Top Bisnis Online

Trading dan Investasi

ad1

Iklan Gratis

Mr. Brown BOLD 12, SKM Full Flavor Dari Djarum Group Dengan Keunggulan Papir Coklat Eksotis Dan Batang Besar

Selamat malam,

Menulis kembali bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah untuk dilakukan, mengingat dalam menulis ulasan membutuhkan kemampuan fisik dan mental yang optimal, dan juga indera perasa yang dalam kondisi optimum. Mengingat bahwa tidak mudah melakukan ulasan dalam produk rokok, maka pada akhirnya saya cukup jarang kemudian untuk membuat ulasan produk beberapa waktu terakhir. Selain karena kesibukan, memulihkan diri dari berbagai capaian menjadi alasan bagi saya untuk beristirahat beberapa waktu belakangan. Anggap saja bahwa pembuka kali ini menjadi gerbang pembuka untuk menulis kembali.

Pada kesempatan kali ini, saya akan membuat review terkait salah satu produk yang sebenarnya sudah (cukup) dikenal oleh masyarakat, namun terhitung tahun lalu mendapatkan treatment dari segi flavoring yang lebih kuat dan ukuran yang lebih tebal. Produk ini kemudian dinamakan sebagai Mr. Brown BOLD, sebuah produk yang dihasilkan sejak tahun 2022 lalu, namun peluncuran pada tahun 2022 lalu masih terbatas pada beberapa wilayah saja (terlebih khusus pada beberapa wilayah Jawa). Namun pada pertengahan tahun 2023 ini, rokok ini kemudian bisa ditemukan di beberapa wilayah pinggir dari Jabodetabek dan Banten (khususnya di Kota Tangerang dan mungkin saja, Bekasi). 

Tidak banyak informasi yang saya dapatkan terkait produk ini, meskipun nyatanya merek Mr. Brown ini sebenarnya merupakan merek yang sudah dikenal oleh beberapa kalangan dari masyarakat Indonesia. Produk yang bisa dikatakan memiliki embrio dari racikan lama Djarum Group ini, kemudian menyasar pada kategori rokok SKM dibawah 16.000 per bungkusnya, dan bisa dikatakan menjadi salah satu pilihan yang sebenarnya unik untuk dicoba. Mengingat bahwa pada rokok ini menawarkan fitur yang tidak dimiliki oleh kompetitornya dengan harga serupa, yakni papir coklat eksotis yang ditunjang dengan adanya filter dengan ukuran yang lebih tebal (dan rasa juga yang lebih tebal, pastinya). Adapun alasan mengapa saya belum pernah mengulas produk Mr. Brown yakni dari segi penjualan cukup sulit untuk ditemukan (meskipun saya pernah mencoba, kalau boleh jujur). Akan tetapi kala saya mencoba rokok ini, pada dasarnya memiliki keunikan yang sama saja dengan Mr. Brown regular 12.

Mr. Brown BOLD kemudian menawarkan sensasi rasa kretek yang sebenarnya tidak begitu lazim untuk sebuah rokok Kretek Filter. Sebagai bocoran, bahwa gaya rokok ini memiliki citarasa yang hampir setara dengan rokok Djarum Black regular. Tidak begitu manis, namun kaya akan citarasa khas paduan rempah, yang sebenarnya sudah sulit ditemukan di pasaran Indonesia secara umum. Model rokok ini bahkan lebih cocok bagi Anda yang pada dasarnya sehari-hari merokok tipe SPM (atau rokok putih untuk mempermudah saja). Dan Mr. Brown BOLD pada dasarnya merupakan tipe Kretek Filter yang punya ciri khas tersendiri, yakni papir coklat untuk menciptakan kesan mewah bagi Anda yang menginginkan gaya tersendiri kala merokok. Itu sekilas interpretasi saya terkait dengan produk ini.

Baiklah, itu sedikit pengantar terkait dengan bagaimana produk ini pada akhirnya bisa dimaknai dengan baik. Mari kita coba ulas produk ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Produk ini saya dapatkan sebagai hasil kiriman dari salah satu kerabat, ia mengabarkan harga rokok ini didapatkan dengan rentang 14.000-15.000, dengan harga jual di poster sekitar Rp. 14.000,- (cukai 2023 golongan IIA sebesar Rp. 15.325,- per 12 batang). Rokok ini kemudian memiliki nilai jual yang pada akhirnya cukup 'seksi' kala melihat rokok Kretek Filter secara umum untuk golongan II dengan rentang 13.000-17.000 per bungkus isi 12 batang. Anggap saja harga rokok ini sangatlah kompetitif.

Untuk harga sendiri saya beri nilai 9 dari 10.

Kemudian kita coba kaji bagian kemasan secara saksama dan perlahan-lahan







Kemasan rokok ini menggunakan warna dasar gabungan dari coklat tua, emas, dan merah gelap (yang menjadi warna dasar dari lini Mr. Brown secara umum). Tampak bahwa bagian depan dan belakang kemasan rokok ini terdapat elemen persegi panjang berwarna merah gelap secara vertikal sebanyak enam buah (dilengkapi dengan efek gradien ke warna coklat) dan outline sebanyak tujuh buah berwarna emas, dan bagian persegi panjang tersebut kemudian terpotong dengan satu persegi panjang horizontal dengan outline berwarna emas dan bagian dalam berwarna merah gelap (yang juga dilengkapi efek gradien ke warna gelap). Terdapat tulisan MR. BROWN dengan warna emas dan font serif, logo mahkota dengan warna emas, dan tulisan BOLD dengan warna putih. Tulisan MR. BROWN dan BOLD dilengkapi dengan drop shadow dan emboss halus. Pada bagian bawah rokok ini terdapat tulisan 12 KRETEK FILTER, menandakan bahwa rokok ini merupakan rokok SKM Full Flavor.

Bagian kanan kemasan terdapat logo buanglah sampah pada tempatnya dengan warna putih, logo MR. BROWN BOLD yang tidak dilengkapi dengan efek emboss, dan kadar Tar dan nikotin (37 MG Tar dan 1.6 MG Nikotin, urutan tulisan Tar di bagian atas dilanjutkan tulisan kadar Nikotin). Bagian kiri kemasan terdapat larangan jual, penanda pita cukai yakni SKM, dan barcode. Bagian atas terdapat logo MR. BROWN BOLD dengan tanpa adanya efek emboss, dan bagian bawah rokok ini terdapat nama pabrik dan kode produksi. Produk rokok Mr. Brown pada dasarnya merupakan produk dari PT. Stevania Ultra Tobacco, merupakan salah satu perusahaan yang tergabung dalam Djarum Group secara umum, berlokasi di Kudus, Indonesia. Kode produksi menggunakan model yang sama dengan rokok Djarum kebanyakan, dan produk ini saya dapatkan pada tanggal produksi 22 Mei 2023 lalu. 

Kemasan rokok ini terbilang cukup baik, bahkan meskipun kemasan rokok ini mengacu secara penuh dengan kemasan Mr. Brown versi regular, akan tetapi apa yang disampaikan pada kemasan rokok ini cenderung lebih tebal dan modern. Untuk kemasan rokok ini saya beri nilai 9 dari 10.

Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasan rokok ini secara saksama


Rokok ini menggunakan model frame dengan warna coklat gelap dan bagian foil menggunakan warna emas. Pada dasarnya bagian dalam rokok ini tampak terlihat biasa saja, tidak ada yang istimewa.

Kemudian kita coba tarik foil rokok ini secara saksama


Bagian dalam rokok ini tampak menggunakan tipping paper dengan warna coklat tua, yang memberi kesan mewah dan elegan. Susunan batang rokok ini yakni 6 di bagian depan dan 6 di bagian belakang, dengan kuantitas isi sebesar 12 Batang.

Kemudian kita coba ambil salah satu batang rokok ini secara saksama



Batang rokok ini memiliki panjang sebesar 88mm dengan diameter batang sekitar 8mm atau kurang, anggap saja rokok ini memiliki kesamaan dengan tipe batang rokok Bold secara umum. Ukuran batang yang termasuk tebal untuk sebuah rokok Kretek Filter, yang secara umum memiliki diameter 7.8mm atau kurang. Tampak bahwa bagian papir rokok ini menggunakan warna coklat gelap, yang bisa diartikan bahwa model papir seperti ini mampu menimbulkan kesan elegan dan eksotis, serta menambah gaya kala merokok. Tipping paper pada rokok ini menggunakan motif cork dengan warna papir yakni coklat tua, dilengkapi dengan batasan tipping paper yakni dua garis merah yang mengapit tulisan MR. BROWN BOLD dan lambang makhota khas.

Kemudian kita coba rasakan rokok ini secara saksama dan perlahan-lahan


Ketika sebelum dibakar, sensasi rasa yang dikeluarkan oleh rokok ini merupakan gabungan dari beberapa unsur rasa, yakni paduan dominan dari maple syrup dan cocoa serta unsur rempah kayumanis yang dominan, yang juga kemudian dipadukan dengan unsur rasa manis fruity-fermented dari gabungan ceri, sedikit unsur raspberry, dan nangka. Bila dirasakan berulang kali maka sensasi rasa manis yang pada akhirnya ditawarkan oleh rokok ini pada dasarnya tidak begitu semanis yang dibayangkan. Tampak ketika pembakaran berlangsung, sensasi rasa yang kemudian ditawarkan oleh rokok ini merupakan turunan dari full flavor buatan Djarum secara umum, dengan mengusung rasa maple syrup yang cukup terasa, sensasi rasa fruity yang merupakan gabungan dari pisang, longan, ceri, nanas, raspberry dan nangka, meski pada akhirnya sensasi fruity yang ditawarkan oleh rokok ini terkesan terpendam banyak dengan unsur fermented khas dari Madura Extract dan Havana. 

Adapun rokok ini sedikit mengandung unsur minyak atsiri yang menjadi ciri khas dari rokok Djarum pada umumnya, sekiranya rosemary dan sedikit peppermint cukup membantu menciptakan ciri khas rasa aromatik yang berimbang. Ada sedikit unsur moka yang membuat aroma rokok ini menjadi ciri khas dari produk tier 2 Djarum Group itu sendiri, namun hanya bisa dirasakan secara samar-samar. Sensasi dominan yang kemudian dijual oleh rokok ini yakni dalam sensasi gurih khas (meskipun tidak sampai taraf buttery) yang berimbang dengan efek dominan dari spicy berupa kayumanis. Model rokok yang pada akhirnya ditawarkan akan mengarah kepada Kretek yang dimodifikasi untuk konsumen Luar Negeri, yang menginginkan gaya kayumanis yang pekat namun terkesan netral. Bagi saya pribadi bahwa rasa yang ditawarkan oleh rokok ini hampir menyerupai dengan gaya yang disampaikan oleh Djarum Black, namun dengan penekanan note cocoa yang lebih pekat dan unsur rasa mocca yang khas. 

Model rokok ini terkesan eksotis dan tidak menawarkan sensasi rasa yang tebal secara manis, akan tetapi sensasi eksotis dari kayumanis dominan menjadi nilai kunci dari rasa khas dari Mr Brown secara umum. Namun pada rokok ini terkesan lebih tebal dan lebih kuat, meski nyatanya agak terpendam mengingat rokok ini merupakan tipe low flavor. Elemen spicy yang dominan kayumanis kemudian diimbangi dengan sedikit adas manis, pekak, dan sedikit kapulaga, dengan catatan bahwa rasa spicy lain hanya dianggap sebagai penyeimbang belaka. Cengkeh yang ditawarkan mungkin hampir setara dengan apa yang ditawarkan oleh Djarum Super, dengan tipe aromatik yang tebal dan sensasi oily yang tidak begitu kental, dan dirajang secara halus. Hisapan cenderung memiliki efek yang netral, tidak muncul sensasi hangat yang berlebihan di rongga mulut ataupun tenggorokan. Meskipun batang rokok ini kemudian memiliki ukuran yang besar, akan tetapi efek hisapan cenderung tidak menimbulkan sensasi yang mengganggu.

Model racikan rokok ini hampir setara dengan apa yang ditawarkan dari Djarum Black secara umum. Tipe rokok eksotis yang mengandung Virginia untuk menciptakan kesan manis alamiah namun tak pekat, elemen Madura Gunung yang menciptakan nutty halus yang baik, dan beberapa tembakau lauk semisal Temanggung, Boyolali dan Pakpie yang menyempurnakan efek halus nutty yang ingin dijual oleh rokok ini. Racikan yang terbilang cukup seimbang nan memiliki sensasi nutty halus dan smoky alamiah, bisa saya rasakan namun elemen smoky yang kemudian terkandung dalam rokok ini tanpa memiliki sensasi Burley tebal khas yang mungkin akan memperkuat elemen smoky dari rokok ini. Tampak juga bahwa racikan tembakau pada rokok ini memiliki efek slow-release yang pada akhirnya membuat efek mengenyangkan pada rokok ini tidak begitu kuat.

Bila dikeluarkan sejenak melalui hidung, hembusan aroma gurih diperkaya dengan unsur nutty yang sangat lembut dan aroma cocoa mungkin menyiratkan bahwa rokok ini memang memiliki aroma gurih khas yang kental dengan unsur Madura. Efek tarikan yang kemudian dijual oleh rokok ini mungkin memiliki efek kepulan yang tebal (mengingat kadar Tar yang tinggi), namun dengan efek khas yang sangat halus dan bila dihembuskan maka cenderung mudah untuk terurai. Harshness sedikit memiliki kontribusi akan sensasi rasa tak nyaman di tenggorokan, meski kemudian tidak begitu terasa, dan throat hit yang dikeluarkan oleh rokok ini pada dasarnya tidak begitu intens. Cenderung pada akhirnya memiliki sensasi leafy kering khas dan intens pada bagian akhir hisapan.

Durasi bakar yang ditawarkan oleh rokok ini mencapai 13-15 menit, dengan angka total bakaran yang saya capai pada sesi kali ini sekitar 14 menit lebih. Angka ini tentunya tergantung dengan bagaimana cara Anda menghisapnya, situasi dan kondisi kala Anda menghisapnya, dan faktor cuaca kala Anda menghisap rokok ini. Aftertaste yang ditawarkan oleh rokok ini pada akhirnya mengarah pada sensasi gurih khas yang disempurnakan dengan elemen cocoa dominan, mocca yang cukup intens dan kayumanis sebagai penutup, dan elemen kering khas yang membuat tenggorokan sedikit tak nyaman pada akhirnya. Anggap saja bahwa apa yang ditawarkan oleh rokok ini pada dasarnya sedikit hambar, dengan rasa akhir aromatik kuat yang terasa kental di tenggorokan dan rongga mulut. Elemen fruity tidak begitu terasa pada akhirnya kala hisapan mencapai batas akhir bakaran.

Kelemahan rokok ini pada dasarnya memiliki rasa yang tak lazim untuk sebuah gaya rokok Kretek Filter yang ditemukan di pasaran. Rokok ini termasuk rokok kretek dengan gaya khas Djarum yang hambar untuk sebuah rokok full flavor, bisa dibilang bahwa gaya rokok ini merupakan gaya rokok full flavor dengan Tar tinggi namun dengan sensasi hisapan yang terkesan memiliki efek slow-release khas Djarum secara umum (yakni dengan efek sensasi hisapan yang terkesan terhantarkan cukup lama untuk mendapatkan efek hisapan yang khas). Ada banyak rasa khas yang kemudian justru terpendam kala rokok ini pada akhirnya dibakar, meskipun secara aroma rokok ini pada akhirnya meninggalkan kesan aroma yang harum nan intens. Selain itu kelemahan yang ditawarkan oleh rokok ini yakni rokok ini termasuk rokok tebal yang durasinya sangat cepat. Perhitungan saya seharusnya menyatakan bahwa rokok ini memiliki durasi bakar lebih dari 15 menit, namun ternyata hal tersebut tidak tercapai pada rokok ini.

Meskipun rokok ini pada akhirnya memiliki rasa terpendam (bahkan cukup hambar) kala sesi menghisap berlangsung, namun apa yang disampaikan pada rokok ini terbilang cukup unik untuk sebuah rokok Kretek Filter. Tidak begitu manis, bahkan cenderung netral dan juga berkat papir eksotis ini sekiranya bisa menjadi nilai lebih untuk bergaya kala sedang merokok bersama dengan teman. Anggap saja begitu.

Untuk nilai rasa rokok ini saya beri nilai 8.6 dari 10.

KESIMPULAN

Tidak banyak rokok yang menawarkan papir dengan warna khusus, meskipun belakangan ini bisa ditemukan rokok dengan warna papir bermacam-macam. Mr. Brown BOLD bisa menjadi salah satu contoh dari rokok yang menggunakan papir eksotis berwarna coklat tua. Sedikit menyiratkan bahwa rokok ini banyak mengacu pada apa yang dijual Djarum pada era terdahulu, namun dengan gaya yang tetap modern dan kesan eksotis. Apa yang ditawarkan oleh rokok ini pada dasarnya merupakan racikan lama Djarum yang tidak begitu familiar untuk dinikmati. Cukup memiliki efek rasa yang pas namun tidak begitu gamblang dari segi kesan rasa yang ingin dijual. Bahkan banyak note rasa yang terpendam kala sesi merokok berlangsung. Sebuah kelebihan sekaligus kekurangan yang bisa dimaknai tergantung bagaimana cara Anda memandangnya. Anggap saja begitu. 

Untuk distribusi, (mengingat bahwa saya tidak memiliki info yang kuat terkait rokok ini), rokok ini pada dasarnya hanya dijual di beberapa wilayah di Indonesia. Untuk Jabodetabek misalnya, sekiranya hanya dijual di warung-warung ataupun grosir di pinggiran Jabodetabek yang menjualnya. Untuk minimarket sendiri sepertinya bukan menjadi tempat penjualan dari Mr. Brown secara umum, ya meskipun bahwa potensi rokok ini (terlebih papir yang berwarna coklat eksotis) bisa menjadi opsi yang baik kala Anda mencari rokok SKM Entry Level dengan harga yang tentunya baik. Mungkin ke depan rokok ini akan bisa setara dengan apa yang ditawarkan oleh FORTE, meskipun papir rokok ini bukanlah reconstituted tobacco sheet, alias rokok ini menggunakan papir coklat biasa.

Nilai keseluruhan rokok ini sekitar 8.86 dari 10, artinya bahwa keunggulan rokok ini terletak pada harga yang bersahabat dan kemasan yang oke. Namun rasa pada rokok ini memang bagi saya pribadi kurang begitu familiar, dan terkesan asing. Meskipun bahwa rasa rokok ini memang lebih cocok kala Anda memang menyukai Kretek Filter dengan gaya rasa yang tidak begitu gamblang. Anggap saja begitu.

Apa saya merekomendasikannya? Tentu, dengan catatan Anda memang suka dengan gaya SKM yang tidak memiliki rasa yang gamblang dan tidak menginginkan efek sesegera mungkin kala menghisap, dan juga bagi Anda yang mencari rokok dengan papir coklat eksotis. Bila tidak? Ini tergantung Anda pribadi.

Review rokok ini bukanlah menjadi opsi utama kala Anda ingin membeli rokok. Anda yang berhak memutuskan apa Anda memang ingin mengambil sebuah rokok ataupun tidak. Pilihan ada di tangan Anda, dan bukan dari saya yang menuliskan review rokok ini.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, beri komentar di bagian bawah, atau hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Jadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...

Saroja Kretek 12, SKT Dari Nojorono Tobacco International Dengan Sensasi Rasa Kretek Halus Khas Dan Mantap

Selamat malam,

Beberapa waktu ke depan mungkin menjadi waktu yang sangat tepat dalam membuat ulasan produk tembakau (yakni dalam bentuk rokok) mengingat bahwa ternyata waktu luang yang saya miliki cukup besar untuk melakukan hal tersebut. Mengingat bahwa perlu setidaknya waktu untuk bisa kembali seperti dahulu, pada masa-masa yang indah di kala itu. Aforisme ini sedikit menggambarkan suasana hati saya pada kali ini, harap maklum.

Review rokok kali ini akan mengulas produk yang sekiranya baru tersedia di pasaran dalam jumlah yang masih terbatas. Nama produk ini yakni Saroja Kretek, atau cukup disingkat sebagai Saroja saja untuk mempermudah dalam pembelian. Rokok yang diproduksi oleh PT Nojorono Tobacco International, diyakini oleh pihak mereka sebagai calon produk terlaris mereka. Mengingat bahwa rokok ini diluncurkan secara cukup massif, dan bila kita cek di Google (terkait produk ini) maka hasil penelusuran akan rokok ini akan mengarah kepada Press Conference dari peluncuran produk ini (pada tanggal 16 Mei 2023 lalu). 

Berdasarkan Press Conference yang mereka adakan (dan muncul pada beberapa portal online terkemuka), rokok ini menyasar pada target yang terhitung cukup luas (yakni perokok muda berusia 18 Tahun ke atas dan juga kalangan yang tua) dengan wilayah penjualan berada pada daerah Jawa dan Sumatera, dengan target pasar utama rokok ini akan menyasar konsumen loyalis "mayoritas perokok SKT di Indonesia", yakni bila dijabarkan secara penuh maka sesuai target pasar utama dari rokok ini, Saroja akan menyasar perokok dengan preferensi pilihan merek mereka dengan tipe utama rasa low flavor high impact (atau cukup disebut dengan tipe tobacco based, penulis) dengan pemimpin pasar utama yakni Dji Sam Soe dan Sampoerna Kretek. Berdasarkan Press Conference juga dipaparkan, bahwa pengembangan (brand architecture dan blend) rokok ini konon memakan waktu satu tahun, dengan filosofi utama yang ingin dijual rokok ini sebagai "pilihan yang membumi dengan harga yang bersahabat." 

Asal usul nama Saroja, yang juga dipaparkan pada Press Conference, diambil dari sebuah karya linguistik asal Jawa Tengah bernama "Tembung Saroja." Tembung ini memiliki gabungan kata rangkap yang saling menguatkan satu sama lain, semisal pada kata "urip (iku) urup" yang dapat diartikan sebagai "hidup (itu) yang menghidupi (lainnya)". Selain berkaitan dengan karya sastra "Tembang Saroja" bila kita cek di Google maka Saroja akan mengarah kepada sebuah nama lain dari tanaman Teratai. Makna dari Teratai yakni sebuah tanaman yang dianggap suci namun bisa hidup di daerah dengan air yang kotor. Teratai juga dianggap sebagai tanaman yang daunnya tahan terhadap air, jadi pada akhirnya ada dua makna yang digunakan pada kata "Saroja". Pertama merupakan ikatan yang saling merangkap satu sama lain, kedua kualitas yang bisa dinikmati dengan harga yang sangat membumi.

Dengan mengusung fitur utama yakni "Harga Teman" produk ini diharapkan bisa menjadi salah satu penyokong utama dari volume produksi PT Nojorono Tobacco International, Kudus itu sendiri. Namun hal yang sebenarnya unik (seperti review yang saya buat pada umumnya) yakni pada rasanya. Apakah rasa rokok ini kemudian sekedar membumi dengan konsumen saja, atau bisa melampaui dari produk yang sudah ada di pasaran? Pertanyaan ini menjadi sangat rumit kala saya akan membahas rasa rokok ini, bisa melampaui dari produk yang sudah ada sebelumnya di pasaran. Mengapa rokok ini sekiranya bisa menjadi pilihan tepat yang kualitasnya melampaui produk serupa? Mari kita simak secara perlahan-lahan.

Mari kita review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu, harga rokok ini saya dapatkan dengan harga Rp. 9.000 hingga 10.000 tergantung toko (meskipun harga jual pasti dari rokok ini yakni 10.000 per 12 batang, cukai Golongan III Rp. 8.800 untuk 12 batang). Kalau kita lihat secara harga jual, harga rokok terhitung sangat-sangat terjangkau, dan bisa menjadi awal penilaian yang baik untuk sebuah produk baru.

Secara nilai, harga rokok ini mencapai 10 dari 10.

Kemudian kita coba review kemasan rokok ini secara saksama dan perlahan-lahan







Rokok ini memiliki warna dasar merah dan emas, dengan elemen utama pada bagian depan dan belakang kemasan menggunakan motif emboss menyerupai kain tenun yang sudah dimodernisasi. Aksen gabungan total dari kain tenun itu sendiri menggunakan motif emboss transparan yang menguatkan kesan solid dan membumi yang ingin dibawa oleh rokok ini. Terdapat tulisan SAROJA dengan font serif yang klasik, dengan penekanan gabungan dari dua elemen garis yang membentuk tulisan khas yang elegan, dengan penekanan utama pada huruf "O" yang di dalamnya terdapat lambang menyerupai bunga Teratai atau Seroja. 

Tulisan SAROJA menggunakan emboss yang cukup halus dan terkesan solid saat diraba. Bagian tulisan SAROJA terdapat dalam kotak persegi panjang dengan model khas pita, dan dibawahnya terdapat tulisan 12 SIGARET KRETEK TANGAN dengan font khas Gotham yang modern. Bagian bawah tulisan terdapat penanda khas sebagai lanjutan dari pita pada tulisan SAROJA, dan di bagian bawah terdapat logo NOJORONO dan KUDUS sebagai penanda bahwa rokok ini dibuat oleh Nojorono Tobacco International. 

Bagian samping kanan terdapat larangan jual, barcode dan kadar tar serta nikotin dari rokok ini (39mg Tar dan 2.3mg Nikotin, rokok ini memiliki kadar yang menyerupai dengan Dji Sam Soe 234). Bagian kiri kemasan terdapat penanda pelekatan pita cukai sepanjang bagian kiri kemasan hingga sedikit bagian atas dan bawah kemasan. Bagian atas kemasan terdapat tulisan SAROJA, dan panduan dari membuka kemasan rokok ini dengan bertuliskan "BUKA DI SINI" dan bagian bawah terdapat tulisan SAROJA dan produsen dari rokok ini (PT N.T.I. atau Nojorono Tobacco International, berlokasi di Kudus - Indonesia) serta kode produksi berupa tanggal produksi dari rokok ini.

Kemasan rokok ini sekilas memiliki daya tarik yang bagi saya pribadi cukup baik untuk sebuah rokok dengan harga dibawah 15.000. Terlebih dengan kemasan bawaan yang pada akhirnya bukan kemasan Soft-Pack, melainkan kemasan hard-pack dengan adanya motif khas emboss yang cukup baik. Sederhana namun cukup menjual.

Kemasan rokok ini saya beri nilai 9 dari 10.

Kemudian kita coba buka plastiknya secara saksama untuk mulai membuka bagian penutupnya


Penutup rokok ini tampaknya memiliki model yang hampir serupa dengan Sampoerna Kretek, dengan model pembuka segel berada di bagian kanan penutup. Terdapat tulisan BUKA DI SINI untuk membuka bagian dalam penutup dari rokok ini. Untuk mempermudah saja, maka kita bisa merobek bagian samping kanan kemasan sembari mendorongnya ke arah kiri layaknya gambar di bawah berikut


Ketika kita bisa membuka bagian dalam kemasan, ternyata model penutup kemasan rokok ini sangat menyerupai apa yang ditawarkan Sampoerna Kretek produksi diatas tahun 2020. Buka lalu selipkan bagian penutup kemasan. Dapat dilihat bahwa bagian penutup kemasan pada rokok ini memiliki mekanisme penutup menyerupai lidah, layaknya gambar dibawah berikut


Untuk membuka bagian dalam kemasan, maka kita bisa menarik bagian dalam lidah ke luar dengan menarik sembari mendorong ke luar dengan menggunakan jari telunjuk layaknya gambar di bawah ini


Maka tampak bahwa rokok ini memiliki model bukaan yang serupa dengan Sampoerna Kretek secara umum. Anda harus membuka bagian segel penutup lalu sembari menarik bagian dalam lidah kemasan layaknya gambar di bawah berikut


(Posisi bagian lidah kemasan terbuka ke arah luar)

Batang rokok ini memiliki susunan 6 di bagian depan dan 6 di bagian belakang, dengan kuantitas sebesar 12 batang. Tampak bahwa bagian dalam rokok memiliki model tembakau berwarna terang yang cukup baik dan warna tembakau gelap yang tidak begitu dominan. Untuk menarik bagian dalam agar bisa mengeluarkan batang tembakaunya, maka Anda bisa menarik secara langsung ataupun memutarbalik posisi bagian kemasan ke arah bawah. 

Kemudian kita coba tarik batang rokok ini secara saksama untuk melihat bagian batangnya



Tampak bahwa rokok ini memiliki panjang 78mm dengan diameter batang bervariasi tergantung pelintingan, dengan diameter bakaran sekitar 8mm dan ujung hisapan sebesar 7.4mm. Rokok ini pada dasarnya memiliki panjang yang cukup pendek untuk kelas rokok SKT, mungkin dimaksudkan agar sensasi hisapan yang ditawarkan bisa lebih halus dan lebih intens. Bagian burning area menggunakan model linear horizontal, dengan bagian batasan bakaran berwarna merah bertuliskan SAROJA. 

Kemudian kita coba rasakan rokok ini secara saksama dan perlahan-lahan


Ketika sebelum dibakar, sensasi rasa bawaan dari rokok ini merupakan gabungan dari rasa khas licorice, tangerine, dan honey yang berpadu baik dengan maple syrup, dalam intensitas rasa manis yang tampak tidak begitu kuat. Tampak juga rokok ini menggunakan Havana dan perisa Bourbon untuk menciptakan karakter rasa sweet-fermented yang tidak begitu kencang dan menimbulkan kesan rasa yang sangat khas dengan tipe natural type. Tampak pada saat pembakaran berlangsung, sensasi kuat dari mixture tembakau dengan saus natural type yang memiliki gabungan rasa vanilla, cocoa, dan juga licorice mulai tampak dengan intensitas rasa menengah. Adapun sensasi saus yang kemudian didominasi dari penambahan essens tangerine, licorice, dan sensasi manis khas syrup mulai memuncak dengan intensitas manis-gurih dalam kadar yang tidak begitu tinggi namun juga tidak begitu rendah. Rokok ini juga kental dengan unsur rasa vanilla yang pada akhirnya mengingatkan saya pada jenis rokok LTLN yang umum ditemukan di pasaran. Tidak seperti 234 ataupun saudara terdekatnya (Aroma SKT), rokok ini punya sensasi manis yang terbilang sangat halus dan terkesan tidak murahan. Hampir seperti apa yang bisa dirasakan pada spiced Pancake yang dipadukan dengan asam citrus tangy, namun dengan penekanan syrup yang terkesan sangat-sangat lembut untuk dirasakan.

Sensasi rasa yang sekilas mengingatkan saya pada gaya khas ramuan yang mengacu pada tipe rokok SKM LTLN ini, memiliki unsur sweet-fermented yang semakin dirasakan maka  semakin nikmat untuk dihirup dengan saksama. Tampak jelas juga rokok ini mengandung perisa longan dan leci untuk menciptakan efek rasa netral yang mampu meningkatkan kadar bawaan saus sweet-fermented khas dari Bourbon dan Havana. Elemen spicy terdorong kuat dari penambahan dominan kayumanis, adas manis, pekak, dan beberapa rempah lain yang sekiranya membantu menciptakan karakter spicy yang sangat halus dan tidak mencolok. Tampak bahwa rokok ini menggunakan tipe cengkeh khas LTLN, yakni Cengkeh Manado dengan intensitas rasa yang terbilang sangat lembut untuk sebuah rokok kretek, tak tampak memiliki sensasi oily yang memang mencolok, dan memiliki kehangatan rasa yang cukup netral untuk sebuah tipe rokok natural type based. Tak tampak bahwa rokok ini punya sensasi panas yang dominan, cukup netral dari segi penekanan kehangatannya, dan tidak membuat tenggorokan terasa panas ataupun tak nyaman.

Elemen penggunaan tembakau yang terdapat pada rokok ini sekilas memiliki unsur yang sama dengan apa yang ditawarkan oleh rokok LTLN secara umum. Virginia yang ditanam dengan sangat baik, dengan kesan rasa manis alami yang mampu mendukung saus bawaan rokok ini, dengan elemen sedikit Burley ataupun analognya yang memiliki kesan smoky yang sangat lembut, dengan tembakau Madura gunung yang memiliki rasa nutty sangat halus dan tidak menusuk, serta beberapa penambahan tembakau semisal Temanggung dan Pakpie yang mampu menciptakan elemen rasa woody-nutty yang memiliki sensasi rasa yang tak nampak bahwa harga jual rokok ini yakni 10.000 untuk per bungkus. Mirip dengan apa yang disampaikan Clas Mild secara umum, namun dengan penekanan rasa nutty halus yang lebih kuat, dengan elemen earthy-spicy bawaan yang memanjakan lidah dan tenggorokan, dan tampak bahwa penekanan Virginia pada rokok ini menjadi dominan dalam menciptakan efek khas LTLN yang jarang ditemukan pada rokok Kretek Tangan. 

Dikeluarkan lewat hidung, sensasi rasa bawaan rokok ini nampaknya mengeluarkan elemen nutty-smoky yang memiliki aroma sangat halus, bahkan terhituntg mungkin Kretek kelas menengah dengan aroma yang tidak begitu intens dan menarik untuk dinikmati. Tarikan rokok ini nampak tergambar dalam intensitas asap yang tidak begitu kencang, cukup solid dan mantap, namun dengan efek hembusan asap yang sekilas mudah untuk diuraikan. Tarikan halus khas LTLN yang bagi saya sendiri baru pertama kalinya menemukan dalam wujud kretek tangan, bahkan secara jujur saya harus mengakui meskipun rokok ini tidak memiliki filter, hembusan yang dikeluarkan sangatlah enteng untuk rokok yang memiliki kadar Tar sebesar 39mg. Efek hisapan tidak menimbulkan harsh yang kuat di tenggorokan dan rongga hidung, dengan sensasi throat hit yang terhitung hampir tiada untuk sebuah rokok murah. Impresi saya terkait rokok ini lebih tepatnya mirip dengan racikan khas LTLN yang dibuat dalam wujud Kretek Tangan. Apa yang membuatnya menjadi sangat halus, sampai saat ini sulit untuk dijelaskan secara penuh.

Durasi bakaran pada rokok ini terbilang cukup singkat, 15-17 menit dengan catatan saya mendapatkan durasi bakaran total sekitar 16 menit lebih. Hal tersebut mungkin berbeda untuk tiap individu, dengan catatan bahwa durasi bakar tersebut tergantung dari situasi dan kondisi kala Anda menghisapnya, faktor cuaca kala Anda menghisap rokok ini, dan faktor eksternal lain yang sekiranya mempengaruhi durasi pembakaran. Aftertaste dari rokok ini sangatlah mengesankan untuk sebuah rokok kelas menengah, dengan catatan bahwa aftertaste ini sering ditemukan pada rokok kelas LTLN, yakni sensasi rasa nutty-woody yang berpadu baik dengan elemen smoky natural, dengan kesan manis dan rasa gurih yang tidak berlebihan, dan juga sensasi rasa syrup-tangerine serta spicy yang sekiranya bertahan cukup lama di rongga mulut dan lidah, namun dalam intensitas menengah. Tidak tampak bahwa rokok ini memiliki aftertaste yang bertahan sangat lama di rongga mulut dan tenggorokan, terbilang cukup ideal untuk sebuah rokok kretek tangan dengan racikan yang bagi saya sangat impresif. Dan juga tak tampak bahwa mixture rokok ini memiliki intensitas rasa yang sangat kasar (layaknya 234 misalkan). 

Rokok ini sebenarnya hampir tidak memiliki kelemahan secara berarti, kecuali sensasi panas di jari kala rokok ini mendekati batasan bakaran dan juga sensasi aroma yang cukup menempel baik khas Kretek Tangan. Terbilang bahwa rokok ini sudah dibuat dengan sedemikian baik, dengan sensasi rajangan yang juga sangat halus dan terkesan tidak murahan. Saya justru bingung kala harus memberi kelemahan yang secara umum harus saya ungkapkan untuk sebuah produk rokok yang memang harga berbanding jauh dengan kualitas yang bisa melampaui kompetitornya. Mengingat bahwa rasa yang disampaikan oleh rokok ini terbilang impresif dan bahkan melampaui produk serupa (semisal Wismilak Arja ataupun Sampoerna Kretek) ataupun produk yang harganya jauh diatasnya (semisal Dji Sam Soe 234). Apa yang saya sampaikan memang tak menjadi salah satu nilai jual utama yang disampaikan pada kesempatan kali ini, namun impresi saya pada rokok ini ada dalam satu kalimat: Sangat mengesankan namun dengan harga yang mengejutkan!

Untuk rasa sendiri, saya beri nilai 9.5 dari 10. 

KESIMPULAN

Dari segi rasa yang kemudian ditawarkan oleh rokok ini, Saroja menawarkan pengalaman yang sangat impresif untuk sebuah rokok Kretek dengan harga yang sangat terjangkau. Mungkin bila dikomparasikan lebih dalam dengan kompetitornya (semisal Sampoerna Kretek atau Wismilak Arja), rokok ini memang memiliki tipe rasa yang jauh lebih kalem dan lebih bersahabat (terutama bagi konsumen LTLN ataupun Putihan yang ingin mencoba rokok Kretek). Sebagai rokok yang masuk kategori entry level, pada akhirnya Saroja menawarkan fitur rasa yang berkualitas dan terkesan "tidak murahan" dan bahkan melampaui kategori serupa (atau yang lebih mahal) dengan rasa yang jauh lebih halus dan bersahabat. 

Anggapan ini tentu bisa saja berbeda dengan apa yang Anda rasakan, namun sejauh ini, bagi saya yang bahkan lebih menyukai tipe LTLN untuk pilihan rokok Kretek, maka Saroja bisa menjadi opsi kala Anda ingin mencoba sensasi rokok kretek, dengan rasa yang sangat familiar nan sangat halus. Kelemahan rokok ini mungkin pada bagian kemasan yang tampak sedikit merepotkan, dan sensasi panas yang tampak ketika bakaran mendekati batasan akhir. Namun selebihnya rokok ini hampir tidak memiliki kelemahan yang sangat berarti bagi saya, meskipun posisi saya saat ini sudah jarang merokok tipe konvensional (dalam artian, elektrik).

Distribusi rokok ini konon sudah beredar di beberapa wilayah pulau Jawa dan Sumatera, dengan fokus utama (dari apa yang saya ketahui) pada sebagian wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Rokok ini memang tidak masuk pada wilayah tempat tinggal saya, yakni Jakarta Timur. Dan rokok ini hanya beredar pada warung, toko kelontong dan toko sembako (grosir) yang memang lengkap dalam urusan menjual rokok. Semisal minimarket mungkin akan menyusul suatu saat (namun dalam waktu yang sampai saat ini saya tak ketahui), namun besar kemungkinan ke depan akan masuk ke Alfa Group sebagai partner utama distribusi Nojorono Group itu sendiri. Selain Alfa Group mungkin agak sulit untuk dijual.

Untuk nilai rokok secara keseluruhan, angkanya bagi saya secara subjektif dan objektif, memiliki rata-rata 9.5 dari 10. Angka yang sebetulnya jarang sekali saya memberikan rate rokok dengan total keseluruhan yang tinggi. Terlebih bahwa keunggulan utama pada rokok ini ada di rasa dan harga, meski kemasannya memang agak sedikit merepotkan bila disimak pada bagian atas. 

Apa saya merekomendasikannya? Tentu, dengan catatan Anda memang bisa menghisap Kretek Tangan, atau Anda yang terbiasa merokok LTLN namun berusaha 'sedikit' naik tingkat ke arah rokok dengan tipe hisapan yang lebih berat, dan juga Anda yang penasaran dengan model SKT (bagi Anda yang belum pernah merokok SKT). Bila tidak? Ini tergantung Anda pribadi, tapi saya sendiri merekomendasikannya dengan penuh.

Review rokok ini bukanlah menjadi opsi utama kala Anda ingin membeli rokok. Anda yang berhak memutuskan apa Anda memang ingin mengambil sebuah rokok ataupun tidak. Pilihan ada di tangan Anda, dan bukan dari saya yang menuliskan review rokok ini.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, beri komentar di bagian bawah, atau hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Jadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...

Chord dan Lirik

Ulasan Film

ad2

Keimanan dan Keyakinan

Olahan Makanan

Tempo Doeloe

Tips dan Trik

Explore Indonesia

Broker Kripto