Top Bisnis Online
Trading dan Investasi
ad1
Iklan Gratis
Djarum 76 Nanas 12, SKT Dari PT Djarum Dengan Rasa Manis Asam Khas Nanas Alami Dan Rempah Khas Kudus
Selamat malam,
Cukup mengejutkan dan cukup heran pada akhirnya kala kemudian sesuatu terjadi kembali kepada saya pribadi. Agaknya dari apa yang saya kontemplasikan pada kesempatan kali ini, menjadi penting manakala hal tersebut kemudian berubah menjadi sesuatu hal yang, kadang kala bersifat positif, kadang kala bisa menjadi negatif. Hal tersebut kemudian bisa menjadi pembuka dalam tulisan kali ini. Agak rumit kemudian menjelaskan akan hal itu semua, mengingat bahwa tulisan pembuka ini hanya menjadi pembuka secara umum saja. Harap maklum.
Ulasan produk rokok kali ini pada dasarnya akan membahas produk yang terhitung sangat baru untuk ditemukan di pasaran. Sebuah rasa yang pada umumnya sudah menjadi basis rasa kretek secara umum, namun pada kesempatan kali ini, rasa tersebut kemudian ditonjolkan secara penuh sebagai sensasi rasa utama dari sebuah kretek tangan. Model kretek yang kemudian melengkapi lini "Sensasi Nusantara" yang menjadi nilai jual dari produk Djarum 76, dan pada dasarnya bahwa apa yang kemudian ditawarkan juga bisa dikatakan sebagai "kebaharuan" dari rokok SKT atau Kretek Tangan secara umum. Nama produk yang akan saya bahas pada kesempatan kali ini, yakni Djarum 76 Nanas, sebuah produk yang terhitung baru diluncurkan pada pertengahan bulan Juli, dengan estimasi penjualan pertama berada pada tanggal 14 Juli 2024 ini.
Produk ini mengusung sensasi rasa Nanas Alami yang diperoleh dengan teknik ekstraksi dari buah nanas asli, kemudian digabungkan dengan sensasi rasa rempah khas Kretek (ala) Kudus, dan diaplikasikan pada model racikan tembakau yang bertumpu pada tipe utama "dark leaf." Model kebaharuan tersebut kemudian juga memadukan adanya penggunaan cengkeh berkualitas yang sudah diproses sedemikian rupa, sehingga mampu menciptakan karakter rasa khas dari PT Djarum yang umumnya bertumpu pada kategori fruity. Secara spesifik, rokok yang mengusung "Cita rasa nanas asli Nusantara" tersebut, merupakan bentuk modifikasi yang kali ini, bersifat sangat linear dengan citarasa kretek khas Indonesia secara umum.
Pada dasarnya bahwa penggunaan nanas sebagai salah satu penyusun saus khas dari kretek, merupakan salah satu wujud kreativitas dari masyarakat Indonesia (lebih tepatnya, orang yang bekerja dalam industri tembakau) dalam mengaplikasikan bahan-bahan terpilih yang alami, sebagai penyusun sensasi rasa aromatik khas. Hal tersebut kemudian mengikuti palet rasa yang pada dasarnya, sebuah rokok haruslah memiliki rasa pahit, manis, asam, pedas, asin, dan juga gurih. Semua elemen rasa yang sudah disebutkan pada palet rasa, kemudian menjadi tumpuan yang membuat sensasi rasa sigaret kretek secara umum, dengan catatan bahwa untuk mendapatkan sensasi dari indera pengecap dan penciuman yang optimum, maka kesemuanya harus ada dalam sebuah produk kretek. Penggunaan nanas bisa dikatakan sebagai salah satu sensasi pendukung, yang untungnya mampu menawarkan sensasi rasa manis-asam, dengan aksen rasa sedikit asin sebagai elemen pendukung.
