merupakan rasa terbaik dari Wismilak Diplomat Evo. 

Bagian belakang pada dasarnya memiliki model serupa dengan bagian depan, namun terdapat penanda deskripsi dalam bahasa Inggris yang menjelaskan bahwa: (rokok ini) diramu dari tembakau bermutu asal Indonesia dan Amerika, yang dipadukan dengan cengkeh berkualitas,  Diplomat Evo Sopra dengan bangga memberikan Anda racikan yang memiliki rasa lebih halus dan lebih berkelas dibandingkan dengan racikan pada rokok lain. 

Bagian samping kanan memiliki tulisan 16, larangan jual, dan barcode. Bagian samping kiri bertuliskan tidak ada batasan aman dan mengandung zat kimia, serta kadar tar dan nikotin (14mg Tar dan 1mg Nikotin), yang menandakan bahwa rokok ini memiliki kadar tar lebih rendah bila dibandingkan dengan apa yang ditawarkan pendahulunya. Bagian atas terdapat logo Diplomat evo SOPRA, dengan penekanan pada tulisan evo dan tulisan SOPRA dengan efek emboss dan hologram. Bagian bawah kemasan terdapat penanda pabrik (PT GELORA DJAJA, SURABAYA), kode produksi berupa penanda cukai (SKM) yang diikuti kode produksi dan tanggal produksi (rokok ini diproduksi pada tanggal 8 Mei 2023 lalu). 

Tentu bahwa kesan elegan yang ditawarkan oleh kemasan rokok ini pada dasarnya tidak bisa dianggap remeh untuk sebuah rokok dibawah 25.000. Memiliki kesan modern yang kental dan kesan evolusioner yang sangat baik.

Nilai pada kemasan saya beri nilai 9 dari 10. 

Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasannya secara saksama


Bagian lid dalam terdapat penanda suara konsumen, dengan alamat PO BOX Wismilak Jakarta, atau alamat lain yakni email suara.konsumen@wismilak.com. Bagian frame terdapat elemen yang memiliki efek hologram berwarna silver, digambarkan dengan tembakau dan cengkeh, dan tulisan #SIMPLYFINEST berwarna silver hologram. Foil pada rokok ini memiliki model emboss nyata dengan pattern garis membentuk huruf V, dengan tulisan SOPRA yang nyata

Kemudian kita coba tarik bagian foil rokok ini untuk melihat bagian dalam rokoknya


Bagian dalam dari kemasan rokok ini memiliki kuantitas sebesar 16 batang, dengan susunan 8 di bagian depan dan 8 di bagian belakang. Tampak bahwa bagian filter rokok ini memiliki warna putih yang serupa dengan rokok LTLN kebanyakan. Lalu apa yang membedakan? Bisa kita lihat di bagian batang layaknya dua gambar dibawah ini



Tampak bahwa batang rokok ini memiliki spesifikasi panjang sebesar 90mm dengan diameter sekitar 7.4mm atau lebih. Ya bila kita samakan spesifikasinya mirip dengan batang LTLN secara umum. Tampak bahwa bagian tipping paper memiliki batasan dengan tiga garis berwarna silver membentuk segitiga atau V terbalik dengan total garis sebanyak 5 buah. Terdapat tulisan evo di bagian sisi utama tipping paper, dan SOPRA pada bagian belakangnya, dengan warna tulisan yakni Hitam. Adapun perforasi laser memiliki spesifikasi yang sama dengan Diplomat Evo regular, yakni 3 baris perforasi laser dengan model lubang dot, dengan jarak lubang berdekatan satu sama lain (sebagaimana perforasi laser yang ditemukan pada rokok LTLN kebanyakan). Fungsinya yakni menciptakan rasa lebih enteng dan halus, namun tetap mempertahankan sensasi khas bawaan dari racikan itu sendiri.

Kemudian kita coba rasakan rokok ini secara saksama


Tampak pada saat dibakar, rokok ini memiliki intensitas manis yang terkesan lebih halus, dengan penekanan utama pada rasa maple syrup yang berpadu dengan bourbon, dipadukan dengan rasa tangerine khas, longan, pisang dan nangka. Tampak ketika dibakar, sensasi yang sudah dirasakan pada saat sebelum dibakar, kemudian terkesan kuat dan terdapat note tambahan pada rasa khas havana dan mead, dengan note tambahan yang menguat pada sensasi licorice yang dominan, sensasi vanilla yang menenangkan, dan sensasi spicy yang terkesan lebih menyatu dengan racikan bawaan dari rokok ini. 

Sensasi dominan dari rasa maple syrup yang berpadu dengan bourbon dan mead, kemudian terkesan memiliki unsur fermented khas dari penambahan dominan tangerine, longan, pisang dan nangka yang seakan beriringan baik dengan sensasi spicy bawaan dari rokok ini. Memiliki unsur spicy yang sangat halus dengan penekanan rasa pada sensasi kayumanis, adas manis, pekak, dan kapulaga. Tampak bahwa sensasi hisapan cenderung netral, tidak terkesan panas ataupun terlalu kalem, dengan rasa a hint of sweetness yang terkesan semakin kuat pada bagian tengah bakaran.

Racikan rokok ini tampak menggunakan Tipe Virginia Flue Cured yang sekilas memiliki kesamaan dengan model Diplomat Evo pada umumnya, dengan rasa karakter manis dan spicy alamiah yang tidak berlebihan. Sensasi lain pada tembakau lokal muncul dominan dari penambahan Tembakau Oriental khas Indonesia yakni Madura untuk menciptakan sensasi nutty yang khas, Temanggung, Pakpie, dan Kesturi misalkan untuk menciptakan sensasi aroma pendukung yang memperkuat sensasi Madura pada note nutty dan woody. Secara rajangan bisa dikatakan terkesan lebih halus, dengan kesan bakaran yang cenderung lebih menyatu dan memiliki unsur rasa yang juga lebih halus, dengan sensasi racikan yang terkesan balance dan sedikit earthy. 

Cengkeh yang digunakan sepertinya merupakan tipe cengkeh Manado, dengan karakter rasa yang halus, dan memiliki sensasi gurih bawaan yang terkesan baik. Adapun sensasi rasa yang ditawarkan mengingatkan saya banyak pada racikan khas yang ditawarkan oleh Clas Mild, yang pada intinya menggunakan rajangan tembakau murni tanpa tambahan tembakau recon yang mengurangi sensasi alamiah khas, dengan tiadanya rasa kertas seperti apa yang ditawarkan A Mild, namun dengan efek bakaran yang terkesan cepat. Tarikan memiliki kesan yang lebih enteng, lebih menyatu secara unsur-unsur bawaan tembakaunya, lebih mudah untuk ditarik, dengan penekanan rasa harsh yang lebih kuat bila dibandingkan dengan apa yang ditawarkan oleh Diplomat Evo secara umum, dengan sensasi hembusan dari hidung yang memiliki sensasi nutty halus dengan aroma khas woody yang dominan. 

Tampak bahwa rokok ini memiliki sensasi harsh yang terkesan lebih terasa, namun pada dasarnya rokok ini tidak memiliki sensasi throat hit yang dominan dan mengganggu. Cenderung meninggalkan kesan yang pada akhirnya memiliki note natural type tobacco yang dominan dan berkualitas baik, dengan standar yang menurut saya hampir serupa dengan apa yang ditawarkan oleh Diplomat Evo secara umum. Durasi bakar pada rokok ini sekitar 10-12 menit tergantung dengan situasi dan kondisi pada saat Anda membakar rokok ini, dengan aftertaste rasa nutty dominan  yang sedikit smoky, dengan sensasi rasa woody khas, dan dipadukan dengan rasa gurih dominan dan rasa manis fermented yang sangat khas. 

Kelemahan rokok ini mungkin terkesan bahwa dikarenakan sensasi rokok ini yang terkesan lebih halus dan lebih menyatu, mungkin pada akhirnya kurang bisa memuaskan bila hanya membakar dalam jumlah yang sedikit. Perlu setidaknya tiga batang dalam sekali sesi merokok untuk bisa mendapatkan sensasi kemantapan yang mengenyangkan. Selain itu, sensasi hisapan yang terkesan ringan ini, kemudian ditunjang dengan aftertaste rasa yang sedikit hambar bagi saya. Dan juga ada sedikit sensasi panas pada saat akhir bakaran mendekati batasan tipping paper, meskipun pada dasarnya tidak ada sensasi chemical taste. Namun bagi saya yang tidak terlalu menyukai intensitas manis pekat, rokok ini bisa menjadi jawaban kala Anda mencari sensasi rasa yang terkesan lebih premium, bila dibandingkan dengan apa yang ditawarkan dari pendahulunya.

Rasa rokok ini pada dasarnya memiliki karakter yang cenderung lebih menyatu dan lebih baik, dan bahkan untuk saya yang mengeluhkan sensasi mual pada saat merokok tipe LTLN, pada rokok ini hampir tidak terjadi. Apa yang menjadi nilai utama pada rokok ini, terletak pada sensasi hisapan yang bahkan lebih halus bila dibandingkan dengan A Mild, dan lebih merata bila dibandingkan dengan Clas Mild, dan juga lebih menyatu bila dibandingkan dengan Diplomat Evo generasi sebelumnya. Setidaknya untuk harga dibawah 25.000 memiliki sensasi rasa yang terkesan sangat halus di kelasnya.

Untuk rasa sendiri saya beri nilai 8.9 dari 10.

KESIMPULAN

Tampak bahwa dari penjelasan yang sudah saya paparkan sebelumnya, rokok ini memiliki sensasi rasa yang terkesan lebih baik dibandingkan dengan pendahulunya. Apa yang ditawarkan pada rokok ini setidaknya bisa memperbaiki dari kelemahan-kelemahan yang terlihat nyata pada generasi sebelumya, meskipun dikarenakan mungkin kurang begitu kuat dalam rasa, perlu setidaknya total batang yang lebih banyak pada saat sesi merokok dan juga mungkin karena sensasi hisapan yang sangat natural, maka ada kesan hambar kala sedang merokok. Selain itu perlu diperhatikan bahwa dengan durasi bakar sekitar 10-12 menit, paling tidak memaksa Anda untuk bisa lebih efisien dalam menggunakan waktu. Sebuah hal yang perlu disampaikan terkait kekurangan yang bisa menjadi kelebihan bagi sebagian orang. 

Distribusi rokok ini masih terhitung terbatas, setidaknya rokok ini dipastikan akan merata untuk kawasan Jabodetabek terhitung bulan Juni 2023 ini, dengan prioritas utama kanal penjualan pada warung ataupun toko kelontong. Namun untuk minimarket mainstream setidaknya perlu menunggu satu sampai dua bulan dari produk ini diluncurkan. Tidak banyak informasi apakah rokok ini akan dijual dengan jangkauan nasional dalam waktu dekat, ataupun bertahap. Paling tidak bila Anda mencari rokok ini di tempat Anda umumnya membeli Diplomat Evo, maka setidaknya varian ini juga akan masuk.

Nilai rerata pada rokok ini sekitar 8.56 dari 10, artinya bahwa apa yang menjadi keunggulan pada rokok ini terletak pada kemasan dan rasa yang baik. Namun meskipun rokok ini hampir menyentuh harga 25.000, yang artinya tidak terlalu terjangkau bagi beberapa kalangan, paling tidak ada opsi lain dengan menambah beberapa ribu saja, dengan rasa yang lebih menyatu dan lebih baik.

Apa saya merekomendasikannya? Tentu, dengan catatan Anda mencari rokok mild yang memiliki rasa familiar dan mencari sensasi hisapan yang lebih halus dengan harga murah. Bila tidak? Menurut saya tak ada salahnya untuk mencoba.

Review rokok ini tidak bisa menjadi acuan pasti dalam menilai sebuah rokok. Tentu apa yang saya rasakan, bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda rasakan. Mengingat apa yang saya rasakan mungkin bisa jadi berbeda dengan kala Anda menghisap rokok tersebut. Pilihan ada di tangan Anda.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, beri komentar di bagian bawah, atau hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Jadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...

Juara Master Kretek 12, SKT Pertama Dengan Mouth Tip Double Wrapping Untuk Sensasi Hisapan Yang Nyaman

Selamat malam,

Membuat review kedua di hari yang bersamaan merupakan salah satu jalan dalam mengejar ketertinggalan yang pada dasarnya merupakan dampak dari istirahat yang cukup panjang. Terlebih bahwa apa yang saya sampaikan pada kesempatan di waktu yang akan datang mungkin akan mengejutkan pada akhirnya. Namun kata pengantar singkat yang tak berarti sedikit menyiratkan bahwa keputusan ke depan mungkin saja akan lebih bulat bila dibandingkan dengan sebelumnya.

Review kedua pada hari ini akan membahas mengenai satu produk yang sebenarnya nanti secara rasa tidak begitu unik (bahkan mungkin di awal saya berikan clue, dengan citarasa yang natural type), namun di satu sisi ada hal yang unik dan menjadi nilai jual utama dari rokok yang akan saya ulas kali ini. Rokok ini dinamakan sebagai Juara Master Kretek, atau singkat kata bisa disebut sebagai Juara Master (bahkan Juara Coklat untuk mempermudah dalam proses pembelian). Rokok ini pada dasarnya sudah diluncurkan sekitar bulan Januari 2023 lalu, di beberapa wilayah Jawa Barat. 

Namun, terhitung April 2023 lalu, produk ini kemudian memasuki wilayah Jabodetabek; dengan sasaran utama produk ini untuk melawan dinasti SKT HM Sampoerna (terutama Sampoerna Kretek 12) yang secara hitungan konsumennya sangat dominan untuk kawasan Jabodetabek. Rokok yang mengusung jargon "Kenyamanan Pada Ujung Hisapan" ini, pada akhirnya bisa dianggap sebagai alternatif yang cukup seksi bagi penantang baru di kategori Natural Type SKT ini. Dan hal yang mengejutkan, pada dasarnya racikan Juara yang kita kenal dengan berbagai flavor menarik, bila tidak diaplikasikan dengan saus flavoring, maka hasilnya dapat kita rasakan pada produk ini.

Rasa yang ditawarkan oleh Juara Master, pada dasarnya diturunkan dari racikan Lintang 6 ataupun Bheta (salah satu merek SKT buatan TSPM/KT&G Indonesia) yang secara umum memiliki patokan dasar dari racikan HM Sampoerna (misalkan Dji Sam Soe ataupun Sampoerna Kretek). Tentu racikan natural-sweet type SKT ini sudah teruji memiliki loyalis yang tidak bisa dianggap remeh, bahkan Lintang 6 sendiri menjadi salah satu brand regional khusus yang dimiliki oleh TSPM pada wilayah Sumatera Barat dan sekitarnya. Alhasil, KT&G Indonesia kemudian ingin mengenalkan racikan dasar yang menjadi basis utama lini Juara kepada khalayak luas, dengan penambahan fitur Mouth-Tip Double Wrapping.

Lalu apa itu mouth-tip double wrapping? Singkat kata bahwa pada bagian hisapan (mouth tip) pada rokok ini memiliki dua lapisan papir (double wrapping paper) yang berfungsi untuk meningkatkan kenyamanan dalam menghisap rokok ini, sekaligus untuk menjaga karakteristik produk agar efek hisapan yang dihasilkan stabil dan tidak berkurang dari awal hisapan hingga akhir hisapan. Selain berfungsi memberi efek hisapan yang nyaman dan lebih stabil serta konstan, penambahan wrap tambahan pada bagian dalam papir juga berfungsi menyerap air ludah yang seringkali membuat bagian hisapan menjadi basah dan mengurangi kenikmatan bagian hisapan dalam merokok. 

Alhasil sensasi hisapan yang ditawarkan cenderung terkesan lebih solid dan tak terganggu dengan efek basah secara signifikan (karena air ludah) yang sering ditemukan manakala perokok tidak biasa menghisap rokok dengan kadar Tar yang tinggi (entah adanya sensasi hisapan yang tersumbat, atau bahkan tidak terbakar sama sekali). Model mouth-tip double wrapping memiliki mekanisme menahan rajangan agar tetap stabil saat dihisap dan menyerap efek ludah yang berlebihan, sekaligus juga memberikan sensasi hisapan yang lebih kokoh dan tidak gampang lunak oleh faktor eksternal. Bisa disebut sebagai holder mekanis, namun tidak se-mekanis yang dikira. 

Model lapisan pada double wrapping pada rokok ini pada dasarnya mirip dengan apa yang ditawarkan oleh lini Sampoerna Twin Wrap yang dahulu bisa kita temukan. Hanya saja bahwa pengaplikasian double wrapping pada rokok ini kemudian diterapkan pada lini SKT dan punya fungsi yang berbeda, mengingat pada Sampoerna Twin Wtap dimaksudkan dengan alasan menjaga batang rokok tetap bersih, kalau pada Juara Master, double wrap berfungsi agar sensasi hisapan tetap nyaman dan solid, meski kondisi pada beberapa perokok memiliki kecenderungan untuk mengeluarkan air ludah yang berlebihan.

Baiklah itu sedikit informasi terkait fitur utama yang ingin dijual oleh rokok ini, dengan mengusung sensasi rasa hisapan yang lebih nyaman. Mari kita review produk ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk produk ini saya dapatkan pada salah satu agen grosir di kawasan Jakarta Timur, dengan harga Rp. 14.000,- per bungkus (harga ini kemungkinan harga modal, cukai golongan II sebesar Rp. 9.000,-) dengan kemungkinan harga jual di pasaran sekitar 15.000 hingga 17.000 untuk kuantitas sebesar 12 Batang. Adapun produk ini masih sulit untuk ditemukan di pasaran, meskipun rokok ini sudah dipromosikan secara besar-besaran di kawasan Jabodetabek. 

Rokok ini memang secara harga masih dalam kategori harga yang cukup terjangkau, meskipun nyatanya bahwa untuk harga pemain baru, rokok ini terhitung tidak semurah dengan apa yang dibayangkan manakala Anda membandingkannya dengan harga lini Juara ketika awal launching. 

Untuk harga sendiri saya beri nilai 9 dari 10. 

Kemudian kita coba kaji kemasan rokok ini secara saksama dan perlahan-lahan







Kemasan rokok ini menggunakan warna dasar coklat dan rose gold sebagai warna dasar utama yang menjadi warna basis (dan sekilas menyiratkan dengan gaya komunikasi yang ditawarkan oleh Dji Sam Soe). Bagian latar kemasan menggunakan paduan dari unsur kulit di bagian atas kemasan dan elemen batik kawung di bagian bawah kemasan, dengan warna dasar yakni coklat tua. Bagian logo utama kali ini, terutama pada lambang sabuk khas Juara, memiliki outline berwarna coklat dan pada bagian dalamnya, menggunakan warna rose gold yang dilengkapi dengan 8 lingkaran berbentuk paku, yang menandakan bahwa angka keramat dari TSPM yakni angka 8. 

Terdapat penanda tulisan SIGARET KRETEK, logo Juara yang merupakan gabungan dari dua selendang yang dilengkapi batik khas, dan tulisan varian yakni MASTER. Bagian sabuk pada logo Juara memiliki model hologram yang shiny, sehingga di foto terlihat bahwa ada efek silau yang khas, mencerminkan rokok ini berkualitas dan berkelas. Bagian bawah terdapat penanda fitur utama yakni "MOUTH-TIP DOUBLE WRAPPING" dan penanda lingkaran bertuliskan 12 dalam dua lingkaran (yang melambangkan bahwa rokok ini punya fitur dua lapis kertas pada bagian hisapannya).

Bagian belakang memiliki model serupa dengan bagian depan, hanya saja terdapat penanda khas lini Juara yakni "TRADISI KHAS JUARA" dan pita bertuliskan "FINEST CUT MASTERPIECE" dan lukisan siluet petani yang bangga dengan hasil panen tembakau sembari memeluknya. Bagian samping kanan kemudian bertuliskan SKT, larangan jual, barcode, dan kadar dari rokok ini (43mg Tar dan 2.6 Nikotin, terhitung memiliki angka nikotin yang tinggi untuk sebuah rokok SKT). Bagian samping kiri terdapat tempat pelekatan pita cukai, yang untuk lini Juara sendiri pertama kalinya terlekat pita cukai pada bagian samping. Bagian atas terdapat penanda varian (JUARA MASTER), dan bagian bawah terdapat kode produksi dan produsen yakni PT TRI SAKTI PURWOSARI MAKMUR. 

Tampak bahwa apa yang ditawarkan oleh kemasan rokok ini mencerminkan bahwa rokok ini punya kelasnya tersendiri dan terkesan eksklusif bagi sebuah rokok SKT, bahkan mengingatkan saya dengan gaya komunikasi "craftmanship" khas Dji Sam Soe.

Untuk kemasan sendiri saya beri nilai 9 dari 10.

Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasan rokok ini secara saksama


Tampak bahwa kemasan dalam rokok ini menggunakan frame berwarna coklat, dengan model kemasan secara umum merupakan model flip-top yang dirakit manual. Kuantitas yang ingin dijual oleh rokok ini yakni 12 batang rokok, dengan susunan 6 di depan dan 6 di belakang.

Kemudian kita coba kaji bagian batang rokok ini secara saksama dan perlahan-lahan



Batang rokok ini memiliki panjang sebesar 83mm dengan diameter bakaran sekitar 8mm dan hisapan sebesar 7.8mm, umumnya bervariasi dari tiap lintingan. Model burning area yang digunakan oleh rokok ini yakni model burning area vertikal khas lini Juara secara umum. Bagian batasan bakaran rokok ini menggunakan model batasan khas Juara, namun dengan warna emas dan coklat, dan terdapat penanda di bagian batasan bakaran secara vertikal bertuliskan MASTER. Bagian hisapan bila dilihat secara rinci, maka terlihat lebih putih, dan dapat dianggap sebagai penanda fitur "Mouth-Tip Double Wrapping" yang akan saya tunjukan pada bagian bawah berikut


Bila Anda mencoba untuk zoom foto di atas, maka tampak bahwa bagian hisapan rokok ini memiliki dua lapis yang mencerminkan fitur Double Wrapping Paper pada bagian Mouth Tip atau ujung hisapan pada rokok ini. Fungsinya, selain menyerap air ludah berlebihan, wrapping dimaksudkan untuk menciptakan sensasi hisapan yang lebih solid dan tidak mudah lembek.

Kemudian kita coba rasakan rokok ini secara saksama


Ketika sebelum dibakar, rokok ini mengeluarkan sensasi manis yang terkesan baik, dengan kombinasi dari maple syrup, tangerine, longan, dan sentuhan vanila-cocoa yang tidak begitu intens. Untuk sebuah tipe natural type, tampak sebelum dibakar memiliki aroma yang cukup segar kala dirasakan pada saat sebelum dibakar. Namun ketika dibakar, rokok ini kemudian mengeluarkan sensasi khas natural type yang secara umum kuat akan sensasi mixture cocoa dan vanilla, dengan penambahan sensasi havana yang dominan, selain adanya penambahan dari mixture perisa maple syrup dan honey, serta hal yang unik pada rokok ini terdapat sedikit sensasi minyak atsiri (dari basil oil) dan rasa leafy khas yang menyegarkan. Tampak bahwa mixture yang digunakan memiliki tipe natural type yang dimodifikasi dengan baik, dengan citarasa yang cukup kompleks bagi sebuah rokok harga menengah. 

Beberapa unsur fruity yang saya sebutkian di awal, selain tangerine dan longan, pada rokok ini juga bisa dirasakan sensasi sweet-fermented dari penambahan pisang dan nangka, meskipun tidak begitu signifikan. Elemen ini mungkin pada akhirnya ditutup dengan sensasi molasses yang dominan, mengingat bahwa racikan natural type di Indonesia seringkali diimbangi dengan molasses sebagai pemanis dan inverted sugar yang umum ditemukan pada karakter rokok natural type. Rempah yang digunakan oleh rokok ini dominan dengan penambahan kayumanis, selain itu adanya unsur adas manis, pekak, kapulaga, jintan, dan rempah lainnya cukup terasa; dengan intensitas rempah yang tidak begitu kuat namun punya elemen pedas yang konstan. Rokok ini kemudian memiliki sensasi hisapan yang sangat nyaman, berikut saya gambarkan di bawah ini bagian hisapan rokok yang sudah dihisap


Tak tampak ludah yang berlebihan manakala Anda menghisap rokok ini dengan mode santai. Dapat diluhat juga pada bagian bawah tampak bahwa fungsi holdering pada double wrapping rokok ini berhasil menahan rajangan pada bagian hisapan tidak melemah pada saat hisapan dilakukan secara intens


Racikan tembakau pada rokok ini menggunakan mixture khas dari perpaduan Virginia untuk menciptakan rasa ringan khas nan spicy alamiah, Burley untuk menciptakan efek smoky yang pas, Madura (sebagai tipe Oriental) untuk menciptakan elemen nutty yang kuat, dan elemen woody serta spicy alamiah dari penambahan tembakau lauk semisal Temanggung, Pakpie, Boyolali, dan Kesturi. Cengkeh yang digunakan  pada rokok ini tampak menggunakan tipe Cengkeh Manado, untuk menciptakan elemen rasa lembut khas dan intensitas pedas yang halus. Elemen khas tersebut terangkum dengan sensasi nutty yang dominan, dengan elemen smoky kuat dan sensasi rasa hisapan yang sangat intens (mengingat sensasi hit nikotin pada rokok ini juga terkesan kuat). Citarasa tembakau pada rokok ini sangat kuat nan tebal, balance, dengan sensasi earthy yang dominan dan memiliki rasa tanah yang tebal. 

Efek tarikan yang dihasilkan pada rokok ini memiliki kepulan asap yang full body, dengan efek hembusan yang halus, namun tetap memiliki karakteristik rasa yang intens dan solid secara alamiah. Termasuk kala dihembuskan lewat hidung, rokok ini kemudian punya aroma yang kuat dengan sensasi nutty, dilengkapi dengan sensasi aroma tangerine yang dominan dan sensasi spicy tebal dari tembakau serta saus bawaan rokok ini. Efek harshness tampak tebal namun terkesan mudah hilang, dengan sensasi throat hit yang terkesan dominan namun pada dasarnya tidak begitu intens. Cocok bagi Anda yang ingin merasakan rokok ala 234 dengan sensasi yang lebih halus. Durasi bakar sekitar 17-19 menit (dengan angka durasi bakar yang saya dapatkan sekitar 18 menit lebih) dengan catatan hal ini tergantung situasi dan kondisi kala Anda menghisapnya, bagaimana teknik yang Anda gunakan, dan sebagainya yang berkaitan dengan faktor eksternal.

Aftertaste yang ditawarkan oleh rokok ini merupakan gabungan dari sensasi tangerine dan longan, yang berpadu kuat dengan sensasi mixture cocoa-vanilla yang intens, dengan sensasi nutty-smoky yang intens, dan sensasi mixture khas natural type yang meninggalkan kesan kuat di mulut. Namun kelemahan pada rokok ini terletak pada sensasi hisapan yang cukup berat untuk dinikmati bagi sebuah rokok SKT, dan juga sensasi rasa yang ditawarkan pada dasarnya generik untuk sebuah varian rokok modern. Namun hal tersebut bagi saya bukanlah kelemahan yang berarti, mengingat bahwa apa yang ditawarkan oleh rokok ini memang ditujukan untuk melawan Sampoerna Kretek 12, namun dengan gaya yang (bahkan) lebih baik.

Untuk rasa sendiri, saya beri nilai 9 dari 10.

KESIMPULAN

Rokok ini pada dasarnya merupakan pengembangan dari natural type yang dijual oleh Lintang 6 ataupun Bheta, yang kemudian kita bisa sebut sebagai Natural Type (atau Tobacco Based). Tipe ini secara umum merupakan tipe yang memang disukai oleh banyak perokok di Indonesia, mengingat nilai jual utama pada rokok ini ada pada tembakaunya yang kuat, dan bukan  saus yang kuat. Rokok ini pada dasarnya cocok di segala kondisi dan situasi, namun tentu saja kelemahan rokok ini yang terkesan sangat berat bagi pemula, mungkin menjadi kendala yang berarti manakala Anda menghisap rokok ini. Selain itu juga sensasi rokok ini pada dasarnya merupakan tipe rokok yang generik, artinya memang sensasi yang dijual merupakan sensasi regular yang familiar, dan bukanlah sebuah produk dengan keunggulan rasa yang baru. Namun hal tersebut bagi saya justru menjadi nilai plus pada rokok ini.

Distribusi rokok ini secara umum seharusnya sudah bisa ditemukan di berbagai warung, toko kelontong, dan minimarket rakyat. Namun pada saat tulisan ini dibuat, rokok ini hanya dijual di toko grosir saja, dengan jumlah slop yang ditawarkan hanyalah satu slop (meskipun di tempat grosir dekat rumah bisa ambil per bungkus). Mungkin rokok ini akan terdistribusi efektif pada akhir bulan Mei ini ataupun awal Juni. Meskipun rokok ini kemudian secara promosi terkesan sudah tersebar luas, akan tetapi stok di pasaran terkesan nihil. Bagi saya ini kendala dalam distribusi KT&G secara umum, yakni promosi tersebar luas namun barang tidak ada. Harap menjadi catatan penting bagi Anda team KT&G dalam menangani masalah distribusi tersebut.

Untuk nilai rerata dari rokok ini sekitar 9 dari 10, artinya rokok ini memiliki angka yang rata dari segi rasa yang baik (di kelasnya), kemasan yang baik, dan harga yang baik (di kelasnya). Simpelnya bahwa rokok ini bukanlah tipe rokok yang menjual rasa-rasa layaknya produk lini Juara secara umum, melainkan produk ini menawarkan sensasi rasa yang familiar.

Apa saya merekomendasikannya? Tentu, dengan catatan Anda mencari rokok kretek tangan yang memiliki rasa familiar dan mencari sensasi hisapan yang lebih nyaman. Bila tidak? Menurut saya tak ada salahnya untuk mencoba.

Review rokok ini tidak bisa menjadi acuan pasti dalam menilai sebuah rokok. Tentu apa yang saya rasakan, bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda rasakan. Pilihan ada di tangan Anda.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, beri komentar di bagian bawah, atau hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Jadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...

Juara Jambu Kretek 12, SKT Pertama Di Indonesia Dengan Keunggulan Rasa Jambu Biji Manis Segar Khas

Selamat siang,

Beristirahat dalam waktu lama bukanlah sebuah keputusan yang mudah, terlebih ada penyesuaian dalam diri yang harus diselesaikan pada beberapa waktu terakhir. Namun hal tersebut pada dasarnya berhasil mengembalikan diri saya ke kondisi yang lebih prima (bila dibandingkan dengan kondisi sebelumnya). Memang istirahat kali ini terkesan cukup lama, namun tak apa pada akhirnya. Harap maklum.

Review kali ini akan mengulas produk yang sekiranya cukup baru terhitung di pasaran, dan juga secara produksi, produk ini belum bisa dikatakan sebagai produk skala nasional. Nama produk ini bisa dikenal sebagai Juara Jambu Sigaret Kretek 12, atau secara singkat bisa disebut dengan Juara Jambu. Produk ini nyatanya sudah beredar informasinya sekitar akhir tahun 2022 lalu; namun baru terhitung rokok ini dijual pada bulahn Maret menuju April 2023 ini, yang kemudian membuat Juara Jambu akhirnya kemudian bisa ditemukan di pasaran. Ya, meskipun pada dasarnya rokok ini merupakan pengembangan dari Juara SKT yang menjadi salah satu tonggak penjualan dari KT&G untuk pasar Indonesia itu sendiri. Rokok ini memiliki keunggulan secara umum pada rasa Jambu Biji (atau bisa juga disebut sebagai Guava kalau dari segi bahasa Inggris). 

Sebagai pemimpin pasar pada flavored SKT (atau flavored kretek lebih tepatnya), KT&G dengan brand Juara bisa dikatakan selalu mengembangkan rasa-rasa yang memang terhitung unik dan terkait dengan target pasarnya, rokok ini sengaja dijual pada usia 18-30 tahun dengan karakteristik memiliki keingintahuan tinggi, menyukai petualangan dalam rasa, dan juga mencari Kretek dengan sensasi yang ringan namun tetap mempertahankan prinsipnya yang sesuai dengan generasi sebelumnya. Adapun seperti Juara Teh Manis yang kemudian menjadi pilihan banyak konsumen saat ini, tidak serta merta membuat KT&G puas dengan menjual rasa Teh Manis saja. Dengan mengusung jargon "Kretek Jaman Baru", rokok ini pada akhirnya bisa menjadi opsi manakala Anda mencari kretek tangan dengan sensasi rasa yang ringan namun tetap kuat secara karakter rasa. Full body with smooth flow, itu kesan saya terkait dengan lini Juara itu sendiri.

Baiklah, itu sedikit pengantar dari saya terkait bagaimana rokok ini harus ditanggapi dengan serius. Langsung saja kita ke harga jual rokok ini terlebih dahulu, untuk harga rokok ini sebenarnya berada di angka Rp. 15.000,- per bungkusnya (cukai golongan II sebesar Rp. 9.000,-, namun nyatanya rokok ini saya beli dengan harga Rp. 17.000,- per bungkusnya). Rokok ini secara pemasaran pada saat saya membeli April lalu di Bandung, cukup sulit untuk ditemukan (meskipun secara promosi terkesan banyak). Meskipun secara harga rokok ini sudah melampaui harga cukai secara jauh, namun rokok ini pada dasarnya tetap terjangkau bagi saya. 

Untuk harga sendiri saya beri nilai 9 dari 10.

Kemudian kita coba kaji kemasannya secara saksama dan perlahan-lahan







Kemasan rokok ini menggunakan warna dasar hijau muda dengan kombinasi warna kuning, emas, dan putih, dengan motif pattern batik khas yang ditemukan pada beberapa lini Juara SKT lainnya. Bagian depan kemasan terdapat penanda logo Juara dengan adanya motif bagian depan yang menyerupai sabuk, dengan outline berwarna emas dan dilengkapi dengan efek emboss dan efek hologram khas. Di bagian dalam logo, terdapat penanda kategori rokok yakni SIGARET KRETEK, dilanjutkan dengan logo JUARA yang menggabungkan batik dan motif selendang khas. Penanda varian pada rokok ini dapat ditulis sebagai JΛΛ\BU atau bila dibaca sebagai JAMBU dengan penekanan gaya yang modern. Bagian bawah kemasan terdapat penanda kuantitas rokok yakni 12 Batang.

Bagian belakang kemasan terdapat penanda kualitas yang serupa dengan lini Juara secara umum, dengan penanda tulisan "TRADISI SANG JUARA" dengan nama varian yang terdapat dalam pita hijau bertuliskan JAMBU diantara tiga titik. Hal ini kemudian dilukiskan dengan petani tembakau yang bangga dengan hasil panen tembakaunya dan memegang daun tembakau dengan penuh kebanggaan. Bagian bawah terdapat tulisan "Kombinasi Seimbang Dari Kretek Era Baru" dengan font berwarna putih. Bagian samping kanan terdapat penanda larangan jual dan barcode. Bagian kiri terdapat penanda logo JUARA, penanda kategori cukai (SKT), dan kadar tar serta nikotin (43mg Tar, 2.3mg Nikotin, mirip dengan apa yang ditawarkan oleh Juara SKT umumnya). Bagian atas terdapat penanda pita cukai dan bagian bawah terdapat logo dan varian, kode produksi dan produsen (PT TRI SAKTI PURWOSARI MAKMUR, TSPM) yang berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur. Rokok ini diproduksi pada 9 Maret 2023, dengan kode batch 10, jadi terhitung masih segar.

Tidak banyak hal yang perlu dikaji pada akhirnya terkait kemasan rokok ini, secara kemasan cukup baik dan sekiranya bisa menjual. Nilai untuk kemasan rokok ini saya beri sekitar 8.5 dari 10.

Kemudian kita coba kaji bagian dalam kemasan rokok ini secara saksama


Bagian dalam terdapat penanda frame menggunakan warna hijau muda, dengan model frame yang setara dengan rokok SKT dengan pack Flip-Top secara umum yang dirakit secara manual. Bagian batang rokok ini memiliki kuantitas sebesar 12 batang, dengan susunan 6 di depan dan 6 di belakang.

Kemudian kita coba kaji bagian batang rokok ini secara saksama



Batang rokok ini memiliki panjang sebesar 83mm dengan diameter bagian bakaran sekitar 8mm dan bagian hisapan sekitar 7.8mm. Tampak bahwa bagian burning area menggunakan model vertikal, dengan adanya penanda batasan bakaran berwarna kombinasi hijau dan jingga. Tidak ada yang spesial pada bagian batang rokok ini, hanya saja aroma jambu biji cukup kental bila dicium aromanya menggunakan hidung. 

Kemudian kita coba rasakan rokoknya secara seksama dan perlahan-lahan


Ketika sebelum dibakar, rokok ini menggunakan satu perisa tunggal saja yakni rasa jambu biji yang cukup manis namun terkesan samar, dengan kesan bahwa rasa jambu biji ini diaplikasikan melalui larutan gula. Tak ada perisa lain yang digunakan, meskipun ada sedikit efek cooling dari cooling agent yang digunakan berikut juga elemen astridgent yang khas untuk menciptakan elemen asam sepat khas. Namun pada saat dibakar, sensasi rokok ini pada akhirnya memiliki rasa jambu biji yang gamblang, dengan sensasi lain yakni perisa vanilla, cocoa, longan, dan fruktosa khas yang membuat citarasa jambu yang ditawarkan memiliki tingkat kemanisan yang tidak begitu manis, terkesan alami, dan nikmat. Adapun elemen rempah yang ditawarkan sepertinya menggunakan elemen kayumanis dan adas manis, sehingga rokok ini pada dasarnya tidak begitu spicy. Tampak bahwa rokok ini juga tidak punya layering yang begitu khas, hanya rasa jambu biji dengan penambahan vanilla seperti apa yang sudah saya jelaskan sebelumnya. 

Elemen tembakau dan cengkeh pada rokok ini terkesan sangat ringan dan mudah untuk dihembuskan, dengan dominan dari tembakau Virginia dan Madura yang menciptakan kesan khas natural dan bisa mengimbangi elemen Jambu Biji yang dominan pada rokok ini. Cengkeh pada rokok ini menggunakan model cengkeh Manado, dengan aroma yang khas dan tidak begitu panas pada akhirnya. Elemen tembakau yang nutty dan woody cukup terasa pada rokok ini, dengan sensasi spicy alamiah yang tidak begitu solid pada akhirnya. Elemen blend yang ditawarkan pada dasarnya cukup balance, dengan dominan aroma saus yang kemudian menutupi sensasi tembakau bawaan oleh rokok ini. Terkesan bahwa apa yang ingin disampaikan oleh Juara Jambu sangat simpel, kretek yang menyegarkan dan bisa diterima oleh masyarakat umumnya, yang mencari sensasi rasa ringan namun dengan tarikan yang mantap. Efek khas Kretek tangan pada umumnya hanya tersampaikan melalui aroma yang halus dan tidak begitu intens, namun memiliki body note yang tebal dari segi asap. 

Tarikan dari rokok ini terkesan halus, dengan kesan mantap dan solid dari efek tar yang tinggi pada rokok ini, dengan efek hembusan dari hidung yang sangat tebal dan memiliki aroma halus namun dengan body note yang sangat solid. Efek harshness terkesan tiada, meskipun agak sedikit mengganjal pada akhirnya di tenggorokan, dan throat hit pada rokok ini tidak begitu dominan, meski saya bisa merasakannya kala hisapan mendekati akhir bakaran. Durasi bakar pada rokok ini sekitar 11-13 menit (dengan durasi bakaran sekitar 12 menit lebih), tergantung dengan cara Anda menghisapnya, situasi dan kondisi kala Anda menghisapnya, dan faktor cuaca kala Anda menghisapnya. Tampak bahwa aftertaste dari rokok ini dominan dari rasa jambu biji yang bercampur dengan sensasi cocoa dan rasa nutty alamiah, dan pada dasarnya efek cooling agent dari rokok ini mampu menciptakan elemen hisapan yang kemudian menyegarkan.

Kelemahan pada rokok ini mungkin dari segi tembakau yang tidak begitu balance dan kompleks pada akhirnya dominan dengan sensasi jambu biji bawaan rokok ini, dan juga pada akhirnya rokok ini cenderung kurang begitu "menantang" bagi Anda yang mencari sensasi hisapan yang lebih kuat. Selebihnya mungkin sensasi rasa jambu biji yang khas menjadi nilai jual utama dari rokok ini, tersampaikan secara simpel dan meskipun terkesan sintetik, namun secara umum punya rasa yang simpel dan oke. 

Untuk rasa sendiri saya beri nilai 8.9 dari 10.

KESIMPULAN

Rasa jambu biji yang ditawarkan oleh rokok ini merupakan citarasa jambu biji yang simpel, dengan tingkat keasaman yang baik dan mirip dengan apa yang ditawarkan oleh jus jambu biji secara umum. Sensasi hisapan yang cenderung simpel dan menyegarkan membuat saya tidak bisa mengungkapkan kata-kata dengan cara yang rumit, ya memang rokok ini hampir murni menawarkan sensasi jambu biji dominan tanpa ada efek lain yang cenderung ditemukan pada rokok SKT secara umum. Adapun kelemahan mungkin pada dasarnya ada di sensasi tembakau yang tidak begitu kompleks dan menantang, dengan elemen rasa lain yang kemudian tidak tersampaikan secara layer demi layer. Rokok ini mungkin salah satu rokok kretek dengan layer simpel yang saya bisa rasakan. Tanpa perlu bicara panjang, ya rasa akhirnya cukup baik.

Distribusi rokok ini bisa ditemukan di kawasan Jawa Barat dan sekitarnya, yang memang menjadi basis utama dari Juara SKT itu sendiri, dengan catatan produk ini tidak masuk ke minimarket dan modern market pada umumnya, hanya bisa ditemukan pada warung atau toko kelontong dan grosir yang memang menjual produk KT&G secara umum. Adapun di luar wilayah Jawa Barat, mungkin akan sulit untuk menemukannya, terlebih di tempat tinggal saya yang tidak ada sama sekali.

Untuk nilai rerata dari rokok ini sekitar 8.8 dari 10, artinya rokok ini cukup unggul pada rasa dan harga jual yang ditawarkan (meskipun ada beberapa toko yang menjual produk ini secara tak masuk akal). Untuk kemasan sepertinya biasa saja, dan bukan jadi poin pengurang yang pada akhirnya keunggulan rokok ini pada sensasi rasa jambu biji yang khas. 

Apa saya merekomendasikannya? Tentu, dengan catatan Anda mencari rokok kretek tangan yang cenderung punya rasa menyegarkan dan tidak begitu kompleks. Bila tidak? Menurut saya tak ada salahnya untuk mencoba varian terbaru dari Juara SKT ini.

Review rokok ini tidak bisa menjadi acuan pasti dalam menilai sebuah rokok. Tentu apa yang saya rasakan, bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda rasakan. Pilihan ada di tangan Anda.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, beri komentar di bagian bawah, atau hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Jadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...

Chord dan Lirik

Ulasan Film

ad2

Keimanan dan Keyakinan

Olahan Makanan

Tempo Doeloe

Tips dan Trik

Explore Indonesia

Broker Kripto