Namun, kali ini sepertinya PT Djarum tertantang untuk membuat sensasi rasa nanas yang sebelumnya menjadi sensasi pendukung dari pembentukan citarasa kretek, kemudian menjadi rasa utama yang pada akhirnya, tidak sulit untuk dilakukan, namun tetap saja mereka tertantang untuk melakukan hal tersebut. Kesuksesan dari Djarum 76 Mangga yang menawarkan sensasi manis-asam yang didukung dengan proses enkapsulisasi pada tahun 2023, kemudian membuat mereka pada akhirnya mencoba trik serupa, namun dengan buah yang lebih mudah untuk diaplikasikan. Hal tersebut menjadi satu hal yang perlu untuk dimaknai secara penuh, mengingat bahwa rasa nanas pada beberapa jenis rokok, sepertinya sudah menjadi pelengkap atas pembentukan citarasa kretek yang khas Indonesia. Dan ya, kemudian kita bisa temukan hasil pengembangan mereka yang berlangsung selama tahunan tersebut, dalam sebuah wujud kretek tangan yang tetap mengedepankan sensasi kretek khas, namun dengan rasa mangga yang lebih berani, dan juga, alami.
Produk ini kemudian dimasukkan ke dalam lini "Sensasi Nusantara", mengingat sensasi ekstraksi dari nanas alami khas Indonesia, menjadi nilai jual utama yang pada akhirnya, tidak bisa dianggap remeh begitu saja. Singkatnya, nilai jual utama mereka pada saat ini adalah sensasi rasa nanas, yang bahkan lebih "nanas" ketimbang model kretek yang umumnya ditemukan di pasaran.
Baiklah itu sedikit pengantar bagaimana produk 76 Nanas kemudian dapat dimaknai secara lebih baik, dengan berbagai gambaran, terkait mengapa mereka menggunakan rasa nanas sebagai nilai jual utama pada kesempatan kali ini. Langsung saja kita mulai ulasan rokok 76 Nanas dari harganya terlebih dahulu. Untuk harga sendiri, rokok ini berada pada harga jual yang disarankan, sebesar Rp. 15.000,- untuk isi 12 batang (cukai golongan I sebesar Rp. 16.500,- per 12 batang). Namun bila kita mengecek kembali di beberapa kanal penjualan dari 76 Nanas (terutama Alfamart), produk tersebut tidak memiliki harga yang bulat, sekitar Rp. 14.900,- per 12 batang.
Agaknya bahwa perbedaan harga tersebut, tidak lantas menjadikan harga akhir yang dijual oleh rokok 76 Nanas menjadi berbeda jauh. Selisih 100 Rupiah, umumnya akan dibulatkan menjadi angka Rp. 15.000,- untuk satu bungkusnya. Jadi, ya kemudian memang harga rokok tersebut, misalkan di Alfamart lebih murah 100 Rupiah, ya ada benarnya. Namun apakah kemudian 76 Nanas dikatakan memiliki harga jual yang mahal? Tentu saja tidak, mengingat bahwa rentang rokok SKT isi 12 batang, memiliki harga sekitar 14.000 hingga 16.000 untuk harga eceran terbawah.
Rokok ini memiliki nilai jual harga yang pada akhirnya cukup baik, harga rokok ini kemudian saya beri nilai 9 dari 10.
Kemudian kita coba lihat kemasannya secara saksama dan perlahan-lahan
Sampoerna Legit Nira Kretek 12, SKT Value For Money Dengan Aroma Teh Hijau Melati Dan Sensasi Manis Legit
Selamat sore,
Sudah sekitar satu bulan lebih saya tidak menulis di blog tercinta ini. Hal tersebut terus terang, karena memang kondisi yang pada beberapa waktu belakangan ini, menyebabkan proses review dari produk rokok kemudian sulit untuk dilakukan. Entah karena adanya satu dan dua hal yang jelas, dan pada akhirnya bahwa pengantar singkat ini menegaskan posisi penulis pada saat ini, yang kemungkinan besar akan jarang (bahkan, sangat jarang) untuk menulis terkait dengan ulasan (atau review) produk tembakau yang ada (dan tentu saja, rata-rata post yang saya buat umumnya akan membahas produk yang dikatakan mainstream). Harap maklum sekali lagi.
Review yang akan saya buat pada kesempatan kali ini merupakan produk yang dikatakan cukup baru untuk ditemukan di pasaran. Produk ini secara umum sudah beredar di pasaran sejak bulan Juni 2024 lalu, namun untuk penjualan di warung ataupun toko kelontong, baru beredar sekitar bulan Juli 2024 ini. Nama produk yang akan saya review pada kesempatan kali ini, adalah Sampoerna Legit Nira Kretek. Adapun produk ini juga bisa disebut sebagai Sampoerna Nira, Sampoerna Kretek Coklat, bahkan bisa juga disebut sebagai Legit Nira saja. Mengingat bahwa penanda "Legit" pada konteks Sampoerna Legit, kemungkinan besar tidak akan mengacu kepada satu aroma ataupun rasa saja, akan tetapi mengacu kepada model varian dari Sampoerna Kretek yang dilengkapi dengan rasa dan aroma tertentu.
Pengembangan Sampoerna Kretek yang dilengkapi dengan perisa dan aroma tertentu, bukanlah sebuah proses yang dikatakan sebagai proses yang lahir dari ruang hampa. Mengingat bahwa penjualan SKT yang terus mengalami kenaikan, dan juga dominasi KT&G dalam hal pemimpin dari segmen Flavored SKT yang memiliki penjualan yang besar, kemudian memberi tantangan dari pihak HM Sampoerna, untuk mengembangkan sensasi rasa yang tentu disukai oleh perokok dewasa, namun tetap menjual citarasa dari paduan tembakau dan cengkeh khas dari Sampoerna Kretek, yang pada kesempatan kali ini memiliki dimensi rasa yang berbeda daripada sebelumnya. Dimensi rasa yang kemudian memiliki citarasa khas dengan aksen rasa dan aroma "sticky" pada hisapannya, pada akhirnya menjadi semangat dari pengembangan varian dari Sampoerna Legit Kretek. Tentu bahwa kemungkinan besar akan ada produk yang memiliki rasa yang berbeda, dengan tentunya mengedepankan pada aroma dan rasa yang seimbang, dan juga memiliki sensasi rasa yang khas dengan unsur aroma yang kuat.
Lini Sampoerna Legit Kretek yang pertama kali hadir di pasaran (Sampoerna Legit Nira), kemudian mengusung citarasa legit dari rasa dan aroma dedaunan yang memiliki sensasi rasa, yang tentunya berbeda dengan apa yang kemudian ditawarkan di pasaran sejauh ini. Rasa legit yang kemudian ditawarkan pada konteks rokok ini, kemudian mengacu kepada sensasi rasa dan aroma teh hijau yang dilengkapi dengan paduan aroma khas dari melati, dan kemudian untuk menambahkan sensasi aroma legit yang menjadi ciri khas dari lini Sampoerna Legit, maka kemudian penambahan flavoring rasa legit yang diturunkan dari rasa vanilla dan karamel, menjadi penting dalam penyusun sensasi rasa dan aroma yang khas tersebut.
Gaya tersebut kemudian berbeda dengan gaya yang ditawarkan oleh kompetitornya, yakni Juara Teh Manis. Pada konteks Juara Teh Manis, sensasi teh hijau melati, kemudian diperkaya dengan perisa khas fruktosa, yang kemudian kurang bisa memberikan sensasi rasa legit yang mumpuni. Namun pada konteks Legit Nira, sensasi rasa khas dari teh hijau melati, kemudian dipadukan dengan rasa dan aroma manis yang lengket khas dari karamel, dan juga vanilla sebagai penyusun rasanya. Hal tersebut kemudian menjadikan sensasi rasa manis yang ditawarkan oleh rokok ini, pada akhirnya berbeda dengan gaya khas yang ditawarkan oleh kompetitornya secara umum.
Baiklah, itu sedikit pengantar bagaimana produk ini kemudian dapat dimaknai secara umum. Langsung saja kemudian kita coba ulas produk ini dari harganya terlebih dahulu. Harga produk ini kemudian ditawarkan dalam rentang Rp. 13.500,- hingga Rp. 14.000,- per bungkus, tergantung dimana Anda kemudian membeli produk ini secara umum (dengan cukai golongan I sebesar Rp. 16.500,- per 12 batang). Harga rokok ini bahkan memiliki jarak yang cukup besar dari harga yang tertera pada pita cukai, mengingat bahwa segmentasi produk Sampoerna Legit kemudian berada pada rentang harga yang umum dijual oleh Juara KT&G, yang sekiranya bisa ditemukan dalam harga Rp. 14.000,- hingga 15.000,- per 12 batang (catatan penting, Juara dari KT&G memiliki golongan cukai yakni golongan II< sedangkan pada Sampoerna berada pada golongan cukai I).
Tentu bahwa dari apa yang kemudian ditawarkan oleh Sampoerna Legit Nira dari segi harga, kemudian menawarkan harga yang bahkan mendekati rokok golongan II dan III, yang secara umum bisa ditemukan pada harga 10.000,- hingga 12.000,- per 12 batang kretek. Harga yang pada akhirnya bisa dianggap sebagai harga yang menurut saya pribadi cukup 'nekat,' namun memiliki daya tarik yang pada akhirnya tidak biasa.
Untuk harga sendiri saya beri nilai 10 dari 10
Kemudian kita coba ulas kemasan rokok ini dari segi kemasannya
Pada saat sebelum dibakar, sensasi rasa khas yang kemudian ditemukan pada rokok ini, merupakan gabungan dari tiga unsur penting yang menyusun rasa legit khas dari aroma teh manis, yakni teh hijau yang dilengkapi dengan aroma leafy khas dan wangi yang kuat, sensasi melati yang menimbulkan kesan floral yang mumpuni, dan paduan unsur legit dari rasa manis yang memadukan unsur karamel pekat dan rasa vanilla khas. Tampak bahwa rokok ini tidak dilengkapi dengan elemen rasa lain, dengan penekanan rasa manis legit yang sudah kuat bahkan pada saat sebelum dibakar. Pada saat proses pembakaran berlangsung, sensasi rasa khas dari teh manis legit kemudian berpadu baik dengan unsur rasa khas dari Sampoerna Kretek, yakni perpaduan antara licorice, havana, bourbon, maple, dan juga kakao kental. Sensasi rasa yang kemudian muncul pada saat pembakaran, kemudian menyiratkan bahwa rokok ini pada dasarnya merupakan Sampoerna Kretek yang diberi aroma khas, jadi rokok ini pada dasarnya tidak dilengkapi dengan unsur natural dari rasa teh manis bawaan yang dilengkapi dengan unsur melati.
Penggunaan rasa yang kemudian muncul pada saat pembakaran, merupakan gabungan dari unsur rasa teh hijau, melati, dan kemudian karamel yang berpadu baik dengan unsur maple dan bourbon, dengan aksen rasa vanilla yang kemudian menguat secara aroma, dan berpadu baik dan berguna sebagai penyeimbang rasa teh hijau melati. Model teh hijau melati yang kemudian digunakan pada rokok ini merupakan tipe green tea sencha, artinya bahwa model teh hijau yang digunakan minim mendapatkan proses fermentasi, dengan aroma green tea yang kuat, aroma melati yang juga berpadu baik dengan unsur khas bawaan dari rokok ini, dan juga efek aroma khas legit yang cukup lengket dan menempel secara baik pada rongga mulut. Hanya saja, bahwa sensasi rasa bawaan yang ditimbulkan, tetap seimbang dengan racikan legendaris khas yang diturunkan dari tipe natural dari sebuah rokok Kretek Tangan.
Sensasi rasa floral kemudian menjadi daya tarik berkat penambahan dari elemen melati yang kemudian memiliki sifat rasa sepat yang optimum. Adapun sensasi lain tampak dari penggunaan unsur stone fruit yang sekiranya sedikit menguatkan dari aroma legit bawaan yang sudah muncul dari penambahan aroma karamel dan vanilla. Sensasi tersebut juga berpadu baik dengan penambahan rempah yang khas, dengan penekanan pada kayumanis, pekak, kapulaga, jintan, adas manis, dan sedikit penambahan klembak. Cengkeh yang ditawarkan merupakan gabungan dari cengkeh Manado dan Zanzibar, khas dari Sampoerna secara umum, dengan aksen woody dan roasty yang sangat kental dan balance. Adapun sensasi hisapan kemudian tidak menimbulkan rasa panas di tenggorokan dan juga tidak menimbulkan rasa hangat yang berlebihan, dan kemudian memiliki unsur hisapan yang netral dan bisa dinikmati pada berbagai suasana.
Racikan tembakau yang digunakan merupakan gabungan dari beberapa tembakau khas dari Sampoerna, antara lain Virginia dengan rasa manis bawaan yang lekat, sedikit penambahan Burley untuk kesan smoky khas, Madura dengan aroma yang tajam dan memiliki sensasi mixture khas, dengan sedikit penambahan jenis oriental khas Indonesia yakni Temanggung, Kesturi, Paiton, Boyolali, dan beberapa tembakau lain asal Indonesia. Racikan yang khas dengan unsur nutty halus, dilengkapi dengan rasa smoky yang mumpuni, dengan aroma khas woody dan sedikit fermented, dengan elemen aroma yang cukup tajam berkat penambahan Madura. Racikan terkesan berimbang dan memiliki aroma yang baik, dengan paduan saus teh manis melati yang seimbang, dan memiliki unsur eathy khas dan sensasi hangat yang baik. Dikeluarkan lewat hidung, sensasi aroma smoky dan nutty kemudian berpadu baik dengan elemen floral dan rasa khas sticky dari melati dan karamel-vanilla yang kuat, dengan adanya aroma sencha yang berpadu baik dengan rasa tembakau bawaan.
Tarikan tergambar sangat halus, memiliki kepulan asap yang tebal namun mudah untuk terurai, dengan penekanan efek solid yang tergambar bulat dan kokoh, namun pada akhirnya menimbulkan sensasi yang tidak mengganggu tenggorokan. Efek hisapan kemudian terkesan memiliki aroma yang pekat nan legit pada akhirnya, dengan hampir tiadanya sensasi harshness dan juga throat hit, tidak membuat tenggorokan gatal. Elemen tembakau tergambar tidak pahit secara umum, dengan rasa bawaan yang meskipun memiliki unsur leafy-smoky khas, kemudian tetap berpadu baik dengan penggunaan aroma bawaaan yang ada pada rokok ini. Adapun sensasi teh manis bawaan yang kemudian dijual oleh rokok ini, pada dasarnya cukup konstan dengan elemen rasa teh hijau melati yang tergambar memiliki kadar aroma yang optimum. Hanya saja bahwa rokok ini tidak menjual sensasi rasa yang tidak berimbang, justru rokok ini menawarkan sensasi rasa khas mantap dari teh melati dan paduan kretek yang tepat.
Durasi bakar rokok ini sekitar 17-19 menit, dengan angka rerata yang saya dapatkan mendekati angka 18 menit. Hal tersebut pada dasarnya tergantung dari cara Anda menghisap, situasi dan kondisi kala menghisap rokok, faktor cuaca kala menghisap rokok, kepadatan yang didapatkan pada saat merokok, dan juga faktor lain yang mempengaruhi durasi bakar. Aftertaste bawaan yang kemudian ditawarkan merupakan gabungan dari unsur nutty-smoky khas, dengan elemen rasa khas manis yang legit dan juga aroma khas sencha yang gampang memudar, dengan adanya aroma woody khas yang menimbulkan rasa khas, dan rasa leafy dari penggunaan tembakau yang optimum. Hanya saja bahwa kelemahan rokok ini, pada dasarnya simpel. Kurang memiliki efek tannin yang memiliki sensasi rasa teh yang lebih sepat, dengan kata lain bahwa penambahan aroma pada rokok ini murni sebagai sebuah aroma, bukan sebagai komposisi yang dibuat dengan ekstrak daun teh alami (semisal saja pada Vigor Teh Manis yang memiliki rasa tannin yang sangat pekat).
Adapun rasa teh manis yang kemudian ditawarkan oleh rokok ini, pada dasarnya sangat terinspirasi dari bagaimana sebuah teh tubruk kemudian menampakkan aromanya, dengan sensasi aroma khas dari teh hijau dan melati, dengan adanya proses gula yang mengalami proses terkaramelisasi pada saat pemanasan. Adapun unsur lain yang kemudian unik, rokok ini juga menawarkan sensasi yang pada dasarnya memiliki kesamaan dengan racikan khas Sampoerna Kretek, yang pada dasarnya memang aroma dan komposisi berimbang secara baik. Kelemahan yang kemudian terlihat pada Juara Teh Manis (yang pada dasarnya memiliki unsur fruktosa yang sangat tinggi), tidak terlihat pada rokok ini, meskipun kemudian bahwa kesan sintetik yang ditawarkan oleh rokok ini tetaplah tinggi. Meskipun begitu, rokok ini kemudian menawarkan dimensi rasa yang baru dari lini Sampoerna Kretek itu sendiri, yang pada akhirnya membuat loyalisnya tidak beralih ke merek lain. Cukup menarik, dan pada akhirnya unik.
Untuk rasa sendiri, saya beri nilai 9.5 dari 10. Teh manis yang berimbang dengan unsur tembakau dan cengkeh bawaan, namun dengan aroma khas tembakau yang tetap tajam.
KESIMPULAN
Rokok ini kemudian menawarkan dimensi rasa terbaru dari Sampoerna Kretek yang tetap berimbang dengan racikan bawaannya. Adapun sensasi teh melati yang kemudian ditawarkan oleh rokok ini, pada dasarnya terhitung bisa dianggap sebagai kebaruan dalam hal rasa teh manis, yang memadukan unsur legit dari karamel dan vanilla, dengan aroma teh hijau melati yang wangi dan khas. Adapun durasi yang kemudian ditawarkan oleh rokok ini, terbilang cukup lama untuk sebuah SKT, dengan penekanan kenyamanan pada saat proses menghisapnya, dan keasyikan kala menghisap dan menikmati rokok ini secara penuh. Hanya saja, bahwa kelemahan rokok ini mungkin terletak pada dua hal, yakni kurangnya sensasi tannin khas dari rasa teh, dan aroma khas Sampoerna Kretek yang tetap tajam. Mungkin hal tersebut menyiratkan bahwa rokok ini menjual dua hal, yakni paduan aroma yang kuat (dan bukan komposisi), serta rasa khas aliran natural yang tetap tajam. Selain itu, aroma yang muncul terkesan sintetis.
Adapun produk ini kemudian dapat ditemukan secara nasional, dengan persebaran penjualan berada pada minimarket, warung, dan toko kelontong di seluruh Indonesia. Terutama pada warung dan toko kelontong yang berafiliasi dengan SRC, Anda sepertinya akan mudah menemukan rokok ini secara penuh. Termasuk juga kala Anda sekiranya mengunjungi Indomaret atau Alfamart, rokok ini pada dasarnya mudah untuk ditemukan dan dibeli. Namun memang mengingat stoknya yang masih baru, dan adanya kemungkinan peminat yang tinggi, maka mungkin saja Anda akan sulit mendapatkan produk ini secara utuh. Sekiranya ini yang menjadi catatan penting dalam hal distribusi, mengingat bahwa rokok ini pada dasarnya lebih murah ketimbang Juara Teh Manis, yang menjadi leader dalam rasa teh manis melati.
Nilai keseluruhan yang dicapai oleh rokok ini mencapai 9.66 dari 10. Artinya, untuk kelas rokok dibawah 15.000, rokok ini memiliki keunggulan harga, kemasan, dan juga aroma yang sekiranya cukup unggul untuk sebuah rokok yang memiliki harga murah. Namun bahwa skor tersebut belum tentu berlaku bagi Anda, mengingat apa yang saya sampaikan bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda rasakan.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Leave A Comment